Anna dan beberapa teman dokter dari timnya sudah berada di bandara untuk berangkat menuju ke New York. Anna beserta 3 orang timnya yang terdiri dari 3 termasuk Anna dokter wanita dan sisanya satu orang dokter pria sebagaimana yang sudah di pilih pihak rumah sakit sudah bersiap untuk naik ke pesawat. Seperti kesepakatan sebelumnya Anna tetap di tunjuk menjadi ketua dari perwakilan tim rumah sakit mereka.
Rasanya sangat tidak adil karena pihak rumah sakit tiba tiba mengubah rencana awal yang akan melakukan penerbangan besok. Tepat tadi malam pihak rumah sakit menghubungi mereka untuk melakukan penerbangan pagi ini.
Mau tidak mau siap tidak siap Anna terpaksa harus melakukan perjalanan itu pagi ini. Tepat jam 8 pagi pesawat mereka lepas landas menuju salah satu kota di Amerika Serikat itu.
Dengan perasaan yang sedikit tidak tenang Anna melihat pemandangan indah kota Osaka. Kota yang sudah lebih dari 3 tahun terakhir ditinggalinya. Rasanya sangat tidak tenang meninggalkan bunda dan adik adiknya di kota itu. Namun untuk memenuhi tanggung jawab dan kewajibannya Anna harus pergi.
Anna termenung dekat jendela pesawat dengan kedua matanya melihat pemandangan yang sangat indah di atas sana. Ah rasanya mungkin dia akan merindukan kota Osaka, padahal dia hanya pergi hanya untuk waktu satu bulan.
" Aku akan merindukan kalian bunda, Anin, Alisya. Osaka aku juga akan merindukan mu. Titip bunda dan adik adikku. Semoga kita akan segera bertemu kembali. "
Entahlah kenapa tiba tiba hatinya seperti tidak ingin meninggalkan kota itu. Hatinya memiliki firasat buruk di New York nanti. Tidak biasanya dia seperti ini, sudah sering dia bepergian ke luar kota maupun ke luar negeri sebelumnya. Tetapi dia tidak pernah merasakan hal seperti ini.
" Mungkin ini hanya perasaanku. Allah dan doa bunda sudah bersamaku, tidak ada yang perlu di takutkan lagi. "
" Anna. Apa kau butuh sesuatu? "
Seorang rekan bertanya kepada Anna. Rekan yang sudah tiga tahun terakhir menjadi rekan sekaligus sahabatnya di sini. Meskipun memiliki keyakinan yang berbeda serta cara berpakaian yang tidak sama tapi tidak menjadi penghalang untuk mereka bersahabat.
" Ah terima kasih Alice. Tapi aku sedang tidak membutuhkan apapun. Aku hanya teringat bunda dan adik adikku. "
" Kau tidak perlu mengkhawatirkan mereka Anna. Satu bulan, tidak lama kita berada di sana, setelah semua urusan kita selesai kita akan kembali lagi ke sini. "
Alice tersenyum sembari memegang tangan Anna. Anna pun membalas senyuman Alice. Sangat beruntung Anna bisa memiliki teman sekaligus sahabat seperti Alice. Bukan hanya dengan Anna, tapi Alice juga sudah dekat dengan bunda dan adik adik Anna.
" Terima kasih Alice. Sepertinya aku mengantuk, aku akan tidur sebentar. Bangunkan aku jika butuh sesuatu. "
Anna pun memejamkan kedua matanya menikmati perjalanan jauh itu. Alice pun yang berada di samping Anna juga ikut memejamkan matanya. Sama halnya dengan mereka, kedua rekan Anna yang duduk tepat di belakangnya juga memejamkan mata.
Mungkin ke empatnya semalam tidak cukup tidur karena mempersiapkan kebutuhan mereka selama berada di New York.
Menunggu di mana mereka bisa menginjakkan kaki mereka di New York, ke empatnya tertidur begitu nyenyak.
Tak di sadari oleh Anna mungkin ini menjadi satu satunya perjalanan yang membuat hidupnya berubah. Tak ada yang tahu ke mana takdir membawa dan mempertemukan kita dengan siapa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Erni Fitriana
wahhh apa yg akan terjadi???????
2024-06-17
0