Bab 6

Rania pun berencana akan bertanya kepadanya nanti malam setelah anak-anak sudah pada tidur, dan ia sangat ingin bersama dengan Andi saja dari pada dengan yang lain.

"Anak-anak pasti akan setuju bila aku menikah dengan Andi."

"Namun bagaimana dengan Oma ya?"

"Nanti aku coba bicarakan hal ini dengan mama, dan meminta restunya untuk menikah dengan Andi."

"Aku rasa gak ada salahnya bila menikah dengan supir pribadi sendiri." ujar dalam hati Rania.

*****

"Mas Andi, boleh saya tanyakan tentang hal pribadi kepada mu mas?" tanya Rania yang begitu serius.

"Boleh saya mbak? tanya hal pribadi apa ini, sepertinya serius sekali." ujar Andi yang sedikit dag, dig, dug...

"Rania hanya mau bertanya apakah mas Andi sudah menikah?"

"Atau sedang berpacaran dan memiliki hubungan dengan seorang wanita?" Rania bertanya sedikit hati-hati dengan Andi.

"Mengapa Rania ini bertanya tentang hal itu ya?"

"Apa yang harus aku katakan, sebenarnya aku masih menggantungkan hubungan ku dengan Lita, tapi..., aku sudah tak mau kembali lagi ke desa dan hidup disana."

"Lebih baik aku di kota semua serba ada. Apa mungkin ia sedang menseleksi aku tuk menjadi suaminya?" Andi berkata dalam hatinya.

"Mas?"

"Mas?!" Rania meninggikan suaranya.

"Ah, iya mbak. Maaf saya jadi melamun, karena teringat dengan kekasih saya."

"Tapi ia sudah meninggal dan sekarang saya masih sendiri sampai sekarang."

"Dan saya sedang mencoba membuka hati kembali saat ini." Andi pun berpura-pura memasang wajah sedihnya.

"Maaf mas, aku bukan bermaksud untuk membuat mu sedih dan mengingatnya lagi." Rania ikut merasa bersalah.

"Tak apa-apa kok mbak, saya juga memang harus move on darinya, dan menjalani hidup ku kembali." Andi kembali dengan wajah kepura-pura nya.

Rania tersenyum di dalam hatinya, ia mengira Andi adalah pria yang sangat cocok dan yang ia cari selama ini. Akhirnya Rania pun sudah mantap pilihannya ke Andi supir pribadinya tersebut. Wanita itu pun berencana akan mengajak dan membawa Andi untuk berbicara kepada orang tuanya Rania yaitu Omanya Bara dan Sasa.

Andi menatap wajah Rania yang begitu merona dan terlihat bahagia, pria itu telah berbohong atas kematian kekasihnya. Padahal Lita sedang ke ibu kota Jakarta untuk mencari dirinya, dan menanyakan keseriusannya tentang hubungan mereka.

Orang tua Lita...

"Bagaiman ini pak, anak kita gak pulang sampai saat ini?"

"Apa yang terjadi padanya pak?"

"Apa sudah bapak lihat ke tempat kerjanya di sekolah?" ibunya panik memikirkan putrinya yang tidak pulang dari semalam.

"Sudahlah buk! Aku sudah mencarinya, bahkan aku sudah bertanya kepada orang tua Andi, untuk bertanggung jawab atas semua ini karena ulah anak mereka!" ayahnya Lita marah besar.

Ibunya hanya bisa menangis dan memikirkan anaknya yang sangat nekat pergi dari rumahnya. Siang itu pintu rumah Lita di ketuk dari luar oleh seseorang, ibu dan ayahnya mengira itu adalah Lita yang pulang ke rumahnya. Dengan rasa senang ibunya Lita membuka pintu rumah mereka, Ibunya sudah tersenyum manis untuk menyambut Lita pulang dan ingin memeluk putrinya.

Namun setelah membuka pintu rumah, ibunya Lita kembali murung, ketika melihat bahwa yang berada di luar rumah mereka bukan lah Lita, melainkan teman kita yang membantu Lita pergi untuk ke ibukota. Manda berdiri di depan pintu ia sedikit gugup dan merasa takut untuk memberitahu kepada kedua orang tuanya Lita.

"Assalamualaikum Bu, saya temannya Lita."

"Saya kesini hanya ingin menyampaikan surat ini untuk kalian berdua."

"Saya tak bisa berlama-lama karena masih harus kembali ke pekerjaan saya." ucap Manda menyerahkan amplop putih kepada ibunya Lita.

"Baiklah anak Manda Terima kasih karena sudah menyampaikan titipan dari Lita." ibunya hanya berjuang diri di depan pintu melihat Manda pergi begitu saja.

"Siapa yang datang Bu ke mana orangnya kenapa cepat sekali pergi?!" ayahnya Lita keluar dari dapur dan ingin melihat tamu yang datang.

namun ayahnya tidak melihat ada tamu di sana malah menatap istrinya ya sedang membuka sebuah amplop putih yang entah apa isinya.

ibunya Manda sangat tergesa-gesa dan menghampiri suaminya, untuk memberitahu bahwa Lita menitipkan surat kepada mereka melalui temannya, yang telah pergi ketika setelah mengantar surat tersebut. Ayahnya Lita menarik secarik kertas dari tangan istrinya untuk membaca Apa isi surat tersebut, dengan rasa marah ayahnya Lita mencampakkan surat itu ke atas lantai.

Ibunya yang belum membaca mengambil kertas tersebut dan membacanya sendiri, betapa terkejutnya wanita harus bayar itu ketika membaca isi surat yang ditulis oleh Lita untuk mereka. Seketika tiba-tiba ibunya Lita jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri, wanita paruh baya itu begitu shock, ketika mengetahui bahwa isi surat itu mengatakan anaknya Dita pergi ke kota untuk mencari kekasihnya Andi.

"Bu?!"

"Buk?!"

Dengan cepat ayahnya Lita membawa istrinya ke sebuah klinik yang ada di desa mereka, perawat nih dengan cepat memeriksa dan menangani ibunya Lita di sana. Akhirnya ayah militer dan intinya Lita hanya pasrah saja dan tidak pernah memikirkanmu lagi tentang persoalan itu. Ibunya Lita hanya berdoa untuk keselamatan dan kesehatan anaknya yang berada jauh dari mereka.

****

Lita yang berada di rumah pria yang tidak ia kenal, masih duduk di atas sofa dan menunggu pria itu bangun dari tidurnya. pikirannya kacau dan kembali mengingat apa yang telah terjadi padanya semalam, namun ia tidak dapat mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya.

Lita melihat di sekeliling kamar itu dan ia juga menatap dirinya yang masih mengenakan baju seperti kemarin ia sampai ke ibukota. Tanpa sadar perut kita berbunyi dan ia merasa sangat lapar sekali. Namun Lita tidak menemukan makanan di dalam ruangan kamar tersebut, hanya ada kulkas kecil yang di dalamnya berisi air mineral dan juga sekotak susu di sana.

Lita pun mengambil satu kotak susu dan air mineral untuk ia minum agar perutnya tidak terasa begitu lapar. Tiba-tiba pria itu pun bangun setelah jam menunjukkan pukul 11.00 siang, Lita menjadi lebih gugup ketika melihat pria itu bergerak duduk di tepian ranjang. Ia menjadi panik dan takut kepada pria yang tidak ia kenal itu.

Pria itu jalan lalu menghampiri kita yang duduk di atas sofa sambil meminum satu kotak susu coklat. Rita menjadi canggung dan juga merasa ketakutan, karena di dalam kamar itu hanya ada dirinya dan juga pria tersebut.

"Apa kau sangat lapar nona?" tanya pria itu.

"Siapa nama mu?!" ia bertanya lagi.

Lita hanya diam saja, tidak ada jawaban. Pria itu pun tersenyum melihat wajah Lita yang begitu imut baginya.

"Kau mandilah dulu, nanti kita akan makan bersama." ujar pria itu.

Namun Lita tidak juga bergerak dan malah duduk menutupi wajahnya. Seketika pria itu pun mempunyai ide dan mencoba usil kepada Lita.

"Apa kau tak bisa jalan pergi ke kamar mandi sendiri?"

"Kalau begitu akan aku gendong kau sampai ke sana." pria itu menggodanya." ucapan pria itu membuat Lita berdiri dari duduknya.

"Aku bisa mandi sendiri dan berjalan kesana, hanya saja tas ku tidak ada di sini dan baju ku semua ada disana." Lita menjelaskan kendalanya.

"Baiklah, kau mandi saja dulu pakai pakaian yang ada di lemari di dekat kamar mandi." lemari itu milik kekasihnya.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Pink Blossom

Pink Blossom

lngsng ktbk gtu aj dg mudh'y 🤭 jk bnr ap km akn brsedia, Ndi??😁

2023-06-01

1

Pink Blossom

Pink Blossom

hah?? knp bgtu andi😳😳

2023-06-01

1

Pink Blossom

Pink Blossom

iya,, dia sdh pny mbak,, jstru alsn'y merantau k jkt dmi bs mnikhi kksih'y tp sprt'y andi lupa dg tujuan'y itu 🤧🤧

2023-06-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!