Bab 11

"Dia sudah menerimanya dan mungkin sekarang dia sudah memakan dan meminumnya, sekarang lebih baik tuan Samuel segera masuk kedalam kamar hotel nya, karena dosisnya sangat tinggi dan aku jamin itu akan memuaskan anda, terlebih dia masih di segel, bukan begitu ayah?" ucap Wilona sambil tersenyum.

Erick yang mendengarkan perkataan Wilona anaknya, terlihat heran, pasalnya Erick masih menganggap Wilona masih putri kecilnya namun kini ia mendengar jika Wilona bahkan mengerti hal hal orang dewasa, hingga ia menghela napasnya, Erick meski menerima jika putrinya sudah tumbuh dewasa, dan harus siap jika suatu saat nanti Wilona akan menikah.

Tuan samuel terlihat menyunggingkan bibirnya, "ku kira kalian hanya bermain - main, baiklah jika begitu, jika ini berhasil aku akan memberikan bonus pada kalian," ucapnya pada Erick dan Wilona.

Erick tersenyum dan mempersilahkan tuan Samuel, "mana berani kami bermain main tuan, jika begitu kami akan menunggu disini dan pernikahan akan langsung di gelar esok di malam hari," ucap Erick dan Wilona pun mengangguk tersenyum.

Tuan Samuel pun langsung keluar dan pergi ke kamar Nara, dia terlihat semangat karena hal ini lah yang di nantikan oleh nya.

Samuel ia sudah mendapatkan kunci ganda untuk membuka kamar Nara, hal itu agar memudahkannya untuk memasuki kamar Nara, Samuel sudah membungkam dengan menyogok hotel kecil ini, agar rencana mereka berjalan dengan lancar.

Nara setelah memakan makanan dan meminum minuman yang dia sediakan hotel mulai merasa gelisah, dan rasa panas di tubuhnya kian terasa, makan malam yang di berikan oleh hotel dengan tanpa rasa curiga sedikitpun, namun apa yang di rasakannya saat ini seolah ia menyesal telah memakan dan meminumnya.

Nara merasa bingung dengan apa yang dia rasakan," ada apa denganku? apa ini ada hubungannya dengan makanan dan minuman itu?" tanyanya pada diri sendiri.

Wilona memberikan obat perangsang pada minuman yang yang sudah di minum oleh Nara meski tidak sampai habis, namun obat itu di berikan dengan dosis yang tinggi hingga efek nya akan cepat di rasa oleh Nara.

Nara berdiri dan berniat masuk kedalam kamar mandi, ia berniat untuk berendam, namun saat kakinya akan melangkah, ia mendengar suara pria yang memanggilnya.

"Nara, ternyata kau lebih cantik dari sebuah poto yang di perlihatkan kepadaku,"ucapnya membuat Nara terkejut, karena ada pria tua yang bisa masuk ke dalam kamarnya.

"Siapa kau? mengapa bisa masuk ke dalam kamar ku?" tanya Nara, dengan sekuat tenaga ia menahan rasa sakit dan yang sedang dia rasakan saat ini.

"Aku adalah calon suamimu," jawabnya dan langsung mendekat ke arah Nara, yang reflex Nara berjalan dengan mundur untuk menjauhinya.

Namum terlambat, karena Samuel lebih cepat dan sudah memegang pinggang Nara dengan erat, wajahnya ia dekatkan ke wajah Nara dan mencium leher Nara, hingga berbisik di telinga Nara dengan penuh hasrat, "kau membutuhkanku Nara, malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk kita," ucapnya dengan menggigit, lembut telinga Nara.

Nara memejamkan matanya, dan Nara yang terkejut mendengar perkataan Samuel, yang mulai menyadari jika ini adalah ulah mereka, mereka membuat ia terjebak dengan Samuel, Nara mulai menyadari dengan apa yang terjadi padanya, jika itu memang ada hubungannya dan makanan atau minuman yang telah ia makan.

"Kau tuan Samuel, apa yang kau berikan padaku?" tanyanya, dengan tangan yang dengan sekuat tenaga ingin melepas tangan Samuel yang melingkar di pinggangnya, namum pegangan Samuel cukup kuat hingga Nara tidak bisa berbuat apa-apa.

"Bukan aku yang memberinya, namun keluargamu lah, sayang itu adalah kado pernikahan untuk kita," ucap Samuel kembali mencium Nara di lehernya, hingga ia tanpa sadar menikmati sentuhan dari Samuel, Nara ingin menolak namum karena efek obat yang di rasakan ia tidak bisa berbuat apapun, karena apa yang di lakukan oleh Samuel membuat Nara menggeliat dan mendesah, Nara seolah menginginkan hal lebih dari Samuel, namun Nara kemudian kepalanya menggeleng kuat dan dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh Samuel hingga terjatuh.

"Jangan menyentuhku brengsek!" ucap Nara.

Nara merasakan tubuhnya semakin panas, bahkan ia seperti ingin melucuti baju nya sendiri, tapi ia terus menahannya.

Melihat itu samuel terkekeh, dan kembali bangkit untuk mendekati Nara, Nara yang mencoba tetap sadar agar tidak terjerat oleh pria tua di hadapannya, pandangannya pun jatuh pada sebuah garpu bekas yang telah ia gunakan tadi.

Nara mengambil garpu itu dan menancapkannya ke paha nya sendiri.

Arrggtth! jerit Nara, dan Samuel pun mendekat merasa mNarah karena Nara harus melukai dirinya sendiri.

"Apa yang kau lakukan, kau melukai kulit putihmu yang mulus ini, Nara!" ucapnya, namun tangannya terlhat meraba area lainnya.

Nara mendongak dan menatap tajam Samuel, pria tua yang sudah memiliki 2 istri, dan Nara benar-benar merasa geram dan mNarah.

"Jangan menatapku seperti itu sayang, itu malah membuatku ingin cepat membuatmu tidak berdaya di bawahku," ucapnya dengan menggoda pada Nara.

Nara tidak menggubris apa yang di katakan Samuel, pikirnya ia harus bisa melarikan diri dari tempat ini.

Keringat di tubuhnya semakin deras bercucuran, dan Samuel melihatnya Nara semakin terlihat Seksi, terlebih Nara menggunakan dress pendek yang terlihat cantik, Samuel sudah tidak tahan jika harus terus menunggu reaksi obat itu sepenuhnya menguasai Nara, hingga ia mengangkat tubuh Nara dan membaringkannya di ranjang, luka tusukan di paha Nara tanpa jijik ia jilati, darah yang telah mengalir, yang semakin membuat Nara menggeliat.

"Kau tidak perlu melukai dirimu sayang, itu akan percuma, karena dosisnya sangat kuat, Nara kau akan menikmati permainanku dan aku janji, rasa sakit mu akan menjadi rasa nikmat, yang akan membuatmu ketagihan dengan sentuhanku," ucapnya setelah menjilati paha Nara yang di tusuk garpu oleh dirinya sendiri dan tersenyum penuh nafsu pada Nara.

Nara menangis dan menggeleng kuat, sungguh obat itu sangat menyiksanya, hingga ia kembali memaksa untuk sadar dan lalu ia menendang burung milik Samuel, hingga Samuel merasa kesakitan, tendangan Nara sangat kuat, membuat Samuel berteriak dan memegang burungnya.

Nara melihat itu langsung berdiri dan melarikan diri dari hadapan Samuel, berniat meninggalkan hotel ini, dengan apa yang akan terjadi dengannya nanti. ia tidak perduli dan mungkin ia lebih baik mati dari pada harus di perdaya oleh orang-orang yang brengsek seperti mereka.

Nara cukup beruntung dengan mudah keluar dari hotel, karena tidak adanya penjagaan yang ketat, hingga ia pun berlari tanpa henti, tanpa alas kaki, dan tidak perduli dengan luka atau sakit yang di rasakan dengan darah menetes dari pahanya.

Terpopuler

Comments

Lies Atikah

Lies Atikah

kirain nara tuh pinter taunya oon

2024-05-11

0

Sari Annissa

Sari Annissa

rada ceroboh,bodoh si nara

2023-11-28

0

epifania rendo

epifania rendo

lari sejuah mungkin nara

2023-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 141
141 Bab 142
142 Bab 143
143 Bab 144
144 Bab 145
145 Bab 146
146 Bab 147
147 Bab 148
148 Bab 149
149 Bab 150
150 Bab 151
151 Bab 152
152 Bab 153
153 Bab 154
154 Bab 155
155 Bab 156
156 Bab 157
157 Bab 158
158 Bab 159
159 Bab 160
160 Bab 161
161 Bab 162
162 Bab 163
163 Bab 164
164 Bab 165
165 Bab 166
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 170
170 Bab 171
171 Bab 172
172 Bab 173
173 Bab 174
174 Bab 175
175 Bab 176
176 Bab 177
177 Bab 178
178 Bab 179
179 Bab 180
180 Bab 181
181 Bab 182
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 141
141
Bab 142
142
Bab 143
143
Bab 144
144
Bab 145
145
Bab 146
146
Bab 147
147
Bab 148
148
Bab 149
149
Bab 150
150
Bab 151
151
Bab 152
152
Bab 153
153
Bab 154
154
Bab 155
155
Bab 156
156
Bab 157
157
Bab 158
158
Bab 159
159
Bab 160
160
Bab 161
161
Bab 162
162
Bab 163
163
Bab 164
164
Bab 165
165
Bab 166
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 170
170
Bab 171
171
Bab 172
172
Bab 173
173
Bab 174
174
Bab 175
175
Bab 176
176
Bab 177
177
Bab 178
178
Bab 179
179
Bab 180
180
Bab 181
181
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!