Orang Ketiga Itu Sahabatku
"Irsyad mau ke mana. Kenapa kedua mata Mama harus ditutup seperti ini. Dan juga kenapa Mama harus berpenampilan yang cantik ada apa ini, Mama malah jadi makin penasaran " tanya Freya yang memang tak tahu apa yang akan anaknya lakukan.
Tadi baru saja Freya pulang kerja, tapi anaknya sudah menyuruhnya untuk berganti pakaiannya mengunakan gaun yang sudah disiapkan dan berdandan cantik.
Irsyad hanya tersenyum sambil menggandeng tangan Mamanya. Irsyad tak akan memberitahu Mamanya, kalau diberitahu tidak jadi kejutan dong "Nanti juga Mama tahu, pokoknya sekarang Mama harus ikut Irsyad ya. Pokoknya semua ini akan sangat membuat Mama senang dan bahagia. Bahkan Mama tak akan menyangka "
"Memangnya ada apa, memangnya ada perayaan apa sayang sampai-sampai mata Mama harus ditutup seperti ini. Ayolah berikan Mama sedikit bocoran Mama sudah sangat penasaran sekali sayang "
"Sebentar lagi kita sampai Ma, sini aku bantu buka penutup matanya ya"
Irsyad membukanya lalu menatap Mamanya dengan lekat "Tugas Irsyad sudah selesai. Mama tunggu seseorang dan dia akan datang kemari. Mama pasti akan senang kalau orangnya sudah datang. Dadah Mama aku menyayangimu"
Tanpa mendengarkan dulu jawaban Mamanya Irsyad langsung saja berlari "Anak itu ya dasar kadang-kadang Irsyad Irsyad, kamu membuat Mama penasaran saja"
Ponsel Freya tiba-tiba berdering, dengan cepat Freya mengangkat teleponnya. Saat tahu siapa orang yang menelpon itu. Padahal satu rumah tapi malah menelfon.
"Pasti ini adalah ulahmu kan sampai-sampai Irsyad harus ikut dalam rencanamu. Sebenarnya apa yang mau kamu lakukan sampai-sampai membuat taman rumah menjadi cantik seperti ini. Aku kaget saat melihat taman yang begitu indah ini "
"Benarkah secantik itu, tapi menurutku kamu yang lebih cantik. Aku bisa melihatmu dari sini dari kejauhan. Kamu begitu menawan sekali sampai aku terpukau. Pilihanku tak pernah salahkan"
Freya langsung mencari orang itu, tapi tidak ada. Tidak ada siapa-siapa hanya Freya saja sendiri "Benarkah kamu di sini, kurasa aku berdiam diri di sini sendirian. Kamu sedang mempermainkan aku"
"Aku mengawasi mu dari tadi sayang, aku di sini coba berjalan beberapa langkah lagi pasti kamu akan menemukanku. Aku tidak jauh berada dekat dengan kamu "
"Baiklah aku akan menuruti kata-katamu"
Freya dengan langkah cepat segera berjalan ke arah kolam renang, tapi tidak ada siapa-siapa. Saat Freya berbalik dia malah menabrak dada seseorang, saat Freya mendongak ternyata itu suaminya. Senyum Freya langsung terbit.
"Hemm, jadi kamu mau main petak umpet sama aku"sambil membelai dada suaminya.
Dimas hanya tersenyum dan menggenggam tangan istrinya yang nakal, lalu menciumnya dengan mata yang terus fokus menatap sang istri "Selamat ulang tahun Freya istriku yang cantik. Aku begitu menyayangimu dan mencintaimu aku sangat beruntung mendapatkan kamu "
Freya menutup mulutnya. Freya sampai lupa kalau sekarang ini adalah hari ulang tahunnya. Ya ampun kenapa bisa Freya lupa, mungkin karena terlalu memikirkan pekerjaannya yang di kantor yang menumpuk itu.
"Kamu ingat ulang tahunku, kita sudah menikah 10 tahun dan kamu masih ingat semuanya" Freya tak percaya suaminya ingat ulang tahunya. Freya sendiri saja tak ingat.
"Tentu saja, mau kita sudah menikah 10 tahun 15 tahun 20 tahun. Aku akan terus ingat hari di mana lahirnya perempuan cantik dan yang selalu ada di sampingku, hidup bersamaku dan selalu membuatku selalu bahagia"
Dimas makin mendekatkan tubuhnya dan akan mencium istrinya, tapi Freya langsung mendorongnya dan berlari "Hei kau ingin bermain-main denganku Freya, aku ini suamimu ayo berikan ciumanmu itu untukku "
"Kejar aku, baru aku akan beri apa yang kamu mau, ayo kejar aku "
Freya memegang gaunnya yang panjang ini dan berlari meninggalkan suaminya. Tak butuh waktu lama Dimas langsung menangkap Freya. Dimas yang tidak mau lagi kehilangan istrinya atau sampai berlari lagi memeluknya dengan erat dan langsung mencium bibir sang istri.
Freya mengatur nafasnya saat bibir mereka sudah terlepas, sungguh suaminya ini tidak pernah berubah selalu romantis dan selalu saja bisa membuat Freya bahagia. Ini adalah salah satu yang membuat Freya tak pernah bosan dengan suaminya.
"Ayo kemari ikut denganku, kita tiup lilin dulu baru kita akan lanjutkan ke intinya"
Freya dan juga Dimas berjalan ke arah meja bundar yang ada di sana dan sudah ada sebuah kue berbentuk love. Lilin pun sudah menyala.
Freya menatap Dimas dengan bahagia, lalu Freya meniup lilinnya. Sebelumnya Freya sudah berdoa semoga saja pernikahannya ini akan selalu langgeng dan bahagia tidak ada gangguan dari manapun apalagi orang ketiga.
Freya selalu berdoa agar rumah tangganya selalu harmonis, selalu bahagia pokoknya tidak ada cobaan yang membuat Freya tidak bisa menghadapinya, apalagi kalau sampai datang orang ketiga Freya tidak akan pernah bisa menghadapi itu.
Baru saja selesai Freya meniup lilin tapi dia sudah merasakan ada sebuah krim yang menempel di wajahnya. Ternyata ulah suaminya Dimas, Freya yang tidak terima melakukan hal yang sama pada Dimas.
Mereka akhirnya bukan memakan kue itu tapi malah memainkannya, tapi Freya langsung memberhentikannya memotong kue dan menyuapi suaminya "Kue pertama untuk suamiku tercinta, kamu akan menjadi yang pertama terus dalam hidupku "
"Tentu itu harus untukku. Tidak untuk yang lain"
Kembali mereka berciuman, bahkan Dimas sampai menggendong istrinya untuk masuk ke dalam kamar, karena kamar mereka juga ada pintu sampingnya yang bisa langsung melihat ke taman jadi lebih memudahkan Dimas kan.
Memang sengaja Dimas melakukan itu, agar lebih mudah saja jika ingin berenang dengan sangat istri dan melakukan hal romantis.
Freya menatap kamarnya yang sudah dihias dengan bunga mawar, tempat tidurnya juga berserakan kelopak bunga mawar. Freya ingat seperti saat dulu malam pertamanya dengan Dimas seperti ini, tapi ini lebih mewah lagi bahkan ada foto-foto mereka bergantung dari pertama pacaran sampai hari ini, bahkan foto anaknya Irsyad yang baru lahir pun ada.
Suaminya ini memang benar-benar sudah bekerja keras untuk memberikannya kejutan. Freya harus membalas semua ini dengan sesuatu yang bisa membuat suaminya puas.
Dimas membaringkan Freya dengan perlahan. Dimas menindih sedikit tubuh Freya dan mengelus wajah Freya yang halus bagaikan kulit bayi " Aku mencintaimu dan aku tidak akan pernah menghianatimu sayang. Aku akan selalu setia dan akan selalu ada di sampingmu, aku berjanji itu "
Mereka berdua akhirnya melanjutkan ke sesi olahraga di tempat tidur. Mereka berdua menikmati malam ini dengan sangat intim dan juga romantis.
Freya memberikan servis yang begitu menakjubkan untuk Dimas. Sampai-sampai Dimas tak berhenti mendesah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments