"Kenapa kamu malah ga ikut masuk, kamu kepikiran kata-kata dari Bagas. Udah jangan dipikirin emangnya aku pernah ya selingkuh dari kamu ? Kita nikah udah 10 tahun mana mungkin aku khianatin kamu, udah dong sayang jangan difikirkan " Dimas sudah kesal sebenarnya istrinya terus saja membahas hal ini. Tapi Dimas harus tenang.
"Tapi kata-kata dari Dimas itu benar, kalau aku itu terlalu sibuk dalam pekerjaanku. Bagaimana nanti kalau kamu menemukan perempuan yang memang memikat hatimu. Dari awal aku ini bukan tipe kamu. Maksudku kamu dari dulu menyuruhku untuk memakai pakaian seperti dress pokoknya feminim sekali tapi aku kadang tidak bisa"
Dimas langsung menggenggam tangan istrinya "Aku tidak mungkin seperti itu. Aku tahu pekerjaanmu seperti apa, aku juga sama sibuknya kan aku juga kadang tidak pulang karena sibuk mengurus pasien. Kita sama-sama sibuk tapi aku tidak akan membuat alasan hanya karena kesibukanmu itu aku tidak akan mungkin tergoda oleh perempuan lain "
"Kata siapa, kamu bukan tipeku kamu sudah sangat pas menjadi istriku dan aku tidak mungkin menghianati mu. Jadi jangan berpikir yang aneh-aneh dan jangan ingat-ingat lagi kata Bagas. Dia hanya ingin memperkeruh suasana saja dia hanya ingin menghancurkan rumah tangga kita saja. Kita sudah membina rumah tangga selama 10 tahun dan sebentar lagi kita akan merayakan ulang tahun pernikahan kita, jangan terus kamu ingat-ingat sudah ya lupakan semuanya "
Freya masih saja diam entah kenapa hatinya begitu gelisah sekali. Freya sangat ketakutan sekali kalau tiba-tiba Dimas malah terpikat oleh perempuan lain, apakah Freya harus keluar dari tempat kerjanya saja agar suaminya tidak berpaling.
"Aku akan keluar kerja saja kalau begitu. Aku tidak mau apa yang dikatakan oleh Bagas itu bakal terwujud. Aku tidak akan pernah sibuk lagi aku akan lebih lagi memperhatikan kamu, aku janji itu "
"Tidak usah untuk apa kamu keluar kerja. Sudah aku bilang kan aku tidak akan melarangmu untuk bekerja. Aku tidak mau mengekang mu, lebih baik kamu ikuti kata hati kamu saja, tapi aku ga mau sampai memberhentikan kamu untuk mengejar cita-cita kamu, sudah teruskan saja pekerjaanmu. Aku juga sama kan bekerja"
"Tapi aku takut, takut kata-kata Bagas itu bakal kejadian, hidup kita masih panjang "
"Dia itu hanya ingin menakut-nakuti kamu saja, pokoknya kamu jangan samakan aku sama Bagas. Aku ga akan pernah mungkin khianatin kamu, lebih baik kita masuk ya teman-teman kamu kasihan di dalam udah tunggu kamu"
Freya hanya bisa menganggukan kepalanya saja. Freya tidak mungkin kan bertengkar hanya gara-gara ini, hanya gara-gara hatinya yang gelisah dan ketakutan ini.
...----------------...
Freya masuk ke dalam kamar anaknya ternyata Irsyad sedang mengerjakan PR "Anak Mama ini lagi kerjain apa sih serius banget, mau Mama bantu sayang "
"Mama ngagetin aja, ini Ma aku lagi ada tugas seni budaya dan harus gambar juga. Menurut Mama gambar aku bagus ga "
Freya menatap gambar anaknya "Cantik juga gambarnya anak Mama hebat juga bagus gambar mu sudah rapi, sudah ini tak ada yang kurang sayang "
"Seperti ada yang kurang saja Mama. Rasanya ada yang aneh dari gambarku ini "
"Menurut Mama sudah sih tidak ada yang aneh, memangnya apa yang aneh tidak ada. Mama merasa sudah semuanya dari cara kamu menggambar mewarnai semua sudah pas"
"Baiklah kalau menurut Mama sudah bagus. Oh ya Mama dengan Ayah tidak akan pernah berpisah kan"
"Maksud kamu, kenapa kamu tanya itu sama Mama"
"Di sekolah ada temanku yang Mama Papanya katanya berpisah, ya ga tinggal di satu tempat lagi mereka udah ga sama-sama lagi Mama. Mama ga akan kayak gitu kan Mama ga akan pisahkan sama Ayah"
Freya memeluk anaknya dari samping" Mana mungkin Ayah dan juga Mama akan berpisah, kamu doakan saja ya untuk kebahagiaan keluarga kita. Mama dan juga Ayah tidak akan berpisah sampai kapanpun"
"Baiklah aku tenang mendengarnya Mama, karena aku sangat takut sekali. Anak itu menjadi pendiam. Dia tidak mau bicara bahkan jarang sekolah, lalu menjadi gampang marah juga. Kalau kami tanya dia malah marah-marah"
"Ya sudah sekarang lebih baik Irsyad tidur saja, tidak usah memikirkan itu semua. Keluarga kita akan baik-baik saja. Pr-nya juga sudah beres kan tidak ada lagi PR yang lain"
"Sudah Ma, hanya ini saja tidak punya PR lagi. Mama lebih baik sekarang tidur ya. Mama pasti lelah sekali apalagi Irsyad lihat Mama sangat sibuk sekali. Pekerjaan Mama sedang banyak sekali ya"
"Maafkan Mama ya. Mama selalu saja sibuk apakah kamu ga masalah kalau Mama kerja kayak gini "
"Kadang aku lebih suka Mama ga kerja. Tapi ga masalah sih Mama kerja juga, aku tahu Mama kerja buat aku, buat keluarga juga "
Freya hanya bisa tersenyum saja, anaknya berbaring di tempat tidur Freya mencium keningnya dan mematikan lampu tidur. Setelah itu Freya pergi keluar dari dalam kamar anaknya masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Ternyata suaminya sedang membaca buku sambil berbaring. Freya segera masuk ke dalam selimut dan memeluk tubuh suaminya yang hangat.
"Bagaimana Irsyad sudah tidur"
"Baru saja, tadi dia menanyakan sesuatu"
"Menanyakan apa, kenapa tak langsung tanya padaku saja. Padahal aku dan Irsyad baru saja bertemu tadi"sambil menutup bukunya dan fokus pada istrinya, karena Dimas memang seperti itu kalau misalnya Freya sedang berbicara dan dia sedang melakukan sesuatu pasti akan ditinggalkan dan akan memfokuskan dirinya ke arah Freya langsung.
"Irsyad menanyakan apakah kita tidak akan pernah berpisah"
"Tentu saja kita akan terus bersama-sama, kenapa Irsyad tiba-tiba bertanya seperti itu tidak biasanya. Irsyad itu anak yang cuek "
"Di sekolahnya ada anak yang Ibu dan juga Ayahnya berpisah makanya Irsyad bertanya itu padaku. Dia takut kalau kita akan berpisah seperti mereka "
"Jelas kita tidak akan berpisah sampai kapanpun, sudah lebih baik kita langsung tidur saja. Kamu juga jangan terlalu memikirkan itu semua. Aku tahu pasti kamu masih memikirkan kata-kata dari Bagas lupakan itu semua dan jangan pernah menelepon Dinda untuk menanyakan hal ini. Biarkan dulu masalah ini sampai beres pura-pura saja tidak tahu. Satu lagi jangan ada pembahasan ini lagi. Aku tidak suka terus membahas tentang perpisahan yang jelas-jelas itu tak akan pernah terjadi "
"Hemm, akan aku coba. Semoga saja bisa "
Freya lebih mempererat pelukannya pada suaminya dan mencoba untuk menutup kedua bola matanya. Suaminya juga sama mengikuti Freya yang tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments