Bab 14

Melihat perlakuan Marcel yang lembut, akhirnya Nara memperkenalkan dirinya, "Nara, Kinara Wijaya," ucap Nara Marcel tersenyum, "tuan seharusnya kau biarkan saja aku tersiksa atau tabrak aku, agar aku mati, jika begini aku merasa percuma untuk hidup," lanjut Nara dengan tangisnya.

Marcel terdiam, dan menatap Nara begitu dalam," hal ini adalah yang pertama bagiku, begitu juga denganmu, dan aku sudah berjanji pada diri sendiri, demi kita. Nara, aku akan menikahimu," ucap Marcel yang membuat Nara terkejut.

"Tuan," ucap Nara tidak menyangka jika pria di hadapannya berniat menikahinya.Air matanya pun kembali mengalir deras membasahi pipinya.

"Marcel, panggil aku Marcel," ucap Marcel memperkenalkan dirinya.

Nara menggeleng, " tidak aku bukan wanita baik, aku kotor bagaimana dengan keluargamu, mereka pasti akan menolak nya bukan?" ucap Nara, karena Nara menebak jika Marcel adalah seorang pria kaya, dan sebagai mana ia tahu orang kaya sangat pemilih untuk mencari pendamping hidup nya, bibit bebet bobot wanita berkelas yang sering ia dengar di kalangan sosialita.

"Kedua orang tua ku tidak seperti apa yang kau pikirkan, Nara aku tulus ingin menikahimu, karena aku adalah orang pertama yang sudah memasuki dirimu, dan aku yang sudah menanam benihku dalam rahimmu, dan jika kita tidak menikah bagaimana jika ada anakku di dalam rahimmu?" tanya Marcel yang membuat Nara tertunduk malu.

"Kau tidak ingin bukan jika kau hamil dan anakmu tanpa seorang ayah?" tanya Marcel kembali yang membuat Nara semakin terdiam.

"Dengarkan aku! jika kedepannya tidak ada anak atau pun ada, kau bisa meminta cerai, jika kau memang tidak bahagia denganku, meski aku hanya ingin pernikahan sekali seumur hidup, namun jika kau tidak bahagia denganku kau bisa memutuskannya, aku tidak bisa memaksa ataupun menahammu terus," ucap Marcel membuat Nara semakin bingung.

"Pikirkanlah! aku akan keluar lebih dulu untuk memesan makanan dan juga pakaianmu, dan kau bisa lebih dulu memakai ini," ujar Marcel dan langsung meninggalkan Nara di kamarnya, setelah memberikan kemeja untuk Nara kenakan, karena pakaian Nara yang sudah sobek dan tak terbentuk.

Selepas kepergian Marcel, Nara kembali menangis.

Nara pun bingung dengan keputusan yang akan di ambil, lalu Nara teringat dengan keluarga Wijaya yang membuat pandangan Nara berubah menjadi tajam," mereka benar-benar brengsek! memperlakukan ku seperti ini, ku harap mereka akan membayar semua yang sudah mereka lakukan padaku!"

Nara pun mengingat Marcel, jika dia menikah apakah Marcel akan membantunya? Nara ingin keluarga Wijaya menyesal karena telah membuat Nara seperti ini.

Di luar Marcel menghubungi seseorang yang tak lain adalah Reno.

[ Apa kau belum melihat pesanku?]

[Ck, kau ini, itu tengah malam, dan aku baru melihatnya tadi saat bangun tidur, memangnya untuk siapa, apa kau sudah meniduri seorang gadis? ] tanya Reno kesal, membuat Marcel terkesiap, Reno benar- benar menebaknya dengan tepat.

[Kau benar dan aku minta kau segera mengantarkan pesannku sekarang juga! di hotel The Admaja's, aku akan menunggumu di lobi, nanti akan aku jelaskan jika kau penasaran,] ucap Marcel dan langsung menutup teleponnya sepihak, membuat Reno semakin penasaran.

Marcel yang sudah membersihkan diri di kamar sebelahnya, dengan masih menggunakan baju handuk, ia mendengar bel berbunyi dan ia tebak jika itu adalah pesanan makanannya.

"Aku ingin minta tolong, di lobi jika kau menemukan pria ini, antar dia kemari, dia asistenku, Reno, aku tidak bisa kesana menjemputnya di lobi, dan lagi dia belum pernah kemari," perintah Marcel pada pegawai hotel yamg mengingat wajah Reno di HP Marcel.

"Baik tuan," jawabnya dan langsung meninggalkan penthouse.

Di kamar Nara yang terlihat susah payah berjalan ke kamar mandi akibat malam panas bersama dengan Marcel, dia berendam, membuat rasa sakit di bagian intinya mengurang namun rasa perih di tubuh nya dengan penuh luka karena ulahnya sendiri masih terasa.

"Aku menyesal membuat tubuhku penuh luka seperti ini, rasanya sangat perih," keluh Nara.

Nara kemudian mengingat apa yang di katakan Marcel, sepertinya dia sudah tau apa keputusan yang akan di ambil olehnya.

"Marcel," ucap Nara tersenyum mengingat nama Marcel. Pria baik pikirnya.

"Aah ada apa denganku, Marcel dia sepertinya di memang pria yang baik, tapi apa dia belum memiliki istri, bagaimana jika aku menjadi istri kedua, ah tidak tidak aku tidak ingin menjadi pelakor?" Nara menenggelamkan dirinya kedalam bethup.

Nara kembali menyembulkan wajahnya, dia kembali teringat keluarga Wijaya, "aku penasaran dengan mereka,apa tuan Samuel, pria hidung belang itu mengamuk, ah tentu saja mungkin ayah, ah bukan dia bukan ayahku, tuan Erick dia mungkin yang mengamuk karena harus kehilangan investornya," Nara kembali terdiam karena mengingat sesuatu.

"Aku harus bertanya pada mereka siapa orang tua ku?" ucap Nara yang kembali terlihat sendu mengingat jika dirinya bukan anak dari keluarga Wijaya, terlebih hidupnya yang selalu menderita.

Marcel, mungkinkah Marcel akan membuatnya bahagia?

Pagi di kediaman Wijaya sudah sangat heboh, dengan apa yang sudah di ceritakan oleh Erick, dan lagi mendengar permintaan dari Samuel yang ingin menikahi Wilona, dan tanpa negosiasi lagi.

"Tidak, aku tetap tidak mau!" tolak Wilona tegas di hadapan kedua orang tuanya.

"Satu tahun Wilona, satu tahun setelah itu kau bebas, ini demi perusahaan dan agar kita tidak akan hidup miskin," ucap Anaya membujuk Wilona, meski Anaya awalnya menolak keinginan tuan Samuel dan Erick, namun akhirnya ia setuju, karena jika di pikir dirinya tidak ingin hidup miskin,dan lagi pula hanya satu tahun, setelah itu Wilona akan bebas dari penikahannya dengan Samuel.

Wilona tetap menggeleng, karena ia benar-benar tidak ingin menikah dengan pria tua, bahkan sudah memiliki istri dua.

Erick tidak banyak bicara, ia hanya diam memasrahkan semuanya pada dua wanita di hidupnya, anak dan istrinya. Erick, ia terlihat memejamkan matanya, wajahnya terlihat lelah dengan semua masalah yang terus datang padanya.

"Wilona, apa kau ingin hidup miskin?" tanya kembali Anaya, meski dirinya pun tidak tega dengan anaknya yang harus menikah dengan pria tua, yang seharusnya menjadi ayahnya.

Wilona terduduk lemah, ia menangis, namum matanya menatap tajam ke depan, "ini semua karena Nara, ibu aku ingin membunuhnya," ucap Wilona yang tetap menyalahkan Nara, karena menurutnya dia adalah biang masalah untuk keluarga Wijaya.

Erick mendengar nama Nara di sebut membuat amarahnya kembali memuncak, "berhenti menyebut nama anak sial itu, dengar Wilona! anak sial itu ayah yang akan membuatnya menderita, untuk sekarang kau patuhi saja kemauan Samuel, lagi pula hanya satu tahun, bukankah kau juga bisa memanfaatkan kekayaannya, dan jika kau malu semua orang tau pernikahanmu dengan Tuan Samuel, bukankah ini bisa di rahasiakan!" ucap Erick tegas membuat Wilona terdiam.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

dasar orang tua gila harta

2023-11-27

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

wil,akan dendam membara sama nara....

2023-11-19

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Wilona menyalah kan Nara

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 141
141 Bab 142
142 Bab 143
143 Bab 144
144 Bab 145
145 Bab 146
146 Bab 147
147 Bab 148
148 Bab 149
149 Bab 150
150 Bab 151
151 Bab 152
152 Bab 153
153 Bab 154
154 Bab 155
155 Bab 156
156 Bab 157
157 Bab 158
158 Bab 159
159 Bab 160
160 Bab 161
161 Bab 162
162 Bab 163
163 Bab 164
164 Bab 165
165 Bab 166
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 170
170 Bab 171
171 Bab 172
172 Bab 173
173 Bab 174
174 Bab 175
175 Bab 176
176 Bab 177
177 Bab 178
178 Bab 179
179 Bab 180
180 Bab 181
181 Bab 182
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 141
141
Bab 142
142
Bab 143
143
Bab 144
144
Bab 145
145
Bab 146
146
Bab 147
147
Bab 148
148
Bab 149
149
Bab 150
150
Bab 151
151
Bab 152
152
Bab 153
153
Bab 154
154
Bab 155
155
Bab 156
156
Bab 157
157
Bab 158
158
Bab 159
159
Bab 160
160
Bab 161
161
Bab 162
162
Bab 163
163
Bab 164
164
Bab 165
165
Bab 166
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 170
170
Bab 171
171
Bab 172
172
Bab 173
173
Bab 174
174
Bab 175
175
Bab 176
176
Bab 177
177
Bab 178
178
Bab 179
179
Bab 180
180
Bab 181
181
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!