Setelah Nara mencium tangan Marcell pun mengecup kening istrinya,"aku pergi," ucap Marcell pada Nara.
Nara mengangguk, "hati-hati, jangan lupa kabari aku !" ucap Nara dengan sedikit malu, Marcell pun mengangguk dan tersenyum.
Nara kembali kedalam penthouse setelah kepergian Marcell untuk ia bersiap walau ini masih pukul 07:45.
Di bawah Marcell susah melihat Reno menunggu di mobilnya, Marcell pun masuk kedalam mobil dan diikuti Reno yang mengemudi.
Reno langsung menancap gasnya untuk segera berangkat ke perusahaan, "kita ke perusahaan dulu kan?" tanya Reno dan di angguki oleh Marcell.
"Ya, Reno apa kau sudah melakukan apa yang aku minta?" tanya Marcell.
"Kau tenanglah, semua sudah aku lakukan dengan bantuan paman Dika, karena aku emang kurang tahu tentang bodyguard bukan?" Marcell mengangguk mengerti.
"Apa kau mengatakan hal ini pada Nara?" tanya Reno.
"Tidak, karena aku yakin jika dia tidak akan mau, jadi biarkan mereka berjaga dari kejauhan dan jangan sampai kecolongan, kau sudah mencari tahu tentang keluarga Wijaya?" tanya Marcell kembali.
"Ya, dan nanti saja aku ceritakan, tapi yang jelas Wilona anak dari Erick dan Anaya ia adalah model yang masuk di agensi kita," ucap Reno.
"Benarkah? baiklah biarkan saja, selagi dia tidak berbuat macam - macam pada istriku,"ucap Marcell.
"Ck seperti nya ku mulai posesif tuan," ucap Reno dan Marcell hanya mengedikkan bahunya acuh.
Pikir Marcell memang apa dia salah jika ingin melindungi istrinya, walau belum ada tumbuh cinta diantara mereka.
"Oh ya mengenai Amara, kau tahu sepertinya ia sedang memulai rencana mendekatimu,"ucap Reno. Marcell terdiam tidak berniat mendengarkannya, Reno yang mengerti namun tetap melanjutkan perkataannya.
"Mantanmu itu kemarin menghubungiku, jika dia bilang ada perlu denganmu dan ingin bertemu, namun aku bilang jika Marcell sedang sibuk dengan pernikahannya dan kau tahu reaksi dia seperti apa?" tanya Reno namun Marcell tidak berniat menjawab.
"Dia marah dan berkata aku bohong, katanya dia pikir jika kau masih menyayanginya dan tidak mungkin kau akan dengan cepat melupakan dirinya, bahkan menikah!"
Marcell tersenyum tipis, "apa itu tandanya dia sudah tahu siapa aku?"
"Mungkin saja, karena tidak mungkin jika dia tidak tahu dia akan menghubungiku, lagipula, berta tentangmu ada di media bukan?"
Mereka berbincang dalam perjalanan hingga mereka tak sadar dan terasa jika mereka sudah sampai di perusahaan.
"Reno, aku tidak peduli dengan Amara, dan itu tugasmu agar Amara jangan sampai menemui ku dan mendekatiku, apalagi sampai menemui istriku," ucap Marcell saat hendak keluar dari mobilnya.
Reno ia menghela nafasnya, "ck sepertinya tugas asisten lebih berat dari apa yang kuduga, haiis padahal aku sudah tahu ini akan terjadi, tapi aku tidak tahu jika masalah ini akan bersamaan, bahkan lebih merepotkan." Reno pun keluar dari mobil menyusul Marcell yang sudah lebih dulu masuk ke dalam perusahaan.
Nara sudah bersiap untuk berangkat ke kampusnya, dia berjalan ke arah lift dan segera turun menuju basemen, basemen yang khusus Marcell.
Nara sempat bingung sampai di basemen, mobil mana yang diberikan Marcell, karena di sana ada empat mobil dan semuanya adalah mewah, hingga akhirnya ia memencet kunci mobil dan menyalah mobil BMW M8 Competition warna hitam.
Nara berdecak, "ck, Marcell apa tidak ada mobil yang biasa saja, jika begini kampusku akan benar-benar heboh," ucap Nara kesal.
Bagaimana tidak, kampus Nara bukan kampus yang mahal dengan banyak orang-orang kaya di dalamnya, tapi kampus Nara kampus, adalah kampus biasa yang dari kalangan menengah ke bawah, maka bisa dipastikan jika Nara membawa mobil seperti ini hanya dia seorang.
Nara dalam perjalanan sempat berpikir, takut jika keluarga Wijaya masih mencarinya "aku hrap mereka tidak lagi mencari ku."
Nara sampai di kampus dan seperti dugaan nya mereka memandang mobil Nara takjub, dengan sedikit ragu Nara keluar dari mobil dan mencoba untuk tidak memperdulikan semua yang melihatnya.
"Nara itu Nara!" ucap salah satu mahasiswa yang tercengang, melihat Nara membawa mobil mewah tersebut.
"Dari mana dia bisa memiliki mobil mewah seperti itu, bukankah dia anak beasiswa?" celetuk seseorang yang mengetahui jika Nara adalah anak beasiswa
"Sudahlah biarkan saja, itu bukan urusan kita," ucap salah satu dari mereka yamg di angguki semuanya, meski mereka pun masih bertanya tanya bagaimana Nara bisa memiliki mobil semewah itu.
Nara berjalan di koridor kampus menuju kelasnya.
"Nara !" panggil seorang wanita.
"Oh hay Cit," ucap Nara, dia adalah Citra teman dekatnya Nara.
"Kemana aja sih, 3 hari ga ngampus?" tanya Citra.
"Aku sibuk Cit, nanti deh aku ceritain deh, sekarang udah masuk jam pelajaran ayok!" ajak Nara memasuki kelas dan angguki Citra.
Sekitar satu jam lebih Nara dan Citra belajar di kelas, dan kini mereka tengah berada di kantin, dan memakan Bakso yang sudah dipesan oleh mereka.
"Jadi, kamu udah nikah dan kamu ga ngundang aku ?" tanya balik Citra yang juga kesal, setelah mendengar jika Nara menceritakan jika dirinya sudah menikah dan tidak mengundangnya.
Nara mengangguk, "aku menikah dadakan Cit, dan memang ga ngundang - ngundang," ucap Nara yang tidak ingin menceritakan kejadian sebelumnya, yang menurutnya itu adalah aib baginya.
"Terus siapa suami kamu, kamu ada kan fotonya?" tanya Citra yang penasaran dengan suami Nara.
Nara tersenyum, "nanti aja, kamu juga bakalan tahu sendiri," ucap Nara yang membuat Citra berdecak kesal.
Di luar kampus orang orang suruhan keluarga Wijaya yang sedang mencari keberadaan Nara. Mereka yang tidak di perbolehkan masuk kampus, tapi mereka yakin jika Nara sedang berkuliah, mereka memang tidak di perbolehkan masuk karma peraturan kampus, demi ketenangan belajar para mahasiswa dan agar tidak terjadinya keributan.
Sedangkan beberapa bodyguard suruhan Marcell yang meski melindungi Nara, mereka ada dua orang yang berjaga di dalam kampus menyamar menjadi mahasiswa, dan dua orang lainya berjaga di pintu gerbang kampus yang memperhatikan gerak Erickk orang orang suruhan dari keluarga Wijaya.
"Sepertinya, keluarga Wijaya mereka masih mencoba menangkap Nara," ucap Reno setelah mendengar laporan para bodyguard yang menjaga Nara.
Marcell mengangguk,"aku sudah yakin akan hal ini, jangan sampai ada kecolongan, aku tidak mau mereka sampai menyentuhnya."
"Jangan khawatir, ku rasa para bodyguard itu sudah terlatih," ucap Reno meyakinkan Marcell.
"Lalu, bagaimana laporanmu?" tanya Marcell.
"Mengenai ini sebenarnya aku meminta bantuan dari paman Dika, jadi kita tunggu paman Dika lebih dulu, biar paman Dika yang menjelaskan," ucap Reno yang di angguki Marcell.
Marcell mengerti dengan keterbatasan Reno karena dia yang baru terjun dalam Pekerjaan seperti ini, karena Reno yang masih belum banyak mempunyai koneksi untuk mencari tahu sumber informasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Sintia Dewi
syukurlah marcel kasik penjaan buat istrinya karna dia gk akan bisa tidak terlihat oleh musuh2nya orang msih aktifitas spt biasa
2023-11-25
2
Retno Anggiri Milagros Excellent
masih belajar ya Ren..
2023-11-07
5
reza indrayana
👍🏻👍👍🏻🩵🩵💚🩵🩵😘😘😘
2023-10-31
0