Sore hari di kediaman Admaja.
"Kau akan pergi?" tanya Safira.
Marcel mengangguk dan pamit pada ibunya," aku akan menemui Reno, bu."
"Kau akan berterus terang padanya?" tanya kembali Safira,penasaran apakah Marcel akan cerita hidupnya yang berubah pada Reno.
"Iya bu, lagi pula untuk apa di sembunyikan, jika kedepannya ayah pun akan memperkenalkanku pada semua orang,"jawab Marcel
Safira tersenyum, "kau benar, ya sudah pergilah, dan jangan pulang terlalu larut, oh kau akan membawa mobilmu bukan?"
"Iya bu, aku pergi, assalamualaikum," pamitnya.
Marcel telah di berikan fasilitas oleh ayah dan ibunya, dari mobil hingga rekening dengan jumlah yang fantastis, Marcel tidak menyangka uang yang ia punya kali ini sangat berbeda jauh dengan saat ia dulu, bahkan ia di beri kartu Black Card yang hanya segelintir orang yang memiliki nya.
Sebuah mobil sport terparkir dengan mulusnya di depan sebuah kafe yang membuat heboh para pengunjung yang melihatnya, Marcel turun dengan gagahnya, terlihat tampan dan mempesona hingga banyak wanita yang ingin mendekatinya.
Marcel berdecih melihat para wanita yang begitu memuja dirinya, hanya karena ia membawa mobil sport.
Apakah semua wanita seperti itu, mendekati pria hanya karena harta, batin Marcel kesal. Karena Marcel mengingat kembali Amara, yang meninggalkannya hanya karena dirinya tidak memilki apapun.
"Ck, lama sekali kau!" kesal Reno yang sudah cukup lama menunggu Marcel.
"Hanya 30 menit," kilah Marcel.
"Ada apa? apa yang ingin kau bicarakan, apa ini tentang Amara? "tanya Reno berturut.
"Amara?" heran Marcel.
Reno mengangguk," apa benar kau sudah tidak memilki hubungan dengannya?"
"Kau tahu?"balik tanya Marcel, karena heran Reno sudah mengetahuinya dan Reno pun mengangguk.
FLASHBACK ON.
Siang hari saat Reno tengah bekerja di kafe, dan kebetulan Reno melayani pelanggan yang dia kenali.
"Amara!" panggilnya dan Amara pun mendongkakan wajahnya dan melihat sinis ke arah Reno.
"Ah, aku lupa kau bekerja disini,"ucap Amara.
"Apa maksudnya ini, kau mengkhianati Marcel?" kesal Reno.
"Sayang, dia siapa?" tanya Alex.
Amara tersenyum, "dia temannya Marcel," jawabnya pada Alex dan Alex
pun mengangguk. Setelah itu Alex pun meneruskan melihat daftar menu makanan yang di berikan Reno.
Alex tidak perduli dengan apa yang di lakukan Amara, yang terpenting baginya setiap dia butuh Amara, Amara bisa memenuhinya keinginannya, tentunya ada timbal balik apa yang juga di inginkan oleh Amara.
Amara kembali menatap Reno, "aku dan dia sudah tidak memiliki hubungan apapun, Reno aku punya permintaan untukmu."
Reno terdiam menatap Amara, hingga Amara pun kembali melanjutkan ucapannya," kedepannya aku minta agar kau pura-pura tidak mengenaliku, kau mengerti maksudku, kau hanya seorang pelayan dan aku malu jika teman-teman ku tahu aku kenal denganmu, dan lagi pula sudah tidak ada alasan lagi untuk kita saling mengenal bukan?" ujar Amara berterus terang.
Reno berdecih, "jangan khawatir, bahkan aku tidak rugi sama sekali jika tidak mengenalmu sekalipun."
"Baguslah, dan ini pesananku dengan kekasihku," kata Amara menunjukkan apa saja yang di pesan oleh mereka berdua pada Reno.
Reno pun pergi dari tempat Amara, sejak dulu Reno sudah tahu akan sifat Amara, namun Reno tidak berani mengatakannya pada Marcel, terlebih ia tidak memiliki bukti.
Bagaimana dengan Marcel batin Reno bertanya.
Flashback off
"Jadi apa hubungan kalian memang sudah berakhir?" tanya Reno pada Marcel.
Reno setelah menceritakan, saat dirinya bertemu dengan Amara.
Marcel mengangguk, "ku rasa kau juga sudah tahu apa yang menjadi penyebabnya, setelah aku dengar ceritamu, jadi jangan membahas tentangnya lagi," kata Marcel.
"Baiklah, lalu apa yang ingin kau bicarakan, ku kira ini tentang Amara," heran Reno, karena tidak biasanya Marcel mengajaknya bertemu.
Marcel menggelengkan kepalanya, "ini tentang diriku dan keluargaku, kau tahu, ternyata Ayah dan Ibuku merahasiakan sesuatu yang besar padaku."
Reno menatap heran Marcel, "apa maksudmu, rahasia besar?"
"Ya, kau tahu Admaja Company?" tanya Marcel pada Reno, dan Reno pun mengangguk, tentu dia tahu, Admaja Company adalah salah satu perusahaan besar yang di segani oleh pebisnis di negara ini, banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
"Itu perusahaan besar yang merajai bisnis, lalu apa hubungannya dengan keluargamu?" tanya Reno.
"Itu perusahaan ayahku," ucap Marcel singkat.
Reno pun terdiam, dan tak lama setelah itu ia tertawa terbahak bahak, pikir Reno Marcel hanya bercanda
"Haha hahaha kau bercanda, aku pun bisa mengaku - ngaku seperti itu haha haha," ucap Reno dengan tawanya yang membuat Marcel menatap datar ke arah Reno dan seketika Reno pun berhenti tertawa.
"Apa kau serius?" tanya Reno menatap Marcel dengan serius.
Marcel pun menghela napasnya "apa aku terlihat bercanda, Reno aku hanya bercerita padamu, dan lagi ayah dan ibuku mengatakan hal ini sejak kemarin, aku pun masih belum mempercayainya, hingga kita pindah ke kota ini, dan tinggal di kawasan elit di pusat kota."
Reno menelan salivanya, kabar yang di berikan Marcel benar-benar membuatnya terkejut, bagaimana tidak, mereka hidup bersama di pinggiran kota sejak kecil, dan kini hidup Marcel berubah dalam waktu satu hari.
Oh tidak, mungkin ini kurang dari satu hari, pikir Reno.
Reno pun menelisik pakaian yang di pakai oleh Marcel, dan Reno mulai menyadari jika semua yang melekat pada tubuh Marcel adalah barang-barang mahal, walaupun Reno belum pernah membeli barang mahal, namun ia cukup mengerti dengan barang mahal atau barang bermerk, "maaf aku benar-benar terkejut, Marcel jika benar, mengapa kau terlihat tidak bahagia, oh apa kau masih merasa kecewa dengan Amara?"
"Ck,bukankah aku sudah katakan, aku sudah tidak perduli lagi dengannya, aku hanya belum siap dengan apa yang akan aku jalani kedepannya, kau tahu besok aku akan di angkat menjadi CEO di Admaja Company, "jawab Marcel, lagi membuat Reno menelan Salivanya kasar, dan menatap Marcel penuh kagum.
"Aku tidak tahu harus mengatakan apa, tapi Marcel, aku bingung antara percaya atau tidak, mungkin besok aku akan mempercayai semuanya setelah mereka mengumumkan CEO baru, satu hal yang inginku tanyakan, Marcel, apa kau akan tetap berteman denganku ?" tanya Reno penasaran, karena hal itu yang dia khawatirkan.
Marcel tertawa mendengar pertanyaan Reno, "apa alasannya, hingga aku tidak akan mau berteman lagi dengan mu, apa kau pikir aku Amara, sudahlah jangan berpikir jelek tentang ku, kau tahu aku seperti apa bukan ?" tanya Marcel dan Reno mengangguk lega.
"Baiklah jika seperti itu, mengenai Amara mungkin dia akan kembali mengejarmu, jika tahu kau sudah berubah menjadi pria kaya, yang mungkin akan di inginkan banyak wanita,"tebak Reno memikirkan Amara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
epifania rendo
jangan percaya dengan ulat bulu marsel
2023-11-27
1
Kenzi Kenzi
benteng diri marcel sdh ga bisa ditmbus amara bang,...kcuali klo amara make cara licik area jebakan betmen
2023-11-19
0
Wirda Lubis
lanjut
2023-11-12
0