CHP: Aaron Ryan Harrison

Keesokan harinya seperti yang sudah di jadwalkan sebelumnya, hari ini pun Daniel akan segera bertemu dengan Aaron. Entahlah, Daniel tidak biasanya sangat excited untuk bertemu dengan para kliennya.

Namun berbeda dengan satu ini, dia sendiri yang begitu bersemangat untuk bertemu dengan Aaron. Mungkin karena Aaron pengusaha besar seperti dirinya, dia pun ingin menjadi rekan bisnis.

Dengan setelan jas hitam favoritnya, Daniel yang tak pernah absen di temani Christian dan Lucas untuk urusan bisnis pun kini sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah restoran tempat pertemuan nya.

Daniel memilih menyetir sendiri mobilnya sedangkan Christian dan Lucas berada di mobil lainnya namun tetap di belakang Daniel. Meskipun tidak ada yang tahu identitas asli Daniel, namun keduanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Daniel. Karena itu mereka akan terus menjaga Daniel, walaupun sebenarnya Daniel tidak perlu penjagaan dari kedua pria itu. Daniel bisa melindungi dirinya sendiri, tak ada yang di takuti oleh Daniel. Mungkin orang oranglah yang merasa terintimidasi dengan Daniel.

" Oh ****! " umpat Daniel.

Bagaimana tidak karena saat sedang fokus dengan kemudinya, tiba tiba dari arah depan ada seseorang yang hampir di tabrak olehnya. Namun orang itu langsung berlari meninggalkan Daniel. Christian dan Lucas yang juga sama terkejutnya dengan Daniel langsung menghentikan mobilnya dan hendak turun namun di cegah oleh Daniel di depan.

Daniel pun kembali melajukan mobilnya dengan di ikuti oleh mobil Christian dan Lucas dari belakangnya. Tak lama kemudian kedua mobil itu berhenti di sebuah restoran mewah.

Daniel segera masuk ke dalam restoran dan menuju ke sebuah ruangan yang sudah di booking oleh Lucas khusus pertemuan itu. Bersamaan dengan Daniel, yang di tunggu pun akhirnya datang.

" Halo tuan Daniel Immanuel Raymond. " sapa pria itu yang tak lain adalah Aaron.

" Halo tuan Aaron Ryan Harrison" Daniel pun membalas sembari menerima uluran tangan Aaron.

" Senang bertemu denganmu tuan Aaron. "

" Senang bertemu denganmu juga tuan Daniel. "

Tanpa basa basi keduanya pun membicarakan tujuan utama pertemuan itu. Cukup lama berbincang mengenai bisnis masing masing tak lupa pula dengan di temani beberapa botol wine. Hingga akhirnya Daniel dan Aaron sepakat untuk bekerja sama mulai saat ini.

Tak lama kemudian pertemuan itu berakhir, baik Daniel maupun Aaron keduanya pergi meninggalkan restoran itu. Daniel meminta Christian dan Lucas untuk pergi lebih dulu sedangkan dia, seperti biasa akan bersenang-senang terlebih dahulu dengan wanita yang akan di bayarnya untuk menuntaskan nafsunya.

Sama halnya dengan Daniel, Aaron juga pergi dari sana. Aaron mengemudikan sendiri mobilnya. Hingga tak sengaja tatapannya teralihkan oleh seseorang yang sangat di kenalinya.

Dia pun menghentikan mobilnya dan turun untuk menemui orang itu. Berjalan perlahan hingga dirinya tiba di depan sebuah toko penjual berbagai jenis rasa es krim.

" Ah kita bertemu lagi dokter Annastasia. "

Ya seseorang yang di maksud adalah Anna, Anna terkejut tiba tiba ada yang menyebut namanya.

" Kau? "

" Ya, kau mengingatku. Kita belum sempat berkenalan waktu itu, Aaron namaku Aaron. "

Aaron berujar sembari mengulurkan tangannya kepada Anna namun tidak ada balasan dari Anna.

" Kau sudah lebih dulu mengenalku bukan? "

Tak membalas uluran tangan dari Aaron, Anna merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Aaron pun menarik kembali tangannya namun tetap tersenyum pada Anna dan itu semakin membuat Anna merasa tidak nyaman. Entah apa yang sedang di rasakan olehnya, tapi jujur hatinya sangat tidak nyaman berada dekat dengan pria itu.

" Maaf aku harus segera pergi, ada sedikit urusan. "

Mengucapkan kalimat itu Anna langsung pergi meninggalkan Aaron yang masih setia menatap punggung Anna meski sudah menjauh itu. Dia tersenyum entah apa yang sedang di pikirkan olehnya.

" Ah Annastasia kau seperti menghindar dariku. Tetapi sepertinya aku tertarik padamu. Kau mengingatku pada seseorang. Entah hanya perasaanku atau bukan tapi aku merasa kaulah gadis itu. "