TH-12

"Dasar cowok mesum!" bisik nya tepat didekat Aji dengan nada yang penuh akan emosi yang membara karena dia teringat Aji yang tadi mencium nya dengan penuh gairah dan sekarang dia melihat Aji yang sedang memeluk gadis lain dihadapan nya. Marlin pun terus berlalu melewati Aji begitu saja.

Seketika Aji sadar dengan apa yang dilakukannya segera ia mendorong Manda supaya menjauh.

“Maaf Manda jangan seperti ini!” Aji berkata dengan nada dingin.

“Tapi kak...“ sahut Manda yang kemudian Aji menyela nya.

“Ini tidak benar! Ini akan menimbulkan fitnah dan bukankah kau tau kalau ada peraturan untuk para atlet?“ tanya Aji yang sedikit geram karena Manda yang berusaha menempel terus padanya.

“Kak Aji juga menuruti aturan bodoh itu? Ini jaman apa kak? Mana ada anak muda yang tidak menjalin hubungan dengan lawan jenisnya dijaman sekarang? Udahlah kak jangan munafik!” kata Manda yang masih berusaha meraih tangan Aji meski selalu ditepis lagi dan lagi oleh Aji.

“Lagi pula, siapa sih orang bodoh yang menciptakan peraturan itu? Kampungan sekali!” olok Manda atas peraturan para atlet.

“Aku yang menciptakan peraturan itu, peraturan yang kau anggap bodoh, tapi berhasil mencetak atlet, dan atas dasar apa kau menyuruhku untuk melanggar aturan yang telah aku buat?” kata Aji kemudian dia pergi menyusul Marlin.

Manda terkejut setelah mendengar penjelasan dari Aji.

Marlin terus saja berjalan tapi bukan ke arah rumah nya melainkan kearah hutan, hatinya terasa sesak dia merasa Aji telah mempermainkan perasaan nya.

“Dasar brengsek! Seenak hati nya aja dia melarang–larang ku, eh dibelakang malah main peluk cewek lain huh nyebelin!” umpatnya tak henti–henti dengan kaki yang terus berjalan menuju tempat biasa dia bertemu dengan Senja.

Aji berlari keluar kampus menuju rumah Marlin, “hosh–hosh–hosh...“ nafas nya tak beraturan.

Tok-tok-tok!!!

Aji mengetuk pintu rumah Marlin tapi tak ada jawaban, ”Marlin! Kau didalam?“ panggil nya, kemudian Aji berjalan kesamping rumah Marlin, terlihat ia mengambil ancang-ancang dan...

Hup!!

Aji melompat ke lantai dua tepat di samping jendela kamar Marlin dia melihat kedalam nya tapi tidak ada tanda–tanda kehidupan di dalam nya lalu Aji pun turun lagi.

Kemudian Aji teringat sesuatu, “Ah pasti dia disana,” lirih nya, lalu dengan kecepatan nya Aji pun melompat dari 1 pohon kepohon yang lain nya untuk menuju hutan.

Marlin tengah terduduk menghadap ke air terjun sambil terisak, “Hiks–hiks... kok nggak mau berhenti sih?! Hiks–hiks... kan hiks gue nggak mau lemah kaya gini, gue kuat kok hiks–hiks–hiks, udah dong air mata, jangan keluar lagi, hiks–hiks... gue nggak mau kalian keluar sia–sia hanya karena cowok mesum kaya dia hiks–hiks...” Marlin bergumam ditengah isakan tangis nya.

“Huft.... hhaaaaaahhhh...“ ia menarik nafas dan menghembuskannya.

Tak berapa lama pun Aji tiba juga di hutan tempat nya bertemu dengan Marlin, Aji melihat Marlin yang terisak, ia jadi merasa bersalah, “Disini rupa nya,” batin Aji sambil mendekati Marlin.

Aji tidak memperdulikan matahari yang hampir terbenam dan hanya terlihat setengah nya saja

GREBB!

Aji memeluk Marlin dari belakang, gadis itu terkejut hendak menoleh kan kepalanya tapi Aji segera berkata, “Tenang lah ini aku,” sambil membenamkan kepala nya di ceruk leher Marlin.

Marlin yang mendengar suara nya pun kembali tenang “Lagi–lagi kau selalu berhasil menemukan keberadaan ku, sejak kapan kau tau kalau aku ada disini Senja? Atau jangan–jangan sudah sejak awal aku memasuki kawasan mu ini?“ tanya Marlin.

Bertanya tanpa menengok dan mengira kalau Aji adalah Senja, hati yang tadi nya dipenuhi kebencian dan kemarahan kini perlahan luluh dengan pelukan Aji.

“Diamlah dulu biarkan seperti ini, kau terlalu banyak bertanya!” kata Aji yang mulai merasa kesakitan karena matahari sudah terbenam sempurna dan rambut Aji mulai tumbuh memanjang dan berubah warna menjadi perak.

“Sssshhhhhh.... emmmhhhhhh...” desahnya karena menahan rasa sakit.

“Ada apa Senja? Kamu baik–baik saja?” Marlin menoleh karena mendengar suara Aji yang telah berubah menjadi Senja terdengar tidak baik–baik saja juga gadis itu merasakan keringat dingin yang bermunculan ditangan Senja yang memeluk tubuhnya.

Marlin pun membalikan posisi duduk nya dan menghadap kearah Senja, gadis itu mendapati Senja yang menunduk kan kepala nya, rambut perak nya yang panjang pun menutupi wajah putih pucatnya.

“Senja?” panggil Marlin dengan lembut sambil menyibak rambut Senja yang menutupi wajah nya, tidak ada respon dari Senja, mata nya pun terpejam dan wajahnya semakin memucat.

“Senja buka matamu! Lihat aku!” kata Marlin sambil menangkub wajah Senja dengan kedua tangan nya.

“Ssssshhhhhh.... AARRRGGHHHH!!!” suara teriakan berhasil lolos dari mulut Senja ketika ia hendak membuka mata nya “Eemmmmhhhh...“ Senja melenguh dan kembali merapat kan mata nya dan menunduk kan kepala nya.

Marlin menyeka keringat dingin yang mengalir di wajah pucat milik Senja

“Senja, Kau ini kenapa? Kata kan sesuatu!” gadis itu mulai panik dengan Senja yang tiba-tiba terlihat begitu kesakitan.

Tiba–tiba saja bayangan Aji yang memeluk Manda di kampus sore hari tadi melintas begitu saja didalam pikiran Marlin.

“Dia saja berani memeluk gadis lain padahal masih ditempat umum, jadi jangan salahkan aku jika aku melanggar peraturan itu” batin Marlin kemudian tanpa ragu – ragu ia memeluk Senja guna menenangkannya

Senja yang berada dalam pelukan Marlin pun teringat kata–kata Lexa, “Dia dapat mengurangi rasa sakit saat kau akan berubah, dengan mencium nya saat itu juga, tapiiiii.... gadis mana yang mempunyai keberanian? Ahahhahhahaa...“

Senja pun mendongak kan kepala nya dan menatap wajah Marlin dengan mata merah nya.

“Emmmhhhh... Marlin ijin kan aku untuk mencium mu, ssshhhh... sebentar saja,” Senja membelai pipi Marlin sambil menahan rasa sakit yang dia rasakan.

“He’em” jawab Marlin yang entah mengapa lagi-lagi ia menuruti permintaan Senja.

Senja pun langsung menarik tengkuk Marlin setelah mendapat persetujuan dari nya kemudian dia mencium bibir Marlin dengan lembut.

Ketika bibir nya dan bibir Marlin menyatu Senja merasakan aroma mint yang keluar dari bibir Marlin.

Marlin memejamkan matanya tidak dapat melihat langsung perubahan pada diri Senja tapi dia dapat merasakan perubahan tubuh Senja mulai relax, dari napas yang mulai teratur juga benda tak bertulang yang sudah berani membelit.

Saat Marlin melepaskan ciuman dan membuka matanya, Mata Marlin bertemu dengan mata Senja.

"Terimakasih," bisik Senja dengan menatap lekat kedua bola mata Marlin.

“Ini sungguh dapat mengobati sakitku dan sekaligus membuat ku candu," imbuhnya yang kemudian kembali menautkan bibir mereka.

Ciuman yang mulanya lembut kini berubah menjadi sangat panas dan agresif, lidah Senja pun menerobos masuk kedalam rongga mulut Marlin dan mengabsen seluruh anggota yang ada didalamnya.

Kini lidah mereka pun saling membelit, Marlin yang hampir kehabisan napas memukul–mukul pelan dada Senja.

Senja yang memahami nya pun paham dan langsung melepaskan bibir Marlin kemudian mengusap nya dengan ibu jarinya, “Terima kasih” kata Senja yang kemudian mencium tangan Marlin.

Pipi Marlin pun merona

“Senja, apa yang baru saja terjadi? Kenapa kau begitu kesakitan?” tanya Marlin guna mengalihkan topik supaya Senja tidak melihat pipinya yang memerah.

“Ya begitulah aku, setiap menjelang petang dan menjelang fajar, aku akan merasakan sakit yang luar biasa,” Senja menjelaskan sambil menunduk kan kepala nya.

“Oh... Tapi Senja, kau bahkan belum meminum obat apa pun, tapi sekarang kau sudah baik–baik saja, kau tidak sedang berbohong kan?“ Selidik Marlin sambil memiringkan kepala nya supaya dapat melihat wajah Senja.

“Tidak... aku tidak berbohong, aku berkata jujur, selama ini aku hanya menahan nya, sampai seluruh anggota tubuh ku dapat beradaptasi,” kata Senja.

“Lalu?” tanya Marlin yang kelewat penasaran.

“Lalu hari ini aku menemukan obat penawar ku,” kata Senja, ia mengelus bibir Marlin dengan ibu jarinya.

“Maksud mu?“ tanya Marlin yang masih tidak mengerti, “ Ya, kamu lah obat penawarku, khusus nya disini,” kata Senja sambil menunjuk bi bir Marlin...

Jangan lupa dukungannya 🥰🥰🥰 terimakasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!