Mata Batin

Sekar tidak sadar ketika tiba-tiba sudah berada di sebuah tempat, Ia memperhatikan sekeliling dan juga memperhatikan dirinya sendiri. Ia duduk di sebuah bangku dengan tangan memegang satu tangkai bunga melati.

Tiba-tiba ada seorang Pria yang berdiri tepat di depannya, Pria itu adalah Pria yang Sekar lihat pagi tadi sebelum Ia berangkat bekerja.

" Ada apa, benarkah semua ini karena ulah mu. Kamu yang sudah membuat seorang anak kehilangan Ibu dan juga Ayahnya. Sekarang katakan padaku, apa yang kamu inginkan dariku. Apa kamu juga menginginkan aku agar bisa ikut dengan mu. "

Sekar ingin mengetahui semuanya, meskipun ada rasa takut namun berusaha Ia lawan. Itu semua Ia lakukan agar tidak ada lagi teror yang Ia terima setiap saat.

" Kenapa, apa kamu tidak bisa bicara, sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan ku. "

Tiba-tiba Pria itu melangkah pergi, Sekar menatap kepergian Pria itu.

" Ikut dengan ku. " Pria itu berhenti dan tanpa menoleh sedikit pun Ia meminta Sekar mengikutinya.

Sekar menghela nafas panjang, mungkin ini memang harus terjadi pikirnya. Pria itu ternyata masuk kedalam mobil mewah berwarna merah yang parkir tak jauh dari tempat Sekar duduk.

" Masuklah. "Titah Pria yang nampak sangat tampan namun mempunyai aura yang dingin.

" Bukankah kamu ingin tau semuanya, oleh karena itu ikutlah dengan ku. "

Karena Sekar tak kunjung masuk juga, akhirnya sang Pria kembali meminta Sekar ikut dengan nya. Sekar pun ikut masuk dan duduk di depan, tepat di samping Pria dingin itu. Sekar memilih diam saja hingga mereka berhenti di sebuah rumah makan.

" Turun. " Pinta Pria itu lagi.

Sekar turun sembari menoleh ke kiri dan kanan, Ia mengikuti kemana langkah Pria itu, hingga Pria itu duduk di sebuah kursi. Sekar pun menarik kursi di depan Pria itu dan duduk.

" Untuk apa kita disini, aku sedang tidak ingin makan. Sebaiknya kamu katakan saja, apa yang sebenarnya kamu inginkan diriku. Apa kamu juga menginginkan nyawaku juga, kalau itu memang benar, maka tunggu apalagi. Bukankah kamu telah menunggu lama untuk hari ini, maka silahkan lakukan, aku tidak keberatan. " Ucap Sekar, Ia sudah pasrah dengan keadaan saat ini.

Tiba-tiba Pria di depannya mendekat kearahnya, dekat dan semakin dekat hingga hampir tidak tersisa jarak. Sekar pasrah, mungkin sudah saatnya Ia bertemu dengan kedua orang tuanya.

Sekar memejamkan mata, namun setelah menunggu beberapa saat Ia tidak merasakan apapun. Hanya saja tiba-tiba Pria itu meniup wajahnya, lebih tepatnya matanya.

Sekar perlahan membuka mata, Ia mencubit lengannya pelan dan ternyata masih terasa sakit. Ia mengira kalau dirinya sudah berada di dunia lain, tapi dari lengannya yang masih merasakan sakit berati Ia masih hidup.

" Apa aku sudah mati. " Tanya Sekar pada Pria di depannya namun lagi- lagi Pria itu tidak menjawab.

Sekar terkejut karena tempat itu tiba-tiba menjadi ramai, padahal ketika mereka masuk hanya ada dirinya, pria aneh itu dan juga seorang pelayan yang menyambut kedatangan mereka sebelumnya.

" Eh kok tiba-tiba ramai, bukannya tadi sepi. " Gumam Sekar, tentu saja masih di dengar oleh Pria di depannya.

" Mereka bukan berasal dari alam manusia, bukan juga dari alam akhirat. "

Sekar mengerutkan keningnya bingung.

" Apa maksud mu, kalau mereka bukan berasal dari alam ku dan juga bukan dari alam akhirat, lalu mereka siapa. "Tanya Sekar.

Sekar memperhatikan semua pengunjung yang berada di rumah makan itu dengan mimik bingung.

" Mereka adalah arwah penasaran yang terkurung dalam kesenangan duniawi. "

Pria yang bernama Thanatos itu mulai menjelaskan satu persatu ciri-ciri wajah pengunjung dan juga apa masalahnya sehingga mereka masih disana saat ini.

" Yang di pojok itu, Ia meninggal secara tiba-tiba dan arwahnya penasaran ingin mengetahui kematiannya. Yang itu, Ia masih belum bisa merelakan kekasihnya yang masih hidup bersama dengan sahabatnya. " Thanatos menjelaskan satu persatu.

Tiba-tiba Sekar menyadari satu hal, mengapa Ia bisa melihat hal seperti itu. Ia pun menanyakan hal itu pada Thanatos dan Pria itu akhirnya mengatakan apa maksud keberadaan Sekar sampai Ia rela menunggu gadis itu menjadi dewasa.

Sekar tidak terima, Ia tidak mau berurusan dengan hal goib. Akhirnya dengan mengambil langkah kaki seribu, Sekar bermaksud melarikan diri namun nasib baik tidak berpihak padanya.

Ia yang sudah berlari sekuat tenaga, tiba-tiba hampir menabrak seseorang. Ia terkejut karena orang yang Ia tabrak berwajah mengerikan, wajahnya penuh luka-luka. Sekar berlari kesamping namun lagi- lagi Ia justru hampir menabrak seorang wanita tanpa bola mata. Sekar teriak histeris dan mencoba melarikan diri.

" Pergi sana, menjauhlah dariku. Jangan ikuti aku, partisipasinya. " Sekar terus berteriak sambil berlari.

Bukannya terlepas dari yang mengejarnya tadi, justru bertemu yang lain. Sekar terus berlari sekuat yang Ia mampu.

" Berhenti, percuma kamu lari. Kalau kamu terus menghindar, aku tidak yakin kalau kamu akan bisa kembali hidup- hidup. "

Mendengar ucapan Thanatos akhirnya Sekar menghentikan pelariannya, Ia juga merasakan lelah di sekujur tubuhhya.

" Kamu kejam sekali, apa yang sudah lakukan padaku. Cepat kembalikan penglihatan ku seperti sediakala, aku tidak mau seperti ini. "

" Maaf sekali, soal itu aku tidak bisa mengabulkan nya. Ini adalah perjanjian yang sudah di buat Ayah mu dua puluh satu tahun yang lalu. "

Sekar mengingat cerita Ayahnya beberapa hari sebelum meninggal, Ayahnya juga mengatakan hal yang sama.

" Pergilah, keluarga mu sudah cemas menunggu mu. " Ucap Thanatos tiba-tiba.

Setelah lama berdiri akhirnya Sekar mengangguk, meskipun bingung namun Sekar memberanikan diri untuk melangkah pulang.

" Ingat, datanglah secepatnya. Kalau kamu tidak datang, maka kakak tersayang mu itu yang akan aku bawa kemari sebagai gantinya. Satu lagi, jangan suka melarikan diri. Jangan sampai kamu bertemu dengan Thariqas, karena jika itu terjadi maka kamu bukan hanya tidak bisa kembali keduaniamu tapi juga tidak akan pernah mendapatkan tujuan mu selamanya. "

Sekar yang masih shock hanya diam saja, Ia kembali masuk kedalam mobil berwarna merah itu. Namun ketika Ia sadar dirinya sudah berada di tempat pertama Ia duduk disana.

Lambat laun Sekar mendengar suara Ibu dan juga Kakak tersayang nya. Hana berdiri mematung setelah melihat Putrinya ada di depannya.

" Sayang, kamu darimana saja sih. Mama dan Mas Milan nyariin kamu. Takut kamu kenapa- kenapa, kamu tidak apa apa kan. " Hana memeriksa tubuh Sekar namun tidak menemukan satupun kekerasan disana.

Berbeda dengan Hana yang sibuk memeriksa keadaan Sekar, Sekar justru menatap wajah sang Kakak. Ia tidak akan tega kalau kakaknya menggantikan tempatnya.

Terpopuler

Comments

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

ohh jadi pria itu meniup mata Sekar agar bisa melihat yang tak kasat mata juga

2023-06-14

0

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

Sekar berani sekali ya bicara begitu sama orang asing , apalagi orang itu yang menyebabkan orangtuanya meninggal.

2023-06-14

0

Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ

Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ

apa alasannya thanatos yang di sampaikan ke Sekar ...siapa thariqas semakin dibuat penasaran sama cerita ini

2023-06-06

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!