Bab 17

"Marcell yakin bu, terlebih kami sudah melakukan hubungan suami istri dan Marcell yang pertama untuk nya, selain untuk bertanggung jawab, meski ini bukan kesalahan Marcell sendiri, namun Marcell bukan pria yang hanya mengambil manisnya dan pahitnya Marcell buang, lagi pula Nara seperti nya dia wanita yang baik."

"Baiklah jika memang kau sudah yakin, ayah dan ibu akan mendukungnya, tapi ingat meski ini pernikahan yang bisa di bilang terpaksa kau meski memperlakukan dia dengan baik,"ucap Arya pada Marcell.

"Marcell tau yah," ucap Marcell terkekeh.

"Ya sudah, ayo kita temui calon istrimu," ajak Safira.

Nara yang tengah duduk namun dia terlihat tidak tenang, bahkan terlihat gelisah.

Nara masih merasa khawatir dan takut dengan apa yang akan dia dengar saat kedua orang tua Marcell menemuinya.

Satu yang menjadi pertanyaan dan kekhawatiran Nara, jika pria yang akan menikah dengan nya apakah Marcell seorang CEO Admaja Company. Nara, ia mendengar berita ini kemarin, jika Admaja Company memiliki CEO baru bernama Marcell, namun Nara yang tidak terlalu memperhatikan berita tersebut, maka ia tidak mengetahui wajah dari CEO itu, karena menurutnya itu tidak terlalu penting dan lagi Nara mungkin saja tidak akan berurusan atau bertemu dengan orang penting seperti itu.

Namun saat bertemu dengan Marcell dan Nara yang di bawa ke kawasan yang elit, ia mulai curiga, dan bahkan ia mendengar jika mansion ini adalah mansion keluarga Admaja, saat Nara yang sengaja bertanya pada maid yang mengantarkan makanan dan minuman.

"Bagaimana ini, jika benar, apa aku pantas? dan lagi mereka pasti tidak akan merestuinya, ya tuhan aku harus bagaimana?" ucap Nara gelisah.

Nara semakin gelisah saat Marcell dan kedua orang tuanya sudah terlihat menghampirinya.

"Nara," panggil Marcell yang membuat Nara mendongkak menatap Marcell, namun pandangan nya berubah dan menatap kedua orang tua Marcell, ia pun menunduk.

"Tuan, nyonya maafkan aku, jika tuan Marcell tidak menikahi ku itu tidak masalah, karena ini bukan salahnya," ucap Nara di tengah ke gugupannya membuat kedua orang tua Marcell tersenyum.

Marcell berdecak, melihat Nara seperti itu, Marcell pikir, Nara mungkin akan berpikir jika kedua orang tuanya tidak akan merestuinya.

"Nara, itu memang bukan salahku tapi aku akan tetap menikahi mu," ucap Marcell.

"Tapi Marcell, ah maaf tuan Marcell, aku tidak pantas, aku hanya wanita biasa sedangkan anda.. " Ucap Nara terhenti karena Marcell memotong ucapannya.

"Apanya yang tidak pantas, Nara kita di mata tuhan sama, sudahlah kau jangan berpikir terlalu jauh," ucap Marcell yang paham jika mungkin Nara sudah mengetahui jati dirinya.

"Nara," panggil Safira.

Nara mendongkak menatap Safira, wanita paruh baya yang terlihat cantik dan elegan, dan wanita paruh baya itu sedang tersenyum padanya, "kemarilah," ucap Safira lembut membuat Nara menghampiri Safira walau sedikit ragu dan takut.

Safira menghapus air mata Nara di wajah nya, kau cantik, kau sangat pantas dengan Marcell anakku, kau mau berjanji satu hal pada ku," tanya Safira membuat Nara mengangguk saja, walau tidak tahu apa yang akan di katakan oleh Safira.

"Berjanjilah untuk setia, dan menjaga Marcell, karena setelah kalian menikah, ibu akan mempercayai Marcell padamu,"ucap Safira.

Nara terdiam mendengar perkataan Safira

"tuan dan nyonya menyetujui pernikahan kami?"

"Lebih tepatnya merestui, panggil aku ibu dan dia ayah," ujar Safira menunjuk pada Arya, yang membuat Nara tersenyum dengan air matanya yang kembali menetes, merasa beruntung mendapatkan kebaikan dari keluarga Admaja.

"Kapan kalian menikah?" tanya Arya.

"Hari ini yah di KUA, karena aku tidak ingin menunggu lama lagi, karena mungkin orang suruhan keluarga Wijaya akan terus mencarinya," ucap Marcell sambil berjalan ke arah Nara yang hanya menunduk seolah ia malu.

"Tidak ada pesta?" tanya Safira.

"Mungkin setelah ini, aku ingin kita sah lebih dulu," ucap Marcell pada ibunya.

"Tidak, tidak perlu ada pesta, hanya sah di mata hukum dan agama saja nyonya mmm maaf ibu," ujar Nara tulus, karena ia benar-benar tidak ingin ada pesta, karena dengan Marcell menikahinya saja itu sangat membuatnya bersyukur, bahkan ia di perlakukan dengan baik.

Safira tersenyum, " baiklah terserah kalian saja," ucapnya lagi, namun Safira dalam benak nya akan tetap menggelar pesta karena, ia tahu setiap wanita pasti ingin merasakannya, hanya saja Nara mungkin merasa tidak enak dan lagi, ini pernikahan putra semata wayangnya mana mungkin tidak ada pesta untuknya.

"Marcell, apa kau sudah menyiapkan berkas nya?" tanya Arya.

"Sudah yah, Reno yang mengurusnya dan kini ia sedang menunggu disana," ucap Marcell.

"Baiklah jika begitu, kita berangkat sekarang," ucap Arya pada semuanya.

Mereka pun akhirnya pergi menuju KUA, untuk menikahkan Marcell dengan Nara.

Sama halnya dengan kediaman Wijaya yang tengah bersiap membawa Wilona pada Samuel untuk menikah.

Wilona sudah di dandani bahkan ia terlihat cantik dan memakai kebaya, tidak ada gurat kebahagiaan di wajahnya, ia terus menunduk karena tidak ingin hal ini terjadi, tapi ia tidak bisa menolak.

Anaya terus memeluk Wilona, ia seperti merasakan kesedihan anaknya, namun ia pun terpaksa harus merelakan Wilona menikahi pria beristri dua, yang sudah berusia separuh dari umur anaknya, demi kekayaanya dan agar mereka tidak jatuh miskin.

Erick yang berada di depan kemudi hanya menatap iba putrinya, putri yang selalu ia manjakan harus mengalami hal seperti ini.

Hanya untuk satu tahun, bertahanlah Wilona, ucap Erick dalam batinnya.

Mobil pun berhenti keluarga Wijaya sudah sampai di sebuah gedung apartemen yang telah Samuel beritahukan pada Erick, mereka akan menikah di salah satu apartemen milik Samuel.

Mereka memasuki apartemen dan menggunakan lift khusus agar tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka, karena permintaan Wilona yang ingin di rahasiakan demi karirnya di dunia modeling.

Kini Wilona dan Samuel sudah duduk di depan penghulu untuk menikahkan mereka secara siri, Wilona tetap menundukkan kepalanya hingga kata SAH terdengar oleh telinganya, air matanya kembali menetes, bukan air mata kebahagian seperti orang-orang yang baru menikah, namun air mata dengan penuh penyesalan dan kemarahan, bahkan sangat tidak rela.

Kedua telapak tangan Wilona mengepal kuat, dalam batinnya ia menyumpah serapahi Nara, Nara brengsek! seharusnya kau yang ada disini dan bukan aku, aku bersumpah jika aku melihatmu aku akan membuatmu mati di tangan ku sendiri.

Wilona sudah dikuasai amarahnya, ia benar-benar ingin membuat Nara tunduk di bawah kakinya, begitu pun dengan Erick dan Anaya yang kian membenci Nara.

Pernikahan siri telah di lakukan, penghulu sudah di antar kembali pulang oleh orang suruhan Samuel, kini mereka berempat duduk di meja makan seolah ingin merayakan pernikahan Samuel dan Wilona.

Terpopuler

Comments

Cha

Cha

sumpah dah seru banget novel nya

2023-12-29

0

epifania rendo

epifania rendo

nikmatilah pernikahanmu wilona

2023-11-27

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

dan semoga lu hamil anak itu tua bangka wilona wkwkwk

2023-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 141
141 Bab 142
142 Bab 143
143 Bab 144
144 Bab 145
145 Bab 146
146 Bab 147
147 Bab 148
148 Bab 149
149 Bab 150
150 Bab 151
151 Bab 152
152 Bab 153
153 Bab 154
154 Bab 155
155 Bab 156
156 Bab 157
157 Bab 158
158 Bab 159
159 Bab 160
160 Bab 161
161 Bab 162
162 Bab 163
163 Bab 164
164 Bab 165
165 Bab 166
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 170
170 Bab 171
171 Bab 172
172 Bab 173
173 Bab 174
174 Bab 175
175 Bab 176
176 Bab 177
177 Bab 178
178 Bab 179
179 Bab 180
180 Bab 181
181 Bab 182
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 141
141
Bab 142
142
Bab 143
143
Bab 144
144
Bab 145
145
Bab 146
146
Bab 147
147
Bab 148
148
Bab 149
149
Bab 150
150
Bab 151
151
Bab 152
152
Bab 153
153
Bab 154
154
Bab 155
155
Bab 156
156
Bab 157
157
Bab 158
158
Bab 159
159
Bab 160
160
Bab 161
161
Bab 162
162
Bab 163
163
Bab 164
164
Bab 165
165
Bab 166
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 170
170
Bab 171
171
Bab 172
172
Bab 173
173
Bab 174
174
Bab 175
175
Bab 176
176
Bab 177
177
Bab 178
178
Bab 179
179
Bab 180
180
Bab 181
181
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!