PLIS 3

Elvira membulatkan mata. Ia tak menyangka ada orang sekejam itu dihadapan matanya saat ini. Ia sangka yang seperti itu hanya ada dalam drakor yang pernah ia tonton.

"Saya sakit disini. Urusan Mita dengan dunia sudah selesai, dan dia sudah tenang, bukan? Bagaimana dengan Bayu?" Bu Lita kembali berceloteh dengan segala rasa kecewanya saat ini.

El ingin membalas, tapi ibu mencegahnya agar ia tetap diam dan tak semakin memperkeruh keadaan.

"Sudah benar dia saya jodohkan dengan gadis lain, tapi dia hanya mau Mita. Semua celaka. Celakaaaa!" tangis Bu Lita semakin menjadi disana seakan ia yang paling menderita seumur hidupnya.

"Saya anggap, itu adalah ucapan bela sungkawa ibu pada kami. Setelah ini, silahkan ibu pergi. Bayu lebih butuh ibu saat ini." Akhirnya Bu Nurul angkat bicara padanya. Ucapannya tenang, namun terdengar begitu lantang ditelinga.

El sampai menoleh, seakan tak percaya jika bu Nurul melakukan itu semua. Padahal ia sendiri sudah lemah sejak tadi.

" Anda mengusir saya?" tatap nyalang bu Lita padanya.

"Saya anggap, yang tadi adalah curahan hati sesama ibu. Apalagi anda, yang anaknya lumpuh." Ibu menekan kata Lumpuh dari bibirnya.

"Padahal yang anda labrak saat ini justru tak akan pernah lagi dapat memeluk anak gadisnya sendiri. Setidaknya anda masih bisa bersama Bayu, bahkan dia masih bisa menikah dan mencari gadis yang katanya akan lebih baik dari Mita. Lakukan! Lakukan apa yang anda inginkan selama ini, Bu Lita. Puaskan Anda dengan obsesi Anda itu!"

Akhirnya emosi ibu membuncah. Ia tak tahan lagi terus ditekan dan di hakimi seperti itu padahal ia tengah tertekan saat ini. Bu Lita saja datang seperti orang tak waras yang justru menyalahkan semuanya pada ibu disana.

"Ma!" panggil seorang pria yang baru saja datang menyusulnya. Ia datang bersama rombongan yang baru pulang dari makam, tapi ia sendiri baru datang kesana karena menunggu semua proses operasi darurat sang putra. Baru ia sadar istrinya tak ada disana.

Pak Thomas namanya. Ia masuk dan duduk, bahkan ia bersimpuh meminta maaf atas kelakuan istrinya disana. Ia menyesali semuanya karena tak dapat mengontrol emosi istrinya saat ini.

"Apapun yang mama Bayu katakan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Dia syok dengan keadaan Bayu saat ini yang kritis dan memprihatinkan."

"Saya sudah dengar, Pak Thomas. Saya turut berduka atas keadaan Bayu saat ini. Semoga kalian tabah dengan semua cobaan yang ada, dan Mita tenang disana." Ibu masih dengan begitu tenang membalasnya, lebih dingin dari ketika Ia menghadapi bu Lita barusan.

Bapak masuk, ia terheran menyaksikan semua keadaan di rumahnya. Ada calon besan, dan ia segera menyapanya dengan ramah saat itu juga.

El berdiri, Ia membuatkan minum untuk tamu mereka saat itu dan meminta para ibu yang ada disana membuatkan minum untuk yang lainnya. El sendiri yang membawanya ke depan bu Lita dan pak Thomas, dan nempersilahkan mereka menikmati hidangannya.

"Kamu siapa? Saya tak pernah lihat?" tatap sinis bu Lita pada Elvira.

El hanya tersenyum dsn kembali duduk disebelah ibu saat itu. Bapak yang menjelaskan siapa Elvira didepan mereka semua, yang bahkan tak segan berkata jika El adalah anak angkat mereka bahkan sebelum Mita tak ada.

" Dia bekerja di luar kota sebagai perawat disana. Dia pulang untuk menemani Mita menikah, tapi disambut dengan berita duka."

Pak Thomas meraup wajahnya sendiri, tak dapat menahan segala rasa sedih dihatinya saat ini. Semua sudah terjadi, dan sama sekali tak ada yang menginginkan ini semua.

" Lalu bagaimana dengan Bayu?" celetuk bu Lita lagi dengan tatapan kosongnya.

" Ma, Bayu belum sadar. Kita harus segera kesana untuk memberi semangat padanya saat ini."

"Dia pasti syok dan sakit dengan kelumphuhannya, Pa!"

"Ma! Astaga," Pak Thomas memijat keningnya, sampai tak bisa berkata-kata lagi pada sang istri saat ini.

"Pa, Bayu, Pa..." ringis bu Lita didepan mereka semua. Terpaksa pak Thomas mengangkat tubuh istrinya dan pamit dari sana segera. Ia tak ingin ada keributan lagi, dan itu sangat tak enak dilihat nanti.

Bahkan pak Thomas berjanji akan menyempatkan diri dan ikut dalam segala rangkaian doa untuk mendiang calon menantunya nanti.

Ibu tampak menghela napas panjang usai kepergian mereka semua. Ia lantas mencoba berdiri meski terhuyung, kemudian merambat dinding masuk kedalam kamar Mita untuk mengistirahatkan dirinya.

Dari celah yang ada El melihat ibu memeluk kebaya abu-abu Mita yang tadinya akan dipakai untuk pernikahannya.

"Elvira istirahat dulu di kamar, nanti pasti akan sibuk dengan pelayat yang akan datang kemari."

"I-iya, Pak." El langsung berdiri dan berjalan menuju kamarnya yang memang sudah disediakan disana. Tampak foto mereka selagi masih bersama. Senyum Mita yang indah dengan lesung pipitnya, dan matanya yang bercahaya.

Di salah satu foto bahkan sebenarnya ada Bayu, tapi Mita tak memajangnya disana. Ia memilih memajang foto sang kekasih di kamarnya saat itu. Dengan kata lain, Bayu dan Elvira memang tak pernah akrab sama sekali dan sebatas bertegur sapa. Itupun jika ada Mita diantara mereka.

Suara monitor di Rumah sakit terdengar begitu nyaring. Itu irama jantung Bayu yang normal dan bergerak sesuai dengan ritmenya. Mama Lita dan papa Thomas duduk di sofa yang ada disana, diam dan terus berdoa untuk kemajuan sang putra.

"Harusnya Mama tak bertindak gegabah seperti tadi. Mereka lebih menderita daripada kita saat ini,"...

"Mama hanya ingin mencurahkan isi hati mama saat ini. Kecewa, dan sakit rasanya. Andai menurut sejak awal agar tak memaksakan diri untuk menikah, pasti semua tak akan terjadi."

"Ma... Bahkan jika mereka ingin, justru mereka yang akan menuntut kita karena telah membuat nyawa putrinya melayang. Mama mau, Bayu yang justru dijadikan tersangka dari semua kasus ini?" sergah papa Thomas pada istrinya.

Mama Lita hanya diam seribu bahasa, Ia tetap pada pendiriannya yang egois dan semaunya sendiri. Semua orang sudah paham itu, bahkan Mita sendiri yang akan menjadi menantunya. Bahkan titik tersulit bagi Mita memang ada pada Mama Lita.

Papa Thomas yang sejak tadi tak mengalihkan pandangan dari Bayu, melihat sesuatu. Tangan Bayu bergerak, dan itu bukan hanya sekali. Ia bahkan langsung berdiri dan mendekat padanya, menggenggam dan merasakan ketika Bayu merespon genggamannya saat itu.

"Bayu, kamu sadar? Coba respon papa lagi," pinta Papa, tapi sayangnya Bayu tak membalasnya saat itu.

Tak apa, setidaknya sedikit ada perkembangan dari tubuh lemahnya saat itu. Hanya tinggal menunggu kapan dia bangun, dan saat itu juga harus mendengar semua kenyataan yang terjadi dengan sebenar-benarnya.

Terpopuler

Comments

mama Al

mama Al

Coba Bu di posisikan terbalik apa masih bisa bersikap seperti itu.

2023-06-24

0

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

semua pihak berada pada titik terendah penuh kesedihan penuh emosi dn perlukan masa tuk mengikhlasnya

2023-06-05

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

berarti mita n bayu tidak berjodoh,,,tega banget ibunya bayu tidak merasa belasungkawa calon mantunya meninggal dunia ibu,,,lanjut thor.....

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 PLIS 1
2 PLIS 2
3 PLIS 3
4 PLIS 4
5 PLIS 5
6 PLIS 6
7 PLIS 7
8 PLIS 8
9 PLIS 9
10 PLIS 10
11 PLIS 11
12 PLIS 12
13 PLIS 13
14 PLIS 14
15 PLIS 15
16 PLIS 16
17 PLIS 17
18 PLIS 18
19 PLIS19
20 PLIS 20
21 PLIS 21
22 PLIS 22
23 PLIS 23
24 PLIS 24
25 PLIS 25
26 PLIS 26
27 PLIS 27
28 PLIS 28
29 PLIS 29
30 PLIS 30
31 PLIS 31
32 PLIS 32
33 PLIS 33
34 PLIS 34
35 PLIS 35
36 PLIS 36
37 PLIS 37
38 PLIS 38
39 PLIS 39
40 PLIS 40
41 PLIS 41
42 PLIS 42
43 PLIS 43
44 PLIS 44
45 PLIS 45
46 PLIS 46
47 PLIS 47
48 PLIS 48
49 PLIS 49
50 PLIS 50
51 PLIS 51
52 PLIS 52
53 PLIS 53
54 PLIS 54
55 PLIS 55
56 PLIS 56
57 PLIS 57
58 PLIS 58
59 PLIS 59
60 PLIS 60
61 PLIS 61
62 PLIS 62
63 PLIS 63
64 PLIS 64
65 PLIS 65
66 PLIS 66
67 PLIS 67
68 PLIS 68
69 PLIS 69
70 PLIS 70
71 PLIS 71
72 PLIS 72
73 PLIS 73
74 PLIS 74
75 PLIS 75
76 PLIS 76
77 PLIS 77
78 PLIS 78
79 PLIS 79
80 PLIS 80
81 PLIS 81
82 PLIS 82
83 PLIS 83
84 PLIS 84
85 PLIS 85
86 PLIS 86
87 PLIS 87
88 PLIS 88
89 PLIS 89
90 PLIS 90
91 PLIS 91
92 PLIS 92
93 PLIS 93
94 PLIS 94
95 PLIS 95
96 PLIS 96
97 PLIS 97
98 PLIS 98
99 PLIS 99
100 PLIS 100
101 PLIS 101
102 PLIS 102
103 PLIS 103
104 PLIS 103
105 PLIS 105
106 PLIS 106
107 PLIS 107
108 PLIS 108
109 PLIS 109
110 PLIS 110
111 PLIS 111
112 PLIS 112
113 PLIS 113
114 PLIS 114
115 PLIS 115
116 PLIS 116
117 PLIS 117
118 PLIS 118
119 PLIS 119
120 PLIS 120
121 PLIS 121
122 PLIS 122
123 PLIS 123
124 PLIS 124
125 PLIS 125
126 PLIS 126
127 PLIS 127
128 PLIS 128
129 PLIS 129
130 PLIS 130
131 PLIS 131
132 PLIS 132
133 PLIS 133
134 PLIS 134
135 PLIS 135
136 PLIS 136
137 PLIS 137
138 PLIS 138
139 PLIS 139
140 PLIS 140
141 PLIS 141
142 PLIS 142
143 PLIS 143
144 PLIS 144
145 PLIS 145
146 PLIS 146
147 PLIS 147
148 PLIS 148
149 PLIS 149
150 PLIS 150
151 PLIS 151
152 PLIS 152
153 PLIS 153
154 PLIS 154
155 PLIS 155
156 PLIS 156
157 PLIS 157
158 PLIS 158
159 PLIS 159
160 PLIS 160
161 PLIS 161
162 PLIS 162
163 PLIS 163
164 PLIS 164
165 PLIS 165
166 PLIS 166
167 PLIS 167
168 PLIS 168
169 PLIS 169
170 PLIS170
171 PLIS 171
172 PLIS 172
173 PLIS 173
174 PLIS 174
175 PLIS 175
176 PLIS 176
177 PLIS 177
178 PLIS 178
179 PLIS 179
180 PLIS 180
181 PLIS 181
182 PLIS 182
183 PLIS 183
184 PLIS 184
185 PLIS 185
186 PLIS 186
187 PLIS 187
188 PLIS 188. Ekstra bocil
189 PLIS 189
190 PLIS 189
191 PLIS 190
192 PLIS 191
193 PLIS 192
194 PLIS 193
195 PLIS 194
196 PLIS 195
197 PLIS 196
198 PLIS 198
Episodes

Updated 198 Episodes

1
PLIS 1
2
PLIS 2
3
PLIS 3
4
PLIS 4
5
PLIS 5
6
PLIS 6
7
PLIS 7
8
PLIS 8
9
PLIS 9
10
PLIS 10
11
PLIS 11
12
PLIS 12
13
PLIS 13
14
PLIS 14
15
PLIS 15
16
PLIS 16
17
PLIS 17
18
PLIS 18
19
PLIS19
20
PLIS 20
21
PLIS 21
22
PLIS 22
23
PLIS 23
24
PLIS 24
25
PLIS 25
26
PLIS 26
27
PLIS 27
28
PLIS 28
29
PLIS 29
30
PLIS 30
31
PLIS 31
32
PLIS 32
33
PLIS 33
34
PLIS 34
35
PLIS 35
36
PLIS 36
37
PLIS 37
38
PLIS 38
39
PLIS 39
40
PLIS 40
41
PLIS 41
42
PLIS 42
43
PLIS 43
44
PLIS 44
45
PLIS 45
46
PLIS 46
47
PLIS 47
48
PLIS 48
49
PLIS 49
50
PLIS 50
51
PLIS 51
52
PLIS 52
53
PLIS 53
54
PLIS 54
55
PLIS 55
56
PLIS 56
57
PLIS 57
58
PLIS 58
59
PLIS 59
60
PLIS 60
61
PLIS 61
62
PLIS 62
63
PLIS 63
64
PLIS 64
65
PLIS 65
66
PLIS 66
67
PLIS 67
68
PLIS 68
69
PLIS 69
70
PLIS 70
71
PLIS 71
72
PLIS 72
73
PLIS 73
74
PLIS 74
75
PLIS 75
76
PLIS 76
77
PLIS 77
78
PLIS 78
79
PLIS 79
80
PLIS 80
81
PLIS 81
82
PLIS 82
83
PLIS 83
84
PLIS 84
85
PLIS 85
86
PLIS 86
87
PLIS 87
88
PLIS 88
89
PLIS 89
90
PLIS 90
91
PLIS 91
92
PLIS 92
93
PLIS 93
94
PLIS 94
95
PLIS 95
96
PLIS 96
97
PLIS 97
98
PLIS 98
99
PLIS 99
100
PLIS 100
101
PLIS 101
102
PLIS 102
103
PLIS 103
104
PLIS 103
105
PLIS 105
106
PLIS 106
107
PLIS 107
108
PLIS 108
109
PLIS 109
110
PLIS 110
111
PLIS 111
112
PLIS 112
113
PLIS 113
114
PLIS 114
115
PLIS 115
116
PLIS 116
117
PLIS 117
118
PLIS 118
119
PLIS 119
120
PLIS 120
121
PLIS 121
122
PLIS 122
123
PLIS 123
124
PLIS 124
125
PLIS 125
126
PLIS 126
127
PLIS 127
128
PLIS 128
129
PLIS 129
130
PLIS 130
131
PLIS 131
132
PLIS 132
133
PLIS 133
134
PLIS 134
135
PLIS 135
136
PLIS 136
137
PLIS 137
138
PLIS 138
139
PLIS 139
140
PLIS 140
141
PLIS 141
142
PLIS 142
143
PLIS 143
144
PLIS 144
145
PLIS 145
146
PLIS 146
147
PLIS 147
148
PLIS 148
149
PLIS 149
150
PLIS 150
151
PLIS 151
152
PLIS 152
153
PLIS 153
154
PLIS 154
155
PLIS 155
156
PLIS 156
157
PLIS 157
158
PLIS 158
159
PLIS 159
160
PLIS 160
161
PLIS 161
162
PLIS 162
163
PLIS 163
164
PLIS 164
165
PLIS 165
166
PLIS 166
167
PLIS 167
168
PLIS 168
169
PLIS 169
170
PLIS170
171
PLIS 171
172
PLIS 172
173
PLIS 173
174
PLIS 174
175
PLIS 175
176
PLIS 176
177
PLIS 177
178
PLIS 178
179
PLIS 179
180
PLIS 180
181
PLIS 181
182
PLIS 182
183
PLIS 183
184
PLIS 184
185
PLIS 185
186
PLIS 186
187
PLIS 187
188
PLIS 188. Ekstra bocil
189
PLIS 189
190
PLIS 189
191
PLIS 190
192
PLIS 191
193
PLIS 192
194
PLIS 193
195
PLIS 194
196
PLIS 195
197
PLIS 196
198
PLIS 198

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!