Anna membuang jauh rasa takutnya saat ini. Anna pun mulai membuka suaranya dan dengan penuh keberanian dia akhirnya berpidato dengan penuh rasa percaya diri.
Anna begitu lancar berpidato mengenai tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai dokter. Berpidato seperti sudah lebih dulu menyiapkan bahan karena saking lancarnya. Padahal dia berucap seperti yang keluar dari otaknya. Tidak ada yang di persiapkan sebelumnya karena dia di tunjuk tiba tiba.
Kenapa dia bisa terpilih untuk berbicara di podium? Karena nama Anna sudah tidak asing lagi di telinga dokter dokter di sana. Nama Annastasia Wilson sudah sangat terkenal di kalangan para dokter hingga dia hari ini di tunjuk sebagai salah satu yang di beri hak berpidato di sana.
Di saat Anna selesai dengan pidato singkatnya, tak di sangka seluruh tamu yang datang hari ini memberikan tepukan tangan yang meriah kepada Anna. Anna terkejut sekaligus senang karena orang orang di sana ternyata memberikan apresiasi kepada dirinya.
Tamu yang datang bukan saja dari kalangan dokter, namun pengusaha pengusaha sukses dari negara itu juga turut memeriahkan seminar hari pertama itu.
" Terima kasih. " hal terakhir yang dia ucapkan Anna sebelum dia meninggalkan podium itu.
Tak di sadari oleh Anna ternyata dari tadi ada sepasang mata yang menatap dirinya dengan tatapan yang sulit di artikan. Sepasang mata yang tidak pernah memalingkan matanya kemana pun selain kepada Anna.
Dari Anna berjalan menuju ke podium serta saat dia mulai berpidato, mata seorang pria terus menatapnya. Namun Anna tidak menyadari ada yang melihat dirinya tapi berbeda dengan orang lain melihatnya.
" Annastasia Wilson. Sangat cantik, matanya mengingatkanku pada seseorang. "
Pria itu bergumam kecil bahkan gumamannya tidak ada yang bisa mendengar. Entah apa yang di pikirkan olehnya, hanya dialah yang tahu. Matanya kembali memandang Anna yang kini sedang tersenyum dengan salah satu wanita yang dia yakini rekannya.
Sesaat pria itu terpana melihat senyum indah nan manis milik Anna. Lagi dan lagi senyuman itu kembali mengingatkannya kepada seseorang di masa lalu.
Acara pun terus berlanjut hingga tepat di ujung acara, para tamu di persilakan untuk minum dan memakan makanan yang sudah di sediakan. Tetapi Anna sama sekali tidak menyentuh apapun, haus pun dia tahan karena tidak bisa minum karena di hadapannya hanya di sediakan alcohol tidak ada air putih atau semacamnya.
Melihat rekannya sedang menikmati pesta itu, Anna pun berjalan sedikit ke tempat yang tidak jauh dari acara pesta. Berdiri di depan jendela yang berhadapan langsung dengan susunan gedung gedung pencakar langit.
" Kau tidak menikmati pestanya? "
Seseorang tiba tiba bertanya dan itu berhasil membuat Anna terkejut. Bagaimana tidak, karena tiba tiba di sampingnya sudah ada seorang pria tampan dengan balutan jas rapinya. Anna tidak mengenal pria tersebut dan dengan cepat kakinya sedikit menjauhi pria itu. Apalagi di sini tidak ada orang, Anna tidak ingin terlalu berdekatan dengan pria manapun apalagi dengan pria yang tidak dia kenal itu.
" Apa kau terkejut? Maafkan aku sudah membuatmu terkejut Annastasia. "
Anna mengerutkan keningnya saat pria itu menyebut namanya. Sesaat matanya bertatapan dengan mata pria itu, namun dengan cepat Anna menyadari kesalahannya dan langsung membuang pandangannya.
" Kau mengenal diriku? " Anna bertanya tanpa melihat pria itu.
" Siapa yang tidak mengenal dokter Annastasia Wilson. Dokter hebat bahkan dunia pun mengenal dirimu. "
" Tidak seperti itu. Aku sama seperti dokter lainnya, tidak ada yang lebih padaku. Tidak perlu memujiku seperti itu. "
Pria tersebut hanya menyunggingkan sedikit senyumnya mendengar jawaban Anna. Jujur suara Anna membuat hatinya merasakan sesuatu yang dia sendiri tidak mengerti.
Saling diam, pria itupun memberikan segelas minuman kepada Anna. Anna pun menggeleng pelan sembari menolak halus pemberian pria itu.
" Terima kasih. Tapi maaf aku tidak minum alcohol. Aku permisi dulu. "
Setelah mengatakan itu Anna segera pergi dari sana karena dia merasa tidak nyaman dekat dengan orang yang tidak di kenalnya.
Pria itu hanya melihat kepergian Anna tanpa berniat menghentikan langkah kaki itu.
" Kita belum berkenalan Annastasia. Tapi tidak apa, mungkin besok atau lusa kita pasti akan berkenalan. " ujarnya sembari meminum minuman yang tadi di tolak oleh Anna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments