Freya kaget saat teman-temannya sudah berkumpul di rumahnya, bahkan membawa kue" Selamat ulang tahun selamat ulang tahun selamat ulang tahun Freya selamat ulang tahun"
"Ayo tiup lilinnya dulu Freya"
Freya dengan senang hati melakukan, tapi Freya sebelumnya menutup kedua bola matanya berdoa terlebih dahulu. Doanya selalu sama semoga suaminya selalu setia padanya, anaknya selalu sehat dan ada di sampingnya. Ibu mertuanya juga selalu ada untuknya sebenarnya doa Freya tak pernah aneh-aneh. Freya hanya ingin suaminya selalu ada di sampingnya itu saja dan tidak pernah mengkhianatinya.
Freya langsung meniup lilinnya dan teman-temannya langsung bertepuk tangan. Kue itu disimpan setelah dipotong dan Freya bagikan, ternyata Mama mertuanya sudah menyiapkan begitu banyak makanan di sini.
"Maaf ya kita telat datang kemari. Tadinya mau kemarin tapi kami berpikir kalau kamu pasti akan menghabiskan waktu dengan Dimas dulu, makanya kami baru datang ke sini" ucap Ina
"Tidak masalah aku bahagia kalian datang kemari. Ternyata kalian semua masih ingat dengan ulang tahunku. Aku kira kalian sudah lupa "
Freya memeluk temannya dengan erat, para suami juga pada ikut hanya saja ada satu teman Freya yang tidak ikut yaitu Dinda. Kemana dia biasanya Dinda selalu ada "Oh ya Dinda ke mana ya, apa dia tak ikut kemari "
Suami Dinda langsung maju "Dinda sedang sakit jadi dia tidak bisa ikut maaf ya, makannya aku yang datang kemari untuk menggantikannya "
"Oh begitu ya tidak masalah. Semoga cepat sembuh ya. Nanti aku akan kesana untuk menengoknya "
"Tentu saja, tunggu baru saja dibicarakan Dinda sudah menelfon saja "
"Iya silahkan"
Suami Dinda keluar, Freya langsung mengobrol-ngobrol lagi dengan teman-teman yang datang. Sedangkan Dimas dia berbincang dengan suami-suami temannya itu. Rumah seketika menjadi ramai sekali, tapi Freya suka teman-temannya datang seperti ini mereka begitu perhatian padannya dan ingat hari dimana Freya lahir. Padahal Freya sendiri lupa.
"Kapan Freya kalian menambah anak, masa mau Irsyad saja kasihan kan dia sudah besar pasti dia ingin punya adik "
"Aku belum kepikiran sampai situ sih. Mungkin nanti deh setelah Irsyad lebih besar lagi. Aku masih tidak mau rasa kasih sayangku terbagi untuk Irsyad"
"Baiklah aku mengerti, kamu ingin fokus dulu pada Irsyad"
Ponsel Freya tiba-tiba saja berdering "Ini Dinda meneleponku. Bukannya tadi Dinda menelpon suaminya ya Bagas"
"Entahlah coba kau angkat. Siapa tahu penting"
"Baiklah "
"Halo Dinda"
"Hai Freya maaf mengganggu waktumu. Selamat ulang tahun ya maaf aku tidak bisa datang. Apakah suamiku datang ke sana, apakah dia ada disana"
"Tidak masalah, kamu sakit kenapa ga kasih kabar padahal aku bisa datang kerumahmu untuk melihat keadaan mu. Ya suami mu ada datang kemari "
"Enggak kok, aku ga lagi sakit cuman lagi sibuk aja sih. Ini anak kedua aku emang lagi rewel banget. Kalau misalnya dibawa ke sana juga kasihan nantinya. Bisa tolong bantu aku ga minta suamiku untuk nelpon aku sekarang. Aku butuh bantuannya ini darurat banget tapi dia susah banget dihubungi "
"Oke deh aku kasih tahu dulu Bagas ya"
Sebenarnya Freya masih ingin bertanya, tapi tahu waktunya tak tepat akhirnya Freya tak bertanya lagi saja. Masih ada waktu kan nanti.
"Makasih ya Freya"
"Iya Dinda sama-sama, kayak sama siapa aja"
Freya segera mematikan sambungannya dan berjalan ke arah luar rumah. Pasti dia sedang menelpon di luar rumah. Tunggu tunggu kenapa Freya jadi bingung. Bukannya tadi Bagas akan menelpon Dinda ya. Lalu kenapa sekarang Dinda bilang Bagas sulit dihubungi.
"Mau ke mana kamu sayang"
"Ini tadi Dinda menelpon, katanya minta Bagas buat nelpon dia balik"
"Ya udah biar aku aja yang kasih tahu Bagas, kamu masuk lagi ngobrol sama yang lainnya"
"Ya udah makasih ya sayang"
"Iya sama-sama sayang "sambil mengecup kening Freya.
Saat Dimas keluar dia melihat Bagas yang sedang menelpon. Dimas langsung menepuk bahunya "Bagas"
"Oh iya Dimas. Ada apa maaf ya ini aku matikan dulu biasa Dinda menelponku, dia selalu saja kangen sama aku "
"Begitu ya, tapi tadi Dinda menelpon istriku masa tiba-tiba Dinda nelpon kamu, tadi katanya kamu suruh telepon balik"
"Oh mungkin tadi aku langsung telepon jadi dia langsung angkat sih"
"Beneran atau mungkin kamu punya perempuan lain ya selain Dinda "
"Mana mungkin aku khianati Dinda, kamu ini ada ada saja. Ini benar-benar Dinda kok yang tadi nelpon buat apa aku khianatin Dinda"
"Tapi kan tadi Dinda sedang menelpon dengan istriku Freya, tapi kenapa tiba-tiba kalian bisa bicara mungkin kalau kamu menelpon pada Dinda tidak akan bisa"
"Ya kenapa kalau aku punya perempuan lain, aku sudah tidak menyukai Dinda lagi aku sudah tidak menyayangi Dinda lagi kenapa memangnya" Bagas langsung marah dan mengakui semuanya.
"Apa kenapa bisa. Kamu gila ya, khianatin Dinda kayak gitu, dia itu istri. Kalian itu bukan pacaran lagi, kalian itu sudah berumah tangga. Bedakan lah antara pacaran dan berumah tangga kamu itu udah punya anak"
"Iya aku tahu, kalau aku udah punya anak. Tapi aku udah ga nyaman sama Dinda. Aku udah capek sama dia. Lebih baik aku cari perempuan lain daripada aku harus gila sama-sama Dinda"
"Kamu harus ingat gimana perjuangan kamu sama Dinda dulu, jangan karena ada orang ketiga kamu kayak gini buat Dinda sakit hati, aku ga mau kamu terjerumus kayak gini Bagas"
"Alah kamu jangan sok-sokan deh jadi laki-laki yang ga pernah selingkuh. Nanti juga kalau kamu lihat perempuan bening dan lebih dari istri kamu, kamu juga bakalan selingkuh"
"Jaga ya mulut kamu itu, jangan samakan aku dengan kamu "
"Ada apa ini "tanya Freya yang keluar karena mendengar teriakan suaminya dan beberapa temannya juga ikut keluar.
"Lihatlah Freya teman suamimu ini malah selingkuh, sungguh aku tidak menyangka bisa berteman dengan orang seperti itu "
"Apa, kamu selingkuh Bagas. Kenapa kamu lakuin itu sama Dinda. Emangnya dia salah apa sampai-sampai kamu selingkuh"
"Baiklah kalau kalian ingin tahu kenapa aku bisa selingkuh dari Dinda rumah tanggaku juga dengan dia sudah berakhir. Aku akan menceraikan Dinda aku sudah tidak nyaman dengan dia. Dinda itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan mengurus anak, sedangkan aku dia tidak mengurusku sama sekali"
"Itu bukanlah suatu alasan untuk kamu bisa berselingkuh Bagas. Kamu tahu kan Dinda bekerja dan menjadi Ibu rumah tangga sekaligus "jawab Freya yang kesal dengan jawaban yang tidak masuk akal dari Bagas.
"Memang benar, dia tidak bisa memberikan satu hari saja waktu bersamaku, pasti saja sibuk dengan anak-anak kalau tidak dengan pekerjaannya. Dia hanya sibuk dengan berkas-berkasnya tidak memikirkan aku. Aku hanya ingin menghabiskan satu hari dengannya, tapi dia malah menyusui anak, memandikan anak, menidurkan anak yang ini aku juga ingin diperhatikan"
"Kalau kamu tidak mau melihat Dinda sibuk seperti itu maka bantulah pekerjaannya. Bantu dia mengurus anak, bantu dia dalam urusan rumah tangga. Jangan biarkan Dinda bekerja sendiri. Kamu juga tidak boleh egois seperti itu Bagas kamu juga tidak bisa menyalahkan Dinda, jelas-jelas di sini yang salah itu kamu"
"Kalau kamu tidak percaya dengan kata-kataku maka kamu datang saja ke rumahku, lihat bagaimana Dinda yang sibuk dan tidak memperdulikan aku. Dia mengabaikan ku lebih baik aku cari yang lain kan, lebih baik aku cari perempuan yang punya banyak waktu untukku"
"Kalau begitu dari awal kamu jangan menikah. Jangan berumah tangga"
"Alah sudahlah nanti juga akan ada saatnya suami kamu selingkuh"
"Hei apa-apaan kamu ini "teriak Dimas yang tidak terima kata-kata seperti itu, enak saja selingkuh kapan Dimas selingkuh.
"Kenapa Dimas marah, benar kan istrimu sama seperti Dinda yang sibuk bekerja bekerja dan bekerja, nanti juga kamu akan ada bosannya mungkin kamu sekarang belum menemukan perempuan yang pas. Tapi nanti setelah menemukannya kamu akan sepertiku menceraikan istrimu dan lebih memilih perempuan yang baru datang itu"
"Aku tidak akan pernah melakukan itu, lebih baik sekarang kamu pergi dari rumahku dan jangan pernah datang lagi kemari. Aku tidak akan pernah menerima kamu "
"Ya aku akan pergi ,aku tidak akan pernah datang kemari,aku yakin kamu juga akan sepertiku nanti. Lihat saja aku tidak akan salah dalam hal berbicara, aku akan melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau kamu nanti selingkuh"
Bagas langsung saja pergi, teman-teman Freya yang juga yang ada di sana jadi bingung, kenapa malah jadi bertengkar seperti ini. Freya langsung membawa teman-temannya untuk masuk.
Setelah teman-temannya masuk lagi Freya menatap suaminya. Freya jadi kepikiran tentang kata-kata Bagas, memang selama ini Freya sangat sibuk sekali dengan pekerjaannya dan juga banyak lagi. Pokoknya Freya membenarkan apa yang dikatakan Bagas. Kalau Freya terlalu sibuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Eh...laki" ngak semua spesies macam kamu tukang selingkuh ya..burungmu tuh minta dikondisikan...Ingat klo sdh Strok...Miskin kamu jg akan dibuang sama selingkuhan kamu..Sok Yes jdi laki...Rudi...Awas kau Dimas....😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡
2025-02-16
0
Sunarmi Narmi
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
2025-02-16
0