Makan Malam Bersamanya

"Waaawww..." Melongolah aku melihat makanan yang tersaji sempurna di meja makan saat ini.

"Ini siapa yang masak, kamu?" Tanyaku ragu.

"Menurutmu?" Tanyanya menantang.

"Ya... Pasti Mas Aditkan" Jawabku memujinya.

Yah.. dengan maksud terselubung dibalik perkataanku barusan. Jangan sampai pria ini berubah fikirin untuk tidak mengajakku makan. "Aku harus bisa mengerem ucapanku, daripada kelaparan..." Fikir licikku, dan tanpa kusadari aku tersenyum sendiri, dengan apa yang ku khayalankan barusan.

"Hei.. " Panggilnya membuyarkan lamunanku.

Aku kaget, mendongaklah aku mendengar datangnya suara itu, suara Adit dan dia berada tepat dihadapanku.. cukup tinggi, itulah yang membuat akhirnya ku mendongak.

Aku memang bukan wanita bertubuh tinggi, tapi juga tidak bertubuh pendek, tinggiku cukup normal dengan kebanyakan wanita Indonesia pada umumnya. Yang tidak normal itu tingginya pria ini. Disaat aku mengomentari tinggi badan pria ini dalam hati, tanpa ku sadari mas Adit sedang menatapku.. sejak tadikah? Tanyaku sendiri.

Jelas sekali wajahnya saat ini. Alis mata yang sangat tebal, bola mata yang indah, bibir yang merahh... oh tidakkk... kenapa mataku ke arah bibirnya itu. Refleklah aku menutup mulutku sendiri dengan kedua tanganku. Ku memundurkan langkahku seketika..

"Jangan mendekat" Pintaku akhirnya.

Adit malah melangkah maju, menghampiriku. Jantungku berdetak kencang, melihat langkahnya yang makin mendekatiku.

"Apa yang sedang kamu fikirkan?" Tanyanya kemudian.

Kembali lagi dia mengacak acak rambutku sambil melangkah meninggalkan kecanggunganku.

Aduh bisa kacau ini.. ingat Rafka, Ayna... ingat Rafka, Ayna... mencoba menenangkan diriku sendiri. Ini mungkin faktor kamu lapar Ayna, jadi berfikir macam - macam. Bisikku sendiri.

"Hei.. Jangan diam saja disitu" Panggilnya kemudian dan menghilangkan kecanggunganku saat itu.

"Sini bantu", Pintanya.

"Oh.. Oke... " jawabku cepat.

Segera ku menghampiri dan membantunya. Mengambil beberapa piring dan meletakknya disebuah meja makan kecil tak jauh dari kami berdiri.

Kami duduk saling berhadapan, dengan dua buah kursi dan memang pas untuk kami tempati. Kursi kayu yang cukup tinggi dan nyaman, berwarna hijau untuk alas duduknya. Beberapa tangkai bunga lily bersandar kokoh dalam vas bunga menghadap ke arah jendela. Adit mengajakku makan disini, bukan ditempat duduk yang besar disana.. ada 8 kursi dengan meja yang sangat besar. Ku mulai lebih dahulu mengambil makanan yang sudah tersaji sempurna ini. Perutku rasanya sudah sangat sibuk mengganggu kekagumanku akan isi dari villa ini sejak tadi.

"Mari makan..." Pintaku akhirnya.

"Gimana, enak?" Tanyanya memulai pembicaraan.

"Iya enak loh rasanya" Pujiku padanya.

Tapi kali ini aku benar memujinya, makanannya sangat lezat, sungguh tidak ada niat terselubung ku padanya. Sesuap demi suap ku lanjut mencicipi makanan yaang dihadapanku satu persatu.

"Pacarmu sudah bisa dihubungi" Tanyanya kemudian.

Ku menggelengkan kepalaku, dan tidak bersuara, karena dia bertanya saat ku mengunyah makanan.

"Aku bisa mengantarmu ke villanya besok" Lanjutnya.

"Sungguh" Tanyaku tak percaya.

"Di daerah sini memang ada dua villa, satu ya villa ini, dan mungkin satu lagi villa pacarmu"

"Lalu kenapa dia bisa kasih alamat yang salah" Tanyaku padanya.

"Mungkin saja hanya salah mengetik nomor villa, tapi alamat sudah sesuai" Penjelasannya kemudian.

"Makasih ya..." Aku tersenyum lebar padanya.

Dia sungguh baik, dan semoga selalu baik, dan kadang memang menyebalkan, ku harap hilang dengan sempurna sifanya yang suka tiba - tiba menyebalkan itu.

Aku dan dia melanjutkan makan malam kami, dan entah kenapa aku merasa terganggu dengan apa yang kulihat saat ini. Ada sebutir nasi yang melekat dimulutnya, reflek ku mengangkat tanganku hendak membersihkannya. Tapi.. sesaat kemudian ku tersadar, tak baik rasanya jika ku menyentuhnya. Dia seorang pria yang baru hari ini ku kenal. Adit bisa berfikiran macam-macam nanti. Langsung ku tarik kembali tanganku ke arahku, mencoba menjelaskan apa yang ingin ku sampaikan.

"Mas.." Panggilku akhirnya.

"Itu ada nasi disini.." Tunjukku pada bibirku sendiri.

Dia memperhatikan gerakan tanganku, lalu mengusap sebutir nasi tersebut dengan kedua tangannya. Akupun melanjutkan makanku, sedikit tersenyum melihatnya. Kufikir dia pria sempurna, ternyata makannya seperti anak kecil. Disaat ku sedang berfikir buruk tentang pria dihadapanku itu, aku dikejutkan dengan suara decitan kursi tergeser sempurna. Dan tanpa ku sadari mas Adit sudah sangat dekat di wajahku, dia membungkukkan badanya dan mengarahkan jarinya ke mulutku. Mengusapnya dan membersihkannya dengan lembut, seraya dia berkata, "Suka sekali sih bengong" Ejeknya.

Aduhhh.. jantungku tiba-tiba berdetak begitu cepat, mukaku pasti memerah saat itu. Bodoh.. kenapa juga aku harus mengikuti jejaknya, makanku belepotan. Aku malu... entah karena makanku yang belepotan atau malu karena dia telah menyentuh bibirku dan membersihkanya.

Dia kembali kekursinya segera setelah apa yang dia lakukan dirasa telah selesai. Ku mengatur nafasku yang tidak beraturan karena sikapnya, sikapnya telah membuatku diam membisu.

"Coba ini" Pintanya kemudian.

Adit mengambil beberapa makanan yang dia tunjuk barusan dan menyerahkannya ke piring makanku.

"Makasih" Jawabku akhirnya yang sedari tadi hanya diam membisu, dan mungkin dia menyadarinya.

.

.

.

.

.

lanjut episode berikutnya ya dears😍..

semoga suka ya.. dan dijadikan favorite...

likenya jangan lupaaaa, terima kasih

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

cieee deg2an nih yee.. Ay inget Rafka Ay..

2022-04-30

1

safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍

safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍

🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

2021-06-24

0

Nur hikmah

Nur hikmah

duh pcry kmna tuh syna....ko g bs dihubungi....selingkuh kyy

2021-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Persiapan ke Villa
2 Sesosok Pria Asing
3 Aku Takut Petir
4 Numpang Menginap
5 Makan Malam Bersamanya
6 Selamat Malam
7 OTW
8 Aku Izin Pulang
9 Adit Sakit
10 Adit adalah Pacarku
11 Knowing Every Particular Object (Kepo)
12 Ku Merindukannya
13 Tak ada jarak
14 Raditya Chandra Putra
15 Adit Bosku
16 Cemburu dan Sayang
17 Pengakuanku
18 Rumah Adit
19 Adit dan Alan
20 Pengakuan Alan
21 Cerita Lalu
22 Tampak Serasi
23 Cemburu
24 Pertemuan Pertama
25 Pertemuan kedua
26 Revan
27 Pria yang Berterus Terang
28 Rindu Adit
29 Mencintai dan Dicintai
30 Adit dan Revan Bertemu
31 Tertidur dalam Pelukkannya
32 Keputusannya
33 Pertengkaran Kami
34 Ketidaktahuanku
35 Datang tidak untuk Pergi
36 Kencan Kami
37 Tak Ingin Adit Pergi
38 Kantor Revan
39 Revan Lagi
40 Kedatangan Arumi
41 Ajakan Arumi
42 Mia
43 Pesan untuk Adit
44 Di sini dan di sini
45 Calon Menantu dan Calon Mertua
46 Kecewa
47 Satu Jam
48 Maaf
49 Calon Menantu dan Calon Mertua 2
50 Dia Mantanmu
51 Aku dan Mia
52 Terlalu Banyak Berfikir
53 Persiapan
54 Kecelakan
55 Baik-baik saja
56 Lukisan diriku
57 Bahagia Melihatku Bahagia
58 Berharap Kisahku Berbeda
59 Flashback
60 Kita Teman
61 Adit Cemburu
62 Dag.. dig.. dug..
63 Memelukmu lagi
64 Berlari..
65 Ini Salah
66 Diam
67 Aku Minta Maaf
68 Kita Selesaikan
69 Aku Pamit
70 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
71 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
72 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
73 Pernikahanku
74 Salam Author
75 Bonus Chapter - Setelah Pernikahan
76 Bonus Chapter - Dua Garis
77 Bonus Chapter - Anak Kami
78 Bonus Chapter - Kisah Revan
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Persiapan ke Villa
2
Sesosok Pria Asing
3
Aku Takut Petir
4
Numpang Menginap
5
Makan Malam Bersamanya
6
Selamat Malam
7
OTW
8
Aku Izin Pulang
9
Adit Sakit
10
Adit adalah Pacarku
11
Knowing Every Particular Object (Kepo)
12
Ku Merindukannya
13
Tak ada jarak
14
Raditya Chandra Putra
15
Adit Bosku
16
Cemburu dan Sayang
17
Pengakuanku
18
Rumah Adit
19
Adit dan Alan
20
Pengakuan Alan
21
Cerita Lalu
22
Tampak Serasi
23
Cemburu
24
Pertemuan Pertama
25
Pertemuan kedua
26
Revan
27
Pria yang Berterus Terang
28
Rindu Adit
29
Mencintai dan Dicintai
30
Adit dan Revan Bertemu
31
Tertidur dalam Pelukkannya
32
Keputusannya
33
Pertengkaran Kami
34
Ketidaktahuanku
35
Datang tidak untuk Pergi
36
Kencan Kami
37
Tak Ingin Adit Pergi
38
Kantor Revan
39
Revan Lagi
40
Kedatangan Arumi
41
Ajakan Arumi
42
Mia
43
Pesan untuk Adit
44
Di sini dan di sini
45
Calon Menantu dan Calon Mertua
46
Kecewa
47
Satu Jam
48
Maaf
49
Calon Menantu dan Calon Mertua 2
50
Dia Mantanmu
51
Aku dan Mia
52
Terlalu Banyak Berfikir
53
Persiapan
54
Kecelakan
55
Baik-baik saja
56
Lukisan diriku
57
Bahagia Melihatku Bahagia
58
Berharap Kisahku Berbeda
59
Flashback
60
Kita Teman
61
Adit Cemburu
62
Dag.. dig.. dug..
63
Memelukmu lagi
64
Berlari..
65
Ini Salah
66
Diam
67
Aku Minta Maaf
68
Kita Selesaikan
69
Aku Pamit
70
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
71
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
72
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
73
Pernikahanku
74
Salam Author
75
Bonus Chapter - Setelah Pernikahan
76
Bonus Chapter - Dua Garis
77
Bonus Chapter - Anak Kami
78
Bonus Chapter - Kisah Revan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!