Bab 20

Mas, nanti jangan bilang dulu sama keluarga Willson bila kita sudah dalam perjalanan pulang ya? Lita sedikit lelah dana ingin tidur seharian tanpa ada tamu yang mengunjungi ku." Lita berkata demikian kepada Ozan mungkin sedikit tak tenang bila setiap saat selalu datang ingin bertemu dengannya.

"Baiklah, jangan khawatir. Nanti kalau pun mereka datang, akan mas bilang kalau kau sudah tidur dan tak bisa di ganggu sama sekali." Ozan mengusap kepala Lita.

"Dan kau juga dapat mengunci pintu kamar mu sendiri dari dalam, agar siapa pun tak dapat mengganggu kehidupan mu dan juga mimpi indah mu." Ozan berbicara di dekat telinganya Lita.

Wanita itu sedikit kegelian dan hanya tersenyum saja, Ozan benar-benar humoris kepada Lita. Sampai saat ini Lita tak di izinkan pergi atau pindah dari rumahnya Ozan. Ozan sedikit egois mengekang Lita hanya karena tak ingin terpisah dari gadis yang mirip dengan Marisa.

*****

Damar ada jaminan...

Damar menghubungi bosnya yang ada di desa, mengatakan bahwa dirinya dipenjara karena ulah Irwan yang menjebaknya untuk membawa putrinya pulang kembali ke desa. Damar mengatakan kepada Marwan bos pemilik perkebunan di desanya semua itu adalah ulah dari Irwan yang merupakan pekerja di kebun teh Marwan juga.

Damar dan Irwan merupakan teman kerja dan satu bos di desa, namun Damar bekerja sebagai supir yang selalu mengantar hasil panen dan menolaknya ke beberapa agen pabrik pembuatan teh.

"Irwan kurang ajar! besok akan aku beri pelajaran kepadanya. Kau tenang saja Damar, besok akan aku suruh orang ku untuk menjamin mu bebas dari penjara." Marwan pun menutup pembicaraannya dengan Damar.

Damar sangat senang sekali dan ia akan merencanakan balas dendam dan menghabisi Irwan serta Lita putrinya. Damar juga akan mengambil seluruh tanah dan rumah milik Irwan, Marwan bos pemilik perkebunan akan memecat Irwan dan Damar akan memastikan ia tak akan mendapat pekerjaan dimana pun.

Marwan pun menyuruh orang suruhannya untuk menjamin Damar di Jakarta, kebetulan pimpinan penjara di Jakarta adalah kerabatnya sendiri. Marwan bisa menjadi kaya berkat curang dengan mengambil tanah hak warga yang seharusnya di bagikan agar warga bisa gunakan untuk menjadi mata pencarian mereka.

Tetapi Marwan malah menjual tanah tersebut ke para warga desa dan meraup uang begitu banyak dan ia dapat membeli tanah perkebunan teh seluas 5 hektar. Warga tak ada yang berani melawannya karena Marwan ada yang menjamin dirinya. Pimpinan polisi itulah yang menjamin kelakuannya yang merugikan warga dan memperkaya dirinya.

Keesokan harinya Marwan akan memecat Irwan dan tak mengizinkannya bekerja lagi di tempatnya sebagai pemetik teh disana. Selain itu Damar juga akan membuat perhitungan dengannya nanti setelah di keluarkan oleh Marwan. Damar merupakan karyawan Marwan yang dapat di percaya, dan sudah bekerja selama 8 tahun dengannya.

"Damar, hari ini kamu kamu sudah dapat keluar dari penjara. Pak Marwan sudah menjelaskan kepada ku dan kamu sudah bisa keluar dari sini." ucap penjaga polisi disana.

"Saya sudah bebas saat ini juga pak?!" Damar merasa sangat senang ternyata Marwan tak cakap bohong besok sudah bisa keluar dan menghirup udara bebas.

"Ingatlah jangan melakukan hal yang dapat membuat mu masuk kembali ke penjara ini." ujar polisi itu sambil mengantarkan Damar keluar dari tempat itu.

"Kalau begitu terima kasih pak." ucap Damar sambil menjabat tangan polisi itu.

***

Lita sudah kembali bekerja dan mengajar anak-anak didiknya, semua berjalan dengan lancar dan tak ada halangan sedikit pun. Ketika pulang dari sekolahan, Lita bersama guru yang lain adalah temannya ingin makan bersama karena Lita sedang berulang tahun. Semua guru dan kepala sekolah pun ikut dalam acara makan di sebuah cafe yang telah di pesan oleh Ozan untuknya.

"Wah, Bu Lita tahu aja kita pengen makan disini. Lagi banyak uang nih mbak Lita mengajak kita semuanya." teman-teman pada bercanda.

"Ah, bisa saja semuanya. Saya ingin berkumpul agar kita semakin dekat, apa lagi saya suka kangen dengan teman saya yang ada di desa, dan kalian dapat menghilangkan rasa kangen itu dan tidak sepi lagi karena semua berkumpul bersama di saat hari ulang tahun ku." Lita pun mengutarakannya.

"Oh, ternyata Bu Lita sedang ultah?! maaf Bu Lita kami tak mengetahuinya." Vina pun sedikit kikuk.

"Selamat ulang tahun ya Bu Lita....! Terima kasih atas traktirannya." semuanya serentak mengucapkan selamat kepadanya.

Lita terlihat sangat senang sekali, gadis itu sedikit berbohong tentang makanan yang ia pesan dengan uang gajinya sendiri. Dan memang pada saat itu gaji sudah keluar, tapi untuk tempat dan makanan buka Lita yang memesan atau membayarnya. Ozan semua yang merencanakan, dan pria itu ingat saat mengambil KTP milik Lita saat ia masih di rawat ketika kecelakaan itu.

Mereka semua menikmatinya, dan Lita mengirimkan emoji senyum dengan ucapan terima kasih ke ponsel Ozan. Pria itu sangat sibuk dan penat kepalanya sangat mau pecah karena begitu banyak berkas yang harus di kerjakan dan besok harus selesai. Sementara ia mengetahui ada karyawannya yang berbuat curang dengan menggelapkan uang perusahaan sehingga semua orang yang ada di kantor tersebut terkena imbasnya.

Setelah selesai makan...

Lita tak kunjung di jemput oleh pak Jon, ternyata Ozan lupa kalau Lita masih berada di cafe dan belum pulang kerumahnya. Akhirnya Lita keluar dengan menunggu taksi yang lewat, tiba-tiba sebuah mobil pribadi berhenti di depannya. Jendela mobil itu pun terbuka dan seorang pria menyapa Lita disana, Lita juga sangat mengenali pria itu siapa.

"Hai Lita? kamu sedang apa disini?" pria itu berkata sambil melihat sekelilingnya.

"Apa kamu lagi menunggu seseorang? hari sudah hampir gelap dan tidak baik jika seorang wanita berada diluar sendirian." pria itu keluar dari mobilnya mencoba untuk lebih dekat berbicara pada Lita.

"Lita ikutlah dengan ku sebentar ke suatu tempat, ada yang ingin aku bicarakan pada mu. Nanti kau akan aku antar pulang setelah kita selesai berbicara berdua." pria itu tak lain adalah Andi yang ingin menjelaskan kepada Lita tentang hubungan mereka.

Lita tidak tertarik dengan ajakan Andi, walau pria itu sudah membuka pintu mobil agar Lita naik dan pergi bersamanya. Andi terus berusaha meyakinkan Lita agar mau ikut dan mendengarkan apa yang ingin Andi katakan kepadanya, tetapi tak beberapa lama kemudian Ozan datang bersama pak Jon supirnya.

Cit..., bugh!

Supir itu keluar dan menghampiri Lita yang sedang bersama Andi saat itu. Lita menyadari keberadaan pak Jon dari jauh, dan ia sangat tahu itu adalah mobil milik Ozan.

"Pak Jon, kamu sudah datang?" Lita tersenyum dan mengabaikan Andi yang ada di hadapannya.

"Nona Lita, tuan Ozan sudah menunggu anda di dalam mobil. Mari kita pulang karena hari sudah gelap, dan terlalu dingin untuk bicara dengan orang lain sendirian disini." pak Jon menyindir Andi sebagai orang lain disaat itu.

"Baiklah, aku juga tak ingin bersamanya."Lita pergi menjauh dan meninggalkan Andi disana sendirian.

"Permisi?!" ucap pak Jon ke Andi dengan sopan.

"Bugh!

Brem...

Mobil itu pun pergi meninggalkan dan tidak memperdulikan Andi disana. Andi sangat marah sampai wajahnya memerah, dan ia membanting pintu mobil saat menutupnya.

"Bugh! Sialan kau Lita, gadis murahan dan sok jual mahal pada ku!" Andi pun masuk kembali dalam mobilnya, dan pergi menyalakan mesin lalu menancapkan gas dengan kecepatan di jalan raya.

BERSAMBUNG...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!