Pada akhirnya ujian pun selesai. Waktu nya menunggu hasil dari jerih payah pada siswa. Lega rasanya akhirnya bisa menyelesaikan ujian tanpa hambatan. Meskipun ada rasa khawatir akan mendapatkan nilai yang tidak memuaskan.
"Arsy Liburan kemana nih, boleh lah ikutan. Di sponsori juga boleh" gelak tawa Ulfa terdengar menggema.
"Ke Desa halaman Mama ku aja kayaknya. Mau ikutan?" tanya Arsyila
"Jauh gak?" tanya Ulfa balik.
"Lumayan sih, sekitar 6 jam perjalanan lah" Arsyila.
"Kejauhan ah, Aku mentok keliling kota kita ni aja" kekeh Ulfa.
"Ya Kamu mah enak punya kampung halaman, lah aku ni. mondar-mandir disini doang" lanjut Ulfa yang memang asli orang kota dari turun temurun nya.
"Ya ada sisi enaknya ada juga enggaknya" terang Arsyila.
"Dah lah. Hidup emang gitu lihat orang jadi pengen. Padahal belum tentu enak di dia" tambah Arsyila.
"Iya tuh. Eh ada kabar yang beredar, Si Ainun katanya setelah tamat sekolah akan menikah" jiwa gosip Ulfa udah mulai keluar nih.
"Ahh tahu dari mana sih" sanggah Arsyila pura-pura tidak tahu.
"Kemarin Ainun cerita sama Jefri cuy, ada yang denger" Ulfa gemes sendiri.
"Cepat amat gosip nya nyebar" kekeh Arsyila.
"Jadi kan. Kemarin si Jefri nembak si Ainun, ehh malah di tolak karena katanya Ainun bentar lagi mau nikah" terang Ulfa heboh sekali.
"Alasan Dia aja tu buat nolak secara halus" kilah Arsyila.
"Ah masak sih? sekelas Ainun mau berkilah gitu. Padahal tu anak datar aja hidup nya" ujar Ulfa penasaran.
"Udah ah, gak usah nyebar gosip gitu. Dosa tau" Arsyila berdiri meninggalkan Ulfa yang masih penasaran.
"Tunggu in ah, kok malah di tinggal sih" Ulfa berlari mengejar Arsyila.
...****************...
"Seperti yang sudah kita sepakati, Ainun akan menikam dengan Randa secepatnya" ujar Papa Ahmad pada Mami nova yang hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Setelah kelulusan Ainun akan dilangsungkan akad dan resepsi nya" tambah Papa Ahmad.
"Ya terserah kamu aja Pa" ucap Mami Nova malas.
Mami Nova pasrah aja dengan keputusan suaminya itu. Ia lelah dengan semua ini.
"Setelah Ainun menikah, Aku akan kembali ke kampung halaman Ku" Tiba-tiba Mami Nova mengutarakan niat yang sejak lama ia rencakan.
Tentu saja hal itu membuat Papa Hamzah terkejut dan menoleh cepat pada istrinya itu.
"Apa maksud mu?" pekik Papa Ahmad
"Aku bertahan hanya untuk keamanan Ainun saja Mas, lagian aku tak di anggap Istri oleh Mu selama ini kan?" lirih Mami Nova menatap sendu suaminya itu.
"Padahal dulu kamu sudah berjanji akan menerima ku sebagai istri Mu, tapi hingga saat ini tak sekali pun kamu mau menyentuh ku" air mata Mami Nova akhirnya luruh. Papa Ahmad merasa tertampar dengan kenyataan itu.
Sebuah kenyataan yang tidak ada yang tahu selama puluhan tahun menikah tak sekali pun mereka melakukan kewajiban suami istri, selain nafkah uang dan kemewahan yang ia dapat kan.
Mami Nova bertahan dengan Cinta sepihak nya, Sakit sekali rasanya bertahan tanpa dilirik sekalipun oleh suaminya sendiri.
"Aku sudah lelah dengan drama ini Mas, Aku tahu cinta Mu hanya untuk istri pertama Mu. Aku tidak akan pernah bisa mengganti kannya sampai kapan pun" lanjut Mami Nova. Namun Papa Ahmad tampak tak bergeming.
"Bebaskan Aku, aku berjanji tak akan mengusik mu lagi" lirih Mami Nova.
"Aku tak akan melepas Mu begitu saja Nova!" tegas Papa Ahmad.
"Kenapa Kamu begitu egois Mas!" pekikan Mami Nova semakin keras.
Papa Ahmad tidak memperdulikan teriak Istri nya. Pria paruh baya itu meninggalkan istrinya yang masih menangis tergugu. Papa Ahmad mengakui kesalahan nya tapi belum saatnya mereka berpisah.
...****************...
Seperti yang sudah direncanakan pernikahan Ainun dan Randa sudah berada didepan mata. Semua orang tampak sibuk mempersiapkan diri untuk acara yang sebentar lagi akan di gelar.
"Kamu akan terlihat cantik dengan gaun ini" ujar Randa saat mereka memilih gaun pengantin untuk mereka berdua.
"Ya cantik itu sebenarnya nama tengah Ku" canda Ainun yang memang sudah nyaman dengan keberadaan Randa selama ini. Randa mendengar candaan Ainun terkekeh pelan, tak dapat dipungkiri calon istrinya ini memang begitu cantik.
Menurut Ainun, Randa adalah salah satu orang yang sangat menghargai keberadaan dirinya.
"Tapi sebentar lagi kecantikan Mu itu akan jadi milik Ku loh" Randa terkekeh pelan.
"Diriku adalah milikku" Ainun tersenyum miring.
"Hahaha Kita lihat saja nanti" balas Randa mengelus pelan kepala calon istrinya itu.
Meskipun dijodohkan keduanya tampak saling menerima. Apalagi Randa yang memang sudah jatuh hati sejak pertemuan pertama. Pria itu tahu kebaikan yang dimiliki oleh seorang Ainun Mahara di balik sifat dingin nya.
"Tapi ngomong, kamu mau lanjut kuliah dimana?" tanya Randa
"Universitas xx sepertinya bagus" balas Ainun tanpa melihat lawan bicaranya.
"Baiklah nanti akan ku antar untuk mendaftarkan disana, aku tidak membatasi apapun kegiatan mu. Asal kamu tidak melalaikan Aku" Randa tak pernah surut senyuman diwajahnya.
"Terimakasih sudah menerima Ku dan memahami Aku" Ainun tersenyum tulus.
"Tentu saja. Apa pun itu untuk Mu" Randa tersenyum juga.
Setalah selesai Randa langsung mengantar Ainun pulang karena masih banyak hal yang harus di siapkan.
Bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments