Di sebuah ruangan terlihat seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesaran nya, ia menatap laptop yang ada di depannya dengan serius.
"heeemmm jadi dia termasuk jajaran pria kaya di negara ini rupanya, dia tampan tapi kenapa mau saja dijodohkan dengan gadis itu?" pria itu bermonolog dengan dirinya sendiri.
"aku harus tau apa motifnya, jika merugikan keluarga ku tentu saja aku terus mencegahnya" gumam nya lagi.
Pria itu menekan interkom untuk memanggil asisten nya.
"Haris masuk ruangan ku" perintahnya.
Tidak lama terdengar pintu di ketuk tanpa mengalihkan pandangan nya pria itu menjawab dengan suaranya yang datar.
"masuk" ucapnya
"cari tahu secara detail kehidupan seorang Randa Zahra syahbana, jangan ada yang terlewat" perintahnya pada sang asisten.
"baik tuan" balas sang asisten dengan patuh
"saya permisi tuan"ucap asisten haris itu undur diri dari ruangan tuannya dan sang tuan hanya menganggukkan kepalanya.
" lihat saja apa yang bisa ku lakukan untuk mu Ainun mahara, tak akan ku biarkan kamu lepas begitu saja dari cengkraman ku" ucapnya dengan mengepalkan tangannya.
Pria muda ini terlihat sangat ambisius untuk menghancurkan saudara tirinya, dengan alasan Ainun telah merebut kebahagiaan adiknya. Namun Arsyad tidak tahu bahwa ada cerita yang sebenarnya tidak sederhana untuk dijelaskan hanya sebuah sebuah kata-kata.
Sayang sekali mungkin saja ia akan terjebak dengan apa yang dia rencanakan saat ini, ia tidak tahu masih ada Tuhan yang maha adil yang maha Tahu atas segala sesuatu yang terjadi dan belum terjadi kedepannya, bahkan seorang Arsyad tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu.
Arsyad adalah pria yang bisa dikatakan seorang pria yang jenius namun ambisi nya menutupi akal sehatnya, ia diperdaya oleh hayalannya sendiri, persepsi nya sendiri tanpa ia tahu apa yang membuat semua ini bisa terjadi.
***
Di sisi lain Ainun sedang berenang untuk menenangkan dirinya, ia berharap rasa dingin yang menusuk kulitnya dapat mendinginkan hatinya.
"nun jangan terlalu lama berenang nya" teriak sang mami saat melihat ada orang yang berenang mami nova mendekati kolam renang itu, ia terkejut ternyata putrinya yang sedang berenang saat ini, hujan gerimis tidak menyurutkan niat Ainun untuk berenang.
"nun kamu mendengarkan itu" mami nova mendekati kolam renang itu.
"kamu bisa demam nun" ucap mami nova pada putrinya itu.
"kenapa mami terlihat peduli padaku" balas Ainun tanpa berhenti berenang kesana kemari bahkan ia menyelam pada titik terdalam kolam itu. beberapa menit tak muncul membuat sang mami khawatir juga.
"nun jangan bercanda, cepat keluar" teriaknya
Tapi Ainun tidak juga muncul dan mami nova sudah panik dan mengambil ancang-ancang untuk melompat ke dalam air. Tiba-tiba Ainun muncul di permukaan dengan napas yang terengah-engah.
"apa apaan kamu nun membuat mami panik aja" bentak mami nova ingin memeluk putrinya ia merasa lega melihat putrinya itu.
"aku tidak akan mati dengan mudah mi apalagi bunuh diri. Jika aku ingin aku sudah mati sejak lama" ucap Ainun meninggalkan maminya yang berdiri mematung di pinggiran kolam renang itu.
"kamu tidak mengerti nun, mami tahu mami egois tapi semuanya sudah terlambat mami sadar bahwa apa yang mami lakukan itu salah" ucap mami nova menitikan air matanya.
Mami nova tidak bisa berbuat banyak untuk melindungi Ainun ia memang harus bertahan didalam rumah ini.
"mami menyayangi mu, tapi karena kecerobohan mami kami yang menjadi korban" mami nova menatap punggung anaknya yang telah menjauh.
Didalam kamar mandi Ainun membersihkan dirinya ia menghela napasnya kemudian terkekeh tanpa humor.
"semua sudah terlanjur mi, mami bisa kehilangan aku kapan saja sedikit saja aku lengah nyawa ku pasti akan melayang" lirih Ainun memejamkan matanya.
***
Di kamar Arsyila, terlihat gadis cantik itu juga tengah merenung ia bingung dengan takdir hidup yang menurut nya tak adil namun ia tak bisa berbuat banyak.
Seharusnya gelar tuan putri adalah miliknya yang notabene nya anak kandung namun sayangnya malah diberikan pada anak tiri.
"masih menjadi pertanyaan untuk ku, apa sebenarnya terjadi sehingga Ainun yang dipublikasikan oleh papa tidak mungkin semua ini tidak beralasan papa sangat menyanyangi akun dan kakak, keluarga kamu juga dulu nya sangat harmonis" gumam arsyila yang sebenarnya merasa ada yang janggal dalam keluarga namun ia tidak bisa menemukan titik terang.
"apa aku harus mulai mencari tahu? tapi dari mana aku memulainya?" lirih nya
Arsyila terus memutar otaknya untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan keluarga nya yang sangat harmonis dahulu. Tapi semua hilang begitu saja dalam waktu beberapa tahun belakangan ini.
Bahkan arsyila dilarang bertemu dengan ibu kandung nya yang dia tidak tahu dimana keberadaan nya sekarang ini.
"oh iya apa aku tanya kak Arsyad aja ya, dia tahu tidak ya. waktu kami dibawa ke kota ini kak Arsyad udah agak gedek kayaknya" gumam arsyila yang berusaha menyatukan puing-puing ingatan nya di sama lalu.
"tapi kayaknya kak Arsyad gak akan mau cerita deh, dulu aja aku tanya dimana mama ia marah sama aku" gumamnya lagi agak kesal mengingat kejadian saat arsyila bertanya pada kakak nya dimana keberadaan mamanya kakaknya itu malah marah besar padanya.
"Ainun tahu tidak ya" tanyanya lagi pada dirinya ia terus mencoba menerka-nerka.
"tapi gak ah, malas banget yang ada nanti aku di jutekin sama dia" lanjut nya agak ketus.
"apa mami tahu ya, aa pasti mami tahu sesuatu deh" lirih arsyila agak bersemangat
"tapi aku tidak di kasih Kak Arsyad untuk dekat dekat dengan mami huhhhhh" arsyila jadi kesal sendiri, ia hanya menemukan jalan yang buntu untuk rasa penasaran ini.
Arsyila berguling-guling di tempat tidur nya ia sangat bingung apa yang bisa dilakukan saat ini.
"aku temui mami aja deh, aku yakin mami tahu sesuatu apa yang terjadi dimasa lalu" arsyila memutuskan untuk bertanya pada mami tirinya saja.
Sejauh ini mami nova berlaku baik pada Arsyad dan arsyila hanya saja Arsyad sangat sensitif jika di dekati oleh wanita itu, Arsyad menganggap mami nova yang telah merebut papanya dari mamanya hal. itu membuat nya membenci mami nova dan melarang arsyila mendekati mami nova.
"mami mana yah?" gumamnya celingak celinguk mencari objek yang di carinya.
"ya udah lah lain kali saja kalo begitu, lagian kenapa sih saat dibutuhkan malah ngilang" gerutunya mondar mandir tidak jelas.
Arsyila masih berusaha mencari mami tirinya, yang sebenarnya ia sendiri jarang berbicara dengan mami nova tapi demi rasa penasaran ia harus memberanikan dirinya.
"fix gak ada di rumah kayaknya nih" lirih kemudian kembali ke dalam kamarnya dengan lemas karena ide tidak ada hasilnya.
bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments