Di sebuah ruangan yang terletak dibelakang kelas sekolah Ainun terjadi perundingan terhadap seorang gadis yang sudah tergeletak dilantai. Gadis itu dirundung hanya karena menolak menyelesaikan tugas sekolah seorang siswa. Saat akan memukul kepala gadis itu terdorong oleh seseorang dari belakang.
"sudah ku bilang jangan pernah mengganggu nya kenapa kalian tidak juga mengerti hehhh" ucap orang itu dingin.
"kita tidak ada urusan nun, jangan membuat akun terpaksa melawan mu" balas gadis itu menatap Ainun tajam. ya yang datang itu adalah Ainun.
"kalian tentu tahu bukan? dia milik ku aku tidak suka mainan ku dimainkan oleh orang lain juga" balas Ainun dengan nada yang sangat dingin.
"jika begitu mari bertarung, aku ingin tau setangguh apa juara bela diri sekolah kita" balas gadis itu memberi kode untuk menyerang Ainun. Pertarungan tidak dapat terelakan lagi, Ainun harus melawan 4 orang dengan sekali serangan namun dengan mudah ainun melumpuhkan lawannya.
"ayo bangun, kalian sudah membangunkan sisi gelap ku kita akan bermain sampai aku puas" Ainun sangat bersemangat dengan seringai an di bibir manis nya itu.
"kurang ajar kamu nun, ayo pegang tanganya" teriak gadis itu pada temannya yang lain.
"gimana cara megang ver, belum disentuh aja kita udah ditendang nya" jawab teman gadis yang bernama Vera adiba itu.
"ayo maju" ujar Ainun. Namun tidak ada yang berani mendekati Ainun lagilagi lalu ainun mendekati gadis itu sambil menarik rambut nya.
"ku ingatkan sekali lagi jangan pernah menyentuh nya atau akan kubuat kamu tidak bisa berjalan dalam waktu yang lama" Ainun menatap tajam gadis yang bernama Vera itu, bahkan temannya tidak ada yang berani mendekat.
"Ainun stop" teriak seorang guru yang dipanggil oleh gadis korban perundungan tadi.
"apa apaan kalian hehh, kelakukan kalian ini sudah sangat keterlaluan, ikut ibu keruang ibu sekarang juga" teriaknya lagi sampai membuat telinga yang mendengar agak berdengung.
Tidak ada yang menjawab ucapan guru itu, mereka langsung mengekor di belakang guru itu. sebelum pergi dari tempat itu ainun menatap arsyilla dengan tajam, kenapa juga dia harus mengadukan masalah ini pada guru.
Arsyilla yang ditatap ainun hanya menundukan Kepala nya, arsyilla hanya tidak ingin keributan ini menyisakan korban entahlah Arsyilla jiga bingung apa yang membuat melaporkan kejadian ini.Entah karena tidak ingin ada korban atau malah membalas rasa sakit hatinya pada Ainun.
"maafkan aku nun" gumam arsyilla menatap punggung ainun yang akan memasuki ruangan guru itu.
arsyilla memilih untuk masuk kedalam kelasnya untuk melanjutkan pelajaran yang sebentar lagi akan dilangsungkan ia tidak ingin ketinggalan pelajaran walaupun sedikit saja.
***
Didalam ruangan buk jesi terlihat para biang keributan itu duduk di kursi yang menghadap ke arah ibu jesi, guru itu menatap mereka dengan tajam satu persatu.
"apa yang kalian lakukan heh, kalian pikir kalian sudah hebat dengan bertengkar seperti itu seperti anak kecil saja, kalo mau adu nyali itu harusnya kalian itu adu kepintaran bukan malah adu kekuatan seperti ini bikin pusing aja kalian" cerocos bu jessi sangat kesal dengan kelakuan muridnya membuat tekanan darahnya kian naik jika begini terus menerus.
"ibu akan memanggil orang tua kalian, biar mereka tau kelakuan anak seperti apa" lanjut nya menatap siswanya ini dengan tajam.
Bu jessi menghubungi para orang tua mereka secara bergantian, mereka tidak di izinkan beranjak sebelum orang tua mereka hadir disekolah ini.
Beberapa puluhan menit kemudian datang orang tua mereka dengan tergopoh-gopoh, terlihat ibu dari Vera sangat kesal melihat putrinya terlebih lagi yang anaknya singgung adalah putri dari keluarga rasyid, takut akan ada masalah besar orang tua Vera dan teman-temannya langsung minta maaf pada orang tua Ainun yaitu mami nova.
Setelah selesai menjelaskan pokok permasalahan nya orang tua itu membawa anaknya masing-masing.
"nun apa ini, kamu berantem di sekolah heh? kamu pikir kamu ini preman pasar?" marah mami nova saat sampai didalam mobilnya, mami nova memutuskan untuk membawa putrinya pulang.
"bagaimana kalo papa kamu dengar berita ini nun? kamu mikir gak sih sebelum melakukan tindakan ini" mami nova terus memarahinya tanpa henti.
Ainun terlihat diam dan malah menutup matanya tidak menghiraukan ucapan maminya bagaikan angin lalu baginya. Pikirannya sedang kacau saat ini ia tidak ingin berdebat dengan maminya saat ini.
"nun tolong jawab mami kenapa kamu diam aja, gak merasa bersalah sama sekali? heran mami makin kesini semakin buruk kelakuan kamu" kesal mami nova kesal tidak mendapat tanggapan dari putrinya itu.
Tidak lama kemudian sampai di rumah mereka Ainun langsung berlari ke kamarnya, persaan kacau bukan karena dimarahi oleh bu jessi maupun dimarahi oleh maminya yang tidak Ainun sangka adalah kenapa Arsyilla melaporkan nya? apa karena Arsyilla ingin Ainun terlihat semakin buruk? apa segitu bencinya Arsyilla padanya? tapi biasanya Arsyilla hanya akan masa bodoh dengan dirinya.
"apa tujuan mu sebenarnya? apa sekarang kamu sudah pandai menunju taring mu sil?" gumam Ainun pada dirinya.
"jika memang ia aku tidak akan segan lagi kali ini, bukan kah tidak menyenangkan memliki lawan yang pasif" gumamnya lagi menyeringai sinis.
Ainun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya rasanya terlalu lelah hatinya, jika bisa memilih ia ingin pergi dimana ia bisa hidup dengan tenang tanpa adanya rasa kebencian disekitarnya.
Ainun berendam untuk menenangkan pikiran nya yang Kalut, ia memejamkan matanya mencobanya membuat keresahan yang tengah melanda dirinya.
***
Disisi lain Arsyilla juga memikirkan tindakannya apa hal itu membuat ainun akan bertambah membencinya.
"ahh tidak penting juga mau dia membenciku ataupun tidak, dia juga sama seperti yang lain nya ingin membuat ku menderita saja" gumam Arsyilla pada dirinya ia ingin merasa bodoh saja.
Arsyilla melanjutkan harinya seperti biasa ia makan dikantin bersama sahabat nya seperti tidak ada hal yang terjadi bahkan selera makannya pun tetap seperti bisanya.
"ohh ya tadi kamu dari mana kok lama dan aku lihat baju mu sedikit kotor?" tanya Ulfa penasaran kemana sang sahabat pergi tadi.
"tapi aku ke perpus, itu baju aku nyenggol tembok yang ternyata basah jadi kotor deh" balas Arsyilla berkilah. Ia tidak ingin sahabatnya ini mengetahui kejadian tadi dan kelakuannya juga.
"masak sih" tanya Ulfa yang seperti ragu, gadis itu menatap Arsyilla dengan tajam.
"udah ah jangan banyak tanya, habiskan makananmu habis itu kita ke taman" balas Arsyilla pada sahabatnya itu yang memang sangat cerewet dan bawel setiap saat. Gadis itu mengerucut bibirnya karena sahabatnya itu mengatai nya.
bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments