Bab 12

Samuel melihat Nara melarikan diri, menggeram marah ia mencari ponselnya di saku jas yang ia kenakan untuk menghubungi seseorang, memintanya untuk menangkap Nara dan membawa nya kembali ke hadapannya.

"Cari Nara, dia melarikan diri, dan segera bawa ke padaku!" ucapnya sambil meringis kesakitan, bekas tendangan Nara yang belum hilang rasa sakitnya.

"Jika terjadi sesuatu dengan aset berhargaku, aku bersumpah tidak akan membiarkannya hidup tenang, termasuk keluarga Wijaya yang memang harus membayar semuanya!" ucap Samuel Geram.

Erick yang mendapatkan laporan jika Nara berhasil melarikan diri, ia mengeram marah, menyesal ia tidak memberikan pengawalan di depan kamar Nara, terlebih ini sudah malam keadaan hotel terlihat sepi.

Wilona, ia memutuskan untuk kembali kerumahnya, karena ia sudah yakin dengan rencana ini akan berjalan lancar, namun siapa sangka Nara mampu mengontrol dirinya hingga ia melarikan diri.

Para pengawal pun mereka kerahkan untuk mencari Nara karena mereka yakin Nara tidak akan lari jauh dari kawasan hotel, terlebih dengan reaksi obat yang di konsumsi oleh Nara.

Namun mereka tidak tahu jika Nara sudah berhasil keluar hotel dengan membawa garpu untuk melukai dirinya agar tetap sadar, efek obat yang di rasakan Nara semakin menjadi yang mungkin akan menguasai dirinya dalam waktu yang singkat, Nara berlari dengan terpogoh pogoh, keringatnya bercucuran membasahi tubuhnya, tujuan Nara adalah rumah sakit dengan, harapan obat perangsang yang di berikan padanya ada penawarnya walau ia pernah mengetahui jika obat itu tidak ada penawar, dan hanya akan hilang jika hasratnya telah terpenuhi.

Jalanan terlihat sepi dan Nara pun sedikit demi sedikit akan hilang kesadaranya, Nara seperti terlihat menyerah dengan keadaan, ia berpikir lebih baik mati dari pada tubuhnya, harus di nikmati oleh pria tua atau orang- orang yang tidak punya hati, bahkan tidak adanya pernikahan, hingga ada sebuah mobil yang melaju dari jauh yang Nara lihat, niat Nara ingin menabrakkan dirinya, karena ia berpikir dia pun akan mati.

Mobil pun mendekat dan Nara dengan sekuat tenaga berlari ketengah jalan raya, namun belum sampai mobil itu Nara sudah tidak sadar kan diri.

Mobil itu berhenti di hadapan Nara, dan seorang pria turun dari mobilnya menatap perempuan yang di anggap nya bodoh, karena berlari ke tangah jalan, namun karena pria itu merasa tidak tega dan bahkan melihat banyak luka di tubuhnya hingga akhirnya ia membawa Nara masuk kedalam mobilnya.

Nara sudah berada di dalam mobilnya, diduduki di kursi belakang, dan pria itu pun kembali masuk ke dalam mobil dan kembali menyetir melajukan mobilnya, berniat membawa perempuan itu kerumah sakit, tapi saat tengah perjalan, pria itu melihat keanehan pada Nara yang terlihat seperti menahan sesuatu, bahkan terlihat gelisah.

Nara meracau dan di dengar oleh nya, "tolong tolong aku, siapapun tolong, hah panas ini panas sekali hah, tolong aku mohon, tolong!" hingga tanpa sadar Nara menyobek baju atas nya, hingga terlihatlah dua gunung kembar di balut kain tipis yang terlihat menggoda, dan juga membuat pria itu melotot dan terkejut karena melihatnya di kaca spion mobil.

Apa yang wanita bodoh itu lakukan ? pikir pria itu yang heran melihat Nara.

Marcel yang dalam perjalan pulang ke mansion, di kejutkan dengan adanya seorang perempuan berlari ke tengah jalanan, hingga ia langsung menginjak rem mobil nya, karena takut akan menabraknya.

Marcel heran karena melihat wanita itu jatuh dan tergeletak di tengah jalan, pasalnya ia tidak merasa jika telah menabraknya.

Marcel pun bergegas keluar mobil dan mendapati wanita yang tak sadarkan diri, namun terlihat sedang menahan rasa sakit, Marcel menatap sekeliling sekitar daerahnya yang terlihat sepi, Marcel kembali menatap wanita itu, dahi nya mengkerut pasalnya wanita itu terdapat banyak luka di tubuhnya.

Tanpa ragu Marcel pun mengangkat wanita itu, membawanya masuk kedalam mobilnya, dalam batin nya bertanya, apa yang terjadi dengannya.?

Nara, dia adalah wanita yang di tolong oleh Marcel, setelah meletakkan Nara di kursi belakang, Marcel kembali masuk ke dalam dan mulai mengendarai mobilnya, tujuannya adalah rumah sakit, meski wanita itu atau Nara bukan ulah Marcel, namun ia merasa kasihan dan ingin menolongnya.

Marcel terus memperhatikan wanita yang ada di kursi belakang, pasalnya wanita itu terus meracau meminta tolong dan berkata ia kepanasan dan wajahnya terlihat menahan rasa sakit.

Tanpa di duga wanita itu menyobek baju bagian atasnya, hingga terpangpang jelas dua gunung kembar yang hanya di selimuti kain tipis.

Marcel melotot dan terkejut, "nona ada apa denganmu? jangan membuka pakaiamu disini, sabarlah aku akan membawamu kerumah sakit."

"Tuan tolong aku, ini sungguh menyiksaku, hah panas tolong, tolong aku!" ucap Nara.

Marcel merasa frustasi dengan apa yang di hadapi kali ini, karena Marcel mulai menyadari apa yang terjadi dengan wanita yang ia tolong, jika benar apa yang harus dia lakukan pikirnya.

Tanpa pikir panjang Marcel membawa mobilnya ke sebuah hotel milik Admaja Company, disana ada sebuah penthouse pribadi miliknya, meski Marcel belum pernah kesana namun ia pernah di beri tahu oleh ayahnya jika ia sudah memiliki akses pribadi untuk memasuki penthouse miliknya, bahkan ada lift khusus untuknya di besmen.

Marcel berpikir jika dia membawa nya ke rumah sakit itu akan percuma, dan mungkin akan di kira jika itu adalah ulanya, Marcel tidak ingin membuat keributan di rumah sakit apalagi jika dirinya baru di nobatkan sebagai CEO Admaja Company.

Tak lama Marcel pun sampai di hotel dan langsung membawa Nara dengan di tutupi jasnya untuk menaiki lift, Nara dalam gendongan Marcel meraba dada bidang Marcel dan bahkan menciumnya, hingga Marcel benar-benar merasa frustasi.

"**** diam lah nona!" ucap Marcel namun Nara seolah tidak mendengar, dan bahkan tidak perduli, baginya itu membuat dirinya merasa nyaman, dingin dan tenang karna hasratnya tersalurkan sedikit demi sedikit.

Marcel sudah menyiapkan kartu akses untuk memasuki penthouse pribadinya, agar tidak ada orang atau pegawai hotel yang menanyakannya.

Marcel sampai di dalam pantause nya dan meletakkan Nara di ranjangnya, Marcel mengusap wajahnya dengan kasar apakah ia harus melakukannya dan menolong wanita di hadapannya.

Marcel kembali menatap Nara yang terus meminta pertolongan, yang bahkan Nara sudah terlihat tidak berdaya seeperti energi yang terkuras percuma.

Nara yang merasa sangat kepanasan pun membuka semua pakaiannya, dengan cara menyobek secara perlahan.

"Tolong, tolong aku!" ucap Nara lemah.

Marcel melihat itu merasa tidak tega, Marcel bukan pria yang suka meniduri wanita, namun dengan berhadapan dengan wanita yang sudah di pengaruhi obat akankah ia diam saja dan tidak menolongnya, dan jika Marcel tidak menolongnya maka nyawa wanita itulah yang menajdi taruhannya dan Marcel tidak ingin melihat orang mati di hadapannya, bahkan dengan cara apapun.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

syukurlah ketemu marsel

2023-11-27

1

pena waktu

pena waktu

kok keluarga Wilton... bukannya Wijaya

2023-11-21

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

pertemuan tak terduga,terkenang sepanjang masa mazeeehhhhh

2023-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 141
141 Bab 142
142 Bab 143
143 Bab 144
144 Bab 145
145 Bab 146
146 Bab 147
147 Bab 148
148 Bab 149
149 Bab 150
150 Bab 151
151 Bab 152
152 Bab 153
153 Bab 154
154 Bab 155
155 Bab 156
156 Bab 157
157 Bab 158
158 Bab 159
159 Bab 160
160 Bab 161
161 Bab 162
162 Bab 163
163 Bab 164
164 Bab 165
165 Bab 166
166 Bab 167
167 Bab 168
168 Bab 169
169 Bab 170
170 Bab 171
171 Bab 172
172 Bab 173
173 Bab 174
174 Bab 175
175 Bab 176
176 Bab 177
177 Bab 178
178 Bab 179
179 Bab 180
180 Bab 181
181 Bab 182
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 141
141
Bab 142
142
Bab 143
143
Bab 144
144
Bab 145
145
Bab 146
146
Bab 147
147
Bab 148
148
Bab 149
149
Bab 150
150
Bab 151
151
Bab 152
152
Bab 153
153
Bab 154
154
Bab 155
155
Bab 156
156
Bab 157
157
Bab 158
158
Bab 159
159
Bab 160
160
Bab 161
161
Bab 162
162
Bab 163
163
Bab 164
164
Bab 165
165
Bab 166
166
Bab 167
167
Bab 168
168
Bab 169
169
Bab 170
170
Bab 171
171
Bab 172
172
Bab 173
173
Bab 174
174
Bab 175
175
Bab 176
176
Bab 177
177
Bab 178
178
Bab 179
179
Bab 180
180
Bab 181
181
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!