Freya datang ke kantor dengan ngos-ngosan, dia melihat atasannya sudah ada di hadapannya dengan wajah yang suram sekali. Pasti ujung-ujungnya Freya akan dimarahi juga kan.
Baiklah kita siapkan telinga dengan baik. Kita dengarkan suara merdu dari bosnya. Semoga saja bosnya ini tak berteriak saat memarahinya.
"Ayo cepat masuk sekarang, kita harus segera meeting Freya ini jam berapa "sambil menunjuk jamnya "Saya sudah bilang kan kamu harus datang ke kantor lebih awal, tapi kamu malah datang kesiangan seperti ini, kamu ini bagaimana "
Freya bernafas lega, karena ternyata bosnya ini marahnya biasa saja tak berteriak-teriak. Mungkin karena ada klien juga ya "Iya Pak saya minta maaf, sekali lagi saya minta maaf atas keteledoran saya ini"
"Baiklah untuk hari ini saya maafkan, karena baru pertama kali kamu seperti ini. Kalau sampai sekali lagi kamu telat lihat saja apa yang saya lakukan pada kamu "
Freya hanya bisa menganggukan kepalanya saja. Kalaupun dijawab nanti malah akan tambah panjang dan rumit. Freya mengikuti atasannya itu masuk ke dalam ruangan, memang sudah banyak orang di sana. Freya jadi malu sendiri.
Tatapannya juga langsung tertuju padanya. Freya hanya bisa meminta maaf pada mereka semua. Karena keterlambatannya ini.
...----------------...
Dimas meraba-raba sebelah tempat tidurnya tapi kosong tidak ada siapa-siapa, Dimas dengan perlahan membuka kedua bola matanya ternyata istrinya tak ada apakah istrinya bekerja. Padahal Dimas sudah cuti untuk merayakan ulang tahun istrinya, tapi istrinya malah bekerja.
Dimas dengan malas-malasan keluar dari dalam kamarnya dan menemui Ibunya yang sedang menonton televisi "Ma Freya bekerja ? "
"Iya Freya kerja, tadi buru-buru banget berangkatnya. Kayaknya dia telat deh kasian Freya "
Dimas mendudukkan bokongnya di samping Mamanya, lalu memijat kepalanya "Sudah jangan marah kan Freya berangkat kerja. Bukan keluar untuk main bersama temannya "
"Ya tapi kan kita sudah janji akan pergi tapi dia malah bekerja, kita sudah membuat kesepakatan tapi Freya malah lupa dan pergi bekerja "
"Kan bisa nanti malam, masih ada waktu banyak Dimas. Jangan memarahi istrinya karena masalah ini. Masih banyak waktu "
"Iya aku tahu aku mengerti Ma, aku tak akan memarahi menantu kesayangan Mama itu. Aku janji Mama bisa pegang janji aku"
Dimas melangkah pergi ke arah meja makan dan ternyata di sana sudah ada makanan kesukaannya. Senyum Dimas langsung terukir, ternyata istrinya tak lupa untuk memaksakannya makanan kesukaannya, dengan semangat Dimas makan masakan istrinya yang sangat enak ini.
...----------------...
Freya pulang dengan tergesa-gesa dia baru ingat kalau Dimas memintanya untuk cuti, tapi Freya malah lupa untuk meminta itu pada bosnya karena sedang banyak proyek yang harus mereka lakukan. Di sini Freya sebagai asisten jadi pekerjaannya memang kadang-kadang selalu saja menumpuk.
Kenapa Freya masih bekerja padahal sudah punya suami yang mapan, dia adalah seorang dokter muda itu karena Freya yang awalnya bosan di rumah. Apalagi Irsyad sudah besar dan mandiri dan Freya bosan sekali di rumah, jadi dia mencari kerja iseng-iseng ternyata diterima dan akhirnya berjalan sampai sekarang kan.
Ya bukannya Freya tidak bersyukur, hanya untuk menghabiskan waktu luangnya saja sih bekerja. Apa lagi suaminya itu dokter kan kadang suaminya itu pulang kadang tidak. Jadi kadang Freya suka bosan saja. Freya bekerja hanya untuk menghilangkan rasa bosannya itu.
Karena memang sebelum menikah dengan Dimas Freya juga bekerja, sama jabatannya sebagai asisten di perusahaan ternama juga. Freya keluar kerja saat itu karena sedang mengandung Irsyad dan juga mau fokus mengurus Dimas.
Freya yang sudah sampai di rumah bergegas masuk ke dalam dan membuka pintu kamarnya, ternyata suaminya baru saja beres mandi. Freya mendekatinya dan memeluknya dari belakang tapi suaminya itu malah melepaskannya.
"Ayolah sayang jangan merajuk seperti ini, maafkan aku benar-benar lupa tentang cuti itu. Maafkan aku ya aku tak akan lupa lagi "
Dimas malah pergi begitu saja, setelah mengambil bajunya. Freya mengikutinya dari belakang Dimas mencari sesuatu dan Freya langsung melemparkannya ke arah Dimas, karena Freya sudah tahu kalau misalnya Dimas sudah mengenakan pakaiannya pasti dia akan mencari sisir dan benar saja kan.
"Jangan marah sayang ayolah bicara denganku, jangan seperti itu "kembali Freya mendekati suaminya dan menggenggam erat tangan suaminya itu.
"Padahal aku sudah cuti untukmu besok, aku tidak akan bekerja dan kita bisa menghabiskan waktu sama-sama. Tapi malah percuma kamunya aja ngambek sama aku kayak gini "
Tangan Freya langsung ditarik oleh suaminya, mereka terjatuh ke atas tempat tidur, Dimas tersenyum senang saat mendengar kalau istrinya akan cuti. Diusapnya wajah sang istri dan dikecupnya bibir yang selalu saja membuatnya candu "Benar kamu tidak berbohong, kamu benar-benar cuti kan ini bukan untuk menyenangkan hati aku aja kan sayang "
"Hemm, aku benar-benar cuti aku tidak berbohong, kita bisa melakukan hal romantis sekarang"
"Ya tadinya aku inginnya tadi sih, tapi kamu malah tinggalin aku kerja tega banget kan. Aku bangun kamu ga ada "
"Sekarang aku punya banyak waktu buat kamu, lalu apalagi ayo kita lakukan hal romantis yang kamu mau"
Dimas malam mencium bibir istrinya bertubi-tubi, sampai-sampai Freya kewalahan. Freya menghindar dari suaminya dan tertawa "Kamu ingin membuat aku tidak bernafas, hemm"
"Itu hukuman untuk kamu, karena kamu sudah lupa dengan apa yang aku katakan. Lebih baik kamu bersiap dan kita akan pergi"
"Ke mana, memangnya kita akan pergi kemana"
"Kita makan malam, tentu saja makan malam romantis. Aku sudah menyiapkan semuanya untukmu sayang "
"Bagaimana dengan Irsyad dia harus ikut, aku juga pengen bawa Irsyad"
"Aku sudah berbicara dengan anakku yang tampan itu. Dia tidak mau ikut dan dia memberikan kita waktu untuk bersenang-senang dan hanya berdua sayang. Irsyad memang mengerti kalau kedua orang tuanya itu butuh waktu berdua "
Freya mendekati suaminya dan berkaca pinggang "Aku rasanya tidak percaya apakah benar Irsyad tidak mau ikut. Kenapa Irsyad tumbuh dengan cepat"
Dimas memeluk pinggang sang istri dan menundukan kepalanya "Aku berkata jujur, memang Irsyad tidak mau ikut sayang. Aku harus bagaimana, dia sudah besar makanya dia tidak mau ikut kita"
"Baiklah aku akan bersiap, kamu tunggu aku ya jangan kemana-mana"
Freya mencium kening suaminya dan melangkah pergi untuk bersiap, suaminya juga tidak menahannya karena mungkin mereka akan cepat-cepat pergi.
Freya tak sabar ingin melihat apa lagi yang akan suaminya berikan. Selalu saja ada kejutan, Freya bahkan mandi dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments