Mengamatinya.

Tanggal 24 bulan 4 siklus 1329, Yeon kembali. Namun ingatannya hilang dan terlahir kembali sebagai bayi yang baru lahir. Ini adalah kutukan Zerobus yang terakhir kali dia berikan pada Yeon, dimana Yeon akan kehilangan ingatannya dan kembali menjadi bayi jika usinya lebih dari 20 tahun.

Dan setiap Yeon kembali menjadi Bayi dan kehilangan ingatanya, aku selalu menyusuinya. Jujur aku tidak keberatan, namun selalu takut akan aku yang menganggap Yeon sebagai anakku sendiri.

Tapi aku menjadi tenang ketika mengingat Yeon yang selalu menggapku sebagai kekasihnya. Dia tumbuh menjadi pria dewasa yang ceria. Kami menghabiskan waktu dengan damai di pegunungan sebelum usinya menjadi duapuluh tahun. Gejala terlihat, dimana korosi menyebar dan tubuh yang menyusut sebelum berubah menjadi bayi kembali.

Itu terus berlanjut, hingga saat dia kelima kalinya dia kembali menjadi bayi, akhirnya aku menemukan penawar dari kutukan itu. Ini bukanlah benar-benar sebuah penawar, namun sesuatu yang membuat kutukan itu tidak aktif saat usianya mencapai 20 tahun.

Sebuah tekad dan kenangan, itu dia...

Setiap dia mengalami kenangan yang menyenangkan dengan orang yang dia cintai. Dia akan bertahan lebih lama dari bisanya, dan itu tejadi dimana dia bertahan lebih lama dari biasanya. Alih-alih dua atau tiga hari, ini dua tahun.

Saat semuanya sudah berkumpul, disitulah kami mengajari Yeon berbagai hal dengan kenagan indan. Dan membuatnya bertahan lebih lama, bahkan tanpa diduga dia mengingat kutukan di tubuhnya, dan saatitu sudah delapan kali dia berubah menjadi bayi.

Hingga ke sepuluh kalinya dia bisa mengontrol kutukannya. Membuat dia kembali seperti semula. Tapi saat umurnya melebihi limapuluh tahun tanpa di duga dia mengalaminya lagi.

Kami mencari alasannya yang tidak terpecahakan sampai puluhan tahun, dan taklama kami mengetahuinya. Dia kehilangan sesorang yang dia sayangi. Sylvia dan Anaknya, dimana dia diburu oleh Agrona, kekasihnya sendiri.

Ini cerita yang aku kumpulkan melalui seseorang yang sedikit memata-matainya. Seorang Asura bernama Windsom, dan tangan kanan pemimpin naga saat ini. Dia bertemu di Dicathen denganku saat itu, dan menceritakan keseharian Yeon yang seorang manusia yang memiliki hubungan baik dengan leluhur naga dan memiliki kekuatan yang setara dengan pemimpin naga saat ini.

Dia akan berkujung setiap dua bulan sekali. Awalnya dia hanya berkujung kesebuah gunung Geolus, menghilang tanpa jejak sebelum muncul kembali suatu hari. Dia melakukan itu sampai seorang naga kecil menghampirnya.

Itu Sylvia, dia di perkenalkan olehnya oleh istri Kezess, Mary. Seorang naga yang baik hati dan tegas.

Dia juga yang memisahkan pertengkaran antara suaminya dan Yeon. Karena bagi Kezess, manusia adalah aib bagi benuanya. Tapi berbeda dengan Mary, dia lembut dan menggap kehidupan sehari-hari manusia itu menganggumkan dan layak untuk di nikmati.

Dan karena itu, Mary membawa putrinya pada Yeon. Menyerahkan Sylvia padanya, karena berharap dia bisa belajar darinya. Karena itu Yeon akhirnya akan berkunjung menjadi satu minggu sekali.

Hingga saat itu, hubungan mereka berdua menjadi dekat dan dekat seperti seorang kakak yang membesarkan adiknya. Tapi berbeda dengan Sylvia yang sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Dia memiliki perasaan lain pada Yeon, sebagai gadis yang selalu terobsesi olehnya.

Tapi Yeon yang sudah memiliki aku, Mithy, dan yang lainnya, sepertinya  dia menolaknya. Aku berspekulasi bahwa Yeon menerimanya. Tapi menurut Windsom, Yeon pernah mengatakan, dia tidak berani menanggapi perasaanya, karena dia sudah menggapnya seperti adik kandungnya sendri.

Yeon juga mengatakan pada Windsom, untuk mengambil hati Sylvia sebelum dia menjadi tergila-gila padaku. Tapi Windsom menolak, karena dia adalah tangan kanan Kezess dan pelayan nona Sylvia.

Tapi tanpa di duga, Sylvia mendengar pembicaraan Windsom dan Yeon. Yeon tampaknya tidak menyadari, sementara Windsom yang mengethuinya hanya diam, dan berharap Yeon tidak menyadarinya.

Sylvia yang menanam rasa di hatinya pada Yeon akhirnya mulai berpaling pada sebuah pemimpin muda dari klan Basilisk. Sylvia sedikit demi sedikit mejauhi Yeon, tapi Yeon selalu mengamati prilaku anehnya, dan mengetahui bahwa dia sedang mendekati pria.

Yeon yang mengetahuinya akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mengatakan akan datang jika di perlukan, dan dia mengatakan itu sebagai janji pada Mary.

Tapi yang membuat bingung Windsom adalah, Yeon memasang wajah kemarahan saat dia pergi. Awalnya Windsom bertanya pada Yeon, tapi Yeon mengabaikkannya dengan langkah yang tergesa-gesa.

Sementara itu, Sylvia yang menerima kabar bahwa Yeon tidak akan datang lagi ke Epheotus mengurung diri di kamarnya sambil menangis. Hingga saat dia keluar dari kamar, Lady Sylvia mulai berubah.

Dimana dia selalu bersikap lembut menjadi tegas, dan memiliki ekpresi dingin. Tapi selalu tersenyum pada calon pemimpin naga. Dimana mereka berhubungan dekat, bahkan dia saat itu di angkat menjadi Jenderal naga.

Tapi tanpa di duga, dia mengatakan hal aneh pada Kezess. Dimana dia mengatakan seuatu yang membuat Kezess murka. Dia mengatakan manusia dapat menggunakan kekuatan naga, dan dia mengatakan bahwa lebih baik memanfaatkannya dari pada membunuhnya.

Kezess yang mendengar itu tentu menolak dengan keras, dan memerintahkan dia untuk memusnahkan manusia dan merebut penelitiannya. Agrona, seorang calon pemimpin Basilisk menyetujuinya sebelum berangkat dengan pasukannya.

Tapi tanpa di duga, Agrona menghinati Kezess. Dia membunuh Klan Indrath dalam kelompoknya, dan pergi dengan pasukan Basilisk ke Alacryan. Karena itu klan basilisk yang masih ada di Ephoetus di eksekusi di tempat dan di musnahkan.

Sementara itu, Kezess tidak peduli sama sekali dengan Agrona yang ternyata sudah lama diam-diam meneliti tentang sesuatu di Alacryan. Tapi setelah mengetahui kemajuannya, Dia memerintahkan Aldir  seorang Thyste dan pasukannya untuk memusnahakan manusia di Alacriyan dan menggantikannya dengan yang baru. Bahkan dia mengutus Windsom untuk membunuh Agrona.

Tapi saat itu Sylvia membantah, dan mengatakan sesuatu yang di luar dugaan. Dimana dia mengandung anak Agrona, bukan anak Yeon.

Saat itu aku terkejut medengarnya dari Windsom. Tapi sebenarnya tanda kehamilan sudah di ketahui oleh Mary, dan Sylvia mengatakan itu miliki Yeon. Karena itu Mary dan Kezess tidak keberatan dan menyembunyikannya dari publik.

Tapi mengetahui kebenarannya, pemimpin naga murka. Tapi diam-diam, Mary juga kecewa, namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Tapi suatu saat, Lady Sylvia mulai kabur dari ruangannya. Karena saat itu Mary dan Kezess bertengkar, sehingga tidak sengaja mendengar rencana mereka, yang mendiskusikan untuk membunuh anaknya setelah lahir.

Sylvia kemungkinan sudah mewaspadai ayahnya. Tapi kemungkinan tidak dengan ibunya, membuat dia lebih tertekan dan kabur dari rumah.

Cerita Windsom berhenti disini. Sekarang adalah dimana aku melanjutkan cerita dari teman masa kecil Sylvia. Esme, yang dekat dengan Yeon dan Sylvia.

Seorang Basilisk yang di penjara di ruang bawa tanah karena mengandung seorang anak dari ras Leviathen. Sementara suaminya di bunuh di depan matanya oleh Agrona.

Dia menceritakan apa yang di ceritakan oleh Sylvia saat itu. Dimana saat itu dia terlalu berharap dan bodoh. Menghampiri Agrona yang sekarang berbeda. Dimana pria yang tersenyum tulus dan lembut ketika kami bertemu, kini menjadi seperti gila dan menyeramkan.

Setiap dia menyapa, dia tidak menanggapinya, dan setelah dia mengatakan banyak hal yang tidak di pedulikan, dia akhirnya memberitahu bahwa dia mengandung anaknya. Agrona yang mendengar itu mulai mengangguk mengerti, sebelum menariknya dengan kasar dan membawanya keruang sel, dan itu di sebelahku.

Dan aku mendengar Agrona dan Sylvia sebelumnya. Mereka bertengkar hebat, dan Agrona juga mengatakan semua kebenaran pada Sylvia, membuat Sylvia di bungkam dan tidak percaya akan hal yang semua yang Agrona katakan.

Dimana Agrona tidak pernah mencintainya, namun mendekatinya hanya untuk menelitinya tentang Aevum. Sebuah tehnik waktu kewaktu dari Ether.

Dia juga sudah diam-diam meneliti manusia di Alacryan 'dengannya'. Karena itu Agrona berharap Sylvia bisa melahirkan anak yang dalam kandungannya. Karena jika anak itu terlahir Agrona akan melepaskan Sylvia, sementara anak itu akan di jadikan objek percobaan.

Bagaimanapun, Sylvia memucat dan diam tidak menanggapi. Dan di tinggalkan oleh Agrona di ruangan yang hening dan gelap. Dengan keputusasaan dan ketakutan itu, Sylvia mati-matian bersembunyi di sudut sel, dan tidak bergerak sambil mengelus perutnya. Juga bergumam. "Aku akan melindungimu, aku akan melindungimu..."Dia terus mengatakan itu sebelum berhenti ketika Esme menyapanya.

Mana tidak berguna di sel itu, jadi Esme dan Sylvia merencanakan pelarian. Dimana saat telur mereka beberapa hari hendak menetas, Sylvia menyegelnya dengan tehnik ruang miliknya sebelum melarikan diri dari sel.

Tepat saat itu, Sylvia dan Esme bertarung dengan Basilisk yang mencegahnya. Sebelum mereka berhasil keluar, namun dengan keadaan yang terluka parah, terutama Sylvia.

Hingga saat itu, Agrona menemukan mereka. Tapi seseorang menghadang, dan memerintahkan mereka untuk lari.

Itu taklain Adalah Yeon. Bersamaan saat berbulan-bulan berlalu setelah kepergian Sylvia. Windsom menceritakan dimana Yeon di panggil oleh Mary, dan menceritakan semuanya dan meminta bantuannya.

Aku masih ingat saat dimana aku melihat Yeon pergi begitu tergesa-gesa, jadi ternyata itu ada hubungannga denggan ini, Pikirku.

Melanjutkan sebuah jurnal dari ingatan Esme. Sylvia tidak percaya dengan kedatangannya, begitu juga Aku. Sampai paksaan Yeon menyadarkan mereka, Sylvia membuat sebuah ruang dan pergi meninggalkan Yeon atas kehendaknya.

Namun Sylvia dan Aku di kagetkan dengan ruangan aneh di depannya, dimana sebuah mahluk dengan berbagai rune terlihat di depannya. Tapi ada keaneha dengan Sylvia, dia hanya menatap lurus kedepan dengan nafas yang tertahan.

Hingga sepuluh menit dia akhirnya sadar dari lamunannya, dan menoleh pada aku. Awalnya Aku bertanya kemana dia selama sepuluh menit ini. Tapi Sylvia mengabaikanku, sementara ruangan berubah menjadi sebuah ruangan yang bersih dengan tembok dan lantai terbuat dari marmer.

Ruangan itu juga memiliki sebuah kolam air di dekatnya. Sehingga mereka bisa minum dan beristirahat dengan lega. namun tidak dengan makanan...

Kami tidak memiliki perbekalan, jadi kami kelaparan, sehingga kami memutuskan untuk tidur setiap kami terbangun untuk minum. Tapi suatu hari dimana aku terbangun, Sylvia membawa sebuah buah langka yang entah darimana asalnya.

Aku bertanya lagi padanya, namun Sylvia mengabaikanku lagi, bahkan tidak pernah menganggapi dengan serius. Hanya ketika dia berbicara tentang Yeon, Sylvia akan tidur sambil memunggungi. Tapi terkadang aku mendengar isak tangis darinya.

Hingga satu bulan berlalu, sebuah oval muncul di sudut ruangan. Saat itu kami waspada akan musuh yang datang. Namun yang keluar darisanah adalah yang lebih mengejutkan. Itu Yeon, dengan penampilan yang kusut dan terluka di bagian kepala, perut, dan tangan kirinya hilang di bagian pergelangan tangannya.

Segera Sylvia dan aku mendekati Yeon dan merawat lukanya. Tapi yang mengejutkanku adalah, Sylvia sangat tegas dan dewasa, tidak seprti saat kita terakhir bertemu. Dia tidak menangis melainkan bergegas menggunakan Vivum pada Yeon. Menyembuhkan luka-luka fatal di tubuhnya.

Hingga saat itu, Sylvia menjadi tenang dan selalu menunggu Yeon yang tak sadarkan diri. Sebelum akhirnya dia bangun, dan Sylvia memeluk Yeon dengan erat.

Begitupun Aku, ini adalah sesorang yang aku kagumi. Juga seidikit perasaan tumbuh, saat aku remaja, namun mengetahui dia memiliki Sylvia, Aku menjauh dengan mumutuskan untuk mencari pelajaran yang lebih baik di sebuah Kamp Pelatihan pasukan naga.

Tapi tanpa diduga Sylvia malah dengan yang lain. Bahkan Sylvia meminta maaf pada Yeon saat itu. Dimana dia mengatakan penyesalannya yang bodoh. "Jangan pergi, jangan pergilagi kumohon. Maafkan aku... hiks... mengendus. jika saja aku tidak menjauhimu saat itu... tetapi berusaha keras untuk lebih dekat denganmu... ini semuanya tidak akan terjadi..."

Dengan perasaan menyesal, Sylvia terus menangis. Sementara Yeon memasang ekpresi bersalah dan mengatakan. "Kamu sharunya tidak mengatakan itu, dan jangan meminta maaf padaku. Sejak awal ini semua salahku, dan aku sejak awal sudah mencurigai Agrona sebagai anteknya yang aku cari."

"Tapi mengetahui kamu mulai mendekatinya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, dan tidak berani mengambil langkah lebih. Karena aku takut menyakitimu. Tapi... melihatmu saat ini, entah kenapa membuatku lebih sakit."

Saat Yeon yang mengatakan itu, Yeon tidak berani menatap Sylvia. Namun Sylvia memeluknya lebih erat, bahkan mengatakan. "Jika kamu pergi lagi, aku akan mati sekarang. Aku tidak menyalahkan kamu sama sekali. Karena ini adalah salahku yang menjauhimu dulu dan mendekatinya."

"Aku tidak menyuruhmu untuk tetap bersamaku, Yeon. Hanya saja... untuk sekarang jangan pergi lagi, jangan menghindariku layaknya kita tidak kenal satu sama lain."

Berbapa menit pembicaraan mereka berlangsung. Akhirnya mereka tenang dan berdamai satu sama lain, bahkan  Sylvia lebih ceria dari biasanya, sampai dia menunjukan anaknya tanpa pikir panjang.

Sylvia awalnya menyadari kesalahannya, namun berhenti ketika melihat Yeon yang tersenyum melihat telur itu. Dia menata Layaknya sekor naga yang melihat anaknya sendiri.

Yeon adalah orang yang memiliki karakteristik menyukai anak-anak dan dengan baik merawatnya. Tapi setiap dia merawat seorang anak, mereka akan memiliki kesan aneh dan di luar dugaan.

Jika seorang anak laki-laki yang di besarkan oleh Yeon, mereka akan sangat mencintai Yeon dan terobsesi olehnya. Sayangnya Yeon hanya memiliki satu putra angkat, namun baru-baru ini dia keluyuran entah kemana dan berpetualang layaknya ayahnya di masalalu.

Sementara jika itu seorang perempua, mereka akan sangat mencintai Yeon, mereka akan sering menempel padanya, dan jika sudah besar, mereka akan memiliki perasaan padanya sebelum meminta pernikahan padanya.

Ini adalah fakta, karena empat bersaudari sebelumnya adalah anak yang di besarkan oleh Yeon, namun mereka  akhirnya menjadi seperti ini.

Fakta ini juga terlihat saat Esme menunjukan telurnya. Yeon juga tersenyum kegirangan, di mana dia mengatakan. "Entah kenapa, aku sangat senang mengengit kalian selalu bermain bersama saat itu. Apakah mereka akan seperti kalian nantinya?"

Mereka yang mendengarnya tersipu, dan mengolok-ngolok layaknya anak-anak. Hingga sesuatu yang terduga terjadi. Dimana sepertinya tehnik ruang Sylvia tampak mulai melemah, sehingga ruang kecil dalam telur itu hancur dan membuatnya menetas.

Namun yang membingungkan Esme dan Sylvia adalah, dimana Yeon tersenyum layaknya predator. Sementara itu dua anak yang baru lahir menatap Yeon sejenak, sebelum menggap dia sebagai ibunya.

Kedua anak itu bergerak dan menempel di pangkuan Yeon. Mereka melolong sangat lucu, dan selalu mengatakan Yeon adalah ibunya. Tapi saat Yeon membalikan tubuh mereka satu persatu, mereka akhirnya berlarian mendekati Kami.

Ya, walau mereka agak bingung dimana ibunya. Tapi mereka berhasil memilihi ibu mereka dengan benar. Hingga saat itu, Sylvia dan aku mulai hidup lebih lama di ruangan itu. Kami tinggal lebih lama sambil menghabiskan waktu dengan Yeon dan abak-anak. Terkadang kami mengamati prilaku aneh Yeon yang mengajari mereka berbicara.

Dan fakta bahwa Yeon mengerti bahasa beast yang baru lahir. Membuat mereka terkejut.

Kalian mungkin tidak akan pernah percaya kalau Yeon pernah berbicara dengan sebuah kutu mata-mata terhebat untuk menemukan sebuah petunjuk, tapi itu adalah hal yang nyata.

Hingga dua bulan berlalu, mereka tampak damai dan juga Yeon mulai memberikan nama anak Sylvia, dengan namana Sylvie. dan anak Esme, bernama, Gisele.

Hingga satu tahun berlalu, tampaknya kedua anak itu terlalu pintar, bahkan lebih dekat dengan Yeon dari pada mereka sendiri. Tapi mereka tidak perotes, namun sangat senang melihatnya, dan berharap bahwa Yeon benar-benar suami mereka.

"Kalian ingin mempunyai anak darinya, ketika istri utamanya tidak pernah dia sentuh, itu keterlaluan,"Kataku sambil mengetuk-ngetuk jari di meja kerjaku.

Hingga suatu saat, Yeon mengetahui ruangan bermain yang tidak benar. Akhirnya Yeon mengatakan sesuatu yang mustahil untuk di lakukan.

"Ayo undur waktu untuk anak-anak, terlahir di ruangan seperti ini, aku khawatir mereka tidak akan bisa berpikir leluasa kedepannya."

Yeon menegaskan, sementara kedua ibu yang mendengarnya kagum atas ketegasannya. Dan mereka mengangguk menyetujui, namun pada akhirnya Sylvia dan Esme berkerja sama untuk membentuk Spasium yang lebih tinggi.

Dimana mereka memutar waktu di ruangan yang dipenuhi oleh ether. Dan anak mereka kembali menjadi telur, Dengan ingatan yang masih utuh di kepala mereka. Kedua ibu itu sepertinya tidak protes akan masalah ingatan yang masih utuh, karena bagi mereka itu hak bagus karena bisa membuat kenangan tentang mereka untuk anak-anak mereka.

Tapi karena tehnik ruang yang terlalu tinggi itu, tampaknya sebuah ruangan yang mereka tempati mulai tidak setabil, sebelum mereka memutuskan untuk keluar.

Tapi saat mereka keluar, mereka di sambut dengan keadaan yang kacau balau. Dimana seperti dunia hangus tanpa jejak. Dan satu gumaman di suarakan oleh Yeon saat itu. "Penghancur dunia."

Esme dan Sylvia mengangguk setuju atas gumamanya, sebelum mereka bergerak menuju hutan yang kering yang hanya setengah terkena dampak. Tapi tanpa di duga sebuah perang antara Klan Basilisk dan klan indrath terjadi di depan mereka.

Dan Agrona ada disanah, dan menoleh pada mereka sambil tersenyum lebar. Disitulah saat Yeon mulai bergerak, melindungi kami dari antek Agrona yang di perintahkan.

Kami berlari sambil mengumpulkan Ether, tepat saat sudah terkumpul sepenuhnya. Sebuah serangan melukai Sylvia, melukai tepat di tengah dadanya adalah sebuah pedang yang hampir membunu Sylvia. Tapi untungnya Yeon menahanya agar tidak membuatnya lebih jauh.

"Sylv, Esme, kalian pergilah duluan, suatu hari kita akan bertemu."Yeon memerintahkan sambil mematahkan lengan orang yang melukai Sylvia. Tapi dia segera sembuh, dan tampak aneh melihatnya seperti itu, membuat Yeon melemparkannya jauh-jauh dari kami.

Sylvia dan Aku awalnya menolak untuk menuruti Yeon. Tapi mengetahui Yeon yang kesulitan menahan puluhan musuh untuk kami, kami menurutinya dengan membuat janji, sebelum pergi menggunakan portal untuk menemukan kesialan lain.

Dimana luka yang baru di dapatkan Sylvia mulai menyala dengan api hitam kemerahan, dan membakar lukanya dengan pembusukan dari Soll Fire. Sebagai keturunan Basilisk langsung, aku bisa memdamkannya dengan mudah.

Tapi anehnya, pembusukannya itu tidak bisa di dihilangkan dan di sembuhkan, mengakibatkan lukanya mulai bernanah.

Dan mengetahui Yeon tidak akan kembali dalam waktu dekat, Sylvia bertekad dan menyegel waktu pembusukannya dan kekuatannya.

Aku juga membantunya, dimana dia mengatakan untuk di tempatkan di sebuah tepat rahasia dan di amankan. Dan setelah menemukan tepat yang cocok, menciptakan sebuah area aman untuknya dan menyembunyikan dirinya dengan tehnik ruang dan ilusi.

Awalnya aku hendak bersamanya, tapi  klan basilisk akan lebih sensitiv jika melacak dari jenisnya sendiri, sehingga aku menyelam lebih dalam kebawah tanah dan berpisah dengan Sylvia.

Hingga saat itu cerita Esme berakhir. Dan sekarang adalah  dimana aku mengamati di saat-saat terakhir Yeon berubah menjadi bayi lagi. "Aku menuju benua timur dan barat. Tapi tidak pernah menemukan mereka. Dan aku tidak tahu apakah salah satu dari mereka masih hidup."

Dari semua itu, aku menyatukan teka-teki. Dimana Yeon mengetahui musuhnya memiliki kekuatan yang mengakibatkan luka di dalam tubuh lawannya. Itu berhasil melukai Sylvia, dan Yeon mencari mereka di penjuru benua.

Karena tekanan rasa bersalah dan ketakutan, Yeon hanya berasumsi bahwa mereka sudah pergi. Semakin lama dia mencari dia tertekan oleh itu sampai dia jatuh kedalam pelukanku, dan menangis.

Awalnya aku tidak mengerti, karena aku setiap hari hanya meneliti, dan menunggunya pulang sambil menyiapkan makan siang dan malam. Dia selalu datang tepat waktu, namun setiap dia tidak menepati janjinya itu akan membuat dia putus asa yang membuat dia lebih tertekan.

Dan akibatnya, dia mengalaminya lagi. Menoleh pada sebuah ranjang Bayi, aku segera menutup jurnal dan  berjalan kesanah.

Yeon ku yang mungil sedang tertidur. Melihatnya sudah membuat aku gembira, namun aku menegaskan didalam diriku. Bahwa dia bukan anak Yeon dan Aku. Melainkan Yeon sendiri yang berubah menjadi bayi karena kutukan.

"Dan aku juga berharap, semoga Yeon akan menemukan kebahagian di kehidupan ini dan seterusnya. Sehingga dia bisa kembali seperti semula."

Terpopuler

Comments

Kumparan

Kumparan

ntar lagi.

mampi baca karyaku ya thor. kitab pembunuh naga😅

2023-05-24

1

Heydra

Heydra

Lanjut, masih penasaran.

2023-05-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!