Nara termenung, dia memikirkan asal usulnya, Nara harus bertanya pada Erick dan Anaya, siapa orang tuanya, karena dia yakin jika mereka akan mengetahui nya, di masa mendatang Nara akan menemui mereka dan menanyakan hal ini.
Perusahaan Admaja Company tengah ramai di datangi oleh banyak wartawan, untuk menyaksikan konferensi pers yang akan di gelar beberapa saat lagi.
Reno yang sejak pagi sudah tiba dan sudah mempelajari beberapa hal dengan asisten Dika, yang dengan cepat di mengerti olehnya, yang membuat Marcel senang dan lega karena untuk kedepannya dia sudah ada orang yang akan di percaya olehnya.
Konferensi pers di gelar dan di siarkan di beberapa stasiun tv, yang selalu menayangkan berita dan bisnis, Arya, ayah Marcel tentu sudah banyak di kenal olah mereka di kalangan pebisnis, namun memang Arya sangat Jarang sekali mengurus semua pekerjaan nya sendiri, termasuk untuk menemui para klien, karena semua itu Arya percayakan pada asisten Dika sebagai tangan kanannya.
Maka bagi mereka yang belum mengenal Arya sangat antusias dalam hal ini, terlebih dengan pengangkatan CEO baru Admaja Company, anak dari Arya.
Mereka berharap dengan pengangkatan CEO baru akan membuka peluang bagi mereka untuk bisa bekerjasama, selain itu bagi mereka pemegang saham pun berharap dengan CEO baru Admaja Company bisa membuat perusahaan ini semakin maju lagi dan sukses.
Alex kekasih Amara sudah mengetahui tentang kabar CEO baru di perusahaannya, wajahnya terlihat pucat karena tentu ia mengetahui siapa yang di angkat menjadi CEO.
"Marcel, bukankah dia mantan Amara apa dia selama ini menutupi jati dirinya? " beberapa pertanyaan yang ada di benak Alex, pikirnya dia tidak boleh mengusik atau membuat kesalahan pada Marcel.
Alex sedikit beruntung karena ia tidak banyak berbicara saat itu, ia hanya mempersilahkan Amara.
Alex seorang direktur di bagian pemasaran, kinerjanya cukup bagus dan Marcel pun sudah mengetahui hal ini, pagi tadi ketika asisten Dika memperkenalkan satu persatu staff di perusahaan Admaja Company.
Saat itu di benak Marcel hanya bersyukur dengan kinerja para bawahannya, bagi Marcel selama dia, Alex, biar bekerja dengan baik maka itu sudah cukup, sedangkan dengan masalah pribadi dia tidak akan di bawa ke ranah pekerjaannya, dia hanya berharap agar Alex bisa menjaga Amara agar kedepannya Amara tidak mengusiknya.
Lagi pula menurut Marcel, antara dia Amara dan juga Alex sudah tidak ada lagi yang harus di bahas.
Erick Wijaya di kediamannya saat ini tengah menunggu acara konferensi pers yang di gelar oleh Admaja Company, Wijaya Grup tentu sangat berbeda jauh dengan Admaja Company.
"Apa mereka akan mengangkat CEO baru?" tanya Anaya pada Erick dan Erick menjawab dengan mengangguk.
"Dimana Wilona?"tanya Erick.
"Dia keluar, mungkin takut kau akan menikahkannya dengan Samuel, "jawab Anaya ketus.
Erick bersecih, "itu pilihannya, jika dia menolak untuk menikah, dan menggantikan anak sial itu, dan jika Nara tidak di temukan, maka kita akan hidup miskin. Sudahlah untuk dua hari kedepan, aku tidak ingin membahasnya," ucap Erick sambil memijat pangkal hidungnya yang sudah lelah dengan masalah yang bertubi-tubi datang pada keluarganya.
Anaya mengangguk mengerti, karena Erick pun sudah menjelaskan perihal kesempatan yang di berikan oleh Samuel.
"Sayang mengapa kau tidak mencoba menawarkan kerjasama pada perusahaan Admaja Company,"tanya Anaya.
"Kau pikir itu mudah, aku memang sudah berusaha untuk datang, atau bahkan meminta kontak mereka, namun itu sangat sulit, mereka benar-benar pemilih, atau memang prosedurnya sangat ketat," jawab Erick lesu.
"Ya itu masuk akal, karena melihat fakta tentang besarnya Admaja Company, yang bahkan sudah menyebar ke manca negara," jawab Anaya.
Mereka pun duduk di sofa panjang berdua, menantikan konferensi pers yang akan segera di mulai, penasaran dengan wajah pemimpin yang sangat mereka kagumi, meski belum pernah bertemu, mereka kagum karena Admaja Company bisa menjadi perusahaan besar yang mungkin merajai bisnis di negara ini.
Arya sudah terlihat tiba di aula acara, dan Marcel pun berjalan menghampiri ayahnya.
"Paman apa kabar?" sapa Reno.
Arya mengangguk, "kau menjadi asisten Marcel?"
"Ah ya aku masih perlu banyak belajar," jawab Reno, yang kini ia merasa segan dan malu berhadapan dengan ayah Marcel, sahabatnya.
Sebetulnya Reno sudah curiga atau merasa jika Arya ayah Marcel memiliki rahasia, karena melihat aura kepemimpinan Arya yang sangat terlihat, tegas dan bijaksana sejak dulu, namun pikiran itu selalu ia tepis, sejak dulu Reno memang sudah mengagumi sosok ayah dari sahabatnya.
"Kau pasti bisa, paman akan menitipkan Marcel padamu, jika dia melakukan kesalahan paman minta agar kau menasehatinya, karena kelak kau yang akan lebih mengetahui Marcel," ujar Arya dan di angguki Reno sedangkan Marcel hanya berdecih.
"Ck, sudahlah ayah aku tidak akan macam-macam, apa ayah meragukanku kali ini, jika begitu jangan angkat aku menjadi CEO, aku tidak keberatan sama sekali jika aku harus menjadi karyawan biasa, "kesal Marcel.
"Ck, kau ini Marcel, ayah sudah tua sudah sangat lelah jika harus mengurus kertas kertas itu, tapi jika kau memberikanku cucu untuk mengurusnya itu tidak masalah, dan itu malah akan membuat ayah senang, oh dan juga ibu mu, dan lagi jika bukan kau siapa lagi yang akan meneruskan ini semua," ucap Arya pada Marcel yang seketika memalingkan wajahnya karena kesal, bukankah ayahnya juga sudah tahu jika dirinya baru saja putus hubungan dan sekarang malah meminta cucu.
Percakapan mereka pun berhenti dengan kedatangan asisten Dika, meminta mereka agar segera memasuki aula.
Mereka berempat pun berjalan dengan gagahnya, Marcel dan Arya yang berjalan di depan para asisten mereka, banyak pasang mata yang melihat mereka bahkan banyak kamera yang menangkap gambar dan vidio.
Arya duduk berdampingan dengan Marcel, di hadapan mereka sudah banyak wartawan yang siap mendengarkan Arya, pebisnis sukses untuk mengumumkan penerusnya.
Acara pun di mulai asisten Dika yang mengawali semuanya, hingga saat asisten Dika mempersilahkan Arya yang berbicara untuk mengatakan tujuan dari konferensi pers ini.
Dengan tegas Arya mengatakan jika Marcelino Admaja adalah anak pertamanya dan satu satunya pewaris Admaja Company, dan kini ia menjadi seorang CEO, memimpin dari seluruh perusahaan Admaja Company hingga ke manca negara.
Beberapa wartawan pun mulai mengakukan beberapa pertanyaan dari soal perusahaan hingga status dari Marcel.
"Jika kalian bertanya tentang perusahaan aku akan menjawabnya, namun jika itu tentang hal pribadi aku tidak bisa, namun untuk statusku adalah lajang atau belum menikah, jadi itu saja yang perlu kalian ketahui," ucap Marcel tegas, karena Marcel memang tidak ingin jika perihal pribadi harus di publikasikan.
Belajar dari kedua orang tuanya yang hidup sederhana yang tenang tanpa ada yang mengusiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
epifania rendo
harus tegas marsel
2023-11-27
0
Sintia Dewi
lu yg buka peluang..ngapain bilng segala lu masih single🙄
2023-11-25
0
Kenzi Kenzi
kamu asli anak holang kayah nar...tubggu tgl.mainnya
2023-11-19
0