" Mas menginginkan hak Mas malam ini."
" Apa???" Pekik Aruna membulatkan matanya menatap Raka tidak percaya.
" Kenapa? Apa kau tidak mau memberikan hak Mas malam ini? Apa kau masih punya niatan untuk berpisah dari Mas dan menikah dengan pria lain?" Tanya Raka menatap Aruna.
" Bukan begitu Mas, tapi aku belum siap. Aku masih takut melakukan hal itu, apalagi dengan pria...
" Pria tua maksudmu?" Raka memotong ucapan Aruna.
" Bukan Mas, pria matang seperti Mas." Ucap Aruna.
" Terserah kamu saja, Mas tidak memaksa. Mas pergi dulu." Ucap Raka beranjak. Ia melangkahkan kakinya sampai...
" Aku mau Mas."
Raka menghentikan langkahnya, ia memutar tubuhnya menatap Aruna. Aruna mendekati Raka, ia menggenggam tangan Raka sambil menatapnya.
" Mulai sekarang aku akan menyerahkan hidupku padamu Mas. Aku akan berusaha menerimamu dan mencintaimu sepenuh hatiku." Ucap Aruna.
" Be... Benarkah?" Tanya Raka dengan mata berbinar. Aruna menganggukkan kepalanya.
" Terima kasih sayang." Ucap Raka menarik Aruna ke dalam pelukannya.
" Walaupun kau baru berniat membalas perasaan Mas, tapi Mas sangat bahagia sayang. Semoga ke depannya kita bisa hidup dengan damai dan bahagia." Ucap Raka.
" Iya Mas." Sahut Aruna membalas pelukan Raka.
Cup...
Raka mengecup kening Aruna dengan mesra.
" Ya sudah, sekarang kita sarapan dulu Mas." Ucap Aruna.
" Apa tadi kamu yang memasak?" Tanya Raka.
" Bukan, mana bisa aku memasak kalau Mas mengancam akan memecat bi Sumi. Aku lebih sayang bi Sumi daripada diriku sendiri." Sahut Aruna sambil cemberut.
" Jangan cemberut gitu sayang, atau Mas akan khilaf." Ujar Raka mencubit pelan bibir Aruna.
Aruna tersenyum menatap Raka.
" Ayo!" Raka merangkul Aruna menuju lantai bawah.
Sampai di meja makan, Aruna segera melayani Raka dengan baik. Ia mengambilkan makanan untuk Raka. Raka nampak bahagia mendapat perhatian dari Aruna.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Malam ini Aruna nampak duduk di atas ranjang menunggu Raka pulang dari kantor. Ia menyiapkan makan malam romantis dan malam pertama untuk mereka. Nampak nyala lilin menghiasi kamar mereka, tak lupa Aruna memakai lingerie di balik bathrobenya.
Ya... Aruna akan memulai hidup barunya bersama Raka. Ia merasa keputusan ini adalah keputusan terbaik untuk hidupnya ke depannya. Ia sengaja tidak memberitahu Raka terlebih dahulu untuk kejutan.
Namun sampai jam sepuluh malam, Raka belum juga pulang. Aruna tetap setia menanti hingga jam dia belas malam.
" Kamu kemana sih Mas? Aku sudah capek capek menyiapkan semua ini tapi sampai sekarang malah Mas belum pulang. Mana aku sudah ngantuk banget lagi, aku tungguin sambil tiduran aja kali ya, nanti kalau Mas Raka pulang pasti membangunkan aku." Ujar Aruna membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Tak terasa Aruna beralih menuju alam mimpinya.
Jam satu malam Raka baru pulang, ia nampak terkejut saat masuk ke dalam kamarnya. Ia menatap Aruna di atas ranjang dengan rasa bersalah yang mendalam dari dalam hatinya. Dengan langkah perlahan, ia menghampiri Aruna.
" Maafkan Mas sayang, karena Mas terlalu sibuk sampai Mas melupakan semua ini." Ucap Raka mencium kening Aruna.
Raka masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari lengketnya keringat yang menempel di tubuhnya seharian ini.
Pagi hari Aruna mengerjapkan matanya, ia menatap ke depan melihat wajah tampan milik suaminya.
" Entah apa yang membuatmu sesibuk ini Mas, sampai kau pulang larut malam." Gumam Aruna.
Aruna turun dari ranjang, ia masuk ke kamar mandi. Aruna menggelengkan kepalanya saat melihat kemeja putih Raka tergeletak di lantai. Ia mengambilnya lalu memasukkannya ke ranjang. Ada yang membuat Aruna merasa aneh, ia mengambil kembali kemeja itu. Ia menjerengnya sampai...
Deg...
Ada bekas lipstik yang menempel di kemeja Raka. Sepertinya bibir seorang wanita telah menempel di sana.
" Apa ini? Apa mas Raka bermain di belakangku?" Gumam Aruna.
Tiba tiba Raka berjalan menghampirinya lalu merebut kemeja yang di pegang oleh Aruna.
" Mas akan meminta bi Sumi untuk mencucinya." Ucap Raka memasukkan kemejanya ke ranjang pakaian kotor.
" Apa itu Mas? Kenapa ada jejak bibir di kemeja Mas? Apa Mas menyembunyikan sesuatu di belakangku?" Selidik Aruna menatap Raka.
" Kamu itu apa apaan sih sayang? Mas tidak menyembunyikan apa apa darimu. Kemarin Mas bertemu Ercha, lalu Ercha memeluk Mas, mungkin itu bekas bibirnya." Sahut Raka menangkup wajah Aruna.
" Baiklah aku percaya." Sahut Aruna mengalah.
"Jangan kau pikir aku bisa percaya begitu saja Mas. Aku akan menyelidikinya sampai aku mendapatkan jawabannya." Ujar Aruna dalam hati.
" Mas keluarlah sebentar! Aku mau mandi dulu sebelum membereskan kamar kita." Ucap Aruna.
" Baiklah." Sahut Raka mencium kening Aruna.
Aruna segera mengunci pintunya, ia membuka ranjang pakaian kotor lalu mengambil celana yang semalam di pakai oleh Raka. Ia merogoh semua sakunya sampai ia menemukan secarik kertas.
" Karcis parkir rumah sakit." Gumam Aruna.
" Siapa yang sakit? Apa mas Raka mengunjungi temannya yang sedang sakit? Mungkin iya, karena kalau keluarganya yang sakit pasti Ercha mengabariku. Aku akan menelepon Ercha dan menanyakan hal ini padanya. Sekarang lebih baik aku mandi dulu, aku tidak perlu repot repot memikirkan apapun." Monolog Aruna.
Saat Aruna mengembalikan celana itu ke ranjang, ada sesuatu yang jatuh dari saku celana belakang. Aruna segera mengambilnya.
" Ini... Ini seperti kunci kamar hotel. Ada nomernya di sini, satu kosong satu. Apa yang sebenarnya mas Raka lakukan di sana? Kenapa ada kunci hotel di saku celananya?
Ada karcis rumah sakit juga dan bekas lipstik itu? Petunjuk apa ini ya Tuhan? Jika memang mas Raka menghianatiku, aku berdoa semoga kau memberikan petunjuk yang lebih jelas dari ini." Ujar Aruna.
Selesai mandi Aruna keluar dari kamar mandi. Sekarang gantian Raka yang mandi di dalam sana. Saat Aruna berjalan menuju meja rias, tiba tiba ia mendengar ponsel Raka bergetar.
Aruna menoleh ke arah pintu kamar mandi, ia segera mengambil ponsel Raka lalu membukanya.
Deg...
Jantung Aruna berdetak sangat kencang saat melihat foto profile Amira bertengger di depan pesan.
" Amira? Untuk apa Amira menghubungi mas Raka?" Aruna mengerutkan keningnya.
" Aku harus membukanya." Ujar Aruna.
Dengan tangan gemetar Aruna membuka pesan dari Amira.
Raka kamu jadi kan ke sini? Aku sudah merindukanmu walaupun kita sudah menghabiskan malam berdua
Jeduarrr....
Bagai di sambar petir di siang bolong, Aruna benar benar sangat terkejut.
" Menghabiskan malam? Berarti bekas lipstik itu milik Amira bukan Ercha. Ya Tuhan... Secepat inikah cinta mas Raka berubah? Baru kemarin dia mengatakan ingin menghabiskan malam denganku tapi dia malah menghabiskan malam dengan wanita lain. Hiks... " Aruna duduk di tepi ranjang dengan perasaan hancur. Ia meletakkan ponsel Raka pada tempatnya.
" Sayang tolong ambilkan baju ganti Mas, Mas terburu buru harus sampai ke kantor." Ucap Raka keluar dari kamar mandi.
Aruna segera mengusap air matanya. Tanpa membantah Aruna menyiapkan segala keperluan Raka. Ia bahkan membantu Raka memakaikan bajunya.
" Mas pulang malam lagi sayang, maafkan Mas karena semalam Mas mengacaukan rencana awal kita. Mas ada pertemuan dengan client penting. Dan untuk hal itu kita tunda dulu sampai beberapa hari ke depan. Mas sibuk banget sayang. Mas harap kamu mengerti." Ucap Raka menatap Aruna yang sedang memakaikan dasinya.
Aruna hanya bisa menganggukkan kepala menahan sesak di dada.
" Terima kasih sayang, Mas berangkat." Ucap Raka segera meninggalkan Aruna.
Aruna menatap kepergian Raka dengan perasaan sedih. Tidak biasanya Raka bersikap seperti ini.
" Aku tidak menyangka kau bisa berubah secepat ini Mas. Entah apa yang membuatmu berubah seperti ini, yang jelas hatiku sangat sakit Mas." Batin Aruna.
Kira kira Raka kenapa? Jangan lupa like koment vote dan kasih 🌹yang banyak untuk author...
Terima kasih...
Miss U All...
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
ALNAZTRA ILMU
wah surprise
2025-01-25
1
Erchapram
Apa gak ada double up hari ini???
2023-05-26
2
Erchapram
Raka terjebak cinta masa lalu. Mungkin Amira sedang bersandiwara dengan mengatakan dirinya sakit. Dan yah sebagai istri tanggung kamu harus lebih tegas. Langsung saja datangi dan rekam kegiatan Raka.
2023-05-26
2