Numpang Menginap

Aku bangkit dari ketakutanku.. setelah tidak terdengar lagi suara petir berbunyi. Yah.. mungkin berhenti untuk sesaat saja. Ku mencoba melepaskan pelukannya. Aku terdiam sesaat.. timbul rasa canggung ku terhadapnya dan "Maaf" itulah kata yang tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutku.

Aku merasa lemah dihadapan pria ini, rasa takutku terlihat jelas di hadapnya. Dia mengusap kepalaku, hingga membuat rambutku sedikit berantakan.

"Maaf ya" Pintaku kembali, dan dia kembali mengacak ngacak rambutku.

"Aku serius loh minta maafnya" Bujukku.

"Iya.." Jawabnya singkat dan terdengar tenang.

"Aku beneran nyasar ini mas, coba kamu baca isi pesan dari mas Rafka, dia mengarahkan ku untuk ke alamat villa ini, No 69" Spontan ku arahkan hape ku padanya. Membujuknya untuk membacanya. Berharap dia tidak berfikir buruk tentang ku.

"Aku tidak mengada-ngada dan tidak bermaksud untuk mengganggu.. dan sedikit khawatir kalau mas Adit berfikiran jelek, seorang wanita yang tiba- tiba datang mengaku ini villa pacarnya, dan kemudian menuduh mas Adit yang salah alamat" Penjelasanku panjang kali lebar.

"Ok, lalu?" Tanyanya kemudian.

"Tapi begini mas, Aku ada sedikit masalah, boleh minta tolongkah?" Ku berhenti bicara sejenak, sedikit menggigit bibirku, menunggu respon Adit selanjutnya, tapi tidak ada ekspresi wajahnya yang berubah.

"Aku boleh menginap semalam saja disini?, agak keterlaluan sih terdengar.. " Cerocosku tiada henti padanya. Tapi.. Aku mesti gimana, Rafka tidak bisa dihubungi.. "Aku janji engga akan ganggu Mas Adit" Bujukku terus.

Adit tetap diam mendengar permohonanku. Apakah begitu konyolnya diriku, seorang direktur yang biasanya berwibawa, sekarang malah terlihat konyol di depan seorang pria.

Rasanya tak tega juga meminta tolong pak Herman menjemputku kesini. Kondisi tubuhnya juga sudah tidak muda lagi.. hujan pun cukup lebat, untuk kesini pun membutuhkan waktu. Seandainya punya pintu ajaib, khayalanku yang mulai aneh seketika.

"Oh.. atau gimana kalau aku membayar biaya sewa malam ini. Aku bisa tidur di sofa ini" Tunjukku.

"Ayna, namamukan?" Tanyanya menghentikan bicaraku seketika.

"I..yahh...", Jawabku singkat sambil menatapnya dan berharap dia mengabulkan permohonan ku.

"Kamu tidak takut dengan saya?" Tanyanya kemudian.

"Engga" Jawabku dengan yakin, sambil menggelengkan kepalaku.

"Aku percaya Mas Adit orang baik.." Lanjutku akhirnya, dengan memberikan senyum lebar kepadanya.

"Ok, jawabnya singkat.

Spontan ku teriak "yes" didepannya.. Aku malu sendiri dengan tingkahku.. "Sorry ya sorry... reflek barusan.." Senyum lebarku kembali ku arahkan padanya.

"Btw, "Ok" disini, setuju aku menginap disini dengan membayar biaya sewa disini, begitukah?" Tanyaku ragu.

"Engga, kamu gratis menginap disini, asal..." Dia tiba-tiba berhenti sejenak, membuatku penasaran akan maksudnya.. "Asal kamu nanti memenuhi permintaan saya" Lanjutnya.

"Hahhh..., maksudnya????" Teriakku akhirnya.

"Itupun jika kamu setuju dengan permintaan saya nanti" Lanjutnya.

"Oh..oke kalau begitu.." Lega ku mendengarnya.. sempat berfikir macam-macam aku tentang pria ini.

"Aku kan orang baik, itu yang kamu bilang tadi.." Senyumlah dia, menghapus kekhawatirkan ku saat itu.. yahh sepertinya dia memang orang baik.

🍀🍀🍀

Detik demi detik, menit demi menit dan akhirnya jam menunjukan pukul sembilan malam, "Aduh.. aku lapar.." Bisiku sendiri. Kenapa pria ini tidak merasa lapar sedikit pun, sibuk sekali dia. "Gimana nih", Fikirku sesaat.

Ku melangkah memberanikan diri mendekatinya, "Ehm... ehm..." Mencoba mengacaukan pandanganya yang hanya tertuju laptopnya itu. "Ehmm... ehmm..." Mencoba mengeluarkan suara yang lebih keras dari sebelumnya.

Dia menatapku akhirnya... akupun mulai bicara.

"Ada makanan ga ya mas?" Tanyaku ragu. "Maksudnya saya lapar, mau makan mas, gimana caranya ya?" Tanyaku akhirnya.

Tak sadar ku menggigit bibirku sendiri lagi, merasa malu dengan tingkahku saat ini.

"Kerjalah.." Jawabnya singkat dengan senyum seperti meledekku.

"Aku serius mas, lapar.." Tunjukku ke arah perutku.

"Mau order online kan ga mungkin jauh dari mana mana ini, mau nyari diluar... yang ada aku nyasar lagi" Penjelasanku padanya.

"Atau ada apa gitu yang bisa diolah..?" Tanyaku akhirnya.

"Mie instan juga engga apa, dari pada engga makan" Lanjutku padanya.

Segera iya menutup laptopnya, dan bangkit dari duduknya.

"Yuk kita makan.. " Pintanya.

"Seriusaan kamu ada makanan?" Sambil ku melangkahkan kakiku ke arahnya, mengikuti dan mengejar langkahnya meninggalkan ruangan ini.

"Yah kamu masaklah, kan kamu sudah numpang disini" Penjelasannya yang seperti meledekku kembali.

"Ok.. ok... aku memang numpang, gratis lagi.." Jujurku padanya sedikit kesal.

"Hayuuu... mau sampai kapan kita disini.."

Ya Tuhan tiba - tiba pria ini meraih tanganku dan menariknya mengikuti langkah kakinya. Kacau.. kalau ku berpaling hati bagaimana ini... tidakkk.. kamu wanita setiaaaaa Ayna. Meyakinkan diriku sendiri. Tapi Rafka saja tidak bisa dihubungi dan menghubungiku, kenapa memikirkan kesetiaan saat seperti ini... ahhhh kacau... fikiran macam apa ini barusan.

.

.

.

.

lanjut episode berikutnya ya dears😍..

Semoga suka dan jadi favorite

Mau likenya ya😊

Terpopuler

Comments

Alhafiz Rayyansah

Alhafiz Rayyansah

sedikit2 teriakku sendiri.
lah ngapain teriak2,gak capek teriak2 mulu

2022-11-03

0

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

masih ngikutin alurnya nih gmn.. knp Rafka ga nongol2 lgii.. siapa sbnrnya Adit ini..

2022-04-30

1

ANAA K

ANAA K

Semangat thor. Jangan lupa mampir yah😉👍🏾

2021-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Persiapan ke Villa
2 Sesosok Pria Asing
3 Aku Takut Petir
4 Numpang Menginap
5 Makan Malam Bersamanya
6 Selamat Malam
7 OTW
8 Aku Izin Pulang
9 Adit Sakit
10 Adit adalah Pacarku
11 Knowing Every Particular Object (Kepo)
12 Ku Merindukannya
13 Tak ada jarak
14 Raditya Chandra Putra
15 Adit Bosku
16 Cemburu dan Sayang
17 Pengakuanku
18 Rumah Adit
19 Adit dan Alan
20 Pengakuan Alan
21 Cerita Lalu
22 Tampak Serasi
23 Cemburu
24 Pertemuan Pertama
25 Pertemuan kedua
26 Revan
27 Pria yang Berterus Terang
28 Rindu Adit
29 Mencintai dan Dicintai
30 Adit dan Revan Bertemu
31 Tertidur dalam Pelukkannya
32 Keputusannya
33 Pertengkaran Kami
34 Ketidaktahuanku
35 Datang tidak untuk Pergi
36 Kencan Kami
37 Tak Ingin Adit Pergi
38 Kantor Revan
39 Revan Lagi
40 Kedatangan Arumi
41 Ajakan Arumi
42 Mia
43 Pesan untuk Adit
44 Di sini dan di sini
45 Calon Menantu dan Calon Mertua
46 Kecewa
47 Satu Jam
48 Maaf
49 Calon Menantu dan Calon Mertua 2
50 Dia Mantanmu
51 Aku dan Mia
52 Terlalu Banyak Berfikir
53 Persiapan
54 Kecelakan
55 Baik-baik saja
56 Lukisan diriku
57 Bahagia Melihatku Bahagia
58 Berharap Kisahku Berbeda
59 Flashback
60 Kita Teman
61 Adit Cemburu
62 Dag.. dig.. dug..
63 Memelukmu lagi
64 Berlari..
65 Ini Salah
66 Diam
67 Aku Minta Maaf
68 Kita Selesaikan
69 Aku Pamit
70 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
71 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
72 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
73 Pernikahanku
74 Salam Author
75 Bonus Chapter - Setelah Pernikahan
76 Bonus Chapter - Dua Garis
77 Bonus Chapter - Anak Kami
78 Bonus Chapter - Kisah Revan
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Persiapan ke Villa
2
Sesosok Pria Asing
3
Aku Takut Petir
4
Numpang Menginap
5
Makan Malam Bersamanya
6
Selamat Malam
7
OTW
8
Aku Izin Pulang
9
Adit Sakit
10
Adit adalah Pacarku
11
Knowing Every Particular Object (Kepo)
12
Ku Merindukannya
13
Tak ada jarak
14
Raditya Chandra Putra
15
Adit Bosku
16
Cemburu dan Sayang
17
Pengakuanku
18
Rumah Adit
19
Adit dan Alan
20
Pengakuan Alan
21
Cerita Lalu
22
Tampak Serasi
23
Cemburu
24
Pertemuan Pertama
25
Pertemuan kedua
26
Revan
27
Pria yang Berterus Terang
28
Rindu Adit
29
Mencintai dan Dicintai
30
Adit dan Revan Bertemu
31
Tertidur dalam Pelukkannya
32
Keputusannya
33
Pertengkaran Kami
34
Ketidaktahuanku
35
Datang tidak untuk Pergi
36
Kencan Kami
37
Tak Ingin Adit Pergi
38
Kantor Revan
39
Revan Lagi
40
Kedatangan Arumi
41
Ajakan Arumi
42
Mia
43
Pesan untuk Adit
44
Di sini dan di sini
45
Calon Menantu dan Calon Mertua
46
Kecewa
47
Satu Jam
48
Maaf
49
Calon Menantu dan Calon Mertua 2
50
Dia Mantanmu
51
Aku dan Mia
52
Terlalu Banyak Berfikir
53
Persiapan
54
Kecelakan
55
Baik-baik saja
56
Lukisan diriku
57
Bahagia Melihatku Bahagia
58
Berharap Kisahku Berbeda
59
Flashback
60
Kita Teman
61
Adit Cemburu
62
Dag.. dig.. dug..
63
Memelukmu lagi
64
Berlari..
65
Ini Salah
66
Diam
67
Aku Minta Maaf
68
Kita Selesaikan
69
Aku Pamit
70
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
71
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
72
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
73
Pernikahanku
74
Salam Author
75
Bonus Chapter - Setelah Pernikahan
76
Bonus Chapter - Dua Garis
77
Bonus Chapter - Anak Kami
78
Bonus Chapter - Kisah Revan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!