“Mama ngga tahu, Pa. Tadi baik-baik aja, kok. Mama lihatin,” ucap mama yang ikut cemas melihat kondisi Bayu saat itu. Ia terus menggenggam tangan Bayu dan memintanya bangun segera, namun justru menadapati tangan Bayu yang begitu dingin dan berkeringat saat ini.
Papa Thomas menekan tombol panggilan, namun sepertinya kurang direspon saat ini atau ia yang sudah tak sabar lagi. Ia akhirnya keluar, berlari dan berteriak memanggil mereka semua hingga langsung berlari menuju ruangan Bayu saat ini.
Tanpa banyak bertanya, Dokter segera memeriksanya terutama pernapasan dan jantungnya.
Bayu mendadak Anfal. Yang dari kondisi sebelumnya dinyatakan baik-baik saja, justru sekarang Jantungnya melemah hingga harus dilakukan berbagai tindakan darurat oleh semua tim yang sejak awal menanganinya. Alat yang sempat terlepas itu akhirnya terpasang lagi, bahkan lebih banyak dari sebelumnya.
Kemeja yang Bayu pakai dibuka, agar Dokter bisa melakukan pacu jantung untuknya saat itu. Mereka semua cemas, termasuk papa Thomas dan mama Lita yang sudah kehilangan selera makannya saat ini.
Mereka bekerja keras dalam ruangan itu. Dokter dengan alat pacu jantungnya dan perawat terus mengontrol keadaan menitor hingga benar-benar keadaan yang diinginkan tercapai dan rekam jantungnya kembali normal.
“Satu… Dua … Tiga!” Dokter menekan alat itu hingga Bayu terlonjak mendapat sengatan darinya.
“Belum,” ujar salah seorang perawat padanya. Dokter kembali mengatur alatnya dan menempelkannya di dada Bayu hingga terkejut lagi.
“Sudah,” ucap perawat itu meski jantung Bayu masih terdeteksi lemah. Tapi itu lebih baik daripada sebelumnya, dan mereka tinggal mengontrolnya setelah ini.
Papa Thomas menghela napas lega setelahnya, tapi hatinya masih tetap lemas saat ini memikirkan sang putra yang belum kunjung membaik kondisinya.
“Kami akan kembali memberikan kontrol istimewa setelah ini, dan saya harap keluarga ikut mengawasi. Jika tidak, kemungkinan akan kami oper ke ruang ICCU nanti dengan perlengkapa yang lebih lengkap dan pengawasan yang ketat. Kalian tahu, disana kami tak akan mengizinkan siapapun menjenguknya dengan alasan apapun.”
Dokter memperingatkan mereka berdua agar lebih jeli lagi dalam menjaga Bayu saat ini, karena Bayu pun sempat di ICCU tapi mama Lita kekeuh memindahkannya ke ruang VVIP dengan alat lengkap dengan berbagai alasan.
Papa Thomas hanya menganggukkan kepalanya, pasrah. Setidaknya ia sedikit lega saat ini karena Bayu dapat diselamatkan meski masih tetap harus dalam pengawasan. Ia baru saja senang ketika bayu mulai bisa bangun, menyapa dan menegurnya saat itu. “Tapi kenapa mendadak seperti ini?” gumam papa Thomas dalam hati, duduk pasrah di sofa usai semua perawat pergi dari sana.
“Pa?”
“Stop, Ma… setuju atau tidak, Papa akan minta El datang bagaimanapun caranya. Mama tahu, El sekarang dikurung oleh ibu Mita agar ia tak bisa kemari menemui Bayu,” ucap papa yang begitu lelah saat ini.
“Apa hak dia buat_”
“Stop, Ma. Demi Bayu, papa akan lakukan apapun meski papa harus berlutut dihadapan mereka saat ini.” Papa mulai keras, selama ini ia menahan diri untuk menghormati mereka semua terutama menjaga perasaan Bayu untuk mamanya. Namun, Bayu sendiri lebih memilih diam didepan sang mama dan memilih Elvira sebagai teman bicara.
“Papa sudah tak bisa berkata-kata lagi, dan Elvira dalam perlindungan papa mulai saat ini.”
Mama hanya bisa diam dengan mata nanarnya. Entah kenapa ia merasa tak ada yang mau mendengar dan membelanya saat ini, dan semua perhatian beralih pada Elvira. El sama saja dengan MIta yang akan merebut semua perhatian Bayu darinya.
Istirahat sejenak, papa sembari terus mengawasi Bayu saat itu yang bahkan telah dipasangi lagi masker oksigen dihidungnya. Ia tampak lebih memprihatinkan dari kondisi sebelumnya, hingga papa akan melakukan apa saja demi sang putra.
Hingga akhirnya papa nekat menghubungi nomor bapak secara langsung untuk memohon padanya meminta El datang kemari. “Saya sudah mengirimkan foto Bayu yang terkini leewat hp El, Pak. Saya mohon, beri kesempatan anak saya menebus dosa jika kalian menganggapnya seperti itu. Saya hanya ingin anak saya bangun saat ini,” mohon papa Thomas pada mantan calon besannya itu.
Kebetulan memang El sudah diizinkan oleh ibu untuk keluar dan makan siang bersama meski terus mengawasi putrinya dengan ketat. Suara hp jadul bapak juga telah dikeraskan agar mereka semua mendengarkan, karena kebetulan ada bibik dan paman disana yang ikut menyaksikan.
“El ambil hp dulu,” ucapnya yang berjalan menuju kamar lalu kembali membawa hpnya dan memperlihatkan foto Bayu disana dengan keadaan yang begitu menyedihkan.
Ibu mengepalkan tangan dengan perasaan yang amat pilu saat itu. Karena biar bagaimanapun, ia tahu bagaimana kebaikan Bayu pada MIta dan keluarga mereka. ia tak tega melihatnya dalam keadaan seperti itu, apalagi Bayu sudah seperti putranya sendiri.
“Bersiaplah, ibu dan bapak akan antar kamu kesana.” Ibu akhirnya meluluhkan hati saat itu, membuat mereka semua lega mendengarnya.
El yang telah menyelesaikan makan siang segera berlari menuju kamar dan menukar bajunya dengan yang lebih rapi, dan setelah itu ia keluar lagi menuju bapak dan ibu yang juga sudah berbenah. Mereka pamit dan meminta paman bibi menjaga rumah hingga mereka kembali lagi nanti.
Perjalanan begitu hening, Bapak menggenggam tangan ibu yang duduk bersamanya dibelakang sementara El menyetir didepan sendirian. “Pokoknya, jika dia berulah lagi maka ibu akan langsung bawa El pulang!” tekad ibu, dan langsung dijawab anggukan kepala oleh bapak saat itu.
Mereka tiba di Rumah sakit, dan saat itu El langsung membawa kedua orang tuanya menuju kamar Bayu. Mereka masuk dan langsung disambut oleh papa Thomas saat itu, bahkan papa Thomas memeluk El sangking senangnya. Tak perlu dibayangkan bagaimana wajah mama Lita melihat mereka semua.
El langsung menghampiri Bayu dan menyapanya dengan ramah, tak lupa ia memberikan Bayu semangat agar segera bangkit dari keterpurukannya saat ini. Sementara ibu dan bapak duduk di sofa bersama papa Thomas, yang disebelahnya adalah mama Lita. Dua wanita itu tak bertegur sapa sama sekali saat ini.
“Bu, Pak. Maaf jika saya lancang mmebicarakan ini disini. Tapi… saya berniat akan menikahkan Bayu dengan Elvira ketika Bayu sudah sadar nanti. Bayu sangat tergantung dengan El saat ini, dan_”
“Tidak! kami kemari hanya untuk menjenguk Bayu karena dia lemah lagi. Bukankah setelah meninggal urusan Mita dan Bayu selesai? Begitu juga urusan kita semua. Karena sudah selesai, saya anggap semua wasiat Mita untuk Bayu dan Elvira itu tak ada. Kita orang asing sejak saat ini!”
Wajah ibu adalah wajah seorang yang dipenuhi rasa kecewa dan sakit hati, terutama pada mama Lita saat ini. Urusan Bayu dan masa depannya nanti yang entah bagaimana, ibu tak mau dilibatkan lagi terutama dengan Elvira. Papa amat tahu, dan bahkan ia benar-benar langsung bersimpuh dan memohon pada ibu saat ini dan mau saja untuk mencium kakinya dengan derai air mata.
“Saya mohon, Bu. Saya akan jaga Elvira sebagaimana putri saya sendiri. Izinkan El merawat anak saya, Bu. Hanya El yang bisa saya percaya saat ini.”
Sementara El disana hanya bisa diam dengan Bayu yang kembali menggenggam jari kelingkingnya. “Abang?” lirih El kaget saat itu.
“Bapak bisa menjaga, tapi yang lain?” tanya ibu, dan yang pasti itu adalah mama Lita yang dimaksud olehnya.
Mereka diam sejenak, papa terus berlutut dan tak bergerak sama sekali meski bapak beberapa kali memintanya berdiri saat itu. Papa Thomas begitu merendah saat ini, begitu rendah dihadapan mereka hingga menanggalkan harga dirinya demi sang putra.
“Saya tak mau, jika anak saya yang ini merasakan nasib tragis lagi ketika terus disakiti. Kadang saya merasa bersyukur ketika Mita pergi, karena ia tak terlebih dulu lepas dari keluarga kalian.” Ibu masih dengan ketegasannya saat ini.
Hingga sosok itu akhirnya ikut turun dari sofa. Dengan wajah tertunduk, Ia membuang rasa egois dan semua yang ada dalam dirinya saat ini untuk ikuti jejak sang suami, yaitu berlutut pada ibu dan bapak. Mereka semua terbelalak melihat mama Lita menundukkan kepala dihadpaan mereka semua.
“Apa seperti ini yang kalian mau?”
“Mama?”
“Bu Lita?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
☠☀💦Adnda🌽💫
kenapa nenek lampir ikut memohon.... kesambet apa tuh..... semoga aj tulus beneran minta tolong nya jngn cuman pura " y.... semaunya sendiri giliran buruh bgtu nanti pas nggak butuh sok kuasa 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-06-01
1
Akhmad Soimun
hal yg paling membosankan ,tak mengenakan..menungguu
2023-05-31
0
🌷💚SITI.R💚🌷
ya sepertiy bu pita terpaksa de ga tulus kays papa thomas
2023-05-31
0