Saat jam istirahat semua siswa dan juga siswi berhamburan menuju kantin begitu juga dengan kedua gadis cupu itu perutnya sudah keroncongan setelah otaknya menyerap banyak pelajaran di dalam kelas tadi.
"kita makan apa hari ini sil?" tanya Ulfa menggandeng tangan besti kentalnya itu.
"apa aja yang penting mengenyangkan" balas Arsyila sambil tertawa melihat ekspresi sahabatnya yang kesak itu.
"kita duduk disana aja deh, dan aku putuskan kita makan bakso dan es teh manis yang menyegarkan, gimana?" ungkap Ulfa.
"ya udah samain aja" balas Arsyila
beberapa saat kemudian kedua gadis cupu yang sayang pinter itu sedang menikmati makan siangnya. hingga hampir selesai segerombolan gadis menghampiri mereka dengan gaya yang angkuh.
"berani kalian gadis kampung menduduki kursi ku" teriak seorang gadis yang akan menyerang Arsyila tapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh seorang.
"stop bikin keributan disini, aku sedang menikmati makanan ku dan itu sungguh mengganggu" ucap orang itu dengan nada yang dingin.
"kita gak ada masalah ya nun, jadi gak usah ikut campur" balas gadis itu agak melunakkan suaranya.
"gak ikut campur gimana, dia itu mangsa milik ku" balas Ainun yang masih bernada dingin.
"oke kita ngalah, minggir kalian" ketus gadis itu kesal.
Kedua gadis cupu itu bangun dan pergi dari kantin itu menuju kasir untuk membayar makanannya.
"gilak ya cantik sih tapi dingin kayak es batu, tapi untung deh kita ditolongin dia" ucap Ulfa saat keluar dari kantin.
"udah lah, sama aja aku ini tetap mangsa dia, lepas dari mulut harimau ehh malah terperangkap dimulut singa" balas Arsyila menghela napasnya.
"yang penting hari ini kita belum dimakan salah satunya hehehe" lanjut Arsyila terkekeh.
"ya begitu lah kita hanya remahan rengginang sil, kita bisa apa jika berhadapan orang kaya seperti mereka" keluh Ulfa tersenyum, mendengar keluhannya Ulfa Arsyila merasa sedikit getir dihatinya, ia adalah putri dari jajaran orang terkaya di kota ini namun tak ada yang menyadari nya.
"sudahlah ayuk ke perpus dulu, aku mau minjam beberapa buku" ajak Arsyila, ia menarik tangan sahabat karibnya itu.
***
Disisi lain Ainun duduk disebuah taman sambil memejamkan matanya, Ainun memang pribadi yang sangat menyukai kesendirian. Ia merasa saat sendiri seperti ini ia akan membuatnya bisa terbang dengan hayalan yang tak bertujuan.
saat sedang menikmati apa yang dia lakukan seseorang menepuk pundaknya, tentu saja hal itu membuat Ainun terkejut dan membuka matanya. Saat melihat siapa yang melakukan nya Ainun memutar matanya malas.
"stop ganggu aku jeff, aku lagi tak ingin di ganggu" ucap Ainun kembali menutup matanya.
"sensi amat sih, Cantik-cantik kok galak sih" balas pria yang dipanggil Ainun jeff itu duduk di samping nya.
Ainun diam saja tidak merespon ucapan pria itu, baginya pria ini adalah lalat nyamuk yang kehadiran nya sangat mengganggu kenyamanan untuk seorang Ainun.
Jeffrey Andreas pria terpopuler di sekolah mereka, pria yang di impikan setiap wanita yang ada di sekolahnya, siapa yang tak ingin selain tampan dia juga kaya. Namun sangat berbeda dengan Ainun menganggap pria ini tidak lebih dari pengganggu. Sering kali pria ini memberikan berbagai hadiah untuk nya namun berakhir di tong sampah kadang kala Ainun berikan pada teman sekelasnya jika hadiah itu berupa makanan.
"gak usah capek gombalin aku jeff semua itu gak akan berlaku selama kamu masih Playboy terpopuler di abad ini" ucap Ainun tanpa membuka matanya, ia sebenarnya ingin pria ini pergi meninggalkan dirinya.
"kamu tenang aja jika kamu mau sama aku, aku janji cuma kamu satu-satunya wanita yang ada di dalam hidup seorang Jeffrey Andreas" pria itu malah semakin antusias dengan tawarannya sendiri.
"gak mau dan gak akan pernah" balas Ainun dengan nada yang dingin.
"plis Ai, apa kurangnya aku dimata mu. Bahkan setiap wanita bermimpi menjadi couple nya aku loh" pria ini semakin tidak tau diri.
"dan aku bukan salah satu dari mereka" balas Ainun lagi.
"pergilah! sebelum aku membuat mu tak bisa berjalan" lanjut Ainun sambil menatap jeff dengan sinis, tentu saja hal itu membuat pria itu ketakutan ia tau Ainun tidak pernah main-main dengan ucapan nya. Dan siapa yang tidak tahu Ainun mahara rasyid memiliki kemampuan bela diri yang belum ada yang bisa mengalahkannya disekolah ini.
"oke oke aku pergi, but aku gak akan nyerah untuk dapatkan kamu Ai" ucap pria itu bangun dari samping Ainun.
sebelum pria itu pergi Ainun lebih dulu meninggalkannya dengan wajahnya yang dingin nya.
"ahh Ainun mahara rasyid ku pastikan kamu akan menjadi milikku" ucap jeff yang memperhatikan punggung Ainun yang pergi semakin menjauh. Ia tersenyum melihat gadis cantik itu.
sudah sejak lama jeff menyukai Ainun, banyak pria yang menyukai gadis cantik itu hanya saja tidak ada berani mendekati nya selain mahir dalam ilmu bela diri gadis ini sangat galak saat di usik ketenangan nya.
***
Saat akan pulang sekolah Ainun mengendarai mobilnya dengan laju yang pelan ia sedang menikmati perjalanannya, hingga sampai di lampu merah Ainun menurun kaca mobilnya. Gadis cantik itu menoleh kesana kemari tetap melihat ke bahu jalan Ainun melihat seorang wanita tua yang ingin menyebrang jalan namun terlihat Ragu-ragu mungkin ia takut tidak sempat sampai diseberang sana lampu sudah kembali hijau.
Ainun yang memperhatikan hal itu mencari tempat untuk bisa memarkirkan mobilnya, Ainun mendekati nenek itu.
"mau nyebrang nek?" tanya Ainun sambil tersenyum ramah, sangat cantik ternyata senyuman itu tapi sayang sekali sangat jarang terlihat.
"iya nak, tapi nenek ragu karena takuk tidak sempat, nenek jalannya kan pelan" ucap nenek itu membalas senyuman manis Ainun. benar dugaan Ainun nenek ini sedang ragu untuk menyebrangi jalan itu.
"mari saya bantu nek" ucap Ainun menggenggam tangan nenek itu kemudian mereka berjalan dengan pelan. Benar saja nenek itu jalan sangat dengan pelan dan lampu akan kembali hijau, Ainun menuntun nenek itu dengan hati-hati.
setelah sampai dibahu jalan Ainun melepaskan tangan nenek itu dengan lembut.
"terimakasih nak, smoga Allah membalas kebaikan hatimu" ucap nenek itu dengan rasa yang harus.
"terimakasih do'a nya nek" ucap Ainun kembali tersenyum mendengar do'a tulus wanita tua itu.
"dan berhati-hati lah nek, saya permisi ya nek" ucap Ainun berpamitan pada nenek itu.
Disisi lain seorang pria sedang memperhatikan Ainun dan sangat menikmati pemandangan itu dengan tersenyum kecil. Pria itu tertegun saat melihat senyuman gadis cantik itu, siapa pun yang melihat senyuman itu pasti ingin melihatnya kembali.
bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments