"Jadi orang tuamu sendiri yang menjual mu?" tanya Marcel memastikan, dan Reno yang mendengar ini menjadi iba pada Rara.
Nara menggeleng, "mereka bukan orang tuaku, awalnya aku memang mengira jika mereka adalah orang tuaku, namun saat mereka ingin aku menikahi pria tua itu, mereka mengatakan, jika mereka bukan kedua orang tua ku, dan ingin agar aku membalas jasa mereka dengan menikahi Samuel, mendengar soal jasa yang bahkan mereka tidak pernah menganggap ku ada, karena aku berjuang hidup sendiri sejak kecil, dan sudah cukup mereka membuatku seperti ini.
Bahkan aku tidak merasa heran mendengar aku bukan anak dari mereka, karena mereka memang tidak pernah menyayangiku atau bahkan menganggap ku ada, sejak aku masih kecil,walaupun aku pernah berharap bisa di sayang oleh mereka," ucap Nara mencoba tegar.
Marcel Dan Reno saling pandang, karena mereka terenyuh mendengar cerita Nara.
"Jadi identitas dan barang-barang mu tertinggal di hotel, baiklah biarkan aku yang mengambilnya," ucap Reno yang memilih pergi meninggalkan Nara dan juga Marcel.
Marcel Menganggukkan, membiarkan Reno mengambil semua barang Nara, walau tidak banyak, tapi semua itu berharga untuk Nara, terutama untuk ia kuliah.
"Kau ingin melaporkan mereka ke polisi?" tanya Marcel Kembali setelah kepergian Reno.
"Apa itu bisa, bahkan aku tidak memiliki bukti apapun?"tanya Nara.
Marcel Terdiam, benar apa yang di katakan Nara, bahkan hotel itu pun mungkin sudah di sterilkan oleh pihak mereka.
"Baiklah, kita pergi ke rumah ku, aku harus menjelaskan lebih dulu pada mereka setelah itu kita ke KUA untuk menikah, kau tidak keberatan kan jika kita menikah di KUA, jika kau keberatan menikah di KUA kita harus menunggu beberapa hari kedepan untuk menyiapkan semua nya," ucap Marcel.
Nara menggelengkan kepalanya dan menangis," tidak perlu kita ke KUA saja, aku tidak keberatan sama sekali, hanya saja orang tuamu.." ucap Nara yang memang tidak keberatan sama sekali, toh dia sudah bersyukur jika Marcel mau menikahinya, yang bahkan belum saling mengenal, Nara dia hanya mengkhawatirkan orang tua Marcel Yang tidak akan merestui pernikahan mereka.
Marcel Tersenyum, "tenanglah, orang tuaku, mereka orang yang baik aku yakin mereka akan mendukung keputusanku," ucap Marcel Meyakinkan Nara.
Nara akhirnya setuju dengan ikut Marcel Menemui orang tuanya, sebenarnya Marcel Bisa saja langsung membawa Nara ke KUA untuk menikah, namun Marcel Tidak bisa jika menikah tanpa restu dari orang tuanya apa lagi harus sembunyi, baginya niat baik harus berjalan dengan baik pula, dan lagi Marcel yakin jika orang tuanya mungkin sudah mengetahui hal ini.
Marcel Dan Nara sudah dalam perjalanan, tidak ada percakapan dalam perjalanan, Marcel Melihat Nara yang terlihat gelisah dan gugup untuk menemui orang tuanya.
Nara, dia belum mengetahui siapa Marcel, akankah dia terkejut jika dia akan menikahi pria tampan Billioner, CEO dan pemilik Admaja Company, Nara hanya mengira jika Marcel Adalah pria kaya raya, karena mampu menyewa hotel mewah.
Nara tercengang saat ini, karena Marcel membawanya ke kawasan elit di pusat kota, dimana di sana berjejer mansion mansion mewah, Nara menatap Marcel Penuh tanya, sekaya apa pria yang akan menikah dengannya?
Marcel Melihat ekspresi Nara mengerti, pasalnya Marcel Pun sama dengan Nara sewaktu ia baru memasuki kawasan ini, dan Marcel Menebak jika Nara belum tahu siapa dirinya.
Marcel Pun sampai di mansionya yang membuat Nara semakin tercengang, merasa ragu untuk menikah dengan Marcel Yang di bandingkan dengan dirinya tidak ada apa apanya.
Pintu mobil pun di buka oleh pengawal di kediaman Admaja, Nara turun dari mobil dengan sedikit ragu, Marcel Pun tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Nara untuk di genggam, seolah tidak ingin Nara melarikan diri.
"Marcel ini rumahmu?" tanya Rara lirih.
Marcel Tersenyum, "bukan ini rumah kedua orang tuaku," jawab Marcel membuat Nara berdecak kesal.
"Tunggulah disini, aku mencari orang tua ku dulu, mungkin sedang berada di belakang," ucap Marcel Dan Nara mengangguk saja.
Marcel meninggalkan Nara di ruang tengah mansion, dan tak lupa memberikan pesan pada para maid untuk memberikan Nara cemilan dan minuman.
Nara saat ini tengah merasakan kegugupannya, pertanyaan di benak Nara terus berputar tentang bagaimana jika kedua orang tua Marcel tidak akan menyetujuinya.
Nara pun akhirnya pasrah jika kedua orang tua Marcel Tidak setuju, karena ini pun adalah ulahnya dan bukan ulah Marcel.
Nara hanya merasa bingung, pasalnya jika mereka tidak menikah dan dia hamil apa yang harus ia lakukan, ini adalah salah satu hal yang Nara khawatirkan.
Marcel Berjalan ke arah belakang Mansion karena ia menebak jika kedua orang tuanya pasti sedang berada disana, dan benar saja Safira dan Arya kedua orang tua Marcel Sedang bersantai di sebuah gazebo dekat dengan kolam ikan.
Kedua orang tua Marcel Terlihat menatap tajam pada Marcel seolah mereka tahu apa yang sudah Marcel lakukan, membuat Marcel Merasa takut dan tepat dengan pemikirannya jika mereka sudah mengetahuinya.
Dalam benak Marcelia tidak heran jika mereka akan mengetahuinya secepat ini, mengingat banyaknya bawahan Arya dan juga mungkin beberapa pengawal yang mengawasinya dari jauh dan lagi seseorang yang berada di bawah Arya yang bisa dengan cepat mencari informasi.
Marcel mendekati kedua orang tuanya, "yah, ibu apa kalian sudah mendengar sesuatu?" tanya Marcel Tanpa berbasa basi dengan di iringi kekehan kecil.
Arya menatap Marcel Dan menepuk kepala Marcel Dengan koran yang ia gulung, "ya, dan dimana wanita itu, kau meninggalkannya?"
Marcel Menggeleng, "aku membawanya kemari, aku akan menikahinya."
"Kau yakin, apa kau sudah tau tentang wanita itu, ayah takut jika ini adalah jebakan?"
Marcel Menggelengkan kepalanya, dan kemudian ia menceritakan semua yang sudah di beritahu oleh Nara, dan juga bagaimana ia bisa bertemu dengannya.
"Wijaya Grup, mereka memang sedang diambang kebangkrutan, salah satu caranya adalah mencari investor yang bersedia menanam modal disana, mereka pun pernah mencoba mencari akses perusahaan kita, agar bisa bekerja sama dengan Admaja Company, namun kita sengaja menutup akses, karena ayah lihat mereka tidak terlalu kompeten dalam hal kerja sama, ayah tidak menyangka jika mereka rela menjual anaknya sendiri, untuk di nikahi pria tua beristri dua."
"Ibu kasihan dengan wanita itu, siapa namanya Marcel? "tanya Safira.
"Nara, Kinara Wijaya, ayah tapi mereka mengatakan jika Ara bukan anak mereka,"
Arya terdiam, "sudahlah nanti saja kita bahas, Marcel Kau yakin untuk menikahinya, ayah tidak ingin kau menyesal kemudian hari?"
"Benar nak, pernikahan adalah hal yang sakral, ibu tidak ingin mendengar kata perceraian,"ucap Safira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
epifania rendo
beruntung keluarganya baik
2023-11-27
0
Whatea Sala
Ya pake di tanya,menyesal gak klu menikah nanti,mau gak mau ya harus di nikah to pakde..
eneng to..?!🤔😏
2023-11-23
0
Kenzi Kenzi
beruntungnya orangtua marcel sangat baik hati
2023-11-19
0