"Bagus Freya, berkat kepintaran mu kita mendapatkan proyek itu. Aku suka kerjamu dan bulan depan aku akan mengirimkan bonusmu bersama gaji. Benar-benar beruntung aku mempunyai asisten yang pintar dan berbakat sepertimu"
Freya tersenyum senang "Terima kasih Pak atas pujianmu itu, tapi apakah tidak masalah setiap aku mendapatkan proyek seperti ini kamu memberikan aku bonus. Apakah tidak akan menjadi gunjingan karyawan-karyawan lain"
"Kenapa aku suka dengan kerjamu. Kalau mereka ingin sepertimu mendapatkan bonus maka harus pintar seperti mu juga, bisa membuat aku bangga. Sekarang aku harus memberikanmu reward tidak mungkin kan aku tidak memberikan apa-apa pada karyawanku yang begitu gigih, cerdas dan bisa dengan cepat membuat mereka setuju dengan kerjasama ini. Pokoknya pekerjaanmu sangat bagus sekali, aku suka dengan pekerjaanmu Freya, jadi tidak usah membahas tentang bonusmu itu. Itu adalah rasa terima kasihku karena kamu sudah membuat perusahaanku makin di atas"
"Baiklah Pak terima kasih"
"Tidak usah berterima kasih seperti itu, ayo kita pulang ke kantor mungkin kita akan pulang lebih cepat juga hari ini. Aku akan memberikan waktu untukmu bersama keluargamu "
Gea yang melihat Freya keluar malah tidak jadi mendekatinya, rasanya ada sesuatu yang mengganjal. Gea sangat takut kalau Freya masih marah, kalau Freya masih tidak terima dengan apa yang pernah dia lakukan.
Kesalahannya itu tidak bisa dimaafkan dengan mudah. Apalagi ini adalah sebuah penghianatan dan sekarang dia malah akan meminta bantuan pada Freya, apakah pantas ?
Gea senang melihat Freya yang begitu cantik, sepertinya Freya sangat bahagia sekali. Dia senang melihatnya Gea bersyukur sahabatnya itu bisa menjalani hidupnya dengan baik tidak sepertinya.
"Kenapa kamu diam di sini, bukannya mau ke kamar mandi. Hapus air matamu kenapa coba tiba-tiba menangis seperti itu. Di tempat umum juga apa kamu tidak malu"
Gea langsung menghapus air matanya, Ayah tirinya sudah ada di hadapannya "Aku aku tadi lupa di mana arah kamar mandinya, makannya aku mengingat-ingat dulu dan diam dulu disini "
"Lupa, lalu kalau kamu lupa harus diam di sini seperti patung harus seperti itu. Lalu dengan air mata buaya mu itu"
"Maaf aku aku bingung, aku tak akan seperti ini lagi"
"Dasar perempuan tidak berguna, lebih baik sekarang pergi ke kamar dan rias wajahmu lagi. Lihat kamu sudah dekil seperti ini. Gara-gara terus saja menangis, perasaan kamu cengeng sekali ya. Aku harus menemui orang itu sekarang juga mereka akan datang dan bukan satu orang saja, aku mau kamu memikat mereka semua jadilah anak yang berbakti dan juga anak yang berguna untukku"
"Aku ingin mereka terpikat padamu dan aku mendapatkan uang yang banyak. Cepat pergi ke kamarmu, rias wajahmu itu yang dekil, jangan sampai kamu membuat aku malu untuk yang kedua kalinya"
Gea bergegas pergi, dia tidak jadi menemui Freya semoga saja suatu saat dia bisa bertemu lagi dengan Freya. Gea harus bertemu dengannya, Gea tidak mau sampai hidupnya harus terkekang terus oleh Ayah tirinya ini. Gea harus keluar dari hidupnya yang menyusahkan ini.
...----------------...
Freya benar-benar pulang masih siang, saat melihat ponselnya terdapat banyak sekali telepon dari suaminya. Tak biasanya suaminya menelfon sebanyak ini.
Memang Freya dari tadi tidak membuka ponselnya, Freya hanya fokus pada meeting nya dan juga keberhasilannya. Freya tidak mau mengecewakan orang-orang yang sudah datang ke sana. Itulah prinsip hidup Freya tidak pernah mau mengecewakan siapapun.
"Ada apa dengan Dimas, apa terjadi sesuatu dengannya"
Freya yang takut suaminya kenapa-napa langsung menghubunginya. Pada deringan pertama langsung diangkat teleponnya itu "Halo Dimas kamu baik-baik aja kan"
"Aku baik-baik aja, kamu ini ke mana aja aku telepon kamu dari tadi loh, tapi kamu ga angkat teleponnya. Kemana sih sibuk banget ya sampai segitunya "
"Kamu tahu sendiri kan aku lagi kerja. Apalagi aku tadi ada meeting di luar. Biasanya kamu ga pernah kayak gini deh. Biasanya kamu juga fokus sama kerjaan kamu dan ga pernah hubungin aku"
"Terus kamu pergi sama bos kamu gitu berdua, cuman berdua ga ada siapa-siapa satu mobil "
"Iya, iya aku harus pergi sama siapa lagi. Aku pasti meeting sama bosku masa aku sendiri, aku ini kan cuman asisten dia aja ya pasti aku ngikutin dia lah "
"Terus udah beres meeting kalian, makan dulu ga, pergi jalan-jalan ke mall dulu ga "
"Apa sih Dimas aku ini kerja, ya udah meeting aku pulang lagi ke kantor dan kerja itu udah ga ada lagi. Bahkan sekarang aku lagi di perjalanan pulang, aku udah pulang udah selesai kerjaan aku"
"Secepat itu, biasanya kamu pulang telat. Kenapa saat aku pergi kamu pulang dengan cepat, apa ini sudah direncanakan agar kamu tidak bisa bertemu denganku"
"Coba kamu video call. Kalau kamu ga percaya aku akan pulang. Aku lagi dalam taksi"
Freya sungguh kesal dengan sikap suaminya ini, tiba-tiba seperti ini. Padahal jelas-jelas Freya hanya kerja saja. Bahkan pergi dengan bosnya juga ya biasa hanya rekan kerja saja, emangnya ada yang salah kalau misalnya pergi berdua dengan bosnya tidak kan. Semuanya juga baik-baik saja tak ada yang terjadi antara Freya dan bosnya.
Sambungan langsung beralih ke video call. Freya segera mengarahkan ponselnya keluar jendela dan ke arah sopir, setelah itu Freya mengalihkan kameranya ke arah wajahnya "Lihat aku sekarang mau pulang dan di depan itu adalah sopir taksi, apa kamu akan menganggap kalau itu bosku tidak mungkin kan"
Dimas mengusap wajahnya "Maaf maaf aku minta maaf padamu. Aku benar-benar cemburu saat melihat kamu tadi di lobby mengobrol dengannya dan kalian cukup dekat sekali, aku jadi cemburu melihat itu. Aku tidak bisa melihatmu dekat dengan laki-laki lain Freya"
"Ya ampun kamu cemburu hanya karena hal itu, padahal aku tidak melakukan apa-apa kita berdua hanya mengobrol. Memangnya kamu anggap aku ini perempuan apa sampai-sampai aku harus tergoda dengan bosku sendiri, satu lagi bosku juga tidak akan pernah tertarik denganku seleranya sangat tinggi"
"Aku hanya takut kehilangan kamu saja sayang, makanya aku seperti ini. Aku sangat ketakutan saat kamu bisa tersenyum oleh laki-laki lain, bisa mengobrol dengan sebanyak itu dengan laki-laki lain. Sungguh aku tidak bisa melihatnya"
"Dengarkan aku Dimas, aku ini bekerja masa aku akan terus bungkam di hadapan bosku sendiri saat dia mengajak aku bicara, tidak mungkin kan. Jadi pikiran kamu tolong jauh jauhkan dari hal yang mengarah pada perselingkuhan, karena aku tidak akan pernah melakukan itu"
"Iya aku mengerti. Aku mengerti kalau kamu tidak mungkin melakukan itu, aku tahu kamu tidak akan mungkin selingkuh dari aku. Hanya pikiran gila aku saja ini yang membuat aku berfikir ke mana-mana. Maafkan aku sekali lagi aku tidak akan pernah berpikir seperti itu lagi"
"Baiklah aku maafkan untuk hari ini. Kamu ada di hotel mana biar aku menyusulmu agar kamu tidak kembali berpikiran yang tidak-tidak, aku tidak suka dituduh seperti itu "
"Benar kamu mau datang kemari dan menemaniku, kamu tidak bohong kan kamu tidak sedang bercanda dengan ku "
"Tentu saja, aku tidak berbohong. Mana mungkin aku berbohong pada suamiku. Kirimkan alamatnya maka aku akan datang ke hotel sana, aku akan menemuimu"
"Baiklah sayang. Aku akan mengirimnya sekarang. Aku sangat mencintaimu sungguh Freya aku begitu tergila-gila padamu, sampai-sampai aku tidak rela melihatmu bersama laki-laki lain. Aku kirim sekarang ya"
Dimas begitu bersemangat sampai-sampai Freya senang melihatnya, karena mau didatangi olehnya. Kadang-kadang kan ada suami yang tidak mau sampai istrinya tahu sedang di mana, bersama siapa pokoknya tidak mau sampai istrinya mengetahui keberadaannya. Tapi Dimas dengan senang hati memberitahunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments