"Dia memutuskan hubungan kami, Bu ternyata dia hanya memanfaatkan ku saja, Amara dia lebih memilih pria kaya untuk bersama dengannya," ucap Marcel yang akhirnya bercerita pada ibunya.
Marcel, la memang tidak pernah menutupi apapun pada ibunya atau bahkan ayahnya ia selalu bercerita apapun itu, karena itu membuat mereka selalu rukun.
Safira tersenyum, "ibu sudah duga ini sejak lama, namun ibu tidak memberitahumu, agar kau tahu sendiri, dan lagi kau mungkin tidak akan percaya jika ibu yang mengatakannya padamu," Marcel mengangguk tersenyum, padahal dalam hatinya Marcel mungkin akan lebih mempercayai kedua orang tuanya.
"Marcel, masih banyak di luar sana wanita yang jauh lebih baik dari Amara maka kau tidak perlu bersedih lagi."
Marcel mengangguk,"aku tidak menyesal putus dengan Amara bu, aku hanya kecewa dengan diriku sendiri, yang bisa di butakan oleh cinta begitu saja."
Safira tersenyum, " istirahatlah, dan nanti saat makan malam ayah dan ibu akan membicarakan sesuatu padamu, dan kami harap kau tidak akan kecewa ataupun marah," ucap Safira pada Marcel.
Mereka sudah memutuskan untuk memberitahukan semuanya pada Marcel hari ini juga.
Marcel mengerenyitkan dahi, "apa itu bu ?" tanya Marcel penasaran.
"Nanti kau akan tahu" jawabnya singkat.
Makam malam tiba, Arya, Safira dan Marcel sudah berada di meja makan, memakan makanan yang telah di masak oleh Safira, tidak ada percakapan sampai mereka selesai makan malam.
"Marcel, ibu sudah mengatakan bukan jika kami akan memberitahukan mu sesuatu dan kami harap kau tidak akan marah ataupun kecewa," ucap Arya dan Marcel pun mengangguk dan membuatnya semakin penasaran dengan apa yang akan di katakan kedua orang tuanya.
"Dengar nak, apapun nanti yang akan kau dengar ini demi dirimu untuk kebaikanmu," kata Safira menambahkan, mewanti - wanti Marcel agar tidak salah paham.
"Aku mengerti, insya allah Marcel tidak akan marah atau kecewa," jawab Marcel yang membuat Arya dan Safira tersenyum.
"Kami menyembunyikan sesuatu yang besar pada mu, dengan satu alasan yang mungkin akan kau mengerti dengan sedirinya," ucap Arya.
"Menyembunyikan sesuatu, alasan ?" heran Marcel semakin tidak mengerti.
"Marcel, kau sudah dewasa, kau sudah menginjak usia 25 tahun bahkan kau sudah S2 di umur yang masih muda, 21 tahun. Kami bangga padamu, dan ayah harap kau bisa mencerna apa yang akan ayah katakan dengan baik." Marcel mengangguk mendengarkan apa yang ayah katakan padanya.
"ADMAJA COMPANY, itu perusahaan ayah dan akan menjadi perusahaan mu kelak," ucap Arya langsung pada Marcel, yang membuat Marcel terdiam dan menatap ayahnya tidak percaya.
Melihat Marcel terdiam ayahnya kembali melanjutkan ucapannya, "kami sengaja hidup sederhana agar bisa membentuk mu menjadi pribadi yang lebih baik, kau tahu dengan begini, dengan hidup sederhana kita akan tahu begitu banyaknya manusia yang bermuka dua.
Marcel kau adalah seorang tuan muda, seorang anak dari pemilik perusahaan dari ADMAJA COMPANY, dengan berbagai bisnis di dalamnya, dengan cabang perusahan yang sudah bertambah ke berbagai negara.
Kau pewaris satu-satunya perusahaan yang kakek dan nenekmu bangun sejak NOL," jelas Arya yang membuat Marcel semakin termenung karena terkejut.
"Marcel, apa kau kecewa nak?" tanya Safira.
Marcel menggelengkan kepalanya, "aku hanya masih belum bisa percaya semua ini, ini sangat membuatku terkejut, bu."
Safira dan Arya tersenyum,"Marcel besok kita akan pindah dari sini, sudah saatnya kau di kenal oleh para bawahan mu, ayah sudah lelah dengan pekerjaan di kantor, dan ayah harap kau mau melanjutkan, untuk menjadi pemimpin di ADMAJA COMPANY."
Marcel terdiam, Benarkah semua ini ucap Marcel di hati nya, yang masih belum mempercayai hal ini sepenuhnya.
Marcel menatap kedua orang tuanya lekat," ayah, ibu, jika benar apa Marcel bisa?"
"Kau anak kami yang pintar, tentu kau pasti bisa sayang," jawab Safira dan di angguki oleh Arya.
Pagi hari keluarga Admaja sudah bersiap untuk kembali ke dunianya, tidak banyak barang yang mereka bawa, hanya barang-barang yang penting saja.
Marcel sejak semalam ia tidak tidur dengan nyenyak, setelah kehilangan kekasihnya, namun kini ia malah mendapatkan sebuah jackpot, entah Marcel harus senang atau pun bersedih, terlebih dengan tanggung jawab yang akan di pikul oleh nya kelak, tapi Marcel sudah putuskan, untuk menjalani kehidupan ini sebaik mungkin, terlebih kedua orang tuanya yang sudah banyak berharap padanya.
"Kau tidak ingin berpamitan pada temanmu?" tanya Safira pada Marcel, yang tengah mengecek barang yang akan di bawa olehnya.
Marcel menggelengkan kepalanya, "temanku hanya Reno, dan dia sedang bekerja di kota, mungkin aku akan bertemu dengannya disana nanti," jawab Marcel dan Safira pun mengangguk mengerti.
Marcel memang tidak terlalu banyak bergaul dengan siapapun, kecuali Reno teman dekatnya sejak kecil, dan Reno bekerja di sebuah Kafe di kota Jakarta sebagai pramusaji.
Keluarga Admaja telah meninggalkan rumah di kampungnya, mereka menaiki mobil yang dikendarai oleh Arya, mobil biasa yang tidak terlalu mahal dan mencolok agar tidak menimbulkan kehebohan di kampungnya.
Mereka tidak mengatakan apapun tentang jati diri mereka pada warga sekitar, biarlah waktu yang akan menjawabnya
Mereka hanya berkata untuk pindah ke kota karena ada pekerjaan disana, ucap mereka ketika saat mereka berpamitan pada sekitar warga disana.
Sekitar 2 jam mereka dalam perjalanan, memang cukup jauh dari kampung nya hingga sampai di kawasan perumahan elit yang kini akan Marcel tempati,terlebih jalanan kota yang selalu macet.
Marcel sepanjang jalan hanya terdiam, masih mencerna semuanya, hidup nya berubah dalam waktu kurang dari satu hari.
"Kenapa sayang?" tanya Safira mengagetkan Marcel.
Marcel tersenyum,"tidak bu, aku hanya masih tidak percaya dengan semuanya, hidup ku berubah hanya dalam waktu kurang dari satu hari ," jawab Marcel.
Safira dan Arya tersenyum dan mereka saling pandang, tentu mereka mengerti dengan apa yang Marcel rasakan.
Tak lama mereka pun sampai di sebuah mansion besar, dan mungkin itu adalah salah satu mansion yang paling besar di antara yang lainnya.
Lagi-lagi Marcel tercengang dengan apa yang ia lihat, ayahnya benar-benar sangat kaya raya, terbukti dengan sebuah mansion yang akan mereka tempati.
Pintu mobil terbuka oleh salah satu pengawal di sana, Marcel dan kedua orang tuanya turun dari mobil, Arya dan Safira terkekeh melihat ekspresi Marcel yang terkejut dan terlihat mematung di tempat.
"Marcel ayo!" ajak Safira untuk memasuki mansionnya.
Marcel menghela napasnya dan mengikuti langkah kedua orang tuanya.
"SELAMAT DATANG TUAN, NYONYA DAN TUAN MUDA ," ucap serempak para maid disana.
"Terimakasih, Marcel kemari!" panggil Arya pada Marcel untuk menghampirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
makam malam???????
serius thor
2023-11-30
0
epifania rendo
cara didik bagus
2023-11-27
0
F E I - ABEL-bErsahajA Faustine Eka Imanuella
mantap lanjut terus
2023-11-26
0