Aroma ini?
Suara ini?
Bukankah hanya dia yang memiliki?
Tapi wujud ini?
Pertanyaan dengan otak yang mulai dia tenangkan mulai bermunculan dengan meminta jawaban yang sama, tapi lagi-lagi tipuan mata menyadarkan.
"Setiap hari aku berjalan melintasi hutan ini, dan tadi aku mendengar suara air terjun, kemudian aku sampai disini," jawab Marlin yang masih berada dalam dekapan sosok hitam itu.
"Sekali lagi aku minta maaf karena sudah memasuki wilayah mu tanpa izin, dan aku mohon, izin kan aku pulang, aku harus pulang," sambung Marlin sambil menunduk.
"Baik lah ku izin kan kau untuk pulang, tetapi dengan satu syarat,t" kata makhluk bersosok hitam itu.
"S...syarat?? Syarat apa? " tanya Marlin yang mulai berani untuk bernegosiasi.
"Besok diwaktu yang sama dan tempat yang sama kau harus datang lagi kesini," jawab sosok hitam itu.
"Untuk apa? Wahai tuan bersosok hitam!! aku masih muda dan aku sebentar lagi akan mengikuti kejuaraan, anda tidak mungkin akan mempersulit ku kan, dan aku juga..." mulai terdengar nada amarah di balik kata-kata Marlin.
"Sudahlah! Kalau kau ingin selamat, besok datang lah kemari!" kata makhluk itu kemudian dia langsung melepaskan Marlin.
"Sudah pulang lah sekarang, sebelum aku berubah pikiran!" sambung nya lagi, Marlin yang merasa telah terbebas pun perlahan berjalan keluar dari hutan dan saat sampai dijalan tepi hutan dia langsung berlari sampai ke rumah.
Sesampai nya di rumah Marlin langsung menyiapkan menu makan malam nya sendiri, selesai makan malam Marlin langsung istirahat di kamarnya.
Di taman yang sangat indah dan bunga-bunga bermekaran menyebarkan bau wangi yang membuat suasana sangat tenang, Marlin duduk diantar para bunga-bunga berwarna-warni itu, tiba-tiba dari belakang Marlin muncul laki-laki tampan yang mengenakan jas berwarna putih sama seperti gaun yang dipakai oleh Marlin, laki-laki itu mendekati Marlin dan memasangkan mahkota yang dirangkai dari bunga ke atas rambut Marlin yang terurai, karena merasa ada yang menyentuh nya Marlin pun menoleh ke belakang, saat bertatapan dengan laki-laki itu Marlin terkejut.
"Kak A.. " kata-kata Marlin terhenti.
"Ssssttt... kamu cantik, sungguh cantik," kata laki-laki itu sambil menutup bibir Marlin menggunakan jari telunjuk nya dan tersenyum pada Marlin.
"Cantik, mau kah kau berdansa dengan ku?" kata laki-laki itu sambil mengulurkan tangan nya pada Marlin, bagai terhipnotis Marlin pun menyambut tangan laki-laki tampan di hadapan nya.
"Kak Aji?? Ini benar kak Aji kan? tapi kenapa dia menahan ku untuk mengucapkan nama nya tadi,, dan kenapa aku menuruti nya, seperti aku tidak bisa mengontrol diri ku sendiri, tapi tak apa lah berdansa bersamanya, biasanya kita hanya bertarung," batin Marlin saat berdansa, Mereka pun saling pandang memandang,, dan tanpa sengaja Marlin terpeleset dan....
DUBRAK!!!
Marlin terjatuh dari ranjang tidur nya.
"ASTAGA!!! ternyata hanya mimpi,, hah... ya kali kak Aji mau sama aku, dahlah balik tidur lagi masih jam dua ini," Marlin pun melanjutkan tidur nya.
🍁🍁🍁🍁🍁
Pagi hari di kampus,
"Suara di mimpi ku semalam itu... seperti nya tidak asing, seperti aku pernah mendengar nya,, dan wajah nya mirip sekali dengan kak Aji tapi kenapa saat aku akan mengucapkan nama nya, dia melarang ku, ah cuma mimpi ini," Marlin bergumam sendiri sambil berjalan memasuki gerbang kampus.
"Hey!!! pagi-pagi udah melamun aja say, hayoooo... mikirin kak Aji yaaa??? Kalau hutang kan nggak mungkin, secara lo itu anak nya perhitungan hahaha..." Sari tiba-tiba datang dan mengejutkan Marlin, sahabat Marlin ini begitu peduli dengan keadaan mental Marlin.
"ASTAGA!!! kaget gue, ngomong apa sih lo? " jawab Marlin sambil mengelus dada nya karena kaget akan kedatangan sahabat nya itu.
"Nah kan,, sampai kaget gitu lo,, serius ni lo lagi mikirin kak Aji?" Sari kembali menggoda Marlin.
"Hah?? Kak Aji??" Marlin sedikit bingung dengan maksud dari pertanyaan Sari.
"Iya in aja deh biar dia seneng," memutar bola mata malas Marlin bergumam didalam hati.
"Iya ini aku mikir in kak Aji, nanti kan aku mau ketemu sama kak Aji," jawab Marlin asal-asalan dan Sari yang melongo mendengar jawaban Marlin pun tidak sadar kalau diri nya ditinggalkan oleh Marlin.
"Oii Marlin! Kok aku ditinggal sih?" Sari berteriak saat sudah sadar kalau diri nya ditinggal kabur Marlin, gadis itu segera berlari menyusul sahabatnya dan...
BRUK!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments