Gea tersentak saat ada yang memeluknya dari belang "Siapa kamu, kenapa tiba-tiba masuk kedalam kamarku"
Gea mundur beberapa langkah tapi sudah mentok Gea tak bisa kemana-mana "Tolong keluar jangan ganggu aku "
Laki-laki itu malah membelai wajahnya "Kenapa, aku sudah membayarmu pada Ayahmu dan aku bebas mengunakan mu. Lalu sekarang kenapa kamu menolak ayo layani aku dengan baik"
Gea mengelengkan kepalanya "Tidak, aku bukan perempuan murahan "
Gea memeluk tubuhnya sendiri, Gea tidak mau sampai harus dilecehkan lagi oleh orang lain. Gea akan menjaga tubuhnya untuk sang dokter.
Gea tidak mau sampai ini terjadi lagi, tapi tangan Gea langsung ditarik dengan paksa. Gea dibawa kearah tempat tidur dan langsung dibanting.
"Enak saja aku sudah membayarmu dengan mahal jangan harap aku akan melepaskan mu, aku tak akan sudi untuk melepaskan mu sebelum aku puas "
Tanpa pemanasan terlebih dahulu, laki-laki itu langsung memasukan kelaminya kedalam milik Gea. Gea sampai menjerit karena kesakitan "Akhh sakit jangan seperti ini, ini sangat sakit sekali apakah kamu gila "
Tapi laki-laki itu tak peduli malah terus bermain, tanpa mendengarkan teriakannya Gea. Yang terpenting sekarang adalah dirinya terpuaskan. Tak peduli orang yang ada dibawahnya kesakitan.
Gea yang sudah pasrah mencoba untuk menerimanya, menatap wajah laki-laki ini dan menganggapnya kalau yang sedang bercinta dengannya adalah dokter tampan itu.
Gea mulai menikmati permainan itu, tapi dengan mengigat wajah dokter itu. Laki-laki itu senang saat Gea membalasnya dan juga ikut mendesah sepertinya.
...----------------...
Sedangkan Dimas dia tak bisa tidur. Dimas tak bisa seperti ini terus. Dimas ingin istrinya ada disampingnya. Dimas membuka pintu kamarnya melihat kanan kiri dan tak ada siapa-siapa.
"Aman tak ada siapa-siapa aku akan ambil istriku tersayang, aku tak bisa tanpa istriku itu. Aku ingin istriku ada disini "
Dimas masuk kedalam kamar anaknya dengan perlahan-lahan. Tapi Dimas jadi tak enak kalau mengambil istrinya dari anak nya. Lihatlah mereka tidur dengan berpelukan seperti itu.
"Ya ampun, aku begitu terharu melihat kalian tidur seperti ini. Kenapa kalian tidak mengajakku kenapa hanya tidur berdua saja "
Dimas berbaring dibelakang istrinya memeluknya dari belakang. Dimas mengecup kening istrinya beberapa kali dan membelai rambut anaknya.
Irsyad terbangun, tapi Dimas mengusap kembali rambut sang anak "Sudah tidur sayang, tidur Ayah tak akan mengambil Mamamu ayo tidur lah"
Mata Irsyad dengan perlahan menutup kembali. Irsyad benar-benar kembali tertidur lagi. Dimas yang ingin tidur juga di sini akhirnya bergabung juga, Dimas tidak tega juga membawa istrinya pergi ke kamar dan anaknya tidur sendirian. Masa mau melepaskan mereka dengan paksa apalagi pelukan mereka sepertinya sangat erat sekali.
Ya meskipun harus tidur desak-desakan seperti ini, tapi ya tak masalah lah yang terpenting Dimas bisa ikut tidur bersama istrinya, karena tidur di kamar sendirian itu tidak bisa, matanya tidak bisa tertutup terus saja bolak-balik sana sini melihat kanan tidak ada istrinya rasanya kesepian sekali Dimas ini.
"Aku menyayangi kalian berdua. Aku bahagia memiliki kalian berdua. Aku ingin kita terus seperti ini tak akan terpisahkan sampai kapan pun"
Dimas mempererat pelukannya dan menutup matanya juga. Dimas ingin bermimpi indah bersama istrinya hanya istrinya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments