Menjelaskan Kesalah Pahaman

"Am..."Memakan daging di tanganku, aku mengunyahnya perlahan. Sementara itu, mataku tertuju pada gadis berusia lima belas tahun.

Dia tidak berbeda dengan gadis yang lainnya. Dia memiliki rambut hitam yang sedikit memiliki garis merah di kedua sisi rambutnya yang sepanjang  bahunya.

Di memiliki mata merah darah, dengan wajah cantik yang memiliki ekpresi gelap saat aku terus menatapnya.

Dia juga memiliki taring kecil, itu terlihat ketika dia membuka mulutnya untuk memakan daging matang.

Dia mengenakan pakai hitam dan merah yang sangat indah. Aku membelikan itu untuk Lydia, tapi malah di berikan padanya.

Namun yang lebih menganggu adalah dia sebenarnya berbeda dengan gadis biasanya. Sebuah kaki laba-laba tumbuh di belakanya. Masing-masing dilapisi dengan bilah merah yang menbuatku waspada.

Dia adalah laba-laba iblis, namun penampilannya berbeda. Sepertinya dia akan berevolusi jika dia mengalami kerusakan di tubuh sebelumnya, dan terlahir kembali dengan tubuh baru. Dan itulah mengapa kehadirannya begitu lemah.

Aku bisa membunuhnya dengan jentikan jariku yang di perkuat.

"Jadi?"

"Hiiik!"Dia tersentak dan menatapku dengan ngeri.

"Kenapa kamu begitu takut denganku?"Aku bertanya. Dia mendengarku mulai menjawab dengan gugup.

"A-aku... kamu iblis!"Dia berkata sedikit keras, membuat dia peraktis terkejut dan menutup mulutnya, dia menatapku dengan takut.

"Sepertinya ada kesalah pahaman."Aku membuat tulang di tanganku, sebelum meminum air, dan setelah itu melanjutkan.

"Aku bukan iblis, juga aku tidak ada niatan untuk bertarung denganmu, melainkan bertanya."

"B-bertanya?"Dia bergumam dan menatapku dengan getaran di tubuhnya.

"Ya, aku ingin bertanya apakah kamu pernah melihat Beast Kelas SS sebelumnya? Itu ular hades tipe A yang sangat kuat. Aku membutuhkan inti orbnya,"Jelasku.

"A-aku tidak tahu... da.. dan jika aku menjawab kamu akan menggila, kamu iblis yang tertidur..."Dia menarik dirinya yang lemah menjauh dariku.

"A.K.U~ bukan iblis..."Aku menekankan sambil menatap tajam padanya. Segera dia membeku, matanya menjadi putih sebelum dia jatuh. Dia pingsan dengan mengeluarkan budah dari mulutnya...

Segera aku berdiri, dan meneteskan elexir kemulutnya.

"Puuuuuff!!"Dia bangun dan menyemburkan elexir di mulutnya.

"P-pahit... apa yang kamu... Kyaa!"Dia segera mundur dan menatapku dengan menggigit jari di mulutnya.

"Ck... aku tidak tahu apa yang terjadi padamu saat itu, tapi asal kamu tahu saja, aku tidak ada niatan untuk menyakitimu,"Merasa kesal, aku berbalik.

Aku turun dan membedah tubuh laba-laba iblis sebelumnya.

"Aku tidak ingi repot-repot mencari beast yang tidak bisa aku temukan. Jadi aku hanya akan mengambil orbmu,"Jelasku sambil meraih bola seukuran kepalantangan di dalam tubuhnya.

Warna merah darah memiliki corak hitam yang menakjubkan di dalamnya.   Orb itu tampak menakjubkan, dan cocok untuknya.

Segera aku memasukinya kedalam cincin penyimpanan. Ah, juga aku menyimpan tubuh laba-laba iblis yang sudah di buang oleh pemiliknya. Aku tidak ingin repot-repot kembali lagi karena penasaran, jadi ayo pulang.

"B-bukankah... bukankah kamu bikang hanya orbnya?"Dia menatapku dengan takut.

"Tidak, aku juga akan mengklaimmu juga,"Kataku sambil menarik pinggangnya, dan meletakannya di bahuku.

"Tunggu, lepaskan? Kumohon, jangan bawa aku!!"Dia menangis. Sementara aku mengabaikannya dengan berjalan kearah Ves yang tertidur.

Segera aku mengangkatnya kebahuku yang lain.

Aku membawa mereka berdua pergi meninggalkan tempat hancur itu. Hingga tepat di depanku, adalah sebuah tebing yang tidak mungkin bisa aku panjat.

[Langkah Petir!]

Segera otot kakiku mulai menegang, dan aku mulai melompat, dan berlari  dengan cepat di dinding. Aku melesat secara zigzag, dan setiap langkahku menghancurkan dinding.

Dan hingga beberapa menit, akhirnya aku sampai di tepi jurang.

"Iblis! Iblis—"

"Diam!"Aku membentak, dia seketika terbungkam. Sementara aku mulai terengah-engah.

"Aku manusia..."Kataku lembut, sambil berjalan menuju batu. Aku menurunkan gadis penakut, sebelum menurunkan Ves yang belum bangun.

"Tidak ada iblis... yang sebaik diriku..."Aku terengah-engah.

"Hah? Jadi ka-kamu menunjukan wajah..."Dia berhenti, dan menatapku dengan takut.

"Ya, aku iblis yang akan segera kembali muda..."Aku menyeka keringatku, sambil memegang bahunya. Seketika dia menegang, dan tidak berani bergerak sedikitpun.

"Bisakah kamu belari sendiri? Tubuhmu tidak berat, juga aku sangat lelah."

"A,aku tidak berat... juga jangan bawa aku bersamamu."

"Itu lebih baik daripada sendirin, di kediamanku lebih baik daripada berdiam disini. Terjebak disini, bersembunyi dari mahluk yang lebih kuat darimu. Itu hanya dilakukan oleh mahluk lemah sepertimu."

"Itu benar, dan biarlah... aku lemah, aku hanya ingin hidup, dan karena itulah aku bersembunyi. Sendirian lebih baik dari pada mat—"

*Plak!*

Aku mencambuk pipinya dengan punggung lenganku, membuat perkataanya terputus.

"Katakan sekali lagi. Aku tidak akan menamparmu, melainkan merobek mulutmu dengan tanganku."Kataku sambil memegang pipinya.

"Dengar ini,"Aku menatap matanya yang ketakutan. "Aku adalah orang sangat membenci orang yang bersikap sepertimu."

"Sekarang bisakah kamu berdiri? Jika tidak mungkin aku akan membunuhmu..."Aku menarik kelopak matanya dan menatap bola matanya.

"Bola matamu sangat indah, ya? Bolehkah aku memilikinya?"Segera setelah aku mengatakan itu, dia menggelengkan kepalanya. Di tampak ketakutan dan berlinang airmata.

"Ya, sayang sekali..."Kataku sambil berbalik dan mengangkat Ves kedalam pelukanku. Aku membawanya berjalan untuk keluar dati sini.

Sementara itu, di belakangku. Dia tampak tidak terbiasa dengan tubuhnya. Dia tergesa-gesa bergerak dengan bantuan enam bilah di belakang tubuhnya.

Kami berjalan dalam kehingan sebelum aku memecah keheningan.

POV LABA-LABA IBLIS:

Aku harus cepat... jangan sampai terlambat, atau dia akan membunuku...

Aku dengan putusasa mengikutinya. Aku berjalan dengan dibantu oleh enam kaki laba-labaku yang tumbuh di punggung tubuh baruku.

Aku tidak bisa menjaga keseimbangan di tubuh baruku ini, dan cukup sulit untuk berjalan dengan kondisi yang sangat lemah ini. Dan juga...

Aku lapar... aku ingin makan...

"Suatu hari, ada orangkuat yang mengatakan, bahwa sendiri itu lebih baik."Dia berkata sambil terus berjalan. sementara aku cukup terguncang oleh suaranya yang sedikit dalam.

"Aku tidak tahu apa alasanya berkata sepert itu, tapi suatu hari aku mengetahuinya saat dia sekarat. "Dia tidak menoleh sama sekali.

"Dia adalah seorang yang sangat penakut. Dia rela meninggalkan temannya dan pasangannya mati oleh beast. Sementara dia bersembunyi di hutan, dan bertahan hidup disana seorang diri. Meskipun dia sangat kuat dia sangat penakut, dan terus berlari ketika melihat bahaya yang lebih besar."

"Hingga di sekarat dia menyesali perbuatannya. Dan mengetahui, betapa menyedihkannya mati sendirian. Di tidak memiliki kenangan baru yang indah dengan pasangannya atau temannya. Adapula, dia sudah menghianati kenganangannya itu, dan membuat kenangan itu menjadi kenagan yang mengerikan.

Setiap dia mengingat mereka, itu hanya akan mengingat kenangan dimana dia meninggalkan pasangannya dan temannya yang terbunuh oleh beast."

Aku semakin jauh, dan jauh saat aku berhenti mendengarnya.

"Dan aku juga ingin berkata padamu, bahwa mati sendirian itu tidaklah menyenangkan. Setidaknya buatlah beberapa kenangan indah, atau kau bisa kembali kedalam dan membusuklah sendiri, tanpa memiliki pasangan, teman, keluarga, dan kenangan indah denga mereka..."

"Tapi jangan salahkan aku, aku lebih membenci orang seperti itu. Dan itu hanya membuatku ingin merobek wajahnya saja."Suaranta teredam, sementara aku tertegun, pikirnaku entah kenapa menjadi kosong.

"Anak ini mungkin sedikit nakal, namun dia memiliki tekad yang kuat. Dan tidak pernah menghancurkan kebangganya. Yaitu keadilan dan tanggung jawab... dia tidak pernah meninggalkan rekannya... karna itulah aku menyukainya..."Suaranya menghilang, sementara dia menghilang dari pandanganku.

POV YEON BLACKSWORD:

Membuka mataku aku menemukan sebuah pohon dan ranting di depan mataku. Segera aku bangun, dan melihat sekeliling.

Di sebelahku adalah Ves yang masih tidur. Sementara kami tidur di bawah pohon.

Aku tidak ingat apa yang terjadi padaku shingga bisa tidur disini. tapi yang pasti, aku jatuh taksadarkan diri.

Aku ingat itu di dalam gua, namun kenapa aku disini?

Mungkinkah...

Segera aku aku mulai menajamkan indraku, dan aku mulai menoleh kekanan. Sebuah tumpukan daun terlihat, sementara dia tidur di bawahnya.

Apakah dia yang membawa kami kesini?

Segera aku mulai berdiri...

"Eh..."Tubuhku terasa lemah, membuatku tersungkur.

"Apa yang terjadi...?"Tubuhku terasa lemah, sementara tubuhku berkeringat dingin. Aku mencoba mencari apa yang salah denganku.

Racun? Cedera? Luka? Infeksi? Demam? Itu tidak ada... apakah mentalku mempengaruhi fisikku?

Aku berpikir hingga beberapa menit, sebuah gemerisik menyentakku. Wanita itu akhirnya bangun, dia mengusap matanya dan melihatku.

Dia tampak ketakutan, namun dia diam sebum menelan ludahnya sendiri. Berdiri, dia mendekat padaku, dan duduk di depanku.

Dia menatapku sesaat sebelum meletakan kepalanya ketanah. Itu begitu keras sehingga membuatku terkejut.

"Gu—guru... tolong jadikan aku muridmu?"

"Heh? Aku menolak..."Aku menolaknya mentah-mentah. "Memangnya siapa kamu?"

"A-aku... aku mohon... maafkan aku."

"Untuk apa? itu bukan urusanku, hanya saja aku hanya ingin menyadarkanmu, betapa bodohnya pikiranmu itu,"Jawabku sambil menatapnya yang terus berlutut.

"Karena itutalh, aku minta maaf... dan kumohon... jadilah guruku, dan ajari aku apa itu kebahagiaan! Cinta! Teman! Keluarga!"Dia mengeraskan suaranya.

"Aku baru sadar, bahwa perbuatanku adalah hal yang sangat menyebalkan. Dan aku juga tidak tahu, kapan aku mengalami trauma ini. Tapi aku sangat takut padamu."

Wooooh... anak ini ternyata lebih bodoh darpada yang kuduga.

"Kau takut padaku, apa alasanya?"Aku menatapnya tajam, di seketika menegang.

"Maf-mafkan aku... Guru, jika kata-kataku menyinggung, tapi matamu sangat menyeramkan."

'–Berhenti menatapku seperti itu, sayang. Itu menyeramkan...' Perkataan itu terdenga kepalaku. Itu adalah Lyria, dia mengatakan itu...

Jadi itu, ya, aku juga sangat benci mengakuinya. Tapi mata itu... aku tidak bisa mengendalikannya.

"Ya, aku mengerti, tapi apakah ada alasan lain yang membuatmu ketakutan?"Aku bertanya padanya.

"Hanya itu... adapula, aku sangat takut para naga..."Dia jujur.

"Bagaimana kamu melakukannya? Kamu meninghalkan rekanmu?"

"Ya... aku meninggalkan ibuku..." dia berliang airmata, sementara kakiku secara reflek menendang wajahnya. Dia terlempar begitu keras menabrak pohon di belakangnya

"Tidak, namun ibuku yang dengan sengaja mendorongku kejurang,"Dia melanjutkan sambil merangkak dan mendekat lagi kepadaku.

Pipinya memar dan darah mengalir di sudut mulutnya.

Sementara itu, aku hanya diam namun sedikit rasa berasalah. Juga rasa bersyukur karena tubuhku melemah membuatnya tidak memiliki cedera lebih parah.

"Aku tidak tahu apapun sejak kecil. Namun sebelum invasi itu, seorang wanita meletakanku di sebuah kotak, dan menyembunyikanku didalamnya."

"Dia mendorongku jatuh kejurang dan hanya itu... tapi aku ingat saat itu, langit di penuhi oleh para naga."Tubuhnya bergetar, sementara aku mulai diam melihatnya mulai meringku seperti bola.

"Hm..."Aku entah kenapa salah menilainya. "Tapi... terimakasih..."Dia menunduk padaku sambil menangis. "Trimakasih karena telah memberitahuku, bahwa mati sendirian itu sangat menyedihkan."

Dunia menjadi hening, sementara aku mulai mencodongkan tubuhku kedpoan dan mengelus kepalanya. "Baiklah-baiklah... Aku merimamu, juga maafkan aku jika aku bersikap kasara, ya."

"Benarkah? Itu tidak masalah... tolong guru, kamu boleh memukulku sesukamu,"Dia memegang tanganku dengan senyum lega di wajahnya.

"Tidak... bukan begitu... aku tidak akan memukulmu tanpa alasan..."Aku merasa tidak enak ketika dia menujukan bokongnya untuk di pukul. Tubuhku sudah lebih baik sebelum verdiri, dan berjalan unruk mengangkat Ves yang tertidur.

"G-guru... biar aku!"Dia menghalangi jalanku sambil mengangkat tangannya. Segera aku tidak bisa menolaknya sebelum memberikan Ves padanya.

******

Kami berjalan hingga setengah jam berlalu. Kami berjalan dalam keheningan sementara Ves masih belum bangun.

"Guru... kenapa dia tidak bangun? Apakah dia akan terus begini?"

"Hm... mentalnya terkuras sebelumnya, jadi butuh waktu dua atau tiga hari untuk dia bangun,"Jawabku.

"Begitu... apakah jangan-jangan itu salahaku?"

"Lah, tidak juga. Dia sama lelahnya sepertiku, jadi wajar jika dia seperti itu."

"Apakah guru lelah? Tolong istirahat, aku akan menyiapkan tempatnya..."Sebelum dia sempat melanjutkan aku melempati kepalnya dnegan ranting kecil.

"Berhenti bersikap seperti itu, juga kamu kurang pendidikan, bahkan tidak tahu cara membangun sebuah kamp untuk tidur."

"Kamp?"Dia memeringkan kepalanya.

Anak ini... dia terlihat dewasa, namun memiliki sikap kenak-kanakan. 

"Ngomong-ngomong, siapa namamu?"Aku bertanya padanya.

"Felicia, guru... itu namaku..."Jawabnya dengan wajah memerah.

"Felicia, nama yang indah..."Gumamku sementara dia mulai merasa senang, yang terlihat dari senyumannya.

"Felicia, aku tidak tahu, tapi aku tidak akan pernah mengajarimu apa-apa. Namun kamu akan belajar dari area di sekelilingmu. Tapi, sebelum aku akan memberimu beberapa dasar sikap yang harus kamu miliki... kamu siap?"

"S-siap... a-aku siap!"Dia mengangguk.

"Lebih keras!"

"Aku siap!"

Hingga saat itu, di setiap perjalanan. Aku terus mengajari dasar-dasar sikap yang manusia miliki. Aku juga mengajarinya sopan santun.

Hingga saat dia mengingat semuanya dalam otaknya, dia mulai besok akan hidup dengan area di sekelilingnya. Aku akan membawanya kekediaman, dan mempelajari apa yang dia inginkan.

Tapi sebelum itu...

Wow, aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi... ibuku memarahiku...

Terpopuler

Comments

Heydra

Heydra

Lah, Baru tahu kalau dia punya ibu

2023-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!