Minuman sudah diantarkan, Dimas memberikannya pada Freya dan mengangkat gelasnya tinggi-tinggi "Untuk merayakan ulang tahunmu sayang. Selamat ulang tahun aku sangat bahagia bisa hidup dengan perempuan sepertimu"
Freya meminum minuman itu dan tersenyum pada suaminya"Kamu ini tampan Dimas, apakah kamu tidak berpikir untuk menduakan aku "tiba-tiba saja pikiran itu terlintas di kepala Freya entah kenapa. Akhir-akhir ini Freya selalu saja memikirkan itu semua.
Dimas langsung menggenggam kedua tangan Freya "Mana mungkin aku bisa berpaling darimu. Kalaupun aku mau sudah aku lakukan sejak dulu. Jadi kalau aku dulu tidak bertemu denganmu mungkin aku juga tidak akan pernah menikah Freya. Aku tak akan mungkin sebahagia ini juga "
"Kenapa, di luar sana banyak wanita yang cantik mapan dan juga punya segalanya. Malahan lebih dari aku "
"Iya aku tahu, tapi kamu di mataku sangat cantik sekali kamu sempurna untukku Freya. Jadi kalau aku dulu benar-benar tidak bertemu sampai sekarang denganmu aku tidak akan menikahi. Aku akan melajang "
"Benarkah, kamu tidak akan menikah dengan siapa-siapa. Kalau misalnya kamu bertemu dengan sahabatku bagaimana, dia lebih dari segalanya dari pada aku "
"Aku akan tetap mencintaimu Freya "sambil mengecup tangan istrinya.
Makanan tiba-tiba datang. Dimas dan juga Freya melepaskan genggaman tangan itu dan mereka melanjutkan makan malam romantis mereka. Sesekali juga mereka saling suap.
Freya benar-benar sangat bersyukur sekali. Entah bagaimana Freya harus mengungkapkannya kalau Freya beruntung mendapatkan Dimas laki-laki tampan yang mau dengannya.
Bahkan dulu saat berpacaran Freya sering membuat Dimas kesal, tapi Dimas sama sekali tidak marah padanya. Malahan Dimas yang minta maaf padanya pokoknya Dimas ini paket lengkap.
Setelah makan selesai Freya menatap suaminya "Bolehkah kamu bawa mobilnya ke depan, aku rasanya lelah sekali. Apalagi kamu memarkirkan mobilnya cukup jauh "
"Tentu saja kamu tunggu saja di depan ya, nanti aku akan datang menjemputmu sayangku "
"Tentu saja, aku akan menunggumu. Jangan lama ya"
Dimas segera bergegas untuk mengambil mobilnya, sedangkan Freya sendiri dia berjalan ke arah depan untuk menunggu suaminya. Badannya memang lelah sekali tapi Freya tak mau membuat suaminya kecewa.
...----------------...
"Terima kasih untuk makan malamnya ini Pak Erik, saya benar-benar boleh kan datang nanti ke rumahmu. Saya ini tidak main-main loh Pak Erik "
"Tentu saja boleh kenapa tidak. Ayo kita ke depan sama-sama"
"Tentu dengan senang hati "
Mereka bertiga berjalan ke depan tak henti-hentinya laki-laki itu menatap Gea. Dia seperti kelaparan saja menatap Gea dari atas sampai bawah, lalu tersenyum miring mengarahkan tatapannya ke arah belahan dada Gea. Lalu ke paha pokoknya semuanya dia tatap. Tak ada yang terlewatkan.
Saat akan pergi ke parkiran laki-laki itu berhenti, lalu menatap Ayah tirinya Gea sambil tersenyum "Nanti kita bicarakan lagi ya dan Gea aku pulang dulu. Nanti kita akan bertemu lagi di rumahmu "
Laki-laki itu akan memeluk Gea dan menciumnya, tapi Gea malah menghindar. Laki-laki itu langsung menatap Ayahnya Gea dan berkata "Sepertinya untuk kerjasama kita akan aku pikir-pikirkan lagi Pak Erik, aku jadi ragu "
"Apa. Kenapa bukannya tadi kita sudah membicarakan semua itu, jangan begitu lah Pak "
"Aku pulang dulu Pak Erik "
Laki-laki itu langsung saja pergi meninggalkan Gea dan juga Ayahnya. Erik menatap Gea dengan marah, tanpa banyak bicara lagi Erik langsung menampar Gea dengan sangat keras sekali. Bahkan tak peduli disini banyak orang.
"Anak bodoh, bagaimana dengan uangku anak tidak berguna dasar kamu Gea tak berguna sekali, sialan sialan kamu ini "
Gea hanya bisa memegang pipinya yang sangat perih sekali. Orang-orang sudah berkumpul menatap Gea tapi tidak ada yang menolong Gea. Erik langsung saja pergi meninggalkan Gea. Gea yang malu mengikuti Ayah tirinya itu sungguh malu sekali.
Freya yang melihat orang-orang berkumpul hanya melihat saja dari kejauhan. Freya sungguh malas untuk mendekatinya. Tiba-tiba ada yang mengklaksoni, ternyata itu suaminya Freya langsung masuk ke dalam mobil.
"Ada apa itu kenapa ramai sekali, apakah ada kecelakaan "tanya suaminya yang sepertinya memang ingin tahu.
"Entahlah aku juga tidak tahu, orang-orang tiba-tiba saja berkumpul seperti itu. Tapi ya sudahlah itu kan bukan masalah kita. Ayo pulang aku khawatir Irsyad akan mencari kita"
"Sayang Irsyad itu sudah dewasa, dia tidak mungkin mencari kita dia pasti sudah tidur sekarang. Dia sudah mandiri "
"Tetap saja. Dia anakku dan menurutku dia masih sangat kecil, dia adalah anakku yang tampan jadi ayo cepat kita pulang saja. Aku tak bisa meninggalkan Irsyad lama-lama "
"Baiklah sayang, siapa dulu Ayahnya aku makanya anak kita tampan "
"Iya aku tahu, tidak usah diberitahu olehmu" Freya menyenderkan kepalanya ke bahu suaminya. Pokoknya selama 2 hari ini suaminya sudah membuat Freya bahagia dengan selalu memberikannya kejutan di hari ulang tahunnya ini.
...---------------...
Gea bingung mobil Ayahnya sudah tidak ada. Sudah pergi dari sini. Gea yang sangat ketakutan berjalan ke sana kemari sangat binggung, rumahnya jauh dia juga tidak bawa uang bagaimana ini.
"Aku harus ke mana sekarang, aku tidak tahu jalan kenapa Ayah jahat sekali meninggalkan aku "Gea menghapus air matanya.
Saat dia mau menyeberang tiba-tiba saja ada mobil datang dan mengarah kearahnya dengan sangat kencang. Gea sampai jatuh dan menutup telinganya.
"Hei anak bodoh. Ayo cepat masuk kita harus pulang sekarang. Kamu ini ya malah jalan-jalan seperti ini, cepat jangan membuatku malu. Aku ini adalah seorang pengusaha jangan sampai orang-orang mengetahui ku sebagai Ayah yang tidak becus karena membiarkan anaknya ini berkeliaran di luar seperti ini, masuk ke dalam mobil sekarang. Cepat jangan membuatku marah "
Gea mendongak, ternyata itu Ayah tirinya. Kenapa tidak ditabrak saja sekalian agar Ayahnya itu puas agar Gea juga bisa tenang kan, hidupnya sudah tidak teratur lagi semenjak Ibunya tiada. Perlakuan Ayah tirinya malah seperti ini.
Awal-awal saja baik ternyata dia monster. Semua berkas Gea ditahan oleh Ayah tirinya ini. Mau bagaimana Gea pergi dan mencari pekerjaan kalau begitu.
Tangan Gea langsung ditarik dengan kasar, mau tidak mau Gea harus mengikutinya bahkan saat dimasukkan ke dalam mobil pun Gea didorong dengan kasar.
Tak ada lembut-lembutnya. Semuanya dilakukan dengan cara kasar. Gea sudah sangat lelah sekali ingin menyerah saja.
Tapi apakah dengan cara menyerah semuanya akan berhasil akan membuatnya tenang. Ahh Gea pusing sekali memikirkan semua ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments