"Istriku ini sangat cantik sekali "sambil memeluk istrinya dari belakang dan menciumi lehernya.
"Ya memang aku cantik, dari dulu juga sudah cantik. Aku juga seksi kan "ucap Freya sambil menggoda suaminya.
"Iya aku sangat beruntung mempunyai istri sepertimu, sudah cantik seksi pintar dan semuanya ada dalam dirimu. Oh ya aku penasaran dengan sahabatmu yang pernah kamu ceritakan itu apakah dia secantik dirimu dan seseksi dirimu"
Freya menatap sekilas suaminya, lalu memakai kalungnya "Kami sama-sama cantik dan juga seksi tidak ada bedanya. Cuman dia lebih feminim kamu tahu sendiri kan aku tidak terlalu suka memakai pakaian seperti gaun, rok dan yang lainnya. Aku lebih suka memakai celana tapi dia lebih suka yang seperti itu hanya itu perbedaannya"
"Hemm, lalu sekarang dia di mana. Kenapa kalian tidak bertemu lagi, bahkan saat pernikahan kita berdua aku tidak melihat sahabatmu. Kamu juga bilangkan waktu itu kalau dia ga kamu undang "
"Ada sedikit masalah yang membuat aku tidak mau lagi bertemu dengannya, masalahnya cukup besar "
"Apa itu sayang beritahu aku, aku penasaran kalau perempuan itu bertengkar karena apa "
"Aku tidak mau membahasnya, rasanya tidak perlu untuk aku bahas"
"Bolehkah aku tahu namanya, kamu selalu menceritakannya tapi kamu ga pernah kasih tahu siapa namanya "
Freya langsung diam, Freya menatap mata suaminya dari cermin "Kenapa. Aku hanya bertanya siapa namanya saja siapa tahu aku bertemu di jalan sayang" Dimas yang binggung langsung melanjutkan kata-katanya, karena memang tak ada yang salahkan dari pertanyaannya.
"Tetap saja kalau kamu bertemu di jalan pun kamu tidak akan tahu wajahnya seperti apa, jadi kamu juga ga usah tahu siapa namanya. Aku juga ga akan kasih tahu kamu "
"Iya juga sih kamu sering menceritakannya, tapi kamu tidak pernah bertemu dengannya, tidak pernah mengobrol dengannya juga aneh sekali kan kadang aku binggung sayang "
"Aku sudah bilang kan aku tidak mau berhubungan dulu dengannya. Apakah kita akan terus membahasnya dan tidak akan pergi, apa perlu aku ambilkan camilan dan juga teh atau kopi ?"
"Iya sayang maaf. Ayo kita pergi sekarang aku tak akan bertanya lagi tentang sahabat misterius mu itu"
Dimas langsung menggandeng tangan istrinya dan pergi untuk ke restoran itu. Dimas benar-benar memanjakan sang istri Dimas selalu membuat istrinya selalu bahagia.
...----------------...
Mereka sudah sampai di restoran itu, tapi begitu ramai di depan mereka ada kumpulan orang-orang yang sepertinya sedang merayakan sesuatu.
"Kamu membawa ku ke tempat ini. Sepertinya di sini sangat ramai sekali ya. Lihatlah ada orang yang sedang merayakan sesuatu"
"Namanya juga tempat umum sayang, ya wajar kalau banyak orang. Ayo itu tempat duduk kita yang itu sayang "
Dimas menggeser kan kursinya untuk Freya duduk, dengan senyum bahagia Freya segera duduk disusul oleh suaminya.
Sedangkan di meja yang ramai itu, ada seorang perempuan yang sangat murung sekali. Senyumnya hanya tipis-tipis saja dia seperti memendam sesuatu dan seperti ada yang disembunyikan.
"Tersenyumlah Gea jangan membuat Ayah malu, kamu harus memikat mereka untuk mendapatkan kerja sama ini. Ayah tidak mau tahu jika sampai semuanya gagal kamu yang tanggung, cepat jangan cemberut terus"
Gea hanya bisa mengganggukan kepalanya dan tersenyum ramah pada laki-laki yang ada di hadapan mereka. Bahkan mata laki-laki itu menatap Gea dengan jelalatan, sungguh dia tidak suka ditatap seperti itu.
Mungkin apa karena pakaian yang terlalu terbuka, ini kemauan Ayahnya. Gea juga tadi sudah menolak tapi Ayahnya malah bebal ingin Gea memakai itu.
"Pak Erik anakmu ternyata sangat cantik sekali, apakah dia sudah menikah "tanya salah satu rekan kerja Ayahnya Gea.
"Belum anakku belum menikah, dia masih lajang dan tak ada yang punya. Bahkan pacar saja tak punya dia"
"Cantik ya. Kenapa belum menikah seharusnya di usianya yang sudah matang seperti ini dia sudah menikah kan. Masa sih ga ada yang mau ga mungkin banget kan "
"Iya betul, tapi aku ingin menikahkan anakku dengan laki-laki yang benar-benar mencintainya dan juga bisa menghargai anakku. Aku harus benar-benar memilih yang baik untuk anakku "
"Benar kamu harus cari laki-laki yang seperti itu, akan sangat cocok sekali dengan anak Bapak yang cantik ini "
Makanan segera disajikan. Gea menatap makanan itu yang ada di hadapannya, ada berbagai macam sendok dan juga pisau dengan tangan yang bergetar Gea mengambil salah satu sendok, tapi Ayahnya langsung menyenggolnya dan mengarahkan Gea untuk mengambil yang satu lagi.
Kenapa Gea sangat takut sekali dengan Ayahnya? Sebenarnya laki-laki ini bukanlah Ayah kandung Gea. Dia adalah Ayah tiri Gea. 20 tahun yang lalu Ibunya menikah dengan laki-laki ini. Dan setelah menikah selama 10 tahun Ibunya meninggal dan mau tidak mau Gea harus tinggal dengan laki-laki ini.
Gea baru tahu kalau sikapnya itu kasar, bahkan sering melecehkan Gea. Gea selalu dijual oleh Ayah tirinya ini pada teman-temannya untuk mendapatkan rekan kerja, untuk mendapatkan uang. Pokoknya apapun akan di lakukan oleh Ayah tirinya ini demi uang, bahkan harga diri Gea saja dijual jahat sekali kan Ayah tirinya ini.
Gea ingin pergi dari Ayah tirinya ini, tapi sulit dia sudah beberapa kali berlari, bersembunyi. Tapi tetap saja ditemukan lagi ditemukan lagi. Gea tidak bisa pergi kemana-mana Ayahnya ini benar-benar sudah membuat hidupnya hancur, masa depannya hancur.
Bahkan cinta sejati dia pun pergi karena mengetahui kalau Gea sudah dipakai oleh banyak laki-laki, padahal Gea sudah menjelaskan kalau ini kemauan Ayah tirinya, bukan kemauan Gea tapi dia malah tidak percaya.
"Pak Erik mungkin kapan-kapan aku bisa mampir ke rumahmu, agar aku bisa 'mencicipi' masakan anakmu mungkin. Apakah dia bisa memasak "tanya laki-laki tadi lagi sambil menekankan kata-kata mencicipi, Gea sudah tahu arti dari mencicipi itu bukan sekedar hanya ingin berkunjung ke rumahnya dan mencicipi makanan, tapi mencicipi tubuhnya.
"Tentu saja kapanpun kamu mau silakan datang ke rumahku. Aku akan membuka pintu rumahku dengan lebar untukmu, tidak usah sungkan-sungkan aku pasti akan menerimamu Pak"
"Baiklah aku akan ke sana dan 'mencicipi 'Gea benar kan "sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Gea. Gea hanya bisa menundukan kepalanya, wajahnya sudah sangat pucat sekali traumanya sangat banyak sekali.
Ayahnya ini kenapa harus melakukan hal itu padanya. Padahal banyak cara aman untuk mendapatkan uang. Tidak usah sampai menjual Gea seperti ini kan. Gea ingin bahagia tapi sangat sulit sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Gea..sdh dewasa kok ngak berani bela diri..aneh
2025-02-16
0