Adit adalah Pacarku

Ting tong...

Suara bel terdengar jelas berbunyi.. memecahkan keheningan yang ku rasakan pagi ini. Ku lihat Adit masih tertidur dengan lelap, ya.. kurasa dia baru benar-benar bisa tertidur setelah demamnya mulai reda. Ku melangkah maju menuju datangnya suara itu. Mengintip dari balik pintu dan kemudian melihat siapa yang telah datang ke apartemenku ini.

Ku membuka pintu ini perlahan dan menemukan seorang pria yang tengah berdiri dan memberikan senyum ramah ke arahku. Seorang pria yang tampak sangat rapih dengan kemeja dan jas yang ia kenakan.

"Cari siapa ya mas?" Tanyaku heran.

"Pagi Non Ayna!" Sapanya. Aku mengerutkan dahiku dan menatapnya.. "Kapan kita bertemu.. kok dia tahu namaku?" Fikirku sendiri.

"Saya kesini mau antar ini untuk tuan Radit" Lanjutnya.

"Radit.. Siapa?" Tanyaku kembali dan berfikir keras, mencerna maksud perkaatan pria ini.

"Oh.. Adit.." Teriakku akhirnya.

Pria itu menggangguk dan memberikan sebuah paper bag untukku.

"Masuk dulu mas.." Ajakku.

"Tidak, terima kasih.. saya pamit dulu" Pintanya kemudian dan tersenyum kembali meninggalkanku.

Ku menatap pria itu pergi kian menjauh, dan hanya kebingungan yang tersisa.

"Sebenarnya Adit siapa sih?" Tanyaku heran dan baru kusadari ku tak tahu apa-apa tentang jati diri pria yang masih tertidur di sofa ku ini.

🍀🍀🍀

Pagi ini, ku mengecek keadaanya kembali. Duduk di sampingnya, tepatnya di bawah sofa yang saat ini Adit terbaring lemah di sana. Meletakkan tanganku di keningnya.. memastikan bahwa demamnya memang benar-benar telah turun. Tiba-tiba Adit mengagetkanku. Dia memegang tanganku yang masih menempel di keningnya itu.

"Mas.. ngagetin aja..!" Teriakku

"Kenapa engga bilang kalau sudah bangun" Pintaku akhirnya.

Dia bangkit dari tidurnya, dan mencoba duduk sambil memegang kepalanya seperti memijatnya.

"Kita sarapan dulu yuk mas" Ajakku padanya dan kemudian bangkit dari dudukku dan mengambil semangkuk bubur untuk ku berikan padanya yang letaknya tak jauh dari posisi kami sekarang.

Yah.. Apartemenku memang tidak seluas villa miliknya. Tapi kurasa ini sudah cukup terasa luas buatku. Aku hanya tinggal sendiri disini. Warna putih dan coklat jelas mendominasi isi dari apartemen ku ini. Aku hanya punya beberapa tanaman kaktus yang tak sengaja ku beli secara online tidak seperti villa miliknya yang terdapat banyak sekali bunga lily yang sangat indah. Tidak terlihat mewah memang, namun sangat membuatku betah untuk berlama lama disini.

"Dimakan ya mas" Pintaku sambil menyerahkan bubur itu kepadanya.

"Ini kamu yang buat?" Tanyanya kemudian.

"Hihihihi..." Aku tertawa kecil mendengarnya.

"Aku pesen online mas.." Jawabku dengan senyum lebarku menatapnya.

"Kamu engga mau nyuapin aku?" Tanya Adit tiba-tiba.

"Makan sendiri lah mas" Jawabku malu dibuatnya.

Dia tersenyum dan melanjutkan makannya. Tak kusadari ku terus menatapnya hingga bubur itu lenyap seketika.

"Oiyaaa... tadi ada orang anter ini buat kamu, sepertinya berisi pakaian" Kuserahkan paper bag itu kepadanya dan berharap dia memberikan sedikit penjelasan tentang pria yang datang tadi pagi.

"Oh... Ajun!"

"Ajun" Ku mengulang ucapannya.

"Siapa dia mas?", Tanyaku menyelidiki.

"Dia asisten ku.." Jawab Adit santai.. dan kemudian bangkit dari duduknya.

"Aku mau ke kamar mandi, itu kamar mandimu?" Tanyanya kemudian sambil menunjuk sebuah pintu yang ada di hadapannya.

"Ya.." Jawabku sambil menganggukan kepalaku.

Segera dia melangkah pergi meninggalkan ku. Meninggalkan beribu pertanyaan tentang dirinya. "Wawww mas Adit punya asisten, dan asistennya mau nganterin baju ganti untuknya" Bisikku kembali.

🍀🍀🍀

Beberapa menit kemudian Mas Adit ke luar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah berganti dengan yang diberikan Ajun pagi tadi. Dia melangkah ragu dan tampak malu melihatku, mukanya tampak memerah.

"Kenapa mukanya terlihat seperti itu", Tanyaku sendiri dengan heran.

"Ah jangan-jangan dia demam kembali?" Fikiriku kembali dan dengan cepat ku melangkah menghampirinya.

"Kamu engga apa-apa kan mas?" Tanyaku mengkhawatirkannya sambil menatapnya.

Ku mendaratkan tanganku di keningnya kembali dan memastikan bahwa dia memang baik-baik saja. Dia tampak terkejut melihat sikapku. Segera ia meraih tanganku itu dan menurunkannya.

"Aku baik-baik aja Ay" Jawabnya.

"Bener?" Tanyaku memastikan kembali.

"Iya" Jawabnya sambil menarik tanganku dan mengajakku menuju sofa putih milikku. Duduklah kami bersama di sana. Terdiam beberapa saat.

Ting tong..

Suara bel berbunyi kembali pagi ini. Ku bangkit dari dudukku dan melangkah kembali menuju pintu. Ku langsung membukannya dan aku pun terkejut tak percaya.

"Mas Rafka.." Teriakku.

"Ngapain kamu kesini?"Tanyaku kesal.

"Ay.., maafkan Mas ya, Mas engga bermaksud nyakitin kamu!"

Dia meraih tanganku sambil memohon padaku. Aku sudah sangat kecewa dengan pria ini. Pria yang dulu sangat ku banggakan tapi kini dia telah sangat menyakiti ku. Aku berusaha kuat.. berusaha menahan air mataku, aku tidak ingin menangis lagi, tidak ingin menangis untuknya. Aku sudah sangat membencinya.

"Bohong kamu mas, aku bukan wanita bodoh mas.., aku melihat dengan jelas apa yang telah kamu lakukan dengan wanita itu. Kamu menciumi sekujur tubuhnya mas.., kalian bercumbu.. dan sekarang kamu bilang kalau kamu engga ada maksud untuk menyakitiku.. kamu bohong mas.." Ku melepaskan genggamannya saat itu dan kemudian mendorongnya.

Oh Tuhan.. Apakah ku harus menangis kembali karenanya. Rasanya air mataku sudah tidak terbendung lagi..

"Tidak aku harus kuat, setidaknya ku harus tunjukkan padanya kalau aku kuat di depannya" Lirihku dalam hati.

Tiba-tiba ada tangan lain melingkari pinggangku, tangan itu mencoba menahan tubuhku yang sudah tidak mampu berdiri kokoh menghadapi kenyataan yang tengah ku hadapi saat ini. Yah.. itu Adit.. Adit menguatkanku.

"Siapa dia Ay?" Tanya Rafka kesal melihat kedatangan Adit yang tepat di sampingku.

"Kenapa dia ada di apartemen kamu sepagi ini, kalian semalam tidak bersamakan?" Tanyanya heran dan terus menyelidiki.

"Bukan urusan kamu mas" Jawabku ketus.

"Ay jangan gila kamu.." Teriaknya yang tiba-tiba menghinaku.

"Dulu kamu tidak pernah mengizinkan aku menginap disini, tapi kenapa pria asing seperti dia bisa bersama mu semalam hahh..?" Dia memaki sambil menunjuk nujuk ke arah Adit.

"Kamu engga berhak tunjuk-tunjuk dia seperti itu mas, karena dia adalah pacarku sekarang"

Haduhhh.. apa yang barusan ku katakan. Kenapa bisa ku ucapkan kalau Adit pacarku. Kenapa fikiran seperti itu bisa melintas begitu saja saat ini. Bagaimana aku menjelaskannya nanti ke Adit.

"Aku engga percaya Ay, kalau kamu pacaran sama pria brengsek ini" Tunjuknya kembali.

Adit seperti ingin membalas penghinaan Rafka untuknya, dia tampak kesal dengan apa yang diucapkan Rafka barusan. Ku berusaha menahan amarahnya. Ku menggenggam erat jemarinya, berharap dia bisa memahaminya.

"Apa buktinya kalau kalian pacaran?" Tantanganya kemudian.

Adit tiba-tiba mendekatkan tubuhku ke tubuhnya. Menarik tubuhku perlahan seperti memelukku. Tangan kanannya yang sejak tadi melingkar dipinggangku kini menggenggam tangan kiriku. Tangan kirinya yang sekarang memeluk pinggangku dan kemudian bergerak ke arah pundaku lalu leherku. Oh Tuhan apa yang mau dilakukannya. Aku refleks memejamkan mataku.. wajahku sudah sangat dekat dengan wajahnya.. Aroma tubuhnya sudah sangat jelas tercium.. jantungku sudah mulai berdebar tak karuan "Tunggu.. tunggu.. dia tidak bermaksud menciumku kan? Aku belum siap" Jeritku dalam hati dan..

"Cup.." Mendaratlah sudah bibirnya itu. Yah.. mendarat tepat di keningku. Aku membuka mataku lebar-lebar, melihat keadaan yang sesungguhnya terjadi.

"Dia hanya mencium kening kamu saja Ay, kenapa kamu begitu panik barusan" Bisikku agak kesal dan kenapa juga aku mesti kesal, apa karena dia hanya mencium keningku saja.. "Ahhh..." Fikirku mulai kacau.

"Dia milikku sekarang, jadi siapapun yang mengganggunya, akan berurusan denganku" Ancam Adit untuk Rafka.

Rafkapun pergi melangkah meninggalkan kami. Terlihat jelas kekesalannya, kesal melihat apa yang telah terjadi, Yah.. melihat Adit mencium keningku.

.

.

.

.

.

Lanjut episode berikutnya ya dears😘..

Semoga suka dan dijadikan favorite.

jangan lupa likenya.. bintang dan vote yang banyak

komentar dan masukan yang baik ditunggu😇

terima kasih..

tetap setia menunggu upnya ya😊😊

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

😂😂hanya dikening ya... kirain dibibir.. udh deg2an aja tuh si Ayna

2022-05-02

1

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

suka cerita nya, 😁😁😁

2021-09-24

0

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

berawal dari kening..lalu🤔🤔😄

2021-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Persiapan ke Villa
2 Sesosok Pria Asing
3 Aku Takut Petir
4 Numpang Menginap
5 Makan Malam Bersamanya
6 Selamat Malam
7 OTW
8 Aku Izin Pulang
9 Adit Sakit
10 Adit adalah Pacarku
11 Knowing Every Particular Object (Kepo)
12 Ku Merindukannya
13 Tak ada jarak
14 Raditya Chandra Putra
15 Adit Bosku
16 Cemburu dan Sayang
17 Pengakuanku
18 Rumah Adit
19 Adit dan Alan
20 Pengakuan Alan
21 Cerita Lalu
22 Tampak Serasi
23 Cemburu
24 Pertemuan Pertama
25 Pertemuan kedua
26 Revan
27 Pria yang Berterus Terang
28 Rindu Adit
29 Mencintai dan Dicintai
30 Adit dan Revan Bertemu
31 Tertidur dalam Pelukkannya
32 Keputusannya
33 Pertengkaran Kami
34 Ketidaktahuanku
35 Datang tidak untuk Pergi
36 Kencan Kami
37 Tak Ingin Adit Pergi
38 Kantor Revan
39 Revan Lagi
40 Kedatangan Arumi
41 Ajakan Arumi
42 Mia
43 Pesan untuk Adit
44 Di sini dan di sini
45 Calon Menantu dan Calon Mertua
46 Kecewa
47 Satu Jam
48 Maaf
49 Calon Menantu dan Calon Mertua 2
50 Dia Mantanmu
51 Aku dan Mia
52 Terlalu Banyak Berfikir
53 Persiapan
54 Kecelakan
55 Baik-baik saja
56 Lukisan diriku
57 Bahagia Melihatku Bahagia
58 Berharap Kisahku Berbeda
59 Flashback
60 Kita Teman
61 Adit Cemburu
62 Dag.. dig.. dug..
63 Memelukmu lagi
64 Berlari..
65 Ini Salah
66 Diam
67 Aku Minta Maaf
68 Kita Selesaikan
69 Aku Pamit
70 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
71 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
72 Sebelum Menuju Hari Pernikahan
73 Pernikahanku
74 Salam Author
75 Bonus Chapter - Setelah Pernikahan
76 Bonus Chapter - Dua Garis
77 Bonus Chapter - Anak Kami
78 Bonus Chapter - Kisah Revan
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Persiapan ke Villa
2
Sesosok Pria Asing
3
Aku Takut Petir
4
Numpang Menginap
5
Makan Malam Bersamanya
6
Selamat Malam
7
OTW
8
Aku Izin Pulang
9
Adit Sakit
10
Adit adalah Pacarku
11
Knowing Every Particular Object (Kepo)
12
Ku Merindukannya
13
Tak ada jarak
14
Raditya Chandra Putra
15
Adit Bosku
16
Cemburu dan Sayang
17
Pengakuanku
18
Rumah Adit
19
Adit dan Alan
20
Pengakuan Alan
21
Cerita Lalu
22
Tampak Serasi
23
Cemburu
24
Pertemuan Pertama
25
Pertemuan kedua
26
Revan
27
Pria yang Berterus Terang
28
Rindu Adit
29
Mencintai dan Dicintai
30
Adit dan Revan Bertemu
31
Tertidur dalam Pelukkannya
32
Keputusannya
33
Pertengkaran Kami
34
Ketidaktahuanku
35
Datang tidak untuk Pergi
36
Kencan Kami
37
Tak Ingin Adit Pergi
38
Kantor Revan
39
Revan Lagi
40
Kedatangan Arumi
41
Ajakan Arumi
42
Mia
43
Pesan untuk Adit
44
Di sini dan di sini
45
Calon Menantu dan Calon Mertua
46
Kecewa
47
Satu Jam
48
Maaf
49
Calon Menantu dan Calon Mertua 2
50
Dia Mantanmu
51
Aku dan Mia
52
Terlalu Banyak Berfikir
53
Persiapan
54
Kecelakan
55
Baik-baik saja
56
Lukisan diriku
57
Bahagia Melihatku Bahagia
58
Berharap Kisahku Berbeda
59
Flashback
60
Kita Teman
61
Adit Cemburu
62
Dag.. dig.. dug..
63
Memelukmu lagi
64
Berlari..
65
Ini Salah
66
Diam
67
Aku Minta Maaf
68
Kita Selesaikan
69
Aku Pamit
70
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
71
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
72
Sebelum Menuju Hari Pernikahan
73
Pernikahanku
74
Salam Author
75
Bonus Chapter - Setelah Pernikahan
76
Bonus Chapter - Dua Garis
77
Bonus Chapter - Anak Kami
78
Bonus Chapter - Kisah Revan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!