Dengan bantuan Tyo, Aruna berhasil menjalankan misinya. Malam ini, Aruna mengajak Raka dengan alasan ingin menemui seorang temannya. Raka melajukan mobilnya menuju alamat yang di berikan oleh Aruna.
Sampai di sana Raka merasa heran pasalnya mereka berada di kawasan lok@l!s@s!.
" Sayang bukankah tempat ini... " Raka menjeda ucapannya. Ia melihat jalanan di depannya yang nampak gelap, hanya ada lampu lampu kecil saja yang menyala.
" Iya Mas, temanku bekerja di sini. Tepatnya di rumah yang berwarna hijau itu." Ucap Aruna menunjuk rumah itu.
" Benarkah? Entah mengapa Mas merasa kamu sedang membodohi Mas." Ujar Raka.
" Mana mungkin aku membodohimu Mas. Sekarang turunlah! Temanku pasti sudah menunggu." Ujar Aruna melepas sealbeltnya.
" Baiklah, tapi kamu tidak boleh jauh jauh dari Mas. Kalau tahu kamu mengajak Mas ke tempat seperti ini, Mas pasti akan membawa anak buah Mas untuk berjaga jaga." Ujar Raka.
" Tidak apa apa Mas, di sini aman." Sahut Aruna.
" Ayo!" Ucap Raka turun dari mobil.
" Sebentar Mas, aku kirim pesan temanku dulu" Ujar Aruna membuka ponselnya, ia mengetikkan sesuatu yang ia kirim kepada Tyo yang sudah berada di dalam sana.
Aruna segera memakai masker untuk menutupi wajahnya. Aruna turun dari mobil lalu menuju rumah bercat hijau sambil bergandengan tangan dengan Raka. Raka nampak ragu untuk melangkah.
" Ayo Mas masuk aja! Temanku sudah menunggu kita." Aruna menarik tangan Raka masuk ke dalam.
" Baiklah." Sahut Raka.
Sampai di sebuah ruangan yang di jadikan tempat pertemuan client dengan pelanggan, Raka menghentikan langkahnya begitu melihat wanita yang selama ia cari.
" Amira." Panggil Aruna.
Wanita yang sedang duduk sambil mengobrol dengan Tyo itu mendongak menatap Aruna.
Deg....
Jantung Raka terasa berhenti berdetak begitupun dengan Amira.
" Ra... Raka." Ucapnya gugup.
Awalnya Raka terkejut namun ia sesegera mungkin mengendalikan dirinya.
" Kenalkan Mas, dia Amira." Ucap Aruna menunjuk Amira yang menunduk kepala.
" Apa ini sayang?" Tanya Raka menatap Aruna.
" Apa benar dia temanmu?" Selidik Raka menatap Aruna dengan tajam. Aruna hanya diam saja, ia berpikir Raka akan senang jika melihat kekasihnya namun kenyataannya berbanding terbalik.
" Jawab Aruna!!!" Bentak Raka membuat Aruna berjingkrak kaget.
" Dia bukan temanku, tapi dia kekasihmu."
Jeduarrr....
Jawaban Aruna bagai petir yang menyambar di siang hari. Raka nampak lebih terkejut akan hal ini di banding bertemu dengan kekasih yang telah lama meninggalkannya itu.
" Da... Darimana kau tahu?" Tanya Raka.
Raka teringat dengan sang receptionist yang mengatakan jika Aruna datang mengantar dokumen rapat pagi itu.
" Apa kau mendengarkan pembicaraanku dengan Haris pagi itu sebelum rapat?" Raka bertanya lagi.
" Ya aku mendengarnya, itu sebabnya aku mempertemukanmu dengannya." Sahut Raka.
" Apa yang kau dengar dari pembicaraanku dan Haris sehingga kau melakukan semua ini tanpa seijinku?" Selidik Raka.
" Kau bilang jika kau menikahiku karena wajahku sama dengannya." Ucap Aruna memejamkan mata menahan rasa sakit yang berhasil mencubit hatinya.
" Hanya itu?" Raka bertanya lagi.
" Ya." Sahut Aruna.
" Seharusnya kau mendengarkan kelanjutannya juga Aruna. Aku memang berkata seperti itu, tapi ada kelanjutan yang rupanya tidak kau dengar." Ucap Raka membuat Aruna terkejut.
" Awalnya memang seperti itu, aku berpikir kau bisa menjadi pengganti Amira untuk mengobati luka di dalam hatiku. Tapi setelah menikah dan setelah kita tinggal bersama, aku merasa benar benar mencintaimu. Aku benar benar menyayangimu Aruna." Ucap Raka menggenggam tangan Aruna.
" Bukan.. " Aruna menyentak kasar tangan Raka.
" Kau bukan mencintaiku, tapi kau mencintainya." Teriak Aruna sambil menahan sesak di dalam dadanya.
" Semua perhatian, cinta dan kasih sayang yang kau berikan sebenarnya bukan kau tujukan padaku. Tapi untuknya Mas." Ucap Aruna menunjuk Amira.
" Aku yakin saat kau melihatku, saat kau menatap wajah ini kau pasti membayangkan wajahnya. Kau tidak menganggap aku sebagai Aruna tapi menganggap aku sebagai Amira." Teriak Aruna.
Entah mengapa rasanya sakit sekali mengetahui fakta itu.
" Sayang jangan berteriak! Atau kau akan sakit kepala sayang." Ujar Raka menyentuh kedua bahu Aruna.
" Aku tidak peduli." Teriak Aruna menepis rangan Raka.
" Sekarang kau sudah menemukan kekasihmu, maka aku minta lepaskan aku sekarang juga. Aku tidak mau hidup bersama pria sepertimu. Aku minta ceraikan aku sekarang juga."
" Aruna!!!!" Bentak Raka. Sontak membuat Aruna diam, Aruna mengusap air matanya.
" Sayang jangan menangis!" Ucap Raka menarik Aruna ke dalam pelukannya.
" Hiks... Hiks.. " Isak Aruna di dalam pelukan Raka.
" Jangan menangis sayang! Mas tidak kuat melihat air matamu. Maafkan Mas!" Ucap Raka mengelus kepala Aruna.
" Lepaskan aku Mas!" Ucap Aruna.
" Mas tidak akan melepaskanmu sayang, Mas tidak mau jauh darimu." Ujar Raka.
" Siapa yang memberimu ijin untuk mengucapkan kata perpisahan itu kepada Mas hmm? Apa kau pikir setelah kau mempertemukan aku dengan mantan kekasihku, aku akan melepaskanmu dan kembali kepadanya?" Tanya Raka lembut tidak mau menambah kesedihan Aruna.
Hatinya terasa sakit melihat Aruna seperti ini. Aruna mendongak menatap Raka.
" Dia.. " Ucap Raka menunjuk Amira.
" Dia wanita jahat yang telah meninggalkan Mas selama ini, dia wanita jahat yang telah menghancurkan hidup Mas sayang. Apa kau tahu? Dia membawa kabur uang Mas sebesar satu milyar bersama kekasihnya Aruna." Ucap Raka dengan nada tinggi.
Aruna sangat terkejut mendengar ucapan Raka.
" Dia bahkan tidak pantas di sebut sebagai seorang wanita karena sifatnya tidak menggambarkan seorang wanita. Sikapnya menggambarkan seorang iblis yang sangat menakutkan. Dia melukai hati Mas sayang, dia menyakiti Mas karena telah mengkhianati Mas." Ucap Raka.
" Apa itu sebabnya dia menghilang? Apa Mas juga tidak mencarinya selama ini?" Tanya Aruna memastikan.
" Ya... Mas tidak akan pernah mencari wanita sepertinya. Bahkan Mas tidak mau tahu bagaimana kehidupan dia sekarang. Dia mau jadi pengemis ataupun jadi ja*** sekalipun." Ucap Raka menohok hati Amira.
" Raka aku minta maaf karena telah menyakitimu. Aku rasa aku telah menerima karma dengan berada di sini selama sisa hidupku. Aku sangat menyesali perbuatanku, ternyata Reno hanya memanfaatkan aku saja. Seandainya aku tahu lebih awal, aku pasti lebih mempertahankan hubungan kita daripada pergi bersamanya."
" Walaupun kau tidak mau tahu tentang hidup lagi, tapi aku ingin memberitahumu. Uang itu di bawa kabur oleh Reno, dan dia menjual ku di tempat ini untuk membayar hutang hutangnya pada bos mafia pemilik tempat ini. Aku sama sekali tidak memakan uang yang ambil darimu. Sekali lagi maafkan aku!" Ucap Amira pergi meninggalkan mereka semua.
Raka menatap kepergian Amira dengan perasaan yang entah.
" Jika penasaran kejar saja! Atau jika mau mengubah keputusanmu, lakukan saja! Sebelum semuanya terlambat." Ucap Aruna membuat Raka menatap tajam ke arahnya.
" Apa kau pikir kau bisa meracuni pikiran Mas? Mas sangat tahu apa yang ada di pikiranmu saat ini sayang. Kau sengaja ingin mempersatukan Mas dengannya karena kau ingin terlepas dari hubungan ini. Apa niatmu ada hubungannya dengan pria yang sedang menantimu di sana?" Tanya Raka menunjuk Tyo yang sedang berdiri di depan pintu.
" Tidak ada, niatku hanya satu yaitu membuat Mas bahagia bisa bersatu dengan wanita yang Mas cintai." Sahut Raka.
" Tapi sekarang Mas sudah bahagia bersama wanita yang sangat Mas cintai, lalu untuk apa kau repot repot mempertemukan Mas dengannya?" Tanya Raka.
" Aku sudah bilang sebelumnya, Mas bukan mencintaiku tapi Amira." Ucap Raka.
" Berapa kali Mas bilang kalau Mas mencintaimu, apa kutang jelas bagimu ucapan Mas itu?" Raka kembali bertanya.
" Lalu apa maksud Mas bilang ke teman Mas kalau Mas menikahiku karena wajahku sama dengannya dan bukan karena cinta?" Tanya Aruna menatap Raka.
" Semua itu Mas katakan karena.... "
Karena apa ya???
Jangan lupa tekan like koment dan kasih mawar yang banyak biar author makin semangat...
Terima kasih...
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sus Susyla
ko ada kutang/Sob//Sob//Sob/
2024-02-04
1
Sus Susyla
ko ada kutang/Sob//Sob//Sob/
2024-02-04
1
Rusiani Ijaq
kenapa sebut nama Aruna sering salah jd Raka
2024-02-04
1