"Oma sengaja mau kasih kejutan buatmu dan Nesha istrimu. Cepatlah pulang kerumah!" ujar sang oma dan seketika membuat Langit menjadi lemas.
Langit menatap pintu kamar mandi yang masih tertutup seolah sedang menatap Cahaya.
Ia menghembuskan nafas berat, memikirkan bagaimana caranya ia mengatakan pada omanya itu jika dirinya gagal menikah dengan Nesha, apalagi jika oma sampai tahu jika Nesha yang begitu beliau sayangi telah mengecewakannya.
"Aku tidak mungkin mengatakan semuanya pada oma untuk sekarang ini," gumam Langit yang nampak bingung, ia mengusap wajahnya kasar.
Langit berpikir tentang bagaimana caranya menghadapi omanya yang baru saja kembali dari luar negeri setelah beberapa tahun menjalani perawatan karna penyakit jantung yang diderita selama bertahun - tahun. Bisa - bisa oma akan terkena serangan jantung lagi, dan Langit tidak mau itu terjadi.
Bertahun tahun omanya menjalani perawatan terbaik dinegara luar demi untuk kesehatan jantungnya. Dan semua upaya dan usahanya tidak sia - sia kini sang oma kembali sehat dan kembali berkumpul bersamanya di rumahnya.
Tapi dirinya juga tidak mungkin membawa Cahaya pulang kerumah untuk sementara waktu.
"Tidak ada cara lain, aku harus membawa Cahaya ke apartemen untuk sementara waktu," Ucap Langit lirih.
Tak berselang lama Cahaya pun keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah terlihat segar, dengan balutan dress setinggi lutut warna hitam berbunga dengan handuk yang melilit dikepalanya wajah polosnya tanpa makeup sungguh membuat seorang Langit seketika menatapnya tak berkedip, entah kenapa pagi ini jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Pandangan mata lelaki itu seolah terus mengikuti langkah kaki Cahaya.
"Gitu banget lihatnya mas," celetuk cahaya dan membuat Langit terkesiap lalu mengalihkan pandangannya ke sisi lain.
"Lama sekali kamu mandi, waktuku bukan cuma untuk nungguin kamu aja ya, aku masih banyak pekerjaan, gak usah dandan - dandanan, langsung sarapan saja aku sudah ditunggu orang!" ucapnya kemudian berusaha menutupi kegugupannya.
"Ish, siapa juga yang mau dandan, gak liat apa kalo ini krimer, masa iya dandan pake krimer!" gerutu Cahaya seraya mencebikan bibirnya mungilnya.
"Ya udah cepetan, aku harus segera kembali ke rumah!"
"Iya, ini juga udah cepet, lagian kalo aku tersedak kamu mau tanggung jawab apa!" ucap Cahaya tak mau kalah yang membuat mereka terus berdebat.
Tidak hanya Langit yang sedang dalam suasana kegundahan hatinya, begitu pun dengan Wiratama yang saat ini masih berada di luar kota karna urusan bisnisnya.
"Kenapa ibu dadakan begini sih, apa yang harus aku katakan tentang Langit, ibu pasti akan kecewa jika mendengar semua tentang wanita sembrono itu, dan aku tidak mau sesuatu terjadi lagi pada ibuku, cukup dia kecewa atas kelakuan Lusi yang membuatnya terkena serangan jantung saat itu."
Akhirnya Wiratama mencoba menghubungi sang putra, demi mencari solusi yang terbaik. Setelah beberapa bertukar pendapat akhirnya Wiratama menyetujui rencana Langit dan untuk sementara waktu Cahaya akan tinggal di apartemen milik Langit.
"Baiklah ayah, aku akan mengantar istriku terlebih dahulu, setelah itu baru kembali kerumah." Langit bergegas dari hotel menuju apartemen miliknya.
"Mas, kita kemana? Sepertinya ini bukan jalan menuju rumah?" Tanya Cahaya seraya terus menengok jalanan asing baginya karna baru pertama kali ini melaluinya.
"Untuk sementara kita akan tinggal di apartemenku," sahut Langit dengan santainya.
"Tapi kenapa mas?" tanyanya tak mengerti.
"Anggap saja ini hukuman buatmu karna telah diam - diam pergi dari rumah apalagi ketempat hiburan malam seperti itu!" cicit Langit dangan pandangan tetap fokus pada jalanan didepannya.
"Kamu masih marah ya mas?" tanyanya lagi dengan muka melasnya.
"Anggap saja begitu!"
Cahaya menghembusan nafas berat sementara Langit tetap fokus pada jalanan.
Setelah itu tak ada lagi perbincangan diantara keduanya.
* * *
"Oma Susi telah kembali, Aku yakin baik Langit ataupun Lelaki tua itu tidak akan berani memberitahukan kejadian yang sebenarnya, Karna mereka pasti tidak mau terjadi sesuatu pada wanita renta kesayangannya itu, Dan ini akan menjadi kesempatan bagus untukku mendekati Langit kembali! Neshaaaa nasibmu memang selalu baik!" gumamnya seraya tersenyum jahat.
Baru saja Nesha mendapatkan telpon dari orang suruhannya yang terus memantau situasi di rumah mewah milik Wiratama beberapa hari belakangan ini.
Nesha sengaja menyuruh orang untuk mengawasi rumah itu agar ia tahu perkembangan seperti apa yang terjadi pada keluarga itu. Dan benar saja kini dirinya punya kesempatan untuk kembali mendekati Langit. Ia akan berusaha merebut kembali hati Langit. Dengan dukungan sang oma yang begitu menyukainya sejak dulu.
Pertama Langit membawanya menemui Oma Susi, saat itu juga Oma Lusi langsung respect pada wanita yang bernama Nesha, hingga akhirnya setiap Langit pergi menjenguk sang oma, Nesha selalu saja ikut. Semakin seringnya pertemuan mereka membuat oma sangat menyanyagi wanita yang dulu menjadi kekasih cucu semata wayangnya. Dari keakraban yang tercipta antara keduanya membuat perkembangan kesehatan jantung Oma Susi semakin membaik. Dan saat itulah Langit memutuskan melamar Nesha yang juga atas persetujuan sang oma.
Namun Langit sendiri tidak menyangka jika ternyata Nesha diam - diam menjalin hubungan dengan temannya sendiri, yang lebih mengejutkan lagi semua itu ia ketahui saat semua persiapan pernikahan sudah siap, dan waktunya pun tinggal 1 minggu lagi.
Sedangkan Oma hanya tahu jika pernikahan cucunya berjalan dengan lancar, karna baik Langit ataupun ayahnya tidak ada yang berani menceritakan semua peristiwa yang dialaminya saat itu karna bersamaan dengan kejadian itu sang oma baru saja menjalani operasi terakhirnya. Sebelum akhirnya kembali ke indonesia.
* * *
"Langit cucuku, oma sangat merindukanmu sayang, mana cucu menantu oma, kenapa kamu pulang sendirian sayang?" tanya oma kala tak melihat siapapun yang Langit bawa.
"Istriku sedang berada diluar kota oma, ada urusan dengan dunia fashionnya," tutur Langit dusta.
Karna bingung ia hanya asal menjawab dan itulah yang akhirnya terlintas didalam pikiran Langit.
"Kenapa ponselnya tidak aktf Lang, sejak tadi oma mencoba menghubunginya tak juga tersambung," tuturnya dengan raut wajah sedihnya.
"Mungkin masih sibuk oma, nanti malam akan langit coba untuk menghubunginya kembali!" ucap Langit menenangkan sang oma.
"Kamu gimana sih Lang, masa istri sendiri kamu bilang mungkin, Kamu gak sedang berantem dengannya kan? Rumah tanggamu baik baik saja kan? Entah kenapa oma merasa tidak enak sejak tadi Lang," tuturnya lagi dan kali ini membuat Langit semakin merasa berdosa karna telah membohongi omanya.
Namun untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya pun tidak akan mungkin untuk saat ini, dirinya tahu betul kondisi jantung sang oma saat ini belum betul - betul pulih sepenuhnya.
Tanpa Langit dan oma sadari seorang wanita sejak tadi menguping semua pembiacaraannya. Dan saatnya untuk beraksi dengan pikiran pikiran liciknya.
"Sayang... Aku datang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
nisa
jan bilang Nesha langsung menghmpri oma dan langit ya
2023-06-24
0
nisa
biarkan saja dia lang, drpd harus bohong,
2023-06-24
0
Jenny Akhmad
lebih baik jujur langit daripada bohong
2023-06-23
1