MP. Bab delapan

"Lihat! Mba Aya diantar pakai mobil mewah!" ucap salah satu pelayan di restoran tersebut yang ternyata melihatnya saat turun dari mobil Langit. Semua orang yang berada di sana seketika heboh saat melihat Cahaya turun dari sebuah mobil mewah yang hanya dimiliki oleh orang - orang tertentu saja di kota tersebut.

"Cie cie mbak Aya punya pacar sekarang ya? Tumben ada yang nganter," ledek salah satu temannya.

"Apaan! Enggak ada pacar ih," sangkal Cahaya dengan raut wajah malunya.

"Ih Mbak Aya, akui aja dech yang barusan nganterin itu gak mungkin taksi online kan? Ngaku saja dech Mbak!" beberapa orang temannya pun terus mendesak.

"Beneran bukan pacar!" kilahnya lagi.

Tapi suami. Batinnya kemudian.

Bukan bermaksud menutupi pernikahannya dari teman temannya, hanya saja dirinya merasa jika pernikahannya adalah sebuah kesepakatan yang ia sendiri tidak tahu akan berakhir seperti apa nantinya. Itu sebabnya ia masih menutupi pernikahannya yang mendadak itu.

Saat sedang asik berdebat tiba tiba saja ada yang memanggil namanya.

"Aya!" panggil seorang wanita yang suaranya tak asing ditelinga Cahaya dan seketika langsung menoleh.

"Serly," lirihnya lalu berjalan mendekatinya.

"Ay, kamu kemana aja, gak pernah pulang ke kosan?" tanya Serly dengan nada khawatir.

Sepertinya aku harus beri tahu Serly tentang pernikahanku, Selama ini kan dia yang membantuku disini.

"Ser, kita duduk di sana yuk!" ajaknya sambil menarik tangan Serly menuju tempat yang dimaksud olehnya.

"Baiklah, sekarang katakan kemana kau selama ini dan pulang kemana selama beberapa hari ini!"

"Emmm, aku sudah menikah Ser," ucap Cahaya pelan.

"Menikah?!" pekik Serly terkejut.

"Hsst, jangan keras - keras ngomongnya!" cicit Cahaya seraya mengedarkan pandangan memastikan tidak ada yang mendengar ucapan Serly yang begitu nyaring.

"Aku butuh penjelasan!" tuntut serly.

Dan pada akhirnya Cahaya menjelaskan semuanya kepada Serly tanpa terlewat sedikitpun, tentang dirinya yang diminta oleh Tuan Wiratama untuk menjadi menantu pengganti dan termasuk saat dirinya malam itu bertemu dengan Lelaki yang kini menjadi suaminya itu.

"Jadi ibumu saat ini sedang koma? Dan itu sebabnya kamu tiba tiba menikah dengan Keluarga konglomerat itu," sahut Serly setelah mendengar semua penjelasan dari Cahaya.

"Tapi gak apa apa sih Ay, anggap saja itu keberuntunganmu setelah kegagalan pernikahanmu karna pengkhianatan Rendi, akhirnya kamu berjodoh dengan salah satu orang terkaya di kota ini!" ucap Serly yang terlihat antusias mendengar cerita temannya itu.

Baik Cahaya maupun Serly sama sekali tidak pernah menyangka, jika keluarga Wiratama yang selalu jadi topik pembicaraan saat ketiga gadis rantau itu sedang gabut didalam kostnya, ternyata kini menjadi bagian keluarga dari salah satu gadis rantau itu.

"Tapi aku sendiri juga tidak tahu akhir dari pernikahan ini nantinya akan seperti apa. Apalagi Mas Langit sama sekali tidak mencintaiku," terlihat raut putus asa di wajah Cahaya.

"Kamu harus optimis dan selalu berpikir positif, kamu pernah dengar gak? Tentang cinta yang tumbuh setelah pernikahan. Dan itu beneran ada loh Ay, semoga itu juga yang akan terjadi dalam rumah tanggamu dengan keluarga Wiratama." ucap Serly memberi dukungan dan support tentang pernikahan temannya itu.

"Aamiin, semoga saja ya. Aku maunya menikah sekali seumur hidup Ser,"

"Yakinlah itu akan terjadi, semangat ya, apapun yang terjadi jangan pernah menyerah oleh keadaan. Aku tahu kamu wanita kuat." Serly terus memberi semangat pada Cahaya.

"Tapi kok, kamu masih bekerja?" tanyanya lagi.

"Rencananya hari ini mau resign sekalian pamit sama temen temen," tutur Cahaya.

"Ya udah, kalo begitu aku pulang dulu ya, aku pikir kamu tidak mau lagi tinggal sama aku, sampai aku terus terpikir tentang kesalahan apa yang sudah aku lakukan hingga membuatmu gak mau pulang ke kosan."

"Mana ada kamu salah, kamu selalu baik selama ini terhadapku, maafkan aku yang baru sempat memberitahumu tentang pernikahanku."

"Is okay, bye Ay. Aku pulang ya."

"Iya Ser, makasih ya!"

"Oke Ay, sama sama."

Setelahnya Serly pun pamit pulang pada Cahaya.

.

.

.

"Ada apa kau datang ke kantorku Nesha?"

"Lang, aku tuh kangen sama kamu tahu, kamu gak kangen apa sama aku?" tutur manja Nesha seperti saat masih menjadi kekasihnya dulu.

"Kita udah gada hubungan apa - apa Nesha! Kau sendiri yang memilih ninggalin pernikahan kita yang tinggal seminggu lagi. Dan aku sudah menikah dengan wanita pilihan Ayahku."

"Aku tahu Lang kamu sudah menikah, tapi aku juga tahu kalo kamu tidak mencintai istrimu, karna aku sangat tahu kalo didalam hatimu masih ada aku, masih mencintaiku kan? Jawab Lang!" ucap Nesha dengan air mata buayanya.

Sementara Langit hanya menatap kosong dengan perasaan yang tidak bisa dijabarkan.

Dihatinya memang masih sangat mencintai wanita yang kini ada dihadapannya itu, tapi disisi lain rasa kecewa dan sakit hati juga terus berkecamuk didalam hatinya. Kini lelaki itu hanya diam dengan pandangan datar. Mengingat pengkhianatan yang dilakukan olehnya bahkan dengan temannya sendiri rasanya begitu hancur, menjelang pernikahan yang tinggal beberapa hari nyatanya dirinya harus memergoki sang kekasih sedang bercinta di apartemen miliknya yang memang ditinggali oleh sang kekasih.

Bayang bayang kedua manusia yang sedang tanpa pakaian di atas tempat tidur itu masih terus terlintas di ingatannya.

Sedangkan dirinya, yang telah menjadi kekasihnya selama 3 tahun itu bahkan tak pernah sedikitpun melihat bagian dalam tubuh Nesha. Tapi sama sekaki tidak ia sangka jika ternyata wanita yang sangat ia jaga dan hormati dengan segenap cinta, justru memberikan tubuhnya untuk orang lain.

Rasa sesak itu kembali ia rasakan saat melihat wanita itu kini berada dihadapannya.

"Lang,,,!" panggil Nesha lagi.

"Tolong keluar dari ruanganku Nes!" ucap Langit tanpa menatap Nesha.

"Gak mau, aku mau kita kembali lagi Lang, aku nyesel udah memilih dia, dan saat itu aku baru jika ternyata aku sangat mencintaimu Lang, kumohon! Terima aku kembali Lang," Nesha terus berusaha untuk terlihat menderita dan menyesal, berharap lelaki itu merasa iba lalu menerimanya kembali.

"Aku sudah menikah Nes, dan untuk kita kembali lagi itu tidak mungkin, jadi tolong sekarang kamu keluar dari ruangan aku, sebelum aku memanggil Reza untuk membawamu keluar!" seru Langit yang sudah mulai meninggikan suaranya. Namun Nesha masih tetap berusaha untuk meyakinkan Langit bahkan kini ia mendekat lelaki itu.

"Keluar aku bilang!" kali ini Langit benar - benar emosi pada wanita yang sepertinya sudah tidak punya rasa malu lagi.

Dengan terpaksa Nesha keluar dengan perasaan kecewa, ia tidak percaya jika Langit lelaki yang dulu mau menuruti segala permintaannya bahkan sudah tidak mau menatapnya lagi.

"Lihat saja, aku akan menghancurkan pernikahanmu Langit, bagaimanapun caranya, aku harus bisa mendapatkan kamu kembali, aku tahu kamu masih sangat mencintaiku!" gumamnya seraya keluar dari gedung perusahaan milik Wiratama.

.

.

.

"Kenapa ini harus terjadi padaku! Kenapa!" teriak Langit dengan suara yang begitu menggema didalam ruangannya.

Terpopuler

Comments

nisa

nisa

jangan harap nesha

2023-06-02

1

nisa

nisa

tidak tahu malu

2023-06-02

1

nisa

nisa

mudah mudahan langit akan bisa jatuh cinta sama Cahaya

2023-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!