Gea yang baru saja selesai mandi kaget melihat ada Ayah tirinya ini di kamarnya. Untung saja Gea sudah berpakaian lengkap. Semenjak tinggal bersama Ayah tirinya Gea selalu membawa pakaiannya kedalam kamar mandi dan mengunakannya disana "Kenapa Ayah ada di sini, ini adalah kamarku. Tak baikkan Ayah ada disini "
"Kenapa ini rumahku, aku bebas mau ada di manapun. Memangnya kenapa apa masalahnya denganmu "
"Tidak sopan saja kamu masuk ke dalam kamar anak perempuan, aku ini di sini masih anakmu tolong hargai aku jangan terus lecehkan aku. Kamu itu Ayahku kan maka jangan seperti ini "
Ayah tirinya itu malah tertawa mendengar kata-kata dari Gea. Gea yang tidak mau bertengkar akhirnya mengambil make up nya dan segera berdandan.
"Gea kemarilah sebentar, cepat kemarilah anakku "
"Ada apa. Aku sedang bersiap bukannya Ayah minta aku bersiap cepat-cepat kan. Nanti kalau aku misalnya telat Ayah akan memarahiku, membuat aku menjadi serba salah di sini. Jadi tolong jangan ganggu aku dulu "
"Kemarilah sebentar sekarang. Jangan membantah aku Gea. Apa kamu ingin tanganku ini melayang ke pipimu itu yang mulus, atau mungkin tanganku ini melayang ke punggungmu "
Dengan langkah malas Gea mendekati Ayah tirinya itu "Coba berputar, putar tubuhmu itu ayo berputar berputar, yang benar berputarnya Gea "
Gea mengikutinya berputar "Coba hadap padaku, kemari tatap aku "
"Apa kamu ini tidak menjaga berat badanmu. Apa kamu ingin membuatku malu Gea. Kamu ini bagaimana Gea "
Gea mengernyitkan keningnya. Ayah tirinya itu bangkit dan mendorong Gea "Kamu ini sekarang jadi gendut. Lihatlah lemak di mana-mana tanganmu besar lalu ini perutnya apa-apaan, padahal kamu hanya duduk makan duduk makan. Aku memanjakan kamu tapi inikah balasanmu Gea. Kalau begini caranya tidak akan ada laki-laki yang terpikat padamu meskipun nanti kamu memakai baju seksi yang terlihat hanya lemak mu saja, akhh aku kesal melihat tubuhmu yang menjijikan ini sungguh tak enak dipandang "
"Aku makan sesuai porsi ku, aku tidak melebihi makananku, aku selalu memakan makanan yang kamu berikan. Aku tak pernah makan yang lain. Kamu tahu sendiri kan, bahkan kamu selalu mengawasi ku "
"Tapi ini hasilnya lihatlah, makan sesuai porsimu tubuh menjadi gemuk seperti ini. Aku tidak mau tahu dalam waktu 2 hari kamu harus bisa turun banyak tidak boleh ada lemak-lemak menjijikan ini lagi. Aku sungguh tidak suka melihatnya "
"Iya aku akan diet, aku akan menurunkan berat badanku ini "
Ayah tirinya Gea mencengkram dagu Gea dengan sangat kasar "Lihat saja sampai tidak ada laki-laki yang mau denganmu, aku tidak akan segan-segan untuk membuang mu. Kamu tahu kan bagaimana aku membuang sampahnya. Kamu sudah tak punya siapa-siapa Gea maka bersyukurlah masih ada aku yang mau memberimu tempat berteduh seperti ini "
Gea rasanya ingin sekali marah, tapi Gea masih sayang nyawa dan tubuhnya, takut-takut nanti malah diperkosa lagi dia tidak mau sampai itu terjadi. Apalagi kalau sampai hamil sungguh Gea tidak mau itu terjadi.
"Lihatlah cantik seperti mereka "sambil memperlihatkan ponselnya ke arah Gea "Mereka mempunyai badan yang seksi, sedangkan kamu malah gemuk seperti ini. Aku membiarkan kamu terus di rumah ini karena kecantikanmu, kalau wajahmu sudah tidak cantik aku tendang kamu dari sini. Aku tak akan berselera lagi jika kamu sudah jelek "
Gea didorong dengan kasar oleh Ayah tirinya itu dan dia keluar begitu saja. Gea menarik nafasnya agar hatinya ini tidak terlalu sakit dan air matanya tidak keluar tapi tetap saja air matanya malah keluar dan tidak bisa ditahan.
"Kenapa hidupku ini sial sekali. Kenapa harus seperti ini aku tidak mau seperti ini, aku ingin hidup normal seperti orang lain aku capek capek sekali. Aku sudah sangat kelelahan sekali "
Gea tidak melanjutkan aktivitasnya lagi, dia malah menangis dan meratapi hidupnya ini. Harus bagaimana sekarang, bahkan hanya untuk berat badannya saja dipermasalahkan. Padahal menurut Gea berat badannya ini masih wajar.
...----------------...
"Terima kasih karena sudah mau mengantarkan ku dulu sayang, kamu cepatlah pergi sebelum kamu terlambat. Aku tidak mau kamu terlihat jelek dimata dokter-dokter yang lain "
"Apapun untukmu, bekerja harus hati-hati ya jangan genit-genit Freya. Aku akan selalu mengawasi kamu "
"Aku tidak seperti itu ya. Aku tidak mungkin genit pada laki-laki lain sedangkan aku di rumah punya yang lebih tampan dan segalanya "
Dimas yang gemas mencubit kedua pipi Freya dan mencium keningnya cukup lama, lalu mencium bibirnya juga "Hati-hati ya, saat bekerja kamu jangan lupa untuk meluangkan makan jangan terlalu fokus "
"Kamu juga hati-hati di jalan"
Freya keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah kantornya, baru saja beberapa langkah tapi bosnya sudah memanggilnya "Freya apakah kamu sudah membereskan berkas itu untuk meeting hari ini"
"Sudah Pak, aku sudah membereskannya semuanya"
"Baiklah kita harus segera mempersiapkannya, tadi baru saja perusahan itu menelpon langsung padaku, kalau meetingnya ingin dimajukan mungkin tadi dia menelepon ke telepon kantor tidak ada yang mengangkat makanya langsung padaku. Ayo kita persiapkan semuanya agar pekerjaan ini cepat selesai"
"Baiklah Pak ayo mari"
Dimas yang melihat itu mengernyitkan keningnya, melihat Freya yang begitu akur dengan laki-laki itu. Dimas tahu itu bosnya tapi apakah harus sedekat itu, maksudnya mereka berdekatan hanya untuk mengobrol saja Dimas cemburu melihat itu, tidak suka saja istrinya dekat-dekat dengan laki-laki lain.
Ada sesuatu yang mendidih dalam hatinya melihat Freya didekati oleh laki-laki. Ya meskipun itu bosnya tetap saja dia laki-laki kan. Dimas akan bicara dengan Freya nanti, lebih baik Freya pindah kerja saja daripada harus di sini. Bosnya itu cukup tampan dan lebih mapan darinya.
Apalagi yang Dimas tahu bosnya Freya itu tidak mempunyai istri, dia duda beranak satu. Dimas tidak mau kalau itu menjadi kesempatan bosnya untuk mendekati Freya istrinya. Istrinya begitu cantik mana mungkin bosnya tidak tertarik, bahkan dulu saja temannya sempat tertarik pada Freya.
Dimas tidak akan pernah membiarkan itu, tidak mau sampai tiba-tiba istrinya direbut. Dimas menjalankan mobilnya pergi dari depan kantor karena ada mobil yang mengklaksonnya. Berisik sekali mereka ini sungguh membuat telinganya sakit.
Selama perjalanan Dimas sudah gelisah, melihat itu membuat hatinya tidak tenang. Pikirannya pun tidak tenang. Apalagi Dimas sekarang akan menginap beberapa hari kan tidak akan pulang. Apakah Freya tidak akan diantarkan oleh bosnya itu, Freya tak membawa mobil.
Bodohnya dirinya ini. Kenapa tak membiarkan Freya membawa mobil saja. Jadi tak tenangkan bekerjanya kalau begini memikirkan terus sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments