Bab 5

"Ch, maka aku akan memilih wanita yang tidak menginginkanku, jika di antara mereka hanya melihat kekayaan pada diriku," ucap Marcel dan Reno pun mengangguk tanda setuju dengan apa yang Marcel katakan.

Esok harinya di pagi hari, tepatnya di perusahaan Admaja COMPANY, para karyawan terdengar riuh, setelah mendengar kabar jika akan ada CEO baru yang memimpin.

"Hey kau dengar, CEO baru kita adalah seorang pria tampan, dan kabarnya dia belum menikah," ujar salah satu karyawati pada teman sesama devisinya.

"Lalu memang kenapa, walaupun benar, dia tidak akan mau dengan mu," jawab temannya sambil tertawa.

"Ck kau ini, berkhayal kan boleh - boleh saja, siapa tahu kan dia melihatku dan jatuh cinta padaku," ucap nya lagi.

Teman-temannya yang lain menyorakinya dan kemudian tertawa, perbincangan mereka sesaat sebelum waktunya bekerja, hingga atasan mereka memberi tahu untuk bersiap menyambut kedatangan CEO barunya.

Mobil yang di kendarai Marcel berhenti di depan perusahaannya, pintunya di bukakan oleh salah satu keamanan yang bekerja di sana.

Marcel turun dari mobil dengan wajah datarnya, yang ia tunjukan pertama kali.pada karyawan yang akan menyambutnya, setelah itu di susul oleh ayah Marcel, Arya yang turun di mobil yang sama.

Marcel dengan kemeja putih, dasi dan balutan jas hitam terlihat gagah dan terlihat sangat tampan, ia tidak pernah seformal ini dalam berpakaian, baginya selama ini dia bekerja, Marcel hanya memakai pakaian rapih dan sopan meski hanya kemeja dan celana kain.

Marcel dan ayahnya melangkah beriringan masuk ke perusahaan Admaja Company, di dalamnya sudah banyak staff dan karyawan yang menyambutnya.

"Selamat datang Pak Arya dan Pak Marcel," ucap salah satu direktur di Admaja Company sambil melangkah memberikan sebuket bunga pada Marcel.

Arya tersenyum melihatnya, tidak dengan Marcel yang menampilkan wajah datarnya, Marcel menelisik seluruh karyawan yang menyambutnya, dan fokus nya terganggu dengan banyaknya wanita yang terlihat mengaguminya.

Semua wanita, bahkan orang akan memuja ku jika banyak uang, jika tidak mereka tidak akan melihatku dengan penuh kagum seperti ini, kata hati Marcel

Perasaan dan sikap Marcel sedikit demi sedikit menjadi dingin sejak putusnya dirinya dengan Amara, bukan karena dirinya tidak bisa move on, atau melupakan Amara, namun Marcel lebih berpikir jika mereka para manusia, terlebih wanita hanya menginginkan kekayaan.

Penyambutan dan pengangkatan Marcel sebagai CEO sudah di laksanakan dengan singkat, karena ayah Marcel, Arya lebih mengutamakan pekerjaan, slogan waktu adalah uang selalu di gunakan karena agar para karyawannya selalu disiplin.

Kini Marcel sedang duduk di kursi kebesarannya di ruang CEO yang dulu di tempati ayahnya, ayahnya sudah pamit pulang pada Marcel, dan kini Marcel di ruangannya bertiga dengan asisten Dika, yang selama ini mengabdi pada Arya dan juga sekretaris Haris.

Marcel senang karena yang berada disisinya dan sebagai tangan kanannya adalah dua orang pria, karena jika itu wanita Marcel mungkin akan kesal dan meminta untuk di ganti, Marcel pun tidak mengerti mengapa ia menjadi seperti ini.

"Tuan Marcel, ada hal yang ingin ku bicarakan," ijin asisten Dika berbicara.

Marcel mendongkak, "bicaralah paman dan jangan memanggilku tuan panggil aku Marcel saja, anda lebih tua dari saya."

Asisten Dika tersenyum, Marcel memang pria yang sopan, "maaf itu tidak bisa, karena kita sedang di perusahaan,"tolaknya.

"Baiklah terserah paman saja, lalu apa yang ingin paman katakan?" tanya Marcel.

Sekretaris Haris hanya mendengarkan meski diapun sudah tahu,apa yang akan asisten Dika bicarakan pada atasan barunya.

"Pak Arya, ayahmu sudah pensiun dan menikmati masa tuanya, maka aku pun sama aku ingin pensiun," ucap asisten Dika.

"Ck, paman aku baru saja di angkat menjadi CEO, lalu paman ingin meninggalkanku?" decak kesal Marcel.

Asisten Dika tersenyum, "aku akan ada sisimu sampai ada pengganti ku, dan mengajarinya sampai bisa di andalkan oleh mu, hingga saat itu tiba, barulah aku benar-benar akan pensiun."

Marcel menghela napasnya dan menatap asisten Dika, "baiklah aku tidak bisa memaksa paman."

Asisten Dika pun tersenyum karena Marcel menyetujuinya.

Setelah itu mereka membicarakan pekerjaan dan berkas - berkas yang harus di pelajari oleh Marcel, karena memang Marcel yang meminta agar tidak ada kesalahan, terlebih dia memang belum mengerti apa yang akan dia kerjakan.

"Paman, sepertinya aku ingin merekomendasikan Reno untuk menjadi asistenku menggantikan paman ," ucap Marcel pada Dika dan untuk meminta pendapatnya, di sela-sela pekerjaannya.

Mereka berdua di ruangan CEO, sedangkan Sekretaris Haris sudah kembali keruangannya.

"Reno?" tanya Asisten Dika, tidak tahu siapa Reno.

Marcel tersenyum,"dia sahabatku sejak kecil, aku kira dia bisa di percaya dalam hal ini, dan Reno pun dia pria yang pintar lulusan S1 bisnis."

Asisten Dika mengangguk,"itu bagus, bawalah dia besok ke perusahaan, aku akan langsung mengajarinya," ujar Asisten Dika pada Marcel.

"Sepertinya paman ingin cepat-cepat pensiun dari sini,"ucap Marcel.

Asisten Dika tertawa, "kau benar, paman ingin segera rehat dan menimang cucu, anak ku sebentar lagi akan melahirkan."

Marcel tersenyum ternyata itu adalah alasan utamanya. Cucu, batin Marcel.

"Marcel, segeralah menikah, mungkin orang tuamu juga ingin segera memiliki cucu," ujar paman Dika.

"Paman, apa menikah itu mudah, aku tidak ingin gagal, maka aku harus benar-benar mencari wanita yang baik, wanita yang tidak melihat kekayaan atau harta ku," jawab Marcel.

Asisten Dika mengangguk mengerti, "lambat laun kau akan tahu wanita yang baik untuk mu atau tidak, kedepannya kau akan menemui banyak orang, terutama wanita, kau bisa menilai dari sana, mana wanita yang melihat harta atau yang tulus padamu."

Marcel terdiam, benar yang di ucapan Asisten Dika, sampai saat ini Marcel sudah sedikit mengerti dengan sikap setiap orang, apalagi wanita yang melihat dirinya hanya karena harta, atau saat dirinya yang hanya karyawan biasa, tidak ada yang mengaguminya, seperti mereka mengangumi dirinya saat Marcel di angkat menjadi CEO.

Tok tok tok...

Lamunan Marcel buyar ketika mendengar suara ketukan pintu.

"Masuklah!"ujar asisten Dika.

"Maaf tuan menganggu, saya hanya ingin memberikan jadwal untuk siang dan besok untuk konferensi pers," sekretaris Haris memberikan jadwal pada Asisten Dika.

"Letakkan saja di meja,"ujar Asisten Dika.

Sekretaris Haris meletakkan jadwal itu di atas meja, seperti yang diminta oleh asisten Dika, setelah meletakan jadwal untuk Marcel kembali menghadap Marcel.

"Siang ini tuan meski bertemu klien di salah satu restoran, membicarakan proyek yang akan di laksanakan bulan depan," ucapnya.

Marcel mengangguk mengerti, "baiklah, sepertinya hari-hari ku kedepannya tidak akan mudah, benarkan paman?" asisten Dika pun tersenyum dan mengangguk.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

belajar dari pengelama

2023-11-27

0

Rosdiana Gatri Said

Rosdiana Gatri Said

jngn jadikan marcel sombong ya biarlah dia ttp rendah hati ❤🙏

2023-11-23

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

masih tentang marcel...kpn nih wanita nya mercel nampakkin diri😉😎

2023-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 141
141 Bab 142
142 Bab 143
143 Bab 144
144 Bab 145
145 Bab 146
146 Bab 147
147 Bab 148
148 Bab 149
149 Bab 150
150 Bab 151
151 Bab 152
152 Bab 153
153 Bab 154
154 Bab 155
155 Bab 156
156 Bab 157
157 Bab 158
158 Bab 159
159 Bab 160
160 Bab 161
161 Bab 162
162 Bab 163
163 Bab 164
164 Bab 165
165 Bab 166
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 170
170 Bab 171
171 Bab 172
172 Bab 173
173 Bab 174
174 Bab 175
175 Bab 176
176 Bab 177
177 Bab 178
178 Bab 179
179 Bab 180
180 Bab 181
181 Bab 182
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 141
141
Bab 142
142
Bab 143
143
Bab 144
144
Bab 145
145
Bab 146
146
Bab 147
147
Bab 148
148
Bab 149
149
Bab 150
150
Bab 151
151
Bab 152
152
Bab 153
153
Bab 154
154
Bab 155
155
Bab 156
156
Bab 157
157
Bab 158
158
Bab 159
159
Bab 160
160
Bab 161
161
Bab 162
162
Bab 163
163
Bab 164
164
Bab 165
165
Bab 166
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 170
170
Bab 171
171
Bab 172
172
Bab 173
173
Bab 174
174
Bab 175
175
Bab 176
176
Bab 177
177
Bab 178
178
Bab 179
179
Bab 180
180
Bab 181
181
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!