Setelah cukup lama mengelilingi kamar demi kamar untuk memeriksa pasiennya, akhirnya Anna sudah kembali berada di ruangan pribadinya. Cukup lelah untuk hari ini namun dia senang karena masih bisa membantu orang yang membutuhkan keajaiban dari tangannya.
Ruangan yang tidak terlalu besar namun elegan saat di tempatinya. Meja serta kursi yang di tata serapi mungkin, letak furniture yang begitu rapi semakin membuat ruangannya semakin terlihat mewah.
Melepaskan jas dokter kebanggaannya dan tak lupa pula menaruhnya di gantungan yang berada di ruangan tersebut.
Mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang sudah lelah karena melakukan kewajibannya.
Sekilas dia tersenyum ke arah foto keluarga kecilnya lengkap dengan sang Ayah. Dimana dia dan adik adiknya masih kecil dulu terlihat bahagia dengan senyuman merekah di wajah manisnya melihat ke arah kamera yang saat itu memotret dirinya dan keluarganya.
Perlahan dia mengambil foto itu sembari tersenyum haru. Mengusap pelan dengan memori ingatan yang langsung kembali ke masa lalu. Dimana bahagianya keluarga kecil itu sebelum semuanya lenyap dalam satu malam.
" Lihatlah aku Ayah. Sekarang Anna kecilmu sudah dewasa. Impian Ayah dulu ingin aku menjadi seorang dokter, akhirnya terwujud. Aku senang sekali bisa mewujudkan mimpi Ayah. Aku harap Ayah tenang di sana, aku berjanji di sini aku akan menjaga bunda dan adik adikku. "
Tak terasa air matanya kembali menetes mengingat kebersamaan dengan sang Ayah 13 tahun silam. Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya, dan itu pula yang di rasakan Anna. Terkadang dia merasa iri dengan orang orang yang masih memiliki sosok Ayah dalam hidupnya.
Saat Anna masih termenung dengan pikirannya, tiba tiba pintu ruangannya di ketuk dari luar. Dengan cepat Anna menghapus air matanya sebelum mempersilahkan masuk.
" Masuk! "
" Permisi dokter. " ujar seorang perawat ketika sudah berada satu ruangan dengan Anna.
" Iya ada apa? " Anna bertanya.
" Dokter, kau di minta untuk segera bertemu dengan Direktur. "
" Apa ada masalah? " Anna merasa heran kenapa tiba tiba Direktur memintanya untuk bertemu.
" Aku kurang mengetahuinya dokter. "
Tidak membutuhkan banyak waktu Anna dengan cepat menuju ruangan Direktur. Ruangan yang berada di lantai paling atas membuat tenaganya sedikit berkurang.
Anna merasa heran kenapa Direktur tiba tiba ingin bertemu dengannya. Meskipun dia tidak merasa membuat kesalahan apapun, tapi dia tetap merasakan sesuatu yang entah kenapa hatinya tidak enak.
Tanpa membuang waktu lagi Anna langsung masuk ke ruangan yang terlihat lebih luas daripada ruangannya. Setelah sebelumnya sang Direktur mempersilahkan dia masuk, akhirnya Anna memasukinya.
" Selamat siang. " ujar Anna sembari tersenyum seperti biasanya.
" Selamat siang dokter Anna. "
Direktur mempersilahkan Anna untuk duduk di depannya. Anna pun langsung mendudukkan dirinya tepat di hadapan sang Direktur. Anna merasa ada sesuatu yang entah kenapa dia memiliki firasat yang sedikit tidak baik apalagi melihat Direktur tersebut.
" Apa ada masalah? " tanyanya.
" Begini dokter Anna, mungkin kau sudah mengetahui mengenai seminar kedokteran tahunan. Jadi untuk tahun ini rumah sakit kita sudah memilih beberapa dokter dan staf yang akan kami kirim ke New York untuk acara tersebut. Rumah sakit sudah memutuskan bahwa kau juga ikut berpartisipasi tahun ini. Kau akan menjadi ketua tim perwakilan dari rumah sakit kita. "
Ujarnya penuh semangat karena dia yakin keputusan mengirim Anna ke acara tersebut sudah sangat tepat. Bagaimana tidak jika di lihat dari potensi kerja Anna, Anna sudah menjadi dokter yang terbaik. Karena itulah keputusan mewakilkan Anna di acara seperti adalah keputusan yang paling tepat.
Berbeda dengan Direktur, Anna sangat terkejut mendengar hal itu. Menjadi ketua tim membuatnya semakin takut apalagi dia tahu bahwa perjalanan itu tidak cukup dengan satu hari tapi butuh satu bulan. Dan itu mau tidak mau dia harus meninggalkan keluarganya untuk pergi jauh ke negeri dengan julukan The Big Apple itu.
" Hm kenapa harus aku tuan? Bukankah ada dokter yang lebih baik dariku? "
Anna berusaha untuk menolak halus karena jujur dia tidak bisa meninggalkan keluarganya dengan waktu yang cukup lama. Jujur dia sangat senang bisa di pilih dan mewakili rumah sakitnya, tapi bagaimana dengan keluarganya. Dia tidak bisa meninggalkan sang bunda dan adik adiknya.
" Maaf dokter Anna. Ini sudah di putuskan oleh pihak rumah sakit. Jadi kau harus berangkat dengan dokter pilihan lainnya. Kau dan dokter lain akan berangkat 2 hari lagi dan untuk fasilitas kalian sudah di sediakan pihak rumah sakit kita "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Erni Fitriana
ketemu jodoh nihhhhj
2024-06-17
0