Raka melajukan mobilnya tak tentu arah, ia tidak tahu harus kemana lagi mencari Aruna. Tiba tiba ia teringat dengan ucapan pengacaranya yang mengatakan jika Aruna pernah bekerja di bagian intelegent.
" Kalau Aruna bekerja di bagian intelegent, kenapa dia tidak menyelidiki kejadian di hotel itu? Dengan siapa Amira chek in. Seharusnya dia menyelidiki itu kan? Lalu kenapa dia membawa kunci hotel itu sebagai bukti? Jelas jelas aku tidak ada di sana." Monolog Raka.
" Atau jangan jangan.... " Raka menjeda ucapannya sambil memikirkan sesuatu.
" Ada yang aneh di sini, aku akan memastikannya sekarang. Aku harus ke hotel itu." Ujar Raka.
Raka melajukan mobilnya menuju hotel Sanjaya. Sampai di sana ia segera bergegas menghampiri receptionist.
" Permisi Mbak, bisakah anda membantu saya?" Raka menatap sang receptionist membuat receptionist tersebut terpesona.
" Bi... Bisa Pak. Apa yang bisa saya bantu?" Tanyanya.
" Saya mau melihat daftar tamu yang check in di sini dua hari lalu. Teman saya mengalami kekerasan di salah satu kamar hotel ini." Ujar Raka.
" Sebentar." Ujarnya.
Sang receptionist menunjukkan buku tamu kepada Raka. Raka membaca daftar hadir tamu dua hari lalu.
Deg...
" Amira dan Raka? Paket bulan madu?" Gumam Raka mengerutkan keningnya.
" Mbak apa Amira salah satu pelanggan tetap di hotel ini?" Tanya Raka.
" Iya Pak, beliau sering check in bersama suaminya. Dua hari yang lalu adiknya juga mencarinya." Sahutnya.
" Adiknya? Siapa?" Tanya Raka.
" Tidak tahu Pak, tapi dia gadis manis yang rambutnya di kucir tengah."
" Aruna." Gumam Raka.
" Siapa nama suami Amira?" Tanya Raka memastikan.
" Pak Raka Wijaya."
Jeduarrrr.....
Bagaikan di sambar petir di siang bolong tubuh Raka benar benar kaku karena saking terkejutnya.
Raka membuka buka daftar hadir dari hari ke hari sebelumnya. Dan benar saja, dimana ada nama Amira di sana ada namanya juga.
Raka mengepalkan erat tangannya. Entah mengapa terbesit kecurigaan di dalam dirinya untuk Amira. Tanpa berkata apa apa lagi, Raka segera meninggalkan hotel itu lalu menuju rumah sakit dimana Amira sedang di rawat saat ini.
Sampai di rumah sakit, Raka segera menuju ruangan Amira. Raka mengerutkan keningnya saat melihat pintu yang tidak tertutup rapat, ia pikir Amira sedang menjalani pemeriksaan. Namun betapa terkejutnya Raka saat ia mendengar Amira sedang tertawa bersama seorang laki laki.
" Ha ha ha.. "
" Aku sengaja membuat gadis itu berpikir jika Raka telah mengkhianatinya. Jejak bibir merah di baju Raka, karcis rumah sakit, dan kunci hotel itu. Aku sengaja memasukkannya di saku celana Raka untuk menguatkan kecurigaan istri Raka. Du tambah lagi aku juga mengirim pesan pada Raka, aku yakin gadis itu yang membacanya karena Raka tidak membalasnya. Ha ha ha aku sangat senang sekali." Ucap Amira.
Raka mengepalkan erat tangannya. Ia merasa menjadi manusia terbodoh di dunia ini. Ia segera mengeluarkan ponselnya lalu merekam apa yang akan di ucapkan oleh Amira setelah ini.
" Aku yakin saat ini gadis manis itu telah meninggalkan Raka. Kali ini aku tidak akan melepaskan Raka. Aku akan menggunakan Raka sebagai tumpuan hidupku. Aku semakin tua, tubuhku sudah tidak menarik lagi. Satu satunya cara agar aku tetap bertahan hidup adalah mendekati Raka kembali." Sambung Amira.
" Bagus Amira, aku suka cara kerjamu. Tidak sia sia aku mencintaimu selama ini." Ucap pria yang ternyata kekasih Amira yang pernah meninggalkan Amira di tempat terkutuk itu.
" Aku akan melakukan apapun demi cintaku padamu Alex. Aku sangat mencintaimu, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi. Aku akan mengikuti semua perintahmu. Aku akan melakukan apa yang kau inginkan." Ucap Amira.
Entah bodoh atau bucin, Amira mau menerima kekasih yang telah menghancurkan hidupnya itu.
" Terima kasih sayang, setelah apa yang aku lakukan padamu, kau masih mau menerimaku dan membantuku. Aku tidak masalah jika seandainya nanti kau menikah dengan Raka, yang jelas kita akan tetap berhubungan ke depannya. Kuras semua harta yang Raka punya, dengan begitu kau tidak akan terjebak dengannya selamanya. Setelah kita mendapatkan apa yang kita mau, kita akan kembali meninggalkan Raka. Kita akan menikah dan hidup bergelimang harta sampai tua. Sampai maut memisahkan kita." Ucap Alex memeluk Amira.
Tiba tiba...
Brak....
Raka menendang pintu dengan keras, keduanya menoleh ke arah Raka sambil melongo karena saking terkejutnya.
" Beraninya kau bermain main denganku perempuan j@l@ng!!!" Bentak Raka menghampiri Amira.
Amira nampak sangat ketakutan, Amira memeluk perut Alex menyembunyikan wajahnya di sana.
" Aku pikir kau sudah tobat setelah berada di tempat kotor itu selama bertahun-tahun. Tapi ternyata kau malah semakin kotor." Teriak Raka.
" Benar kata orang, sekali sampah maka selamanya akan menjadi sampah. Dan sampah harus di buang pada tempatnya"
" Tutup mulutmu Raka!!" Bentak Alex menunjuk wajah Raka.
" Siapa kau berani memerintahku? Hanya orang bodoh yang tidak punya otak yang bisa kau perintah Alex. Hanya Amira yang bisa kau jadikan boneka bukan aku. Aku tidak menyangka jika kalian bersengkokol untuk menghancurkan hidupku lagi. Kau begitu lihai memainkan peranmu hingga aku tidak bisa menyadari kelicikanmu Amira. Kau benar benar wanita ular, kau wanita bi@d@b!!!" Teriak Raka.
" Itu kesalahanmu sendiri Raka, kenapa kau begitu baik hati dan percaya begitu saja pada perempuan yang pernah mengkhianatimu. Kau benar... Sekali sampah maka akan tetap menjadi sampah. Dan sekali bodoh maka akan tetap menjadi orang bodoh. Kau bodoh karena telah mengorbankan hidupmu demi hidup wanita yang pernah kau cintai." Ucap Alex menohok hati Raka.
" Sebentar!!!... Atau jangan jangan kau masih mencintai Amira? Itu sebabnya kau mau membantu Amira setelah kau tahu dia dalam kesulitan?" Tanya Alex menatap Raka.
Emosi Raka tidak terbendung lagi, ia menatap Alex dengan tajam sambil mengepalkan erat tangannya.
" Kalian harus di beri pelajaran." Tiba tiba Raka menarik Alex lalu...
Bugh... Bugh.... Bugh....
Raka memukul wajah Alex membabi buta.
" Hentikan Raka!!!" Teriak Amira memaksakan diri turun dari ranjang.
Bugh... Bugh....
Raka kembali memukul Alex. Alex melakukan perlawanan, ia membalas pukulan Raka hingga membuat perkelahian tidak bisa di hindarkan.
Bugh... Bugh...
Alex memukul wajah Raka, sampai...
Brak....
Kali ini Raka menendang perut Alex hingga Alex tersungkur menabrak meja.
" Tolong....Tolong.... " Teriak Amira.
Raka menatap Amira dengan tajam. Ia mendekati Amira lalu...
Plak.....
" Awh... " Pekik Amira saat tamparan keras mendarat di pipinya.
" Dasar wanita j@l@ng!!! Aku akan membunuhmu." Bentak Raka mencekik leher Amira. Raka seperti orang kesetanan hingga tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.
" Le... lepaskan Raka... " Lirih Amira.
Nafasnya tercekat, dadanya sesak. Amira benar benar merasa hidupnya tidak akan lama lagi.
" Lepas.. Kan.. Ra.. Ka.. " Nafas Amira semakin menipis hingga. ....
Hingga apa ya? Kira kira Amira mati nggak ya? Penasaran? Tunggu di bab selanjutnya.
Sebelumnya jangan lupa tekan like koment vote dan hadiahnya biar author makin semangat...
Terima kasih...
Miss U All...
TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sus Susyla
laki laki bodoh raka emang
2024-02-04
1
Erchapram
Kamu gak sendiri menjadi manusia bodoh di dunia ini. Ada Ilyas yang super duper bodohnya. Kalian klop, bisa bikin clup manusia terbodoh
2023-05-27
2
Erchapram
Jangan mati, nanti Raka masuk penjara. Sekarat aja seakan mati tak mau hidup pun segan
2023-05-27
2