3. Risma rasa Sarah

Pesta telah usai, dengan berbagai macam cara Sarah mencoba membuat pesta pernikahan Ardi dan Risma kacau.

Walau tak berjalan selancar rencananya. tapi lumayan lah, dia bisa membuat Risma merajuk, Ardi kesal, hingga Nita dan ibu mertuanya naik darah.

.

.

.

.

.

.

20.35

Hati sarah hancur jika membayangkan apa yang akan terjadi malam ini di balik kamar pengantin itu.

Dia masih tak rela, mungkin tak akan rela.

Suaminya menjalankan malam pertamanya, sedangkan Sarah. Dia terluka, menangis seperti orang gila sejak pulang tadi.

Dia bahkan belum membersihkan tubuh sepulangnya dari gedung pesta.

"aaaahhhhaaaa"

ide gila tiba-tiba saja muncul di otak setengah tak waras Sarah.

Dia bergegas masuk ke kamar mandi, sarah mandi secepat yang dia bisa, berdandan rapi dan mengenakan pakaian tidur tersexy yang dia punya.

Tadinya sarah ingin mengenakan lingerie pemberian Ardi, tapi tidak. terlalu rawan,ini saja dia yakin Ardi akan belingsatan.

tuuut

tuuut

tuuuutt..

"kenapa, SAAAAARRRR?????"

Ardi kaget bukan kepalang melihat apa yang Sarah suguhkan di balik layar gawainya.

Sarah memancing Ardi dengan video call yang menggiurkan. Betapa tidak, Sarah mode wanita penggoda sedang menantang adrenalin Ardi dari jauh.

"Maaas,," Sarah memanggil Ardi dengan nada manja.

"Sar, astaghfirullah kamu ngapain pake baju sexy begitu, aku ga di rumah lho sar, ganti, ganti." titah Ardi tak suka.

"Lho qo ganti sih, aku kan mau telpon suami aku. Jadi ya harus cantik, harus sexxssooy. gimana si iikkhh" protes sarah tak kalah sengit.

"Terus ngapain pake baju gitu?"

"Gapapa. cuma mau cerita tipis-tipis aja. boleh kan, boleh d.ong yaaaa" pinta Sarah memelas

"Cerita sih boleh sar, tapi ga pake baju itu juga. Ya ampun, gimana kalo ada yang liat??"

"Ngga ada yang liat lah, wong aku dikamar. Baju tidur aku cuma sisa ini di lemari, sisanya lingerie. mau aku pake lingerie aja?" elak sarah.

"Jangan jangan. Yudah, tapi janji ya nanti kamu selimutan yang rapet" tiah Ardi.

Segitunya takut aku ada yang liat, tapi dia ga bisa jaga hati dan pandangan. dasar laki!! ujar sarah dalam hati.

"heeeemmpphhh" Sarah menganggukkan kepalanya manja.

"Mau cerita apa sih sar? besok aja ya, janji besok aku pulang, ga enak sama Risma" pinta Ardi sambil memelankan suaranya.

Memang Sarah tak melihat bahkan tak mendengar keberadaan Risma sejak tadi, hanya Ardi yang dia lihat. Mungkin Risma sedang membersihkan diri.

"Sebentaaar aja yaaaa sayaaaaaang." Bujuk Sarah tak ingin kalah

"Oke, sebentar ya, lima menit" tegas ardi.

Di anggukkan kepala tanda sarah setuju. "eeeemmpphh mas, inget ga dulu pas kita pergi berlibur ke pantai, aku sampe ga bisa nikmatin liburan aku karna kamu nahan aku terus di kamar. iikkhh ga seruu!"

"Ya kan namanya juga pengantin baru sayang, mana bisa ditahan"

Sarah memainkan nafsu ardi dari jauh, dari gerak, suara, hingga sentuhan-sentuhan pada diri dirinya sendiri.

Terlihat Ardi mulai tak tenang.

Biasanya jika Ardi dinas luar kota, Sarah dilarang untuk video call, karna takut tak kuat katanya.

"Maaaaaas, aku kangeeeeeeenn. peluukk Maas"

"Mas juga kangen sayaang. Aduuh sar, mas ga tahan ini."

Yyyyeeeeesssss! Berhasil, Risma, akan kupastikan mas Ardi menyebut namaku malam ini. dan kamu akan merasakan apa itu diduakan.

"kamu telponan sama siapa mas"

Sarah mendengar suara risma yang sepertinya baru selesai melakukan ritual mandinya.

"Aaahhh, ngggaaaaaakkk, ini, iiiiituuu." jawab Ardi gugup.

"Hhhaaaaaalllooo Rismaaaaaaaa" Sapa sarah sengaja mengeraskan suara.

Sarah tak tau apa yang sedang Risma bicarakan karna terlihat hanya wajah Ardi yang menenangkannya. dan itu cukup membuatnya puas karna melihat kepanikan wajah Ardi.

"Ya udah deh mas, aku mau bobo dulu, bay sayaaaaaang muuuaaacccchhh, aaaakkhhh kan, jadi makin kangen mas, pengen ppeeeeluukkk. aku peluk guling aja deh" ucap Sarah manja.

"Jangan macem-macem ya sar, aku ga suka kamu peluk-peluk selain aku" protes Ardi.

"Lah kamunya jauh."

"maaaasssss, iiikkkkhhh"

Teriak Risma.

"Udah ya sar, baaayyy, inget jangan peluk-peluk!" teriak Ardi panik lalu mematikan gawainya.

Sakiiit.

Ya sakiit, bagaimana pun tetap sakit.

Sepintar pintarnya Sarah menyembunyikan sakit hatinya, semua terasa makin sakit.

Di peluknya guling dan menangis sekencang-kencangnya, dia meluapkan semuanya..

Sarah menghapus semua make up yang tadi dia poles dengan indah.

Dia menangisi dirinya yang kini berada di depan cermin.

"Ibuuuu. Ardi jahat bu. ayyaaahhh, dia nyakitin aku yah! ayah janji sama aku kan yah, ayah bakal bikin rontok gigi Ardi kalo Ardi nyakitin akuuuu. yaaaaaaahhhh. sakiit yah, sakiittt hati akuuuuuuuu" Sarah menangisi laki-laki itu dihadapan pigura kedua orang tuanya.

Ingin dia lampiaskan semua sakit yang dia rasa. tapi semua di rasa percuma, nasi sudah menjadi bubur, tapi ternyata bubur ini terlalu banyak sambal, sampai-sampai pedasnya tak bisa dia tahan.

.

.

.

.

🍂🍂🍂

.

.

.

.

*sementara di kamar pengantin

"Ngapain sih istri kamu tu telpon-telpon??? mas, dia udah ngancurin pesta aku ya. Terus sekarang maunya apa? Ngancurin malam pertama kita??" Cecar Risma pada Ardi yang sedari tadi hanya diam.

"Aku juga ga tau, udah lah gausah dibahas"

"Ga dibahas gimana?? Ini malam pertama kita ya mas, aku ga mau istri pertama kamu tu ngancurin malem pertama kita kaya dia ngancurin pesta pernikahan kita tadi siang". Risma kesal sampai tersungut-sungut. Sampai dia tak perduli siapa orang yang ada di hadapannya. Bagaimana tidak, rekaman saat Sarah datang dan menjari trouble maker di acara pernikahannya tadi siang selalu teringat dan membuat kesal.

"Ris, cukup jangan bikin aku kesal. bisa kutinggalkan kamu sendiri sekarang juga kalau kamu bicara lagi" Ujar Ardi mulai kesal melihat tingkah istri barunya.

"Apa? Mas ngancem aku? Mau aku aduin sama ibu mas? terus biarin aku pergi, biar aku bawa anak ini" Risma kesal sambil menunjuk perutnya yang masih rata.

Memang Ardi menikahi Risma bukan karna kehendaknya, Ardi terpaksa menikahi Risma karna anak yang ada di dalam kandungan Risma. Ardi juga bingung, kenapa dia bisa melakukan hal bodoh dengan mendatangi Risma malam itu, padahal, yang ada di dalam ingatan Ardi Sarah - lah yang dia datangi. Tapi takdir berkata lain. Saat pagi dan tersadar, Ardi mendapati Risma di kamarnya, kamar rumah ibunya tepatnya. Ardi dalam keadaan mabuk berat setelah pesta dengan teman kantornya, lalu dia memesan taksi dan meminta pulang kerumah ibunya. Bisa perang dunia jika Sarah tau dia mabuk.

Tapi saat Ardi hendak memasuki rumah, dia melihat Risma di depan pintu dan langsung membawanya masuk kedalam kamar. Risma yang kebetulan merupakan anak dari kerabat jauh suami Nita. kedatangannya kerumah orang tua Ardi memang mempunyai maksud tertentu. Gayung bersambut, rencananya justru berjalan maju melebihi apa yang diharapkan.

Memang pesona Ardi tak di pungkiri, badan tegap berisi, kulit putih serta senyum yang menawan pasti memikat siapa pun wanita yang melihatnya.

Setelah kejadian itu, Risma makin sering berkunjung kerumah orang tua Ardi. Sebulan berselang, Risma mengaku tengah hamil anak hasil dari perbuatan Ardi.

Bingung mungkin karena baru sekali Ardi melakukannya tapi sudah mengandung. Sedangkan dengan Sarah, 5 tahun sudah tapi tak kunjung Sarah mengandung jua.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

anak orang

2023-07-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!