Di sebuah lorong rumah sakit terlihat seorang dokter yang di dampingi dua orang perawat di belakangnya sedang berjalan ke sebuah kamar ruang inap. Anna memasuki kamar itu dan tak lupa senyuman indahnya turut di pasangkan kepada sang pasien.
Seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang sekarang menjadi salah satu pasien Anna. Anak tersebut terkena penyakit kanker leukimia. Namun berkat doa dan keajaiban Anna dia berhasil menyelamatkan hidup sang anak dan sekarang anak tersebut sedang menjalani proses penyembuhan.
" Hm Aqila bagaimana kabarmu sekarang? "
Anna bertanya tak lupa memasang senyuman manisnya kepada anak itu. Sembari memeriksa keadaan Aqila, dia terus mengajak Aqila berbincang. Aqila senang sekali bisa bertemu dengan dokter sebaik dan secantik dokter Anna. Berbeda dengan anak lain ketika sedang di rawat di rumah sakit, Aqila justru senang berada di sana karena bisa bertemu dokter Anna.
" Aqila senang sekali kakak dokter. Apa Aqila sudah sembuh sekarang? " tanyanya.
" Hm sekarang Aqila sudah sembuh. Aqila senang bukan, sekarang sudah tidak ada lagi sakit di tubuh Aqila. "
Senang sekali hati Anna akhirnya anak kecil yang beberapa Minggu lalu datang dalam keadaan menyedihkan. Seorang anak kecil yang menangis menahan sakit di tubuhnya. Seorang anak kecil yang di vonis penyakit mengerikan di saat usia yang masih sangat belia. Sekarang tidak ada lagi anak kecil itu, Aqila sudah berjuang dengan penyakitnya dan perjuangan itu tidak sia sia. Sekarang Aqila sudah bisa menjadi anak yang ceria dan bisa beraktivitas seperti dulu lagi.
" Aqila tidak mau pulang. Aqila mau tetap di sini bersama kakak dokter. "
Anak kecil yang dulu begitu takut ketika datang ke rumah sakit kini sudah berubah. Seakan Aqila sudah menjadikan rumah sakit sebagai temannya. Apalagi ketika Anna menjadi dokternya, Aqila semakin senang berada di sini.
" Bukankah Aqila ingin sembuh dan kembali bermain dengan teman teman Aqila? "
" Iya. Tapi Aqila lebih suka bersama kakak dokter. " ungkapan sedih Aqila seakan enggan berpisah dengan dokter yang sudah merawatnya beberapa Minggu terakhir.
Anna tersenyum mendengar ucapan Aqila. Bagi Anna, ia sudah terbiasa mendengar kata kata seperti itu. Bukan hanya dari anak kecil yang pernah menjadi pasiennya, tetapi banyak juga dari kalangan dewasa.
" Kan' kita bisa bertemu lagi nanti. Kita akan tetap menjadi teman bukan? "
Anna tersenyum lembut sembari mengusap pelan pucuk kepala Aqila. Jujur dia juga sudah sangat dekat dengan Aqila.
" Sayang. Kau tidak perlu khawatir nak, Mommy berjanji setelah pulang dari sini, mommy dan Daddy akan sering membawamu bertemu dengan dokter Anna."
Senang melihat interaksi sang anak dengan dokter Anna, akhirnya sang Mommy ikut berbicara. Dia sangat senang melihat sang anak sembuh dan itu tidak terlepas dari dokter Anna. Mommy Aqila sungguh beruntung bisa bertemu dan mengenal dokter Anna. Dia juga sangat kagum dengan kecantikan dan penampilan Anna.
" Benarkah Mom? Nanti Aqila bisa sering bertemu dengan kakak dokter?" tanyanya begitu girang.
" Hm iya sayang. Mommy janji."
Melihat kedekatan anak dan ibu itu membuat Anna bahagia. Entah kapan dia juga akan merasakan hal itu, tapi dia yakin suatu saat nanti dia juga akan merasakan hal yang sama seperti mereka.
" Sekali lagi aku ucapkan terima kasih padamu dokter Anna. Berkat dirimu Aqila sudah sembuh sekarang. "
" Tidak perlu berterima kasih. Ini semua karena doa kalian dan pastinya karena mukjizat dari Tuhan. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments