Bab 19

"Tidak, itu sudah sepantasnya aku menafkahi mu, kau bisa menggunakan itu untuk keperluan mu, ataupun juga rumah," ucap Marcell dan Nara mengangguk.

"Marcell, itu apa kah aku.. "ting tong suara bell berbunyi membuat Nara berhenti mengatakan keinginannya.

"Sepertinya itu pesanan makanan untuk kita," ucap Marcell.

"Biar aku yang mengambilnya dan lalu menyiapkannya di meja makan, kau tunggulah," ucap Nara dan Marcell pun mengangguk.

Nara kini tengah menyiapkan makanan di meja makan dengan di penuhi hidangan yang beragam, dan dengan jumlah yang cukup banyak.

"Apa ini tidak terlalu banyak, ck Marcell benar-benar boros, sebaiknya besok aku akan memasak dan mungkin harus berbelanja lebih dulu, karena sepertinya tidak ada bahan makanan disini,"ucap Nara bergumam sendiri.

Kini Nara akan memanggil Marcell, namun niatnya di urungnya karena ternyata Marcell sudah berjalan ke arahnya.

"Ternyata banyak juga aku memesan makanan," ucap Marcell terkekeh.

Nara berdecih, "apa kita bisa menghabiskannya?" tanya Nara.

"Jika tidak habis kau bisa menyimpan ini di kulkas, dan besok bisa di hangatkan untuk sarapan, aku memesan banyak karena tidak tahu apa yang kau suka," ucap Marcell dan Nara mengangguk.

"Besok aku akan berbelanja, dan biarkan aku yang memasak," ucap Nara sambil duduk di meja makan dan di ikuti Marcell yang duduk di sebarangnya.

"Kau bisa masak?" tanya Marcell memastikan dan Nara mengangguk.

"Bisa, tapi aku hanya bisa makanan rumahan," jawab Nara terkekeh, sambil menuangkan nasi dan lauk pauk untuk Marcell.

Marcell tersenyum menerimanya makanan yang di siapkan istrinya, mereka pun makan dengan tenang tanpa adanya suara, setelah selesai mereka kembali berbincang.

"Tadi, apa yang ingin kau katakan?" tanya Marcell.

Nara sedikit berpikir, "ash itu, apa aku boleh tetap kuliah dan bekerja?"

Dahi Marcell mengkerut mendengar jika Nara ingin tetap bekerja," untuk kuliah aku mengizinkan, namun, untuk bekerja tidak! apa uang yang aku berikan kurang?" tanya Marcell membuat Nara menggeleng.

Bagaimana bisa kurang justru itu sangat banyak, batin Nara.

"Bukan begitu, aku hanya terbiasa beraktifitas, tapi jika kau tidak mengijinkan itu tidak masalah," ucapnya.

Marcell mengangguk, "fokus saja pada kuliahmu dan agar kau tidak kelelahan, dan ya, aku akan membebaskan mu selagi kau tahu akan statusmu sebagi istri, dan harus mengabariku," ucap Marcell pada Nara, dan Nara pun mengangguk setuju.

Di apartemen Wilona, ia kini tengah berbaring di ranjang besar dengan keadaan yang berantakan.

Wilona terbangun dengan badan yang terasa remuk dan lemas, Samuel pria tua itu benar-benar tidak memberikan Wilona istirahat. Setelah siang tadi kedua orang tuanya pulang, Wilona yang langsung di gempur tanpa henti oleh Samuel hingga malam hari, dan kini Wilona terbangun karena merasakan bagian intimnya terasa sakit dan ingin membuang air kecil, dan bahkan perutnya yang terasa sangat lapar karena sejak pagi ia tidak memakan makanan dengan jumlah yang cukup.

Wilona sejak dikabari Erick jika Nara berhasil melarikan diri membuat ia marah ditambah dengan keinginan Samuel untuk menikahinya dengan tanpa negosiasi lagi, sejak saat itu Wilona sudah tidak ada gairah hidup, ia malas untuk makan meski sudah dibujuk kedua orang tuanya.

Dengan susah payah Wilona meraih pakainya yang tergeletak di lantai, dan segera memakainya dan lalu pergi ke kamar mandi. Samuel yang tertidur di samping Wilona sebenarnya tahu jika Wilona terbangun dan hendak ke kamar mandi, namun ia tidak peduli dan tetap memejamkan matanya.

Di tengah malam Wilona berendam, merilekskan badannya dan membuat bagian intinya yang terasa perih yang mulai berkurang.

Sekitar tiga puluh menit Wilona pun keluar dan menuju ke arah dapur untuk mencari makanan, dan ternyata disana tidak ada apapun, Wilona menghela nafasnya dan kembali ke kamar untuk kembali tidur, namun saat ia kembali ke kamar ia sudah mendapat Samuel yang terbangun dan menatap seolah Samuel ingin memangsa dirinya.

Jangan bilang dia ingin kembali memintanya, ch, ayolah aku lapar dan juga, lelah apalagi bagian inti ku yang masih terasa perih, apa pria tua itu tidak kelelahan?. Kesal Wilona.

"Tidurlah, aku tidak akan memintanya, seperti apa yang kau pikirkan, namun besok dan seminggu kedepan kau tidak akan lolos dari keinginanku, bukankah itu mengasyikan bahkan kau pun menikmatinya bukan?" ucap Samuel pada Wilona yang berdecak kesal.

Memang benar, namun bukan berarti jika aku ingin terus melakukannya denganmu, ck dasar pria tua menyebalkan, dasar brengsek!.

Wilona pun kembali merebahkan tidurnya di samping Samuel dengan sedikit enggan, Samuel merah pinggang Wilona dan menariknya dalam pelukannya, Wilona hanya pasrah karena jika ia menolak Samuel akan berlaku kasar padanya, apalagi dengan ancaman perusahaan Wilton yang akan dibuat bangkrut oleh nya.

Pagi hari di penthouse.

"Hari ini kau kuliah?" tanya Marcell setelah selesai sarapan Roti panggang yang di pesan Nara.

Nara mengangguk," sudah 3 hari aku absen, jadi hari ini aku akan ke kampus," jawab Nara.

"Baiklah, ini kunci mobil untuk mu, kau bisa menyetir bukan?"tanya Marcell, sambil memberikn kunci mobil pada Nara.

"Bisa, tapi lebih baik aku menggunakan transportasi umum saja, Marcell." Tolak halus Nara.

Marcell menggeleng," terima dan bawa mobilnya, atau aku yang mengantarmu ke kampus," ucap Marcell tegas.

"Tidak, tidak, baiklah aku bawa mobilnya saja," ucap Nara sedikit kesal.

Jika dia mengantarku, pasti akan membuat heboh satu kampus, tapi jika aku bawa mobil itu pun akan membuat heboh, ck bagaimana ini.

"Nara, pernikahan kita walau tidak di publikasikan, namun bukan berarti kita merahasiakannya, hanya saja biar waktu yang menjawab, karena lambat laun pasti mereka akan segera mengetahuinya kau mengerti?"

"Aku mengerti Marcell, ah ya aku ke kampus pukul 9, dan sore nanti setelah pulang dari kampus aku akan ke pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan untuk masak atau dapur," ucap Nara meminta izin pada Marcell.

Marcell mengangguk, "pergilah, dan maaf aku tidak bisa menemanimu, dan mungkin aku akan pulang larut malam, karena ada pekerjaan di bandung," ucap Marcell.

"Jadi, apa kau akan makan malam di rumah?" tanya Nara memastikan

"Tidak tahu, tapi jika kau masak, aku akan usahakan memakannya, dan lagi aku pun akan berusaha agar di sore hari pekerjaannya, selesai " ucap Marcell dan Nara mengangguk mengerti.

"Baiklah aku pergi, sepertinya Reno sudah menungguku di bawah," pamit Marcell pada Nara, sontak Nara berdiri dan mengantar Marcell sampai di depan pintu lift, yang hanya khusus untuk lantai penthousenya.

Saat sampai di depan pintu lift Nara meraih tangan kanan Marcell dan menciumnya, yang membuat Marcell tersenyum dan senang, seperti Nara sudah benar-benar menerima Marcell sebagai suaminya.

Terpopuler

Comments

AR Althafunisa

AR Althafunisa

Nara ga dikasih bodyguard itu, takutnya keluarga Wijaya berbuat jahat 😌

2023-12-08

0

Has Meiliyani

Has Meiliyani

enak benar nasib Nara nikah dadakan dapat pria tajir melintir, 1 M sebulan hanya ada dalam pernovelan. 😀😀

2023-11-29

0

epifania rendo

epifania rendo

nara harus di jaga marsel dari keluarganya

2023-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 141
141 Bab 142
142 Bab 143
143 Bab 144
144 Bab 145
145 Bab 146
146 Bab 147
147 Bab 148
148 Bab 149
149 Bab 150
150 Bab 151
151 Bab 152
152 Bab 153
153 Bab 154
154 Bab 155
155 Bab 156
156 Bab 157
157 Bab 158
158 Bab 159
159 Bab 160
160 Bab 161
161 Bab 162
162 Bab 163
163 Bab 164
164 Bab 165
165 Bab 166
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 170
170 Bab 171
171 Bab 172
172 Bab 173
173 Bab 174
174 Bab 175
175 Bab 176
176 Bab 177
177 Bab 178
178 Bab 179
179 Bab 180
180 Bab 181
181 Bab 182
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 141
141
Bab 142
142
Bab 143
143
Bab 144
144
Bab 145
145
Bab 146
146
Bab 147
147
Bab 148
148
Bab 149
149
Bab 150
150
Bab 151
151
Bab 152
152
Bab 153
153
Bab 154
154
Bab 155
155
Bab 156
156
Bab 157
157
Bab 158
158
Bab 159
159
Bab 160
160
Bab 161
161
Bab 162
162
Bab 163
163
Bab 164
164
Bab 165
165
Bab 166
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 170
170
Bab 171
171
Bab 172
172
Bab 173
173
Bab 174
174
Bab 175
175
Bab 176
176
Bab 177
177
Bab 178
178
Bab 179
179
Bab 180
180
Bab 181
181
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!