"Apa kamu mencintainya?"
"Hmmm, ya aku mencintainya tapi semuanya percuma kan, karna dia sama sekali tidak mau mencintai wanita lain selain mantannya, aku benci diriku, aku membenciku diriku sendiri yang sudah berani jatuh cinta pada orang yang sama sekali tidak punya perasaan terhadapku, hiks hiks," Cahaya mulai terisak.
Langit hanya menatap sendu wanita yang kini sedang terisak dalam keadaan mabok itu. Lalu menarik tubuhnya dan berusaha mendekapnya. Namun dengan kasar Cahaya menepisnya.
"Jangan coba - coba menyentuhku! Aku hanya milik suamiku!" ucapnya dengan lantang.
"Bukankah kau bilang suamimu tidak mencintaimu, lalu untuk apa kau menjaga tubuhmu hanya untuk orang yang sama sekali tidak mencintaimu?" tanya Langit yang semakin menjadikan momen ini untuk mengambil kesempatan terus mengorek isi hati yang istri yang menurutnya selalu bersikap cuek kepadanya selama ini, bahkan tidak jarang selalu mengajaknya berdebat.
"Sudahlah, jangan terus mengajaku berdebat, lama - lama kau semakin mirip saja dengannya!" gerutu Cahaya sebelum akhirnya ia tidak sadarkan diri karena pengaruh minuman beralkohol yang ia minum dengan tidak sengaja itu.
Sementara Langit menatap lekat wajah wanita yang kini telah tertidur lelap didalam mobilnya, "Cantik." satu kata yang keluar dari bibir lelaki itu.
Lalu ia memutuskan akan membawanya menginap di hotel saja, karna tidak mungkin ia membawanya kembali kerumahnya dengan keadaan Cahaya yang seperti saat ini, karna bisa saja sang ayah akan merasa sangat khawatir pada menantu kesayangannya itu.
Setelah berhasil membaringkan tubuh Cahaya, Langit segera menghubungi Reza untuk mencari tahu bagaimana sang istri bisa sampai masuk ketempat karaoke itu.
"Aku menemukan istriku berada didalam Cafe dan karaoke Selebrity di Room VVIP, cari tahu bagiamana bisa istriku masuk kedalam sana!" titahnya pada Reza.
"Baik Tuan Muda!" sahut Reza.
Hingga pagi menjelang.
Kedua wanita yang merupakan teman dari Cahaya kini sedang berada di dalam mobil milik Reza dalam perjalanan menuju hotel tempat dimana Langit membawa Cahaya menginap.
Dalam perasaan takut campur gelisah Serly dan Rosa hanya mampu saling tatap dengan pikiran - pikiran yang sudah berkelana mengingat kesalahannya yang telah mengajak Cahaya pergi ke tempat karaoke dan lebih lagi membiarkan Cahaya dibuat mabok oleh seorang lelaki asing.
Tak berselang lama, mereka pun tiba di hotel yang dituju.
"Tuan Muda, mereka adalah teman kost Nona Cahaya sebelum menikah dengan anda dan bekerja sebagai pemandu lagu di tempat tersebut," tutur Reza pada Langit
"Maafkan kami, kami tidak bermaksud apapun. Kami hanya ingin mengajak Cahaya agar bisa menghilangkan kesedihannya itu saja," tutur Serly seraya menundukan wajahnya.
"Apa kalian yang sudah memberikan minuman beralkohol kepada istriku semalam?" tanya Langit dengan datarnya.
"Tidak, tuan. Saya berani bersumpah," Serly menggelengkan kepala dengan cepat.
"Lalu apa kau tahu jika semalam istriku hampir saja dilecehkan oleh lelaki yang duduk bersamanya?" tanya Langit penuh penekanan.
"Tahu tuan, tapi saat saya hendak mendekati Cahaya, anda sudah keburu datang," ujar Serly jujur dan Langit sendiri juga melihat jika wanita yang saat ini sedang berbicara dengannya itu memang sedang berjalan menuju tempat istrinya duduk di dalam ruangan itu.
"Reza antar mereka berdua dan sebagai hukumannya untuk beberapa hari tidak bisa bekerja di cafe selebrity," ucapnya pada Reza.
"Baik tuan, mari nona nona!" ajak Reza pada kedua teman Cahaya.
"Dan untuk kalian berdua ingat baik baik, jangan pernah lagi mengajak istriku ketemat seperti itu, mengerti?" kedua wanita itu menganggukan kepalanya. Dan langit memberi isyarat pada Reza untuk segera pergi dari sana.
Sementara kedua teman Cahaya itu menghembuskan napas lega, karena hanya mendapat hukuman dengan tidak boleh bekerja untuk beberapa hari kedepan.
Sedangkan mereka telah berpikiran jauh tentang hukuman yang akan mereka terima, termasuk tidak bisa lagi bekerja ditempat tersebut. Karena jika itu terjadi mereka tidak akan bisa lagi menopang ekonomi keluarganya yang sangat kurang ditempat tinggalnya sana.
"Aooooo, pusing sekali kepalaku. Dan ini dimana?" gumam Cahaya yang baru saja membuka matanya perlahan lalu mengedarkan pandangan keseluruh sudut ruangan.
Wanita itu terkejut dengan susah payah meneguk salivanya kala pandangan terjatuh pada sosok lelaki yang sangat ia kenali sedang duduk disofa seraya memegang ponsel namun pandangan matanya tertuju padanya.
Seketika pandangan mereka bertemu dan Langit segera bangkit menghampiri Cahaya dengan mode cueknya kembali ia tampakan.
"Sudah sadar? Gimana semalam have fun?" sindir Langit.
"Mabok gak ngajak - ngajak, kalo mobok sama - sama kan enak jadi bisa have fun bareng setelahnya," ucap Langit seraya melipat kedua tangannya didada sambil menatap Cahaya yang sedang berusaha bangkit dan mendudukkan dirinya.
"Kenapa kepalaku rasanya sakit dan pusing?" gumamnya seraya kedua tangannya memegangi kepalanya yang terasa berat itu.
Wanita itu mencoba mengingat kembali tentang apa yang sebelumnya terjadi sehingga dirinya sekarang berada disini dan tiba - tiba bersama suaminya.
Padahal seingat dirinya, semalam ia pergi bersama kedua temannya kesebuah tempat karaoke dan disana dia mengobrol dengan seseorang lalu setelah itu ia tak mengingat apapun, hingga pagi ini dirinya terbangun sudah berada disebuah kamar hotel bersama sang suami.
"Sudah ingat semuanya?" tanya Langit lagi.
"Ya, aku ingat semalam aku dibawa ke tempat Karaoke oleh Serly dan Rosa. Tapi aku, aku gak ngapain - ngapain. Aku cuma duduk dan ngobrol sama seseorang yang juga tidak minum alkohol," tutur Cahaya dengan polosnya.
"Apa yang kau minum disana?"
"Tidak ada, aku hanya minum secangkir air putih tapi rasanya seperti permen mint, udah itu aja," ujarnya masih dengan polosnya.
Astaga! Ternyata wanita yang jadi istriku ini bener - bener polos. Jelas saja dia mabok pasti yang dia minum itu vodka mint ! Langit memijit pelipisnya sendiri, istrinya terlalu polos menurutnya.
"Oke, baiklah. berhubung kamu sudah jujur dan tak mengingat kejadian apapun semalam, aku tidak akan menghukumu, sekarang bersihkan badanmu, kita harus harus segera pulang!" titah Langit kemudian seraya menyodorkan sebuah paper bag berisi satu stel pakaian yang baru saja ia beli secara online.
Tanpa ada perdebatan lagi wanita itu pun berjalan perlahan menuju kamar mandi untuk membersihkam dirinya.
Sementara Langit sibuk dengan ponselnya untuk memesan sarapan sebelum kembali kerumah. Namun tiba - tiba saja ponselnya berdering dan muncul nama sang oma yang menghubungi.
"Hallo Oma," jawab Langit selembut mungkin.
"Lang, kau dimana? Oma ke kemarmu tapi tidak siapapun disana?" Ucap sng Oma dan membuat Langit terkejut.
"Apa? Jadi oma sudah kembali, apa oma benar benar sehat, kenapa tidak menghubungiku, biar aku yang jemput oma ke airport,"
"Oma sengaja mau kasih kejutan buatmu dan Nesha istrimu. Cepatlah pulang kerumah!" ujar sang oma dan seketika membuat Langit menjadi lemas.
Langit menatap pintu kamar mandi yang masih tertutup seolah sedang menatap Cahaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
nisa
dan gak tau apapun
2023-06-24
0
nisa
jaman now wanita polos justru dianggap kampungan
2023-06-24
0
kutubuku
lagi baik
2023-06-23
0