Malam ini Adit memintaku kembali menginap di rumahnya. Adit masih sangat mengkhawatirkan ku. Dia takut kalo Rafka menemuiku lagi. Ku sudah meyakininya bahwa aku bisa mengatasinya. Tapi menurut Adit, aku terlalu lemah.. rasa ibaku itu terlalu tinggi dibandingkan rasa kesal dan benciku.
Sebelum kami kembali, Adit mengajakku ke sebuah mall, yang memang searah dengan jalan pulang kami menuju rumahnya. Kami memasuki sebuah toko pakaian wanita. Adit memilihkanku beberapa pakaian di sana, lima, enam, tujuh.. Oh.. tidak banyak sekali, dia membeli semua pilihanya itu.
Tak banyak kami membuang waktu di sana. Dia mengajakku kembali memasuki sebuah toko, toko pakaian dalam. Ku menatapnya dan dia menatapku.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Kamu memerlukan ini juga kan?" Tanyanya dan mukannya tampak memerah.
"Aku sendiri aja yang ke dalam, kamu tunggu disini" Jawabku cepat.
"Aku ikut masuk, aku bisa duduk di sana" Tunjuknya.
"Tenang saja, aku engga akan gangguin kamu, tapi setidaknya pilihlah yang berwarna cerah" Bisiknya kemudian.
Mukakku memerah sejadi jadinya. Mendengar apa yang barusan ia bisikkan. Ku melangkah pergi menjauhinya segera. Dan Ia tampak tersenyum melihat kecanggunganku.
"Ah.. kacauuu kenapa aku jadi menuruti kata-katanya"
"Ah.. kenapa jadi warna pelangiii gini"
Aditt meracuni kosentrasiku. Tadinya ku hendak ke kasir, tapi setelah menyadari apa yang ku pilih seharusnya tidak ku pilih aku melangkah masuk kembali dan Adit menghalangiku.
"Kenapa mau masuk lagi sih, sudah bagus pilihan kamu itu" Intipnya ke kantong bawaanku.
"Aku mau ganti"
"Sudah malam sayang, hayoo.." Bujuknya.
Deg.. hati ku bergetar mendengar kata sayang yang keluar dari mulutnya. Dia menarik tanganku dan menggiringku ke kasir.
"Pakaian yang tadi juga ya mba, digabung sama yang ini" Pinta Adit pada seorang kasir wanita yang hendak melayani kami.
Ku memandang beberapa pakaian yang dikeluarkan wanita itu. Beberapa pakaian tidur wanita.
"Kamu belikan aku itu juga?" Tanyaku heran.
"Ya, kamu pasti perlu itu juga" Tersenyum dan kemudian membayar semuanya.
Malampun semakin larut, kami memutuskan untuk kembali. Melaju cepat dan sampailah kami di rumah.
Adit mengantarku ke kamar. Membawakan kantong belanjaanku saat itu. Meletakkan semuanya di sebuah sofa panjang dalam kamar ini. Dan kemudian dia Izin meninggalkanku untuk membersihkan diri.
Begitu pula dengan diriku. Setelah semua selesai, ku merapikan belanjaanku. Ketukan pintu terdengar jelas. Adit membukannya dan melangkah masuk ke dalam.
"Sudah mau tidur?" Tanya menghampiriku dan kemudian duduk di kasur miliknya ini tepat di sampingku.
"Ya, sebentar lagi" Jawabku.
"Bagaimana kalau hari minggu ini kita ke rumah Rafka. Aku ingin masalah ini segera kelar" Ucapnya tiba-tiba dan kemudian dia membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.
"Mas.. kamu tidur?" Tanyaku.
"Aku lelah sekali Ay, biarkan aku tidur disini sebentar" Pintanya.
Yahh.. dia memang tampak lelah dan ku mengelus lembut keningnya, memandangi wajahnya dan tersenyum untuknya.
Beberapa saat kemudian, ku mencoba bangkit dari dudukku, tapi tangan Adit meraih pergelangan tanganku. Memegangnya dengan erat.
"Jangan pergi Ay" Pintanya masih dengan tangan yang menyentuh pergelangan tanganku dengan mata yang tertutup.
"Temani aku disini sebentar" Pintanya kemudian.
Aku menurut.. Aku duduk di sampingnya. Adit terlelap dengan senyum dipipinya.
"Mimpi apa kamu mas?" Bisikku lembut.
Ku menyelimutinya dan tetap di sampingnya. sedikit bersandar pada ujung kasur saat itu. Memainkan Hapeku menghilangkan sedikit kebosanan dan kesunyian yang terjadi, dan akhirnya ku pun terlelap masih dengan posisi duduk dan Adit di sampingku.
Malampun berganti dengan pagi. Matahari sudah mulai memancarkan sinarnya, mengintip malu dari celah tirai jendela kamar ini.
Aku kaget, mendapati tubuhku yang telah tertidur lelap dengan selimut yang menutupi sekujur tubuhku. Adit sudah tidak ada di sampingku, yang ada hanya aku yang tertidur di sini. Entahlah.. sejak kapan aku tertidur dengan posisi yang berbaring nyaman di sini. Tanpa menyadari kepergian Adit meninggalkan kamar ini malam tadi.
Ku bergegas ke kamar mandi, dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Setelah semua ku rasa siap, Aku pun bergegas turun ke bawah, pergi menemui Adit.
Dua malam ini aku menginap disini, tapi ku tak mengeal kiri kananku. Yah.. pulang malam berangkat pagi mana bisa kenal. Tapi yang pasti rumah ini besar. Aku suka dengan bunga lily yang selalu ada di setiap sudut ruang ini. Banyak lukisan yang bersandar indah menambah kecantikan rumah ini. Buku-buku tertata rapi dan bersih.
Adit memanggilku, membuyarkan lamunanku saat itu. Ku tersenyum menatap kedatangannya.
"Kamu sedang liat apa?" Tanyanya.
"Ehmm.. kamu tinggal sendiri di sini?" Tanyaku.
"Menurutmu?"
"Dua hari ini aku engga lihat siapapun kecuali kamu dan Ajun"
"Kamu yang bersihin ini semua, engga mungkin kan?" Tanyaku lagi.
Adit tersenyum dan mengacak-acak rambutku.
"Ada Bi Una dan Pak Banu yang bantu - bantu. Kebetulan Bi Una sedang pulang kampung. Nanti ku kenalkan sama mereka"
"Orang tuamu" Tanyaku lagi.
"Kamu sudah engga sabar, mau ketemu calon mertua" Ucapnya menggodaku.
"Bukan gitu mas.." Jawabku malu. Aku memasang muka cemberut dan mungkin memerah karana ucapannya.
"Iya.. iya.. maaf, Aku pasti mengenalkan kamu ke mereka segera. Ehmm mau hari ini?"
"Hah.. engga hari ini juga kali mas" Jawabku cepat dan Adit kembali tersenyum dan kemudian mengajakku pergi.
"Yuk.." Ajaknya.
"Ayuk kemana?" Tanyaku bingung.
"Kekantor Ayna.."
"Oh" Bisikku.
Ahhhh Adit berhasil membuatku berfikir entah kemana, membuat jantungku berdetak tak beraturan, membuatku tersenyum sendiri mengingat ucap dan tingkahnya.
🍀🍀🍀
Haripun berlalu dengan cepat. Seharian ini aku disibukkan dengan persiapan ku untuk pergi ke Bandung. Rencannya besok yang akan pergi adalah Aku, Luna dan Alan.
"Bagaimana dengan Adit ya" Tanyaku sendiri.
Apakah mungkin dia benar-benar menyelesaikan semua pekerjaannya, sehingga dia akan pergi besok. Dua hari ini dia sangat sibuk. Aku tidak menemuinya siang tadi dan tidak ada komunikasi yang terjadi.
Ku memutuskan untuk pulang. Melangkah perlahan menuju lantai dasar gedung ini dan sebuah mobil berhenti tepat di depanku. Sebuah mobil yang sangat familiar buatku. Ku menatapnya dan berharap itu Adit tersenyum padaku. Namun harapan ku sinar setelah melihat sosok lain disana.
"Ajun.." Teriakku.
Ajun turun dari mobil dan menghampiriku.
"Tuan Adit meminta saya untuk menjemput nyonya dan mengantar pulang ke rumah."
"Oh.. Aditnya kemana?" Tanyaku.
"Masih rapat, belum bisa ditinggalkan"
"Tapi aku mau ke apartemen saja jun, anter aku kesana aja ya.." Bujukku.
"Tapi tuan minta saya antar ke rumah"
"Aku perlu beberapa barang di sana, yang penting kamu engga bilang sama tuan kamu itu. Dia juga pasti engga tahu. Nanti aku yang kasih tahu, oke.. oke.." Bujukku terus.
"Engga berani saya nyonya, baiknya nyonya izin dulu ke tuan, nanti saya antar"
"Tapikan kamu sendiri yang bilang kalo Adit lagi rapat dan belum bisa diganggu, ayukkk .. nanti pasti ku bilang" Bujukku mulai memaksa dan sepertinya berhasil dan ku tersenyum bangga bagaikan memenangkan sebuah undian saja.
"Baiklah nyonya, saya coba info dulu ke tuan, sambil mengantar nyonya pulang ke apartemen"
Ajun mengalah, dan benar dia mengantarku ke apartemen. Ah.. Aku kangen pulang.. kangen kasurku.. dan dalam perjalanan, Hapeku berbunyi.
Waduh.. Adit meneleponku.. Paniklah aku.
.
.
.
.
Numpang tanya ya...😊
Jika kamu ketahuan tidak menuruti kata pacar kamu, padahal itu untuk kebaikkan kamu, apa yang kamu lakukan?
a. Pura- pura lupa lalu merayunya dan membujuknya
b. Mengalah dan meminta maaf
c. Pura-pura marah dan berharap dia yang mengalah dan merayu kita
d. Suka suka kalian yang jawab deh...😊
.
.
.
.
Lanjut episode berikutnya ya dears😘..
Semoga suka dan dijadikan favorite
jangan lupa likenya.. bintang dan vote yang banyak
komentar dan masukan yang baik ditunggu😇
terima kasih..
tetap setia menunggu upnya ya😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
macil
b ... aku tipikal orang yg tau jika aku salah sudah pasti minta maaf.. dan menyesal.. bahkan sampe sekrng jika suami yg salah aku yg ngalah mnta maaf dluan.. buat apa cekcok masalah kecil kan.. kalo kita dewasa ga mungkin masalah kecil di besawlr2kan
2021-12-23
0
fanthaliyya
ngalah dan minta maaf ajah biar g pjg masalahnya....karena masalah itu selalu datang biar g diundang jg 🤭🤭
2021-06-30
0
safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍
b thor
2021-06-24
0