Sampai di rumah, Aruna segera masuk ke kamarnya. Ia duduk bersandar di atas ranjang sambil memainkan ponselnya.
" Raka Wijaya." Aruna nampak mengetikkan nama Raka di salah satu sosmednya. Ia menscroll layar ponsel mencari sesuatu di sana.
" Kok nggak ada sih. Masa' iya mas Raka nggak punya sosmed sama sekali selama ini." Ujar Aruna.
" Coba di aplikasi satunya." Ujar Aruna.
Aruna membuka aplikasi berbentuk huruf F berwarna biru, ia kembali mengetikkan nama Raka Wijaya di sana. Cukup lama ia menscroll layar ponselnya mencari nama Raka, sampai..
" Nah ini dia." Gumam Aruna mengklik profile tersebut.
" Yei... Ketemu." Sorak Aruna.
Di akun tersebut nampak kegiatan Raka tiga tahun yang lalu. Aruna mencari cari foto wanita yang wajahnya hampir sama dengannya, sampai tangannya berhenti menscroll ketika matanya menemukan foto wanita yang ia cari.
" Amira." Gumam Aruna membaca tulisan yang ada di caption tersebut.
" Jadi namanya Amira, wajahnya cantik dan hampir mirip denganku sih. Tapi kalau di lihat lihat tetap masih cantikan aku. Ha ha." Ucap Aruna terkekeh.
Aruna segera mengambil gambar tangkapan layar lalu mengirimkannya kepada seorang sahabatnya, ia menelepon sahabatnya itu.
" Halo."
" Halo Tyo, aku mau kau melacak keberadaan wanita itu. Kalau sudah, segera telepon aku." Titah Aruna kepada temannya di seberang sana.
" Siapa dia?" Tanya Tyo.
" Kamu tidak perlu tahu, sekarang buruan kerjakan! Aku yakin tidak ada satu menit kau pasti bisa menemukannya." Ujar Aruna.
" Berani bayar berapa?" Tanya Tyo lagi.
" Maumu berapa?" Aruna balik bertanya.
" Aku tidak mau di bayar uang, aku maunya di bayar pakai hati dan cintamu." Ujar Tyo.
" Besok kalau aku udah jadi janda, sekarang buruan kerjakan apa yang aku minta. Aku sangat membutuhkan informasi itu." Ucap Aruna mematikan sambungan teleponnya tanpa mendengar jawaban dari Tyo.
Aruna kembali ke kolom pencarian, tanpa sengaja mata Aruna menemukan sebuah akun baru.
" RakaRuna." Aruna mengernyitkan dahinya.
Klik...
Muncullah aktifitas dari akun tersebut. Mata Aruna membulat sempurna saat melihat foto pernikahannya terpapang jelas di sana. Aruna tersenyum membaca caption yang Raka tuliskan di sana.
My Love is My Wife 🥰
" Ada video juga." Aruna memutar video itu. Ternyata video Raka saat acara ijab qobul.
Aruna kembali tersenyum melihat caption yang bertuliskan, Sekali seumur hidup & hanya kamu yang aku mau 😍😘🥰
" Mungkin aku akan bahagia atau tertipu dengan semua ini sebelum aku mendengar semuanya Mas, sekarang aku tidak akan tertipu lagi dengan kasih sayang palsumu itu. Aku yakin, setelah aku menemukan kekasihmu itu kau pasti akan melepaskan aku. Dengan begitu aku akan segera bebas dari pernikahan palsu ini, pernikahan yang penuh drama dan kebohongan." Monolog Aruna berbaring di atas ranjangnya.
Aruna menatap langit langit kamarnya.
Drt... drt....
Ponsel Aruna berdering tanda panggilan masuk dari Tyo, Aruna segera mengangkat panggilannya.
" Halo, bagaimana?" Tanya Aruna to the point.
" Ternyata dia bekerja di lok@l!s@s! di pinggiran kota." Ucap Tyo.
" Apa???" Pekik Aruna.
" Jangan asal bicara kamu Tyo, pastikan kebenarannya. Jangan sampai kau salah orang." Ujar Aruna tak percaya.
" Tidak Aruna. Kau tahu aku, mana mungkin aku salah orang. Namanya Widya, sudah menjadi mayoritas penduduk sana untuk menyembunyikan identitas asli dan membuat identitas baru. Semua lelaki hidung belang mengenalnya Aruna. Dia merupakan bintang di sana karena terkenal dengan pelayan servis yang sangat memuaskan. Tapi untuk apa kau mencarinya? Apa dia temanmu?" Tanya Tyo.
" Iya, dia temanku. Kirimkan alamatnya padaku, aku akan menemuinya." Ujar Aruna.
" Oke." Sahut Tyo.
" Sebagai bayaranku, aku ingin malam ini kita ngedate berdua." Sambung Tyo.
" Nggak usah aneh aneh Tyo, aku sudah bersuami. Bisa bisa kau di bantai oleh suami possesifku itu." Ujar Aruna.
" Aku tidak peduli, jika kau tidak mau menemuiku maka aku tidak akan membantumu lagi. Aku juga tidak akan mengirimkan alamat itu kepadamu." Ancam Tyo.
" Iya iya baiklah, di cafe xx jam tujuh malam." Ketus Aruna mematikan sambungan ponselnya.
" Dasar tukang mengancam." Cebik Aruna.
" Tapi tidak apa apa, untung aku punya teman sepertinya. Berguna juga kan aku berteman dengannya."
Prasetyo, yang sering di sapa Tyo adalah salah satu anggota peretas handal di kota itu. Aruna mengenalnya saat mereka bertemu di sebuah mall waktu itu. Tyo menjadi penguntit Aruna selama satu tahun hingga ia memberanikan diri untuk mendekati Aruna dan menyatakan perasaannya. Namun Aruna tidak meresponnya, ia hanya menganggap Tyo sebagai teman saja.
Ting...
Aruna segera membuka pesan dari Tyo.
" Jalan xx nomer tiga. Kalau kau mau bertemu dengannya, hubungi dia dulu. Ini nomer ponselnya." Aruna membaca pesan dari Tyo.
" Ah Tyo memang bisa di andalkan. Kalau ada nomer ponselnya kan jadi mudah. Aku akan menjalankan misiku sekarang juga, Tyo memang is the best." Ucap Aruna tersenyum smirk.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam ini Aruna dan Tyo bertemu di cafe xx. Beruntung Raka sedang lembur malam ini. Mereka nampak sedang memakan pesanan mereka. Sepiring steak beff dan jus anggur.
" Jika kau punya misi, aku akan membantumu."
" Uhuk uhuk uhuk.. " Aruna tersedak makanannya sendiri.
Tyo memberikan segelas jus anggurnya kepada Aruna, Aruna meminumnya hingga tandas.
" Hah... " Aruna menghela nafasnya lega.
" Katakan apa misimu!" Ucap Tyo menatap Aruna.
" Aku... " Akhirnya Aruna memberitahukan misinya kepada Tyo.
" Baiklah, aku akan membantumu. Kau cukup menunggu aba aba dariku." Ujar Tyo.
" Oke terima kasih." Sahut Aruna.
Mereka kembali memakan pesanannya sampai mata Aruna tertuju pada Raka yang saat ini sedang berdiri di depan pintu sambil menatapnya dengan tajam.
" Astaga... Mas Raka ada di sini." Ucap Aruna.
" Mana?" Tanya Tyo.
" Dia sedang berjalan ke sini." Ucap Aruna.
" Sayang kamu di sini tanpa meminta ijin dari Mas, siapa dia?" Tanya Raka duduk di samping Aruna. Aruna memutar bola matanya malas. Ingin sekali ia menghindar dari Raka jika mengingat kekecewaan di dalam hatinya. Namun ia harus tetap terlihat baik baik saja.
" Sabar Aruna.. Tunggu sampai besok malam, untuk saat ini berusahalah bersikap baik di depan suamimu atau misimu akan gagal." Ujar Aruna dalam hatinya.
" Kenalkan Tuan, saya Tyo. Pegawai di cafe Aruna. Kami di sini sedang membicarakan masalah promosi untuk cafe Aruna. Bukan begitu Nona Aruna?" Tyo menatap Aruna sambil mengerlingkan matanya.
" Iya Mas. Sebenarnya aku mau menutup cafe itu dan menjualnya, tapi Mas tidak memperbolehkannya jadi ya terpaksa aku menjalankan cafenya kembali. Aku tadi mau menelepon Mas untuk meminta ijin, tapi aku tidak mau mengganggu waktu Mas." Ucap Aruna dengan jantung yang berdetak kencang.
" Semoga Mas Raka percaya dengan ucapan kami. Kalau tidak aku yakin, besok aku pasti akan di kurung di dalam rumah." Ujar Aruna dalam hati.
Raka nampak diam saja.
" Mas apa kau marah? Aku minta maaf! Percayalah kamu tidak sedang mengkhianatimu di belakangmu." Ujar Aruna.
" Kali ini Mas maafkan, tapi tidak untuk lain kali. Mas tidak suka kamu dekat dekat dengan pria lain, sesuai poin pertama. Apa kau mengerti?" Raka menatap Aruna.
" Aku mengerti Mas." Sahut Aruna.
" Hah syukurlah.. Kau akan terkejut dengan kejutan besok Mas.. Semoga kau senang dengan usahaku dan akan berterima kasih padaku. Aku sudah tidak sabar ingi bebas dari hubungan ini." Batin Aruna.
TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
ALNAZTRA ILMU
penasaran
2025-01-25
1
маяшан
ck ck ck si runa akan merugikan diri sendiri klo mempertemukan raka sm mira...
2023-12-08
1
Erchapram
Semoga berhasil Runa
2023-05-23
1